"Aku membutuhkan keajaiban lagi"
⏳⏳⏳
Hari hari El akan terus berputar dengan rotasi yang sama. Dimana dia akan tetap menjaga jarak dengan teman temannya, pulang larut malam, dan menghabiskan waktu di kamar. Menurutnya rotasi itu yang membuat dia nyaman, sebelum dia merasa tugas kelompok seni justru membuatnya sedikit merasa bersalah. Terutama pada Al. Gadis itu terlihat amat sangat kecewa, El tida tahu seberapa berartinya musik untuk gadis itu.
El meletakkan tas dengan kehilangan semangat, hari ini pelajaran Seni. Setelah semingguan Arnol maupun Ivana tidak menegur nya. Memangnya El sedekat apa dengan mereka.
Miss Ani masuk kelas dengan kaca mata bulat yang sudah berganti warna. Rambut terurai serta jalan yang anggun.
Al tampak sibuk mengatur capo gitar. Tampak sibuk menyesuaikan gitarnya dengan suara Arnol ataupun Ivana.
"Gimana latihan kalian?" suara Miss Ani menggelegar.
Febri bangkit merapikan dasi sambil tersenyum ramah. "Bagus dong bu"
"Yasudah kelompok pertama kelompok kamu aja, sini maju"
Kelompok Febri maju kedepan kelas. Memulai dengan suara gitar, El tetap duduk ditempatnya, dimana dia tidak merasa perlu bergabung dengan kelompok Al.
Tepukan dari bahu seseorang membuat El menoleh. Al, gadis itu tersenyum cerah dengan deretan gigi rapi yang tertata.
"El, kita latihan yuk" ajaknya.
El hanya menatap wajah gadis itu. Menatap dengan kehilangan minat. Perlukah dia bergabung? Perlukah dia kembali bergabung setelah kemarin membuat teman temannya kecewa?
Dia memindahkan letak fokus kearah Ivana dan Arnol. Seperti kedua orang itu menunggu jawaban El.
El langsung bangkit dan menuju kursi Arnol.
"Dengar, sisa kelompok yang belum maju, boleh latihan diluar, tapi jangan membuat gaduh" pesan Miss Ani.
El belum sempat duduk, tapi ketika Arnol dan Ivana keluar kelas, Al langsung menarik tangan El untuk mengikutinya, dia tahu El akan langsung pergi jika mendapat perlakuan itu.
Mereka duduk ditaman depan kelas, tidak banyak kelompok yang disini. Sambil menyetel senar gitar, Al berdecak
"Jadi kita bawaain lagu apa?" tanya Al pada teman temannya.
Ivana sibuk menatap kuku kuku tangan. Arnol sibuk bermain ponsel sedangkan El yang duduk disebelahnya justru bersidekap tanpa menyahut.
"Iihh kalian tu niat gak sih dapet nilai?" suara teriakan Al membuat ketiga temannya menoleh.
El ikut menoleh menatap wajah cantik Al yang terhalang anak anak rambut. Saat tangannya hendak naik, lebih cepat tangan Al yang merapikan anak rambut ke belakang telinga.
"Iya gue niat Al" tukas Ivana enteng
"Kalo niat, ayok dong kita mikirin lagu apa yang mau kita nyanyiin"
"Gimana kalau lagu dari EXO Don't mes up my tempo" saran Arnol
"Emangnya elo mau joget joget kayak si Kai. Gue mah ogah" tolak Ivana
"Al juga gak mau harus joget joget, Al gak bisa joget" decak Al ikut tidak setuju
"Terus apa?" Arnol menaik turunkan alis.
"Gak tau, Al pusing, bingung mikirnya"
Ivana memberi kode, menunjuk dengan dagu. Arnol ikut menatap El. Bersama dengan binar cerah dari Al.
Merasa ditatap dengan cara seperti itu, El menaikkan alisnya.
"Apa?" tanyanya masih tidak tahu
"Elo kan kemaren gagalin latihan kita, sekarang elo nentuin lagu apa yang mau kita bawain" kata Arnol
"Setuju" timpal Ivana cepat.
Al menatap El dengan binar penuh harap, El terasa tercekat, dia tidak menyukai musik, tidak hafal lagu apa yang dia sukai.
"Al, kelompok elo di suruh maju nih sama miss Ani" suara teriakan dari Febri membuat Al gelabakan.
"Duh gimana nih, kita belum nentuin lagunya lagi"
Al sudah kebingungan bahkan meremas rok nya berkali kali.
"Nol, Arnol kan pernah duet sama Al pas acara pentas seni kelas satu kan?" tanya Al.
"Yang kita bawain lagi Trought the night?" ulang Arnol memastikan
Al mengangguk, bahkan dia sudah bersiap bangkit.
"Kita bawain lagu itu aja. Kalian berdua bisa?"
Ivana dan El kompak menggeleng.
"Yaudah kita maju aja dulu, mereka biar duduk du samping kita sambil tepuk tepuk"
Mereka berempat berjalan. Duduk di depan dengan pusat perhatian tertuju pada mereka. Yang akan bernyanyi adalah penyanyi sekolahan. Tentu saja semua siswa ingin mendengarkan suara merdu dari Al.
Al mulai memetik senar, mulai di hinggapi perasaan gugup bercampur aduk.
🎵I bam geunare banditbureul
Dangshine chang gakkai bonaelgeyo
Eum saranghandaneun marieyo🎵
Al menoleh kearah Arnol. Dimana lelaki itu sudah memejamkan mata untuk menarik nafas.
🎵Na uriye cheot ipmajchumeul tteoollyeo
Geureom eonjedeun nuneul gamgo
Eum gajang meon goseuro gayo🎵
Suara Arnol tidak terlalu buruk untuk mengimbangi suara Al, dia memang hobi musik apalagi lagu lagu korea, itu sebabnya saat membawakan lagu ini dia begitu menghayati.
🎵Nan padoga meomuldeon
Morae wie jeokhin geulsshicheoreom
Geudaega meolli
Sarajyeo beoril geot gata
Neul geuriweo geuriweo🎵
Suara mereka bersautan memanjakan telinga, membuat El justru mengerjap beberapa kali. Dia terhipnotis dengan pesona gadis disebelahnya, lagi lagi dia merasa benar benar hanyut oleh gadis ini. Sampai lagu terkahir sekalipun El tidak melepaskan arah pandangnya.
Semua bertepuk tangan, Arnol bangkit menepuk dada membanggakan diri di depan kelas.
Miss Ani memang terhipnotis, bahkan dia sangat menghayati lagu yang dibawakan Al dengan Arnol
"Bagus, tapii apa tugas dari Ivana dan El?" tanya Miss Ani membuat ketiganya diam mematung.
Al menelan ludah, bingung dan gelabakan
"Maaf Miss, sebenarnya saya memainkan alat musik drum dan dia piano" celetuk El tiba tiba.
Ivana menoleh melempar pelototan dari matanya. Yang benar saja seumur umur Ivana tidak penah memainkan satu alat musik pun. Arnol juga memiringkan wajah, pernyataan tiba tiba El emang menyelamatkan mereka, tapi memulai sebuah permasalahan baru
"Baiklah, minggu depan Miss mau, kalian tunjukan hasil dari latihan seminggu kemarin"
Al nyengir, tidak tahu lagi harus bereaksi seperti apa. Nyatanya dia meras lega karena akhirnya dia tidak di marahi oleh Miss Ani. Tapi disisi lain dia bingung. Ivana tidak bisa piano. Dan untuk belajar piano dalam waktu satu minggu itu benar benar tidak masuk akal.
Okey, Al membutuhkan keajaiabn lagi. Setidaknya kejaiaban yang datang bersama dengan baiknya hubungan El dengan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
pandu adji
Hola
2021-12-05
1