Berlatih Dengan Ayah (2)

"Tapak Api Agung!" Teriak Ling Shentian, sebuah energi api yang kuat yang telah berkumpul di telapak tangannya keluar, itu kemudian membentuk telapak tangan raksasa dan menyerang kedepan.

Bom!

Sebuah ledakan terjadi di permukaan tanah karena Ling Shentian mengarahkan serangannya sedikit ke bawah ke arah permukaan tanah.

Bersamaan dengan itu, dari tadi Ling Chen telah mengaktifkan mata Emas Dewa Kuno dan telah merekam cara mengeluarkan teknik dari Ling Shentian tadi bahkan ia telah memikirkan cara yang lebih mudah.

Ling Shentian kemudian berbalik dan menatap Ling Chen, Ling Chen juga segera menghilangkan mata Emas Dewa Kuno miliknya.

"Itu adalah teknik tingkat 9. Tapak Api Agung. Jika sudah mahir menggunakannya, maka bisa setara dengan teknik tingkat Langit..." Ucap Ling Shentian.

"Teknik tingkat Langit terlalu sulit dengan kultivasimu sekarang. Aku akan mengajarimu lagi nanti setelah kau mencapai Petarung Suci..." Ucap Ling Shentian dengan santai.

Mendengar hal itu, Ling Chen menjadi terkejut.

Hah?

Bukankah itu artinya ayah memiliki teknik tingkat Langit dan diatasnya?

Seberapa jauh ia berpetualang dahulu?

Memikirkan hal ini, Ling Chen tanpa sadar meneguk ludahnya sendiri.

"Apakah kau telah mengingatnya?" Ling Shentian bertanya.

Ling Chen mengangguk dengan yakin. "Ya, aku sepertinya mengingatnya..." Ucapnya.

"Oh? Mengapa kau tidak menunjukkannya?" Ling Shentian berkata dengan akrab, wajahnya memancarkan senyum samar.

"Baik ayah..." Ucap Ling Chen dengan semangat.

Ling Chen mengambil langkah dan berjalan agak jauh dari Ling Shentian, ia mulai memperagakan teknik beladiri yang diajarkan Ling Shentian tadi.

Ling Chen mengeluarkan api biasa dari dalam tubuhnya dan membuatnya menyelimuti tubuhnya, dalam satu hembusan nafas semua api itu diserap oleh Ling Chen menuju telapak tangannya.

Ling Chen berlari kencang lalu melompat tinggi ke atas, ia merapatkan telapak tangan kanannya dan memajukannya ke arah daratan.

Bom!

Sebuah telapak tangan api menghantam daratan, menyebabkan kebakaran di Padang rumput sebelum ia menghilang.

Setelah mendarat di daratan lagi, Ling Chen dapat melihat dengan jelas sebuah bentuk telapak tangan terbentuk di permukaan Padang rumput.

Ling Shentian melihat itu tidak terkejut sama sekali, seolah itu memang mudah untuk di lakukan oleh Ling Chen .

Tapi, sorot matanya sekarang ini begitu tajam dengan aura yang dingin. "Pemahaman tubuh Dewa Kuno benar-benar luar biasa..." Batin Ling Shentian.

Ling Chen yang telah berhasil mempraktekkan teknik dari ayahnya mengeluarkan senyum puas dan ceria. Ia membalikkan badannya dan menghadap ke arah ayahnya.

"Ayah, bagaimana? Apakah anakmu ini hebat?..." Ling Chen berkata dengan bangga.

Ling Shentian mendengus dengan senyuman. "Ya, kau memang hebat. Aku yang dulu memerlukan satu hari untuk mengembalikan energi api ke dalam telapak tangan dan dua hari untuk bisa mengeluarkan serangan telapak tangan..." Ucap Ling Shentian.

"Baiklah, aku akan kembali. Setelah kau mencapai Petarung Suci, aku akan mengajarimu teknik tingkat Langit..." Ucap Ling Shentian lagi.

"Ayah, aku akan berada disini sedikit lebih lama..." Ucap Ling Chen, ia berniat untuk melatih teknik Tapak Api Agung agar ia bisa menggunakannya menjadi lebih mudah.

Lin Shentian mengangguk, ia berbalik dengan tangan di punggung bawahnya. Saat ia berbalik, tatapannya menjadi begitu tajam, berbeda dengan saat dihadapan Ling Chen.

"Aku harus segera menghilangkan segel penghisap kultivasi ini, sebelum orang-orang itu datang dan mengambil Chen..." Ia membatin dengan serius.

..

Setelah beberapa saat telah beristirahat, Ling Chen kembali berdiri untuk mencari alternatif lain untuk menggunakan kekuatan Tapak Api Agung.

Ia berdiri disana dan mengeluarkan api hitam yang menyelimuti tubuhnya, itu adalah Api Hitam Kuno. Ia hanya memiliki niat membunuh dan aura kematian yang kuat, sangat bertentangan dengan api hewan buas yang biasa digunakan untuk meracik pil.

Setelah satu hembusan nafas, api yang menyelimuti tubuh Ling Chen telah menjadi sangat kuat, itu setara dengan api Ungu Gelap milik Ling Shentian.

Ling Chen tidak langsung mengeluarkan serangan dengan itu, ia berhenti sejenak dan memikirkan alternatif seperti apa yang bisa ia gunakan.

Dalam beberapa menit, Ling Chen kemudian menatap Api Hitam Kuno yang menyelimuti tubuhnya.

Ia mengambil gerakan menaikkan tangannya keatas dan merentangkannya ke samping hingga menempel di pahanya lagi.

Ia kemudian menyatukan kedua telapak tangannya seperti seorang pertapa dengan kedua kakinya yang terbuka seukuran bahu.

Ia memusatkan perhatiannya pada Api Hitam Kuno di seluruh tubuhnya, ia perlahan-lahan membentuk beberapa telapak tangan kecil seukuran telapak tangannya dari api itu.

Dalam beberapa menit, telapak tangan itu telah berjumlah puluhan dan dalam setengah jam, semua kobaran api telah di ubah menjadi sekitar 100 telapak tangan.

Masih dalam sikap tubuhnya yang tadi, Ling Chen melihat semua telapak tangan yang telah ia bentuk dan melepaskan sikap tubuhnya.

"Serang!" Ling Chen melepaskan serangan 100 tapak api tersebut dan mengarahkan tangannya ke daratan sehingga semua telapak api telah menabrak daratan.

Bom! Bom! Bom!

Permukaan daratan yang terkena serangan itu sekarang menjadi layaknya daun besar yang telah dimakan banyak ulat, lubang-lubang telah terbentuk disana.

Ling Chen menghela nafasnya dengan banyak keringat yang menetes. "Ini bukan lagi alternatif baru. Tapi, ini adalah teknik baru ciptaanku sendiri..." Ucap Ling Chen dengan bangga.

"Baiklah, aku akan menamainya 100 Tapak Api..." Ucap Ling Chen, ia mengepalkan tangannya dengan semangat.

Ling Chen kemudian mengeluarkan kobaran api lagi dari dalam tubuhnya dan menyelimuti seluruh tubuhnya.

Ia kembali melakukan gerakan yang sebelumnya hingga ia mahir dalam teknik yang baru saja ia ciptakan.

Dalam tiga jam, Ling Chen telah berhasil menguasainya hingga mahir, dan hanya membutuhkan beberapa detik baginya untuk membentuk seratus telapak tangan.

"Ini benar-benar teknik yang hebat. Dengan kekuatannya sekarang, kekuatan penuhnya bisa setara dengan teknik tingkat 9. Jika aku melatihnya terus, mungkin bisa membentuk 100 tapak api tanpa mengeluarkan kobaran api terlebih dahulu..." Ucap Ling Chen.

"Dan sekarang, waktunya menguji hal yang aku pikirkan dari tadi..." Ucap Ling Chen.

Tanpa Istirahat, Ling Chen kembali melanjutkan latihannya, ia saat melatih 100 Tapak Api sebenarnya telah menemukan solusi untuk teknik Tapak Api Agung.

Ling Chen dengan cepat mengangkat tangannya ke atas, ia mengarahkan tangannya ke langit sedikit condong ke kanan.

Ling Chen menutup matanya dan memasuki fase fokus mendalam, ia menyalurkan energi spiritual hangat ke dalam tangannya dan membakar energi hangat itu langsung di dalam tangannya.

Tangan kanan Ling Chen sekarang telah terbakar oleh api, dan itu benar-benar menyakitkan untuk Ling Chen, karena biasanya menggunakan elemen harus mengubah energi spiritual menjadi energi elemen, namun tidak untuk mengubahnya di dalam tubuh. Kecuali, jika menyerapnya di dalam tubuh, karena itu akan baik-baik saja.

Ling Chen menghilangkan api yang membakar tangan kanan bagian dalamnya dan melihat tangannya yang gosong.

"Sepertinya harus berlatih keras..." Ucap Ling Chen, ia kembali menyalurkan energi spiritual ke tangan kanannya dan kembali membakarnya juga.

Itu ia lakukan berkali-kali, dan rasa sakit yang membakar juga telah ia rasakan berkali-kali. Tapi, itu semua membuahkan hasil.

Sekarang tangan kanannya telah tahan dari serangan api, walau ia membakar api di dalam tubuhnya.

Pada fase yang selanjutnya, Ling Chen membakar api di dalam tangan kanannya, dengan cepat ia mengeluarkan energi api di dalam tangannya dan membentuknya menjadi telapak tangan yang besar.

Ling Chen melompat ke atas udara dan mengeluarkan serangannya ke arah daratan.

"Tapak Api Agung!"

Bom!

Sekarang serangan Tapak Api Agung dari Ling Chen menjadi lebih kuat dari yang sebelumnya, ia juga bisa mengeluarkannya dengan cepat tanpa harus mengubah energi spiritual menjadi api diluar tubuhnya dan menyerapnya kembali agar tidak menghancurkan tubuh dan mengeluarkan serangannya.

Itu memiliki tiga proses, sementara Ling Chen hanya memerlukan sedikit waktu saja, mungkin hanya satu nafas untuk mengeluarkan teknik ini.

Setelah merasa telah menyelesaikan pelatihannya, Ling Chen duduk bersila di hamparan rumput dan mengeluarkan pil penyembuh yang masih tersisa di kantung ruangnya.

Menelan pil itu, Ling Chen mengambil sikap meditasi dan memurnikan pil itu untuk menyembuhkan tangan kanannya.

Terpopuler

Comments

Ayah dan Anak Yang begitu Akrab

2024-02-08

0

Harman LokeST

Harman LokeST

laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss

2023-10-15

0

Djoni Ayung

Djoni Ayung

eeeeeeeenaaaaak minum es juice mangooooooo

2022-03-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!