Flashback -
Leksa kini tengah menuju kantor Mahardika.corp dimana Ricko yang memimpin. Leksa ingin memberitahukan kabar gembira tentang Avan yang sudah mengetahui kebusukan kekasihnya.
"Bee!!" Teriak Leksa yang langsung berhambur duduk di pangkuan Ricko.
cup.
Leksa mengecup sekilas bibir suaminya. Ricko hanya tersenyum. Dia tahu jika saat ini istrinya itu tengah bahagia.
"Kau kenapa?" Tanya Ricko.
"Avan sudah tidak punya hubungan lagi sama Thea, ya ampun aku seneng banget! Ya walaupun tadi Avan sempet mabuk sih!" Gerutu Leksa membuat Ricko terkejut.
"Mabuk? Dia mabuk?" Tanya Ricko.
"Iya Mabuk. Tadi aku suruh Will buat anter ke kamar lamanya. Aku suruh buat mandiin Avan agar sadar. Tapi tadi Will keluarnya cepet banget!" Ujar Leksa.
"Berarti saat ini anakmu masih mabuk!" Kekeh Ricko menarik hidung istrinya.
"Ya begitulah setidaknya tadi aku sudah titipin makanan ke Faza!" Seru Leksa.
"Faza? Kau mengantarnya saat dia mabuk?" Tanya Ricko dengan wajah terkejutnya.
Leksa hanya mengangguk membuat Ricko menggelengkan kepalanya. Dengan cepat Ricko menurunkan Leksa dan menggandeng tangannya untuk memasuki mobil.
"Kenapa sih Bee?" Heran Leksa.
"Kenapa kamu ceroboh banget sih!" Kesal Ricko.
"Maksudnya?" Tanya Leksa.
"Kita lihat aja dulu! semoga anakmu itu tidak berbuat macam macam dengan Faza.!" Seru Ricko.
Sesampainya di mansion Mahardika pun Ricko dan Leksa berjalan menuju kamar Avan. Namun sebelum itu Rina menghalanginya dengan wajah khawatir.
"Tuan Nyonya!" Panggil Rina.
"Ada apa?" Tanya Leksa.
"Tadi...tadi saya mendengar suara teriakan Faza dari kamar tuan Avan, Nyonya!" Jawab Rina.
Ricko dan Leksa terkejut mendengarnya dengan cepat mereka berlari dan mendobrak pintu.
BRAKK
Flashback end-
Ricko dan Leksa terkejut melihat apa yang dilakukan Avan kepada Faza. Untung mereka datang tepat waktu sebelum Avan melakukan penyatuannya. Ricko pun berjalan dan mendekat ke arah anaknya.
Menarik tubuh Avan yang polos dan menghajarnya beberapa kali pukulan. Leksa menghampiri Faza yang tengah menangis histeris. Melihat keadaan Faza benar benar memprihatinkan membuat Leksa merasa bersalah.
Leksa pun membalut tubuh polos Faza dengan selimut. Menutupi tubuh putih yang sudah penuh dengan tanda merahnya. Memeluk Faza agar Faza lebih tenang.
"WILL!!" Teriak Ricko.
Will kala itu yang akan mengambil minuman terkejut mendengar teriakan Ricko. Dirinya segera berlari dan memasuki kamar milik tuan nya. Will terkejut melihat tuannya yang telanjang bulat dengan Faza yang meringkuk di kasur sembari menangis.
"Kau urusi tuan mu! CEPAT!" Bentak Ricko.
Will pun menggotong tubuh Avan dan membawanya ke kamar mandi. Diguyurnya tubuh Avan membuat Avan terkejut. Beberapa menit akhirnya Avan mulai menggelengkan kepalanya.
"Will!! Apa yang kau lakukan!!" Bentak Avan saat dirinya sudah sadar.
"Kenapa pusing sekali!" Gumam Avan.
"Tuan mabuk dan sepertinya tuan melakukan kesalahan!" Ujar Will.
Avan yang mendengarnya terkejut. Dirinya lebih terkejut saat melihat tubuhnya yang polos dan penuh cakaran dan memar.
"Will jika kau masih mau gigimu utuh, Cepat jangan melihatku!!" Teriak Avan.
Will pun segera membalikkan tubuhnya. Avan dengan segera memakai pakaian handuknya yang ada disana dan keluar dari kamar mandi. Dirinya terkejut saat melihat kamarnya terdapat sobekan seragam dan lebih mengejutkan lagi dirinya melihat Faza yang tengah menangis di pelukan Leksa.
'Apa yang terjadi!' Ujar Avan di dalam hatinya.
Leksa dan Ricko menatap tajam ke arah Avan.
"Ada apa ini? Kenapa dia ada di kamarku?" Heran Avan menatap tajam ke arah Faza yang hanya berbalut selimut.
"Apa kau tidak ingat apa yang kau lakukan?" Tanya Ricko dan Avan hanya menggeleng.
"Will, Kau ambil cctv di kamar ini" Tekan Ricko.
Memang kamar yang sudah tidak ada penghuninya makan akan diberi cctv untuk berjaga. Namun jika sudah ada yang menempati, maka cctv itu akan dimatikan.
"Ini tuan!" Seru Will.
Ricko mengambil laptop yang diberikan oleh Will dan memberikannya ke pada Avan.
"Lebih baik kau lihat sendiri! kau membuatku kecewa Avan!" Ujar Ricko.
Avan pun menatap heran ke arah papahnya. Dirinya terkejut saat melihat rekaman cctv di laptop. Dirinya dengan paksa hampir saja menodai Faza. Dirinya berbalik menatap Faza. Merasa kasihan melihat keadaan Faza yang sangat memprihatinkan. Tubuhnya yang penuh merah dan memar akibat dirinya.
Avan pun menutup laptopnya dan memberikan kepada Will. Dirinya menatap ke arah Papahnya yang seolah meminta penjelasan.
"Apa kau tau kesalahanmu?" Tanya Ricko dan Avan hanya mengangguk.
"Demi wanita seperti Thea kau sampai mabuk dan hampir menodai seorang gadis yang masih sekolah! Jika aku tidak datang tepat waktu maka kau melakukan dosa besar!" Ujar Ricko.
"Aku minta maaf!" Seru Avan.
"Apa minta maaf kau bisa mengatasi semuanya. Lihatlah Faza pingsan!" Teriak Leksa histeris saat Faza tengah pingsan di dekapannya.
Avan dan Ricko terkejut melihatnya. Sedangkan Will hanya diam melihat keadaan Faza. Sebenarnya di dalam lubuk hatinya yang paling dalam dirinya merasa senang karena seorang yang mengatainya maling dan menghajarnya sudah mendapat ganjaran.
"Will panggil Rafkan kesini!" Pinta Ricko yang diangguki oleh Will.
Rafkan masih ingat? Anak sulung Irsyad dan Alena. Sekarang Rafkan sudah menjadi dokter seperti ayahnya. Dan menjadi dokter khusus keluarga Mahardika
...💢Selamat membaca 😘 Jangan lupa vote, komen dan like🥰💢...
...ig:@Fatmass.s...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Sweet Girl
ih jahat kamu Will.... tega sekali ngomong gitu...
2021-10-18
1
mamah cantikk
pnts aja d nikahin, leksa jg sih udh te anaknya mabuk mlh nyuruh fara msk k kandang singa
2021-08-17
0
Helen Gunawan
menarikkk.
2021-08-03
0