Setelah melihat persyaratan pendaftaran, Titi segera mempersiapkan semuanya. Membuka web resmi SSCN (Sistem Seleksi Calon Pegawai Negeri Nasional) untuk login. Masih ada waktu 5 hari lagi. Titi segera login untuk membuat akun di portal resmi Badan Kepegawaian Negara. Karena kalau daftarnya terlalu mepet nanti takutnya server banyak yang akses sehingga menjadi lambat, bisa jadi data yang kita isi tidak tersimpan.
Dengan sangat hati-hati setelah memperoleh akunnya, Titi mengisi dengan ketelitian level tinggi. Karena cuma bisa daftar sekali dan juga cuma bisa daftar untuk satu formasi lowongan, jadi harus ekstra hati-hati dan teliti.
Setelah semua data terisi lengkap, Titi melakukan pengecekan sekali lagi. Dengan mengucap Bismillah Titi klik tombol save (simpan) dan send (kirim). Titi download no pesertanya. Ternyata Titi mendapatkan no peserta di belakangnya sudah ada 6 digit angka.
Ini baru hari ke empat dari sepuluh hari batas pendaftaran. Tetapi sudah banyak sekali yang mendaftar. Mengingat animo masyarakat yang sangat tinggi untuk menjadi abdi negara, jadi Titi harus belajar dan menyiapkan segalanya dengan semaksimal mungkin. Titi harus tetap optimis, seandainya nanti tidak lolos, mengingat banyaknya saingan, setidaknya Titi sudah berusaha maksimal. Titi yakin kalau usaha tidak akan mengkhianati hasil. Hasil download dari kartu peserta tersebut segera Titi cetak.
Sebulan sejak pendaftaran di website ada pengumuman siapa saja yang lolos administrasi untuk kemudian bisa mengikuti tes selanjutnya yakni Tes Seleksi Kompetensi Dasar atau SKD. Titi selalu update beritanya supaya tidak ketinggalan informasi. Titi belum ada kenalan yang daftar juga di Purwokerto, jadi Titi harus melakukan semuanya sendiri, tidak bisa update dari teman karena belum ada teman yang dikenalnya di sana. Setiap hari melihat pengumuman di Kementerian tempat Titi mendaftar, karena kelalaian dalam membaca informasi itu semuanya murni karena kesalahan peserta itu sendiri.
Titi segera mengetik alamat kementerian yang dituju untuk melihat pengumuman siapa saja yang lolos seleksi administrasi. Segera saja Titi download laman tentang pengumuman tersebut. Ternyata loading nya lama. Bisa jadi banyak yang seperti Titi, ingin segera mengetahui apakah dirinya lolos atau belum.
Setelah proses download dokumennya berhasil, Titi segera melihat tulisan tersebut dengan perasaan yang berdebar-debar. Entahlah rasa gugupnya mengalahkan perasaan ketika dilamar saja... hahaha..eits tunggu.. memang Titi tahu perasaan ketika dilamar seseorang, secara Dia belum pernah mengalami sendiri. Cuma modal konon katanya, entahlah.
Dengan harap-harap cemas sambil membaca doa yang Titi kuasai, jarinya menscroll layar di laptopnya. Sambil matanya dengan awas meneliti satu persatu nama peserta yang lolos. Ternyata lumayan banyak juga, pantesan lama proses download nya, ada sekitar 1000 halaman lebih dari Kementerian tempat Titi mendaftar. Segera Titi ketik instansi tempatnya melakukan pendaftaran. Muncullah nama instansi terkait dengan nama-nama yang lolos seleksi administrasi itu. Titi langsung mencari pada formasi manajemen. Yang mendaftar ada 85 dan yang lolos seleksi administrasi ada 65. Titi teliti satu persatu namanya. Titi mencari namanya sendiri di antara ke 65 nama yang lolos dulu. Alhamdulillah, ternyata ada di no urut 17, Nefertiti Laksmi Lestari dengan no pendaftaran sudah sesuai dengan kertas yang dipegangnya.
Dengan mengucapkan puji syukur Titi segera menemui orang tuanya yakni Mamah dan Papah. Titi bersyukur langkah pertama telah berhasil dilewatinya. Mamah dan Papah juga tak henti-hentinya mengucapkan syukur dan memberikan ucapan selamat kepada Titi.
Mamah dan Papah mensupport Titi sepenuhnya. Harus belajar lebih giat lagi. Karena dari 65 nama yang sudah lolos seleksi administrasi nanti yang diambil cuma satu nama saja.
Di pengumuman juga disebutkan kalau satu bulan lagi diadakan tes SKD. Semua nama yang lolos seleksi administrasi sudah dipetakan untuk melaksanakan tes SKD di tempat yang sudah ditentukan oleh panitia seleksi. Titi mendapatkan tempat tes yaitu di Pekalongan Jawa Tengah. Tepatnya di kampus Islam negeri yang ada di Pekalongan.
Hari yang ditunggu untuk melaksanakan tes SKD akhirnya tiba. Titi berangkat sendiri karena bertepatan dengan hari Senin, Mamah dan Papah sudah pasti berangkat bekerja, jadi tidak bisa ikut menemani. Titi menggunakan kereta untuk perjalanannya. Titi naik Kereta Brantas dari stasiun Madiun dan turun ke stasiun Pekalongan. Dari stasiun Madiun malam hari sampai di stasiun Pekalongan sebelum subuh. Titi diantar Anjas, adiknya ke stasiun Madiun.
Titi turun ke stasiun Pekalongan kemudian naik ojek online untuk sampai ke lokasi tes.
Berhubung azan Subuh baru sebentar lagi berkumandang. Titi istirahat sebentar di masjid dekat dengan kampus Islam negeri tempatnya melaksanakan tes SKD. Ternyata di masjid tersebut sudah ramai suasananya. Bisa jadi seperti dirinya yang akan ikut tes disertai juga keluarga yang turut mengantarkan. Di tempat parkir masjid tersebut sudah penuh mobil dengan berbagai plat nomor kendaraan yang berbeda.
Tak berapa lama, azan Subuh berkumandang, Titi segera mengambil wudhu dan segera menjalankan salat Subuh berjamaah. Tes SKD dimulai pukul 08.00 WIB. Satu sesi sekitar 100 menit. Titi mendapatkan jadwal pukul 13.00 WIB, jadi masih ada waktu untuk istirahat sebentar sebelum masuk ke ruangan tes. Ternyata di sekitar masjid sudah banyak pedagang yang berjualan. Mungkin mereka memang sebagai pedagang tetap yang berjualan di sekitar masjid sini, mengingat lokasinya masih di sekitar kampus, tentu banyak mahasiswa yang ngekos juga. Maupun sebagai pedagang musiman yang menjajakan dagangannya pada waktu ada momen tertentu, seperti sekarang ini. Banyak peserta dari luar kota yang berdatangan dengan keluarganya juga, tentu merupakan konsumen yang potensial.
Titi mandi di kamar mandi masjid ini. Titi bersyukur karena kamar mandinya bersih dan terawat. Nanti waktu mau pulang Titi usahakan untuk memberikan sedekah terbaiknya di kotak amal, agar manajemen masjid ini juga bisa terurus dengan baik. Kalau tidak dimulai dari diri kita, siapa lagi. Kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi.
Setelah melaksanakan salat dhuhur berjamaah, Titi segera bersiap-siap untuk masuk ke ruangan tes. Titi mengenakan kemeja putih, rok hitam dan kerudung putih serta sepatu pantofel warna hitam dengan hak yang tidak terlalu tinggi, sesuai dengan aturan untuk peserta tes SKD. Titi memakai kerudung instan yang lumayan modis. Titi masih belum terbiasa memakai hijab, masih belajar, jadi kalau memakai hijab yang segi empat kadang merasa kesulitan.
Tadi sudah banyak peserta yang melaksanakan tes. Sebelum tes mukanya berseri-seri, banyak yang mengambil foto terlebih dahulu juga. Begitu kembali dari tes tadi mukanya banyak yang menjadi kusut. Mungkin belum lolos. Membuat Titi semakin deg-degan. Perasaannya campur aduk tidak karuan, tetapi Titi berusaha untuk konsentrasi dan tetap optimis.
Dalam SKD ini menggunakan metode CAT yaitu Computer Assisted Test. Dengan 3 komponen yang akan dinilai yaitu Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) , Tes Intelegensi Umum (TIU) dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Masing-masing komponen yang dinilai memiliki passing grade atau nilai ambang batas yang harus dipenuhi. Jadi ketiganya harus memenuhi passing grade. Jika salah satu tidak memenuhi walaupun kurang satu poin tetap tidak lulus. Meskipun kadang salah satu komponen yang dinilai memiliki skor yang maksimal, kalau tidak memenuhi syarat tetap tidak lulus. Itulah yang membuat Titi semakin berkeringat dingin. Titi terus melafalkan doa yang Dia bisa.
Bagaimana situasi dan kondisi tesnya?
Nantikan kelanjutannya.
Terima kasih..🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Nining Nuraningsih
terlalu bertele tele ya,jadi bosen jarang komunikasinya
2023-05-25
0
Heny Febti
Si Othor udah pernah ikut tes CPNS ya? tau banget. 😀💪
2023-04-28
0
🌹DIAN Y 🌹♉
Muslim kan, kenapa puji sukur yg di ucap, bukan alhamdllah...
2021-12-01
0