Sebagaimana kalau kita mau mengendarai mobil atau motor, tentu diperlukan syarat yang harus dipenuhi untuk menjaga keselamatan berlalu lintas agar tidak membahayakan baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Begitu pula kalau kita mau menjadi pengajar sudah tentu harus memiliki kualifikasi agar tidak menjadi sesat dan menyesatkan. Di kampus tempat Titi mengajar sebelum tenaga pendidik atau dosen mulai mengajar harus lulus terlebih dahulu dalam menempuh Higher education. Higher education ini sering disebut Surat Ijin Mengajar sebagaimana SIM (Surat Ijin Mengemudi) untuk berkendara.
Titi dan teman-temannya mendapatkan undangan untuk menjadi peserta higher education. Higher education itu dilaksanakan selama tiga hari yang bertempat di lantai empat Gedung Rektorat.
Hari pertama higher education dimulai bertepatan dengan hari Senin pukul 08.00 WIB yang dibuka oleh Ketua LPM (Lembaga Penjamin Mutu). Acara dibuka oleh pembawa acara dilanjutkan sambutan dari Bapak Kamil selaku ketua LPM. Beliau berpesan agar sungguh-sungguh dalam mengikuti acara higher education ini. Karena bisa jadi peserta tidak lulus sehingga tidak berhak mendapatkan sertifikat higher education, akibatnya tugas menjadi seorang pengajar bisa ditangguhkan, dan tentu saja hal itu berimbas terhadap hak yang akan diterima. Biasanya higher education dilaksanakan satu tahun sekali. Jadi kalau tidak lulus bisa ngulang tahun depan, atau bisa juga dengan mengikuti remidial. Seperti anak sekolah ya..Ya namanya belajar tentu tidak kenal usia. Belajar sepanjang hayat.
Higher education kali ini diikuti oleh 25 peserta. 10 peserta dari angkatan CPNS Titi. Sebanyak 10 peserta bukan 16 peserta seperti formasi yang diterima kemarin. Karena yang enam orang sudah punya sertifikat higher education alias sudah punya Surat Ijin Mengajar. Istilahnya "Produk lama rasa baru", jadi memang wajah lama yang ikut daftar menjadi CPNS. Sedangkan yang 13 dari Dosen Non PNS dan 2 orang lagi dari tenaga kependidikan (pegawai) yang mengajukan diri menjadi dosen, seperti alih status begitu. Total semuanya berjumlah 25 peserta.
Titi mengenakan kemeja putih dan bawahan celana warna biru dongker. Untuk kali ini memakai jilbab segi empat motif. Titi sudah belajar memakai jilbab segi empat. Ternyata mudah, tinggal dibentuk segitiga dan diberi jarum pentul atau peniti kemudian dimodifikasi sedemikian rupa sehingga tampak indah. Yang pertama tentu kenyamanan karena jam kerja mulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 16.00 WIB, lumayan lama jadi harus dibuat senyaman mungkin.
Setelah sambutan dari kepala LPM dilanjutkan dengan sambutan dari Warek satu. Pak Warek 1 dalam sambutannya berpesan bahwa sesudah menjadi warga di kampus ini harus siap dengan segala konsekuensinya. Masyarakat tidak memandang latar belakang kita. Yang mereka yakini bahwa seluruh civitas akademika pasti mahir ilmu agama. Dan yang terpenting bisa mengaji. Kan tidak lucu kalau ada pertemuan di masyarakat dan warga kita diminta untuk membaca Al-Qur'an kemudian dijawab tidak bisa. Ini menyangkut marwah kampus kita. Sudah menjadi bagian dari kampus ini, otomatis kampus ini sebagai rumah kita. Yang namanya rumah tentu harus dijaga dan ditata serta dilindungi biar kita bisa merasa nyaman dan betah di dalamnya. Pak Warek juga menjelaskan bahwa penerimaan CPNS tahun ini banyak yang dari kampus umum. Beliau juga menyebutkan bahwa dari kampus umum belum tentu tidak bisa mengaji, tetapi yang merasa belum menguasai supaya belajar lebih giat lagi. Tidak ada yang namanya kesulitan kalau kita mau berusaha dan belajar lebih giat lagi.
Ucapan Beliau otomatis membuat Titi tertampar. Titi sadar bahwa dirinya masih perlu banyak belajar. Titi sudah belajar mengaji di Madiun kemarin, dan sekarang belum menemukan guru yang cocok, tetapi Titi berjanji akan melanjutkan mengaji kembali.
Acara selanjutnya sambutan dari ketua panitia dalam hal ini ketua pusat studi di bawah koordinasi dari LPM. Bapak Syahrir namanya, Beliau ternyata humoris juga, sehingga peserta pelatihan banyak yang tertawa mengurangi ketegangan sejenak. Acara pembukaan pelatihan ditutup oleh pembawa acara dilanjutkan dengan acara inti yaitu pelatihan higher education.
Bapak Zahrul memandu acara sekaligus sebagai tutor dalam pelatihan ini. Beliau mengatakan kalau namanya kadang susah diucapkan. Banyak yang memanggil Jahrul. Mungkin lidah kita sulit untuk melafalkan huruf z dan akan lebih mudah bila dikatakan dengan huruf J. Sebelum menyampaikan materi beliau meminta untuk semua peserta memperkenalkan dirinya dengan menggunakan nama panggilan. Kemudian Beliau menyampaikan materi dengan menggunakan power point dengan template yang cantik. Kebanyakan melibatkan adanya komunikasi dua arah dengan para peserta. Cara Beliau memberikan pelatihan sangat energik. Padahal usia Beliau tidak lagi muda, mungkin sekitar setengah abad.
Setelah sesi pertama berakhir sambil menunggu sesi kedua dimulai ada ice breaking yang cukup menarik. Panitia memberikan yel-yel agar para peserta pelatihan tidak bosan dan yang paling penting tidak ngantuk. Sesi kedua dimulai pukul satu siang, karena waktu sudah menunjukkan jam istirahat. Panitia berpesan agar semua peserta jam 13.00 WIB sudah hadir dalam ruangan.
Titi dan teman-teman peserta yang berjenis kelamin perempuan berkumpul, karena ruangannya Titi yang paling dekat dengan ruangan pelatihan, maka mereka melaksanakan salat dhuhur dan makan siang di situ, demi efisiensi waktu. Pukul 13.00 WIB semua peserta sudah berada di dalam ruangan. Acara segera dimulai. Kali ini yang menyampaikan materi dosen perempuan. Beliau memperkenalkan diri sebelum memulai materinya. Nama Beliau Mahfouza. Masih lumayan muda, umur Beliau 35 tahun dan sudah mendapat gelar doktor dari bidang ilmu matematika. Sebelum menyampaikan materi beliau meminta para peserta untuk melafalkan namanya dengan benar. Ternyata banyak yang masih susah untuk melafalkan nama Beliau. Lidah jadi seakan-akan terpeleset, dan jadi mendadak seperti bayi yang baru mulai melafalkan kata. Kemudian bagi peserta yang bisa melafalkan nama Beliau dengan benar dan cepat diminta untuk maju ke depan, ada hadiah khusus untuk peserta itu. Ternyata yang maju Satria, kepala suku angkatan Titi, Satria Kamandaka.
Setelah acara pengantar yang cukup membuat sakit perut karena kebanyakan tertawa kemudian dilanjutkan dengan memberikan materi inti. Cara Beliau menyampaikan materi juga sangat enak. Di samping wajah yang sedap dipandang ditambah kepiawaian menjelaskan membuat nilai tambah yang bagi siapapun bisa betah kalau diajar Beliau. Titi membayangkan kalau matematika diajar Beliau bisa jadi lebih paham. Sebelum acara hari pertama diakhiri semua peserta diberikan tugas untuk membuat materi perkuliahan yang menarik.
Hari kedua masih sama yang memberikan materi pelatihan, cuma bertukar sesi saja. Yang sesi pertama diisi oleh Bu Mahfouza dan sesi ke dua diisi oleh Pak Zahrul. Cara penyampaian materi masih menarik seperti hari pertama, sehingga Titi dan teman-teman yang lain semakin bersemangat. Hari ketiga diisi oleh Pak Shahril selaku ketua panitia, karena Beliau sebagai pakar tentang RPS (Rencana Pembelajaran Semester). Para peserta diajarkan cara membuat RPS yang benar dan sesuai aturan yang telah ditentukan. Sebagai acara penutup diumumkan kalau seluruh peserta pelatihan dinyatakan lulus disertai dengan nilai akhir yang diperoleh, nantinya bisa mendapatkan sertifikat yang diambil di ruangan LPM. Penilaian berdasarkan kehadiran, partisipasi di ruangan dan tugas yang diberikan. Acara berakhir pukul 15.00 WIB, sebelumnya tidak ketinggalan tadi sudah foto bersama sebagai dokumentasi. Akhirnya Titi dan para peserta lainnya bisa bernapas lega. Satu langkah bisa dilewati, semoga ke depannya lebih dimudahkan dan dilancarkan.
Bagaimana kelanjutannya??
Ikuti terus ceritanya...
Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Paulina
mmg bertele tele....tp byk ilmunya...best maju terus
2021-10-14
1
Emy wonsa
kelamaan jadi bosen ..AQ Baca jadi bingung
2021-09-05
1
🍁Gemoy❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ
terlalu bertele tele cerita'a ttg titi.
seharus'a jgn terlalu lama ttg titi.
lgsg k inti judul.
jd g ngebozenin baca'a
2021-08-16
0