Hari demi hari telah berlalu, telah terlewati dua minggu sejak duel pertarungan antara Ling Chen dengan Ling Yun.
Setelah kompetisi itu berakhir, semua orang banyak membicarakan tentang Ling Chen, semua orang dikota dipastikan tahu siapa itu Ling Chen.
Ketiga kekuatan utama lainnya menjadi sangat was-was karena kebangkitan bakat Ling Chen yang dianggap menyamai ayahnya.
Berita tentang Ling Chen selama periode waktu ini telah tersebar ke seluruh kota Yuanzhou bahkan ke kota-kota lain. Bahkan, kota kekaisaran juga telah mendapatkan informasi ini.
Bukan hanya berita tentang Ling Chen yang tersebar luas hampir ke seluruh kekaisaran, tapi juga ayahnya, Ling Shentian.
Berita tentang Ling Shentian yang muncul di panggung pertarungan saat itu menyebar ke seluruh kekaisaran, mereka menyebarkan berita bahwa Ling Shentian telah sembuh dari lukanya bertahun-tahun yang lalu.
Keluarga besar di kota kekaisaran menjadi was-was dan memerintahkan untuk tidak menyinggung keluarga Ling. Bahkan keluarga kekaisaran memberikan hadiah besar, berupa ribuan Pil Energi Petarung tingkat manusia kualitas tinggi ke keluarga Ling.
Tapi, Ling Shentian tidak menanggapi dan tidak menganggap hadiah dari keluarga kekaisaran. Karena baginya, hanya pil tingkat langit yang bisa membantunya saat ini.
Pada akhirnya, pil itu dibagikan ke seluruh anggota keluarga Ling termasuk Ling Chen.
Hari ini, di dalam hutan sebuah pegunungan dekat dengan kota Yuanzhou, Ling Chen telah berada di sana sejak pagi.
Setelah melakukan pelatihan fisik, Ling Chen meneruskannya dengan bermeditasi. Sejak tiga hari yang lalu, Ling Chen telah menemukan tanda-tanda untuk naik tingkat, tapi ia tidak bisa menemukan kesempatan, karena energi spiritual di pegunungan ataupun kota Yuanzhou tidak memadai. Sehingga, ia hanya bisa melakukannya secara perlahan-lahan meskipun memiliki bantuan dari Segel Nadi Pelahap.
Ling Chen duduk bersila untuk berkultivasi dan mulai menggunakan kekuatan dari Segel Nadi Pelahap.
Tubuhnya bercahaya terus menarik energi spiritual menuju ke tempatnya duduk saat ini. Ia dengan giat menyerap semua energi spiritual dengan cepat.
Dalam setengah jam, aura Spiritual yang telah diserap oleh Ling Chen telah begitu banyak tapi ia masih belum menemukan kesempatan untuk menerobos.
Ia kemudian membuat dirinya melayang di udara, mengangkat kedua tangannya yang berat ke atas dan menggunakan kekuatan penuh dari Segel Nadi Pelahap.
Cahaya aura yang menyelimuti tubuh Ling Chen menjadi semakin kuat, energi spiritual yang tertarik juga menjadi semakin cepat berkumpul.
Angin kencang berhembus mengelilingi tubuh Ling Chen di udara, ia berputar-putar ke segela arah dan mengguncang setiap pepohonan.
Itu telah meresap masuk ke dalam tubuh Ling Chen, dalam beberapa menit energi spiritual dalam tubuh Ling Chen telah meningkat besar.
Dalam dantiannya, energi spiritual terus berputar dengan kencang seperti sebuah pusaran air, itu terus meronta meminta untuk di tingkatkan.
Pada saat ini, Ling Chen melonjakkan semua energi spiritual dalam tubuhnya, dan berhasil menembus alam Petarung Senior tahap akhir.
Ling Chen dengan kilau cerah di wajahnya membuka matanya dengan senyuman puas.
"Hehe, pelatihan selama dua minggu ini tidak sia-sia. tidak disangka kemampuan Segel Nada Pelahap begitu hebat, kurasa tidak ada yang bisa meningkat secepat ini di dunia ini. Bahkan aku yang dulu tidak bisa dibandingkan..." Ucap Ling Chen yang merasa puas dengan peningkatannya yang sekarang.
Ling Chen kemudian memutuskan untuk masuk lebih jauh ke pedalaman hutan untuk mencari hewan buas sebagai lawan tandingnya.
Dalam pedalaman hutan, Ling Chen telah berpindah-pindah dengan cepat dari dahan yang satu ke dahan yang lain.
Ia memutar-mutar pandangannya untuk mencari hewan buas yang ada di pedalaman hutan. Sudah dua jam ia berada di pedalaman hutan, tapi ia sama sekali tidak menemukan satupun hewan buas tingkat Petarung Master ataupun yang lainnya. Mungkin karena ia masih berada di pinggiran pedalaman hutan.
Saat sudah merasa letih dan bosan, juga karena ia telah menemukan sebuah aliran sungai, Ling Chen memutuskan untuk berhenti mencari.
Ia mendarat di pinggiran sungai dan menimba air dengan kedua telapak tangannya sebelum ia minum dengan puas.
"Sepertinya harus masuk lebih dalam agar menemukan hewan buas..." Ucap Ling Chen, sambil melihat ke arah langit setelah ia minum.
Ling Chen seperti menemukan sebuah sinyal langsung melihat ke arah semak-semak tak jauh dari tempatnya.
Semak-semak yang tinggi itu bergerak-gerak dengan pelan lalu bergerak dengan guncangan yang kuat.
Ling Chen berdiri dan memasang kuda-kuda bertarung sambil menatap tajam ke arah semak-semak.
"Roar!"
Raungan yang mengerikan terdengar setelah sesosok hewan buas berwarna putih dengan kedua taring besar yang keluar dari mulutnya, telah melompat keluar dari dalam semak-semak.
Hewan buas itu adalah harimau yang ganas dengan tinggi tubuh satu setengah meter dengan warna putih dan corak hitam pada bulu tubuhnya.
Harimau putih memancarkan kekuatan yang setara dengan kultivator alam Petarung Master tahap menengah. Dia memberikan tatapan tajam saat melihat ke arah Ling Chen.
Saat melihat hewan buas ini, tatapan mata Ling Chen menjadi tajam,dalam sekejap ia memegang Pedang Badai Petir ditangan kanannya.
Ling Chen dan harimau putih saling bertatapan, dengan Auman yang keras, harimau putih melompat untuk menerkam tubuh Ling Chen.
Ling Chen juga melakukan gerakan dengan santai, ia melompat ke arah sebuah dahan. Memutarkan tubuhnya ke belakang dengan gerakan salto, tapi saat Ling Chen hendak menebaskan pedangnya, harimau putih telah melakukan satu lompatan lagi ke arahnya.
Seperti menginjak udara, Ling Chen menapak dan melompat dengan indah di udara, dia mendarat di atas sebuah dahan besar dan melihat ke arah Harimau putih.
"Roar!"
Tapi, sekali lagi harimau putih melompat tinggi ke arahnya tidak memberikan Ling Chen kesempatan menyerang.
Ling Chen tersenyum, ia melompat ke depan ke arah harimau putih yang sedang membuka mulutnya bersiap untuk menelan Ling Chen.
Ling Chen dengan cepat melakukan sebuah gerakan dan dengan mulus ia menginjak mata harimau putih lalu ia melompat ke arah belakang.
Dengan tubuhnya yang berputar di udara, Ling Chen menatap tajam punggung harimau putih di depannya dan menebaskan pedang badai petir.
Duar! Jduar!
Saat Pedang Badai Petir telah mengenai tubuh harimau putih, itu adalah akhir bagi harimau putih dengan tubuhnya yang telah meledak dengan beberapa bagian tubuhnya yang terpisah.
Ling Chen membiarkan tubuhnya jatuh dan mendarat dengan selamat di daratan.
"Harimau ini tidak cukup. Mungkin memerlukan hewan buas tingkat Petarung Suci tahap awal..." Ucap Ling Chen, ia menghilangkan pedang badai petir dari genggaman tangannya dan kembali melompat ke atas dahan.
Dengan secepat kilat, ia melakukan gerakan melompat menuju ke wilayah terdalam pedalaman hutan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Lanjutkan dan tetap semangat
2024-02-08
0
Harman LokeST
seeeeeeeeerriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiuuuuuuuuuuuusss teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss
2023-10-15
0
Djoni Ayung
alur ceritanya heeeeboh
2022-03-17
1