Sesampainya di kamar milik Avan. Avan pun melepas gendongannya membuat Faza jatuh ke bawah. Sorot matanya menatap tajam ke arah Avan yang tanpa berdosanya malah melewatinya begitu saja.
"aduh, Om kenapa dilepas sih sakit ini pantat ku!" Kesal Faza yang tidak dihiraukan oleh Avan.
"Dasar Ba--"
"Kau bilang apa?" Seru Avan menatap tajam Faza.
"Kenapa? Aku mau bilang babi gila dasar babi babi babi babi yang gila!" Seru Faza menentang Avan.
Avan melototkan matanya. Menatap tajam ke arah Faza yang malah berkacak pinggang membuat Avan teringat bahwa dirinya menikahi gadis yang masih sekolah.
"Apa? ini mulut mulut milik siapa? Terserah dong mau bilang babi kek budek kek banci kek atau mungkin bodoh kek terserah aku kenapa situ yang sewot!" Seloroh Faza.
Faza tidak sadar kalau yang dibilang babi olehnya sudah memerah menahan amarah karena dengan beraninya Faza mengatai Avan dengan sebutan babi, budek, banci bahkan bodoh. Selama ini Avan terkenal sebagai seorang yang angkuh dan arogan sehingga siapapun yang berani padanya hanya dengan satu jentikan saja pasti orang itu akan menyesal.
Pernah seorang pria menuduh Thea yang mencoba mencelakai istrinya karena istrinya yang merupakan seorang model yang sangat bersaing dengan Thea. Avan pun lalu memecat istri dari pria tersebut.
Awalnya sedikit kesal namun dengan hukuman itu malah membuat sang pria dan istri merasa lega karena bebas dari kontrak kerja yang sebenarnya ingin sekali membatalkan kontrak namun tidak bisa.
Faza yang masih belum sadar langsung berjalan melewati Avan begitu saja menuju kamar mandi namun sebelum itu Avan lebih dulu mencengkeram lengannya.
"Kau bilang mulut itu milik siapa?" Tanya Avan menatap tajam ke arah Faza.
"Punyaku! dan sekarang lepaskan aku! aku mau mandi!" Teriak Faza.
Tak menunggu waktu lama Avan pun menarik tengkuk leher Faza dan menempelkan bibirnya. Menggigitnya sedikit kencang membuat Faza meringis sampai sudut matanya mengeluarkan air mata.
Avan pun melepas pangutannya dan berlalu meninggalkan Faza yang tengah terduduk dilantai.
"Mulut itu sudah menjadi milikku. Jangan coba coba membuatku marah, selama ini aku sudah bersabar!" Tekan Avan yang langsung memasuki kamar mandi.
"sakit....." Lirih Faza memegang bibirnya yang digigit oleh Avan tadi.
Menangis membayangkan nasibnya yang begitu tragis tanpa ada kebahagiaan terselip dalam kesengsaraan nya. Hanya temannya lah yang saat ini membuatnya bahagia.
"Aku harus bagaimana" Isak Faza.
Bibirnya sudah memerah dan bengkak. Sangat sulit untuk membuatnya bicara. Faza pun berjalan menuju cermin dan terlihatlah bibirnya yang tengah berdarah.
Diusapnya pelan bibir dan sudut matanya bergantian. Hanya terduduk menatap dirinya di pantulan cermin. Dirinya tidak menyangkan akan memakai kebaya saat ini dan sudah menyandang status sebagai seorang istri.
Sampai Avan keluar dari kamar mandi. Faza hanya menundukkan kepalanya tidak berani menatap ke arah manusia yang membuat bibirnya kesakitan.
"Sampai kapan kau akan disitu? cepat pergi dan bersihkan dirimu!" Ketus Avan yang mengacak acak rambutnya dengan handuk dan duduk di tepi ranjang.
Tanpa menjawab pun Faza berdiri dan membalikkan tubuhnya seketika tenggorokannya terasa mencengkat saat melihat tubuh Avan yang bertelanjang dada dengan handuk yang melilit dipinggangnya. Dirinya baru melihat kegagahan dan ketampanan Avan saat ini.
Saat Avan akan menodainya Faza terlalu fokus untuk mencoba kabur dan berharap untuk membunuh Avan. Namun saat ini dirinya serasa sangat sulit untuk menelan ludahnya.
'Buang jauh jauh pikiranmu Faza. Babi itu sudah membuat hidupmu berada diujung kayu. Kau tidak akan pernah bisa melakukan itu' Ujar Faza di dalam hatinya
"Cepat Pergi!" Bentak Avan karena sedari tadi Faza hanya diam dan melamun.
"Ba baik om!" Seru Faza.
"Aku bukan om mu! Ganti panggilannya atau aku akan membuat bibirmu itu tidak berbentuk!" Ancam Avan.
Faza terkejut mendengarnya. Dirinya memegang bibirnya. saat ini saja bibirnya sudah sangat sakit. Akan dibuat seperti apa lagi. Batin Faza.
"Aku harus memanggil apa?" Lirih Faza karena memang bibirnya sangat sulit untuk dibuka.
"Itu urusanmu!" Ketus Avan yang berjalan menuju ruang ganti.
"Dasar babi gila. Aku akan membalas mu suatu saat nanti!" Geram Faza mendumel sembari melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
...💢Jangan lupa ninggalin jejak🥰💢...
...ig:@Fatmass...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Samsuna
kasihan Faza😢. buat Avan menyesal
2022-11-30
0
Sweet Girl
duh.... kasihan bibir Faza bengkak ...
2021-10-18
0
Tia Maski
terlalu kasar Thor klw manggil baby
2021-08-14
0