Sepulang dari mansion utama Mahardika. Avan pun kembali ke apartemennya setelah mengantar Thea. Dirinya sudah tidak mood untuk berangkat bekerja.
"Hanya ada satu cara untuk membuktikan!" Gumam Avan.
Avan pun merogoh sakunya dan mengambil sebuah ponsel. Di teleponnya nomor yang menjadi sekretarisnya.
"Will!" Panggil Avan setelah ponsel terhubung.
"Ya tuan?" Jawab Will.
"Beri tahu aku apa yang kau selidiki mengenai Thea!" Perintah Avan membuat Will dibalik telepon tersentak.
Will pun tersenyum. Mungkin sudah saatnya Avan tau bagaimana wajah asli dari kekasihnya.
"Tuan lebih baik temui saya di hotel xxxxx!" Ujar Will.
"Will kau mau gigimu rontok? Berani sekali kau menyuruhku!" Kesal Avan.
"Tapi ini penting. Bukannya tuan meminta saya untuk memberi tau apa yang saya selidiki dengan Nyonya Leksa?" Ucap Will membuat Avan yakin.
"I go now!" Seru Avan yang langsung mematikan ponselnya
...••••••••••...
Faza hari ini tetap masuk sekolah karena Leksa yang memberinya seragam baru. Orang kaya mah enak. Batin Faza.
"Hai!!!" Teriak Faza menggebrak meja Lola membuat semua orang dikelas kaget karena gebrakannya yang cukup keras.
"Faza!" Kesal Lola.
Faza pun hanya nyengir dan langsung duduk di bangkunya di sebelah Lola. Thomas dan Gion yang melibat kedatangan Faza pun segera menghampiri bangku milik Faza dan Lola.
"Gimana? Gimana? Lo diapain sama Tuan Avan kemarin?" Tanya Thomas tiba tiba.
"Tuan Avan? Bagaimana kalian bisa tau nama om stress itu?" Heran Faza.
"Om stress?" Pekik Gion
"Emang om itu stress dan pantas masuk rumah sakit jiwa!" Seloroh Faza diiringi tawanya.
"You don't know who he is?" Tanya Thomas dengan menggunakan bahasa inggris.
Faza pun melempar penghapus milik Lola tepat di wajah Thomas membuat Thomas meringis.
"Kau tau kabel kabel otakku tidak dapat berfungsi jika kau menggunakan bahasa inggris! Aku ini masih sayang dengan otakku!" Gerutu Faza.
"Tapi bisa berbahasa inggris juga penting, Faza!" Ujar Lola.
"Itu prinsip orang orang! Prinsip ku adalah aku tidak bisa bahasa inggris karena aku memang tidak bisa dan jika aku disuruh untuk belajar bahasa inggris? Maka i say No! kenapa? Karena bahasa inggris membuat otakku BUMM! Meledak!" Gumam Faza sembari berteriak mengikuti nada yang sedang meledak.
Thomas, Gion dan Lola sampai mengelus dadanya melihat tingkah sahabatnya itu. Faza memang berbeda dari yang lain dan mereka sangat beruntung memiliki sahabat seperti Faza.
"Hei gimana urusanmu dengan tuan Avan?" Tanya Thomas tiba tiba.
"Biasa aja malahan aku tinggal dan jadi sekretaris Mamahnya!" Enteng Faza.
"Apa" Kaget Lola
"What" Teriak Thomas dan Gion bersamaan.
"Kalian kenapa sih!" Heran Faza.
"Kau tau? Keluarga tuan Avan adalah Mahardika, keluarga terhebat. Sangat kaya bahkan sangat terkenal di negara Indonesia juga Amerika. Dan kau bilang tinggal bersama mamahnya? Tuan Avan? Kau sangat ngaco Faza!" Kekeh Gion.
Faza memutar malas bola matanya. Kenapa ia tidak bisa mempercayainya padahal dirinya bertemu dengan orang sebaik Leksa.
"Huh kalian tidak percaya. Kalian lihat seragamku? Ini baru bukan? Ini dibelikan oleh Mamahnya Tuan siapa tadi?" Timpal Faza.
"Tuan Avan!"
"Ya pokoknya om stress itu. Seragamku dirusak oleh Kak Thea yang ternyata kekasih dari om stress itu!" Gerutu Faza
"Kak Thea?" Heran Lola.
"Ya, kemarin malam aku diusir oleh keluarga mereka dan saat ditengah jalan aku akan dijual oleh seorang berkumis. Ih sangat jelek. Dan Papah Mamahnya om stress itu yang bantuin aku sampai aku bisa tinggal dan menjadi asisten Mamahnya om stress itu!" Jelas Faza.
"So are you serious about that?" Tanya Thomas.
"Tat tet tat tet. Aku nggak paham terserah!" Kesal Faza membuat Thomas mencubit hidung Faza dengan gemas.
"Jadi semua itu benar?" Tanya Lola.
"Iyalah masak bohongan!" Ujar Faza.
"Jadi kau sudah tidak tinggal di rumah para penyihir?" Tanya Gion
"Enggak!" Seru Faza.
"Dan Thea itu kekasih tuan Avan?" Tanya Lola.
"Hem!"
"Tapi,,,,,," Seru Faza memotong perkataannya.
"Tapi apa? tapi apa? cepat tapi apa?" Seru Gion.
"Orang tua dari om stress tidak menyetujui hubungan mereka!" Gumam Faza.
"Ya iyalah orang nenek lampir kok disukai!" Gerutu Thomas.
"Lalu--"
BRAKKK
Faza menggebrak mejanya membuat semua kelas menatap ke arahnya dengan jantung yang berdetak tidak karuan karena saking kagetnya.
"Kalian tanya sekali lagi sama gue! Mati kalian!" Geram Faza.
💢Selamat membaca, Jangan lupa Vote, Like dan komen 💢
...ig:@Fatmass.s...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Nhiena Ali
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-11-04
0
Samsuna
Faza aku kaget tau😂🤭
2022-11-30
0
Inggrid Dear
ah si faza terlalu bar bar
2021-12-23
0