Kini Will dan Avan telah berada di hotel XXXXX mereka sedang menunggu seseorang yang sangat ditunggu oleh Will. Dan pada akhirnya wanita itu datang dan yang lebih mengejutkan lagi wanita itu adalah Thea. Avan yang melihatnya sedikit heran.
"Dia bilang akan pemotretan apa pemotretannya ada di sini?" Gumam Avan.
"Kita tunggu saja tuan!" Ujar Will.
"Will kau ingin gigimu rontok karena menyuruhku!" Kesal Avan.
Will hanya berekspresi datar membuat Avan semakin kesal. Dirinya diliputi rasa penasaran sedangkan sekretarisnya menyuruhnya untuk menunggu. Sampai kekesalan Avan terhenti saat Thea berjalan tanpa mendatangi dulu resepsionis.
"Dia itu sebenarnya mau kemana?" Heran Avan.
Will hanya diam.
"Will jika--"
"Tuan ayo kita ikuti!" Seru Will tiba tiba.
"WILL!!" bentak Avan.
"Maaf tuan jika kita tidak mengikutinya maka kita akan ketinggalan!" Ujar Will.
Avan pun menurut dan akhirnya mengikuti Thea dari belakang. Dirinya terkejut kala melihat Thea tengah memeluk seorang pria membuat Avan menajamkam penglihatannya.
"Tunggu! Bukankah itu Rako?" Tanya Avan.
"Benar tuan. Salah satu pengusaha yang bertolak dengan Mahardika.corp!" Ujar Will.
Avan dan Will pun melihat Thea tengah masuk ke dalam kamar hotel dengan memeluk mesra lengan Rako membuat Avan semakin merasa penasaran. Berharap dugaannya adalah salah.
"Apa maksudnya ini?" Geram Avan.
"Kita akan segera mengetahuinya tuan!" Seru Will
Mereka pun menunggu didepan pintu kamar hotel beberapa menit. Setelah dirasa cukup lama Will pun mengeluarkan kartu akses cadangan yang diberikan oleh resepsionis.
"Kau memang pintar Will!" Seru Avan.
Will pun membuka pintu kamar hotel namun hanya di akses.
"Silahkan tuan melihatnya sendiri!" Ujar Will.
Avan pun membuka secara perlahan pintu kamar hotel dan terkejut kala melihat pakaian yang berserakan dan dapat dilihat pakaian itu adalah pakaian yang dipakai oleh Rako dan juga Thea.
Mata Avan semakin memerah kala mendengar suara desahan diikuti erangan yang merupakan suara milik Thea dan juga Rako.
Avan pun tersenyum sinis saat melihat kekasihnya sedang bercinta dengan musuh bisnisnya. Avan pun mendekat dengan gaya cool nya. Tidak memperlihatkan sisi menyesal seorang Avan walau hatinya saat ini sedang hancur.
"Waw pemandangan yang sangat menarik!" Celetuk Avan tiba tiba.
Thea yang sedang berada di atas Rako dan Rako yang sedang meremas buah dada Thea pun saat itu terkejut. Thea pun segera menutupi tubuhnya dengan selimut dan Rako mencoba menutupi juniornya yang tengah berdiri tegak itu.
Thea pun mencoba menghampiri Avan dengan tubuh yang masih polos berbalut selimut.
"Sayang kau kenapa kesini. Ini tidak seperti apa yang kamu pikir" Ujar Thea mencoba meyakinkan dan memperdaya Avan. Sedangkan Rako masih sibuk memakai pakaiannya.
"Ya kau benar, Tidak seperti apa yang ku pikirkan!" Seru Avan dengan santainya dengan tangan yang dimasukkan ke saku celananya.
"Sayang kumohon percayalah padaku. sebenarnya--"
"Will" Teriak Avan mencoba memanggil sekretarisnya
Will pun yang mendengar teriakan dari luar pun segera menghampiri tuannya.
"Will kau jauhkan sebuah sampah di tubuhku!" Ujar Avan.
Will pun mendekati Thea dan menghempaskan tubuh Thea dari tubuh Avan membuat Thea terjatuh dan selimutnya pun merosot memperlihatkan tubuh polosnya yang penuh dengan tanda merah.
"Maklum saja Rako tergoda denganmu! Dan kau! Kau tidak akan pernah bisa mengalahkan Mahardika.corp dengan cara apapun apalagi cara yang menjijikkan seperti ini. huh cuih" Ucap Avan yang langsung meninggalkan kamar hotel tersebut.
Namun sebelum itu Avan kembali membalikkan badannya.
"Seharusnya aku percaya kalau kau bukan wanita baik baik. Mulai sekarang berhenti menggangguku atau kau akan tanggung akibatnya!" Seru Avan yang sembari melangkahkan kakinya keluar dari ruangan tersebut.
"Sayang!!!" Teriak Thea mencoba mendekati Avan namun ditahan oleh Will.
"Kau ingin keluargamu dan karir mu hancur maka silahkan kejarlah!" Ketus Will.
...•••••...
Avan hanya diam di dalam mobil dengan tangan yang mengepal. Will yang melihatnya dapat menyimpulkan jika tuannya itu sedang patah hati ditambah sikapnya terhadap keluarganya yang tidak pernah percaya kepada keluarganya sendiri.
"Will antar aku ke mansion utama!" Perintah Avan dengan mencoba memejamkan matanya.
"Baik tuan!" Ujar Will.
"Sebelum itu kau belikan aku minuman!" Seru Avan membuat Will tersentak kaget.
"Tuan akan meminum dan mabuk?" Tanya Will.
"Jangan sampai gigimu rontok karena membantahku!" Geram Avan.
Will yang tau suasana hati tuannya pun akhirnya menuruti dari pada dirinya harus dijadikan pelampiasan akan sakit hati tuannya.
💢Jangan lupa Vote, Like dan Komen sebanyak banyaknya💢
...ig:@Fatmass...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Samsuna
sabar Will biar gigimu gak rontok 🤭
2022-11-30
0
Sweet Girl
iya iyain aja deh willl.... dr pada ompong
2021-10-18
2
🚬
part ini yg ujung nya bikin Faza nikah ni SM avan
2021-08-30
2