* Cooking 14, Hajatan

Ulay teringat akan kata Babanya,

"Allah menciptakan manusia lengkap kelebihan ama kekurangannya .. ga ada yang sempurna. Tapi bagaimana rasa syukur menerima segala yang ada dalam hidup lah yang membuat kita merasa tercukupi".

Andai mulut Ulay mampu bercerita keresahan terbesar dalam hidupnya yang membuat dia takut untuk menikah, mungkin semua orang ga akan pernah memandangnya sebagai wanita yang telat nikah lagi. Tapi bibirnya terlalu berat untuk dia buka, karena sekali bibirnya mengucap, maka semua yang sudah berjalan dengan baik bisa hancur seketika.

💐

Sesampainya di Apartemen, Ale langsung mengguyurkan tubuhnya dibawah shower. Keringat terasa sangat lengket melekat ditubuh atletisnya. Ga ada beban dalam pikirannya malam ini padahal ia baru saja mengajak seorang wanita untuk menikah sama dia. Ale hanya ingin membahagiakan Omanya yang divonis kanker kelenjar getah bening diusianya yang sudah sepuh. Sebagai cucu kesayangan, Oma banyak berharap masih sempat melihatnya menikah.

Sebulan lagi, Oma akan memulai tahapan kemoterapi di Jakarta dan beliau berharap Ale sudah menikah atau paling tidak, sudah punya kekasih. Selain itu dia juga terlalu lelah dikejar sama wartawan karena gosip penyuka sesama jenis bahkan sampai digosipin lelaki buaya darat yang dengan mudahnya berganti wanita buat teman tidur.

Dengan berbagai tekanan dalam hidupnya dan menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri tekanan pada diri Ulay, akhirnya membuat hatinya tergerak untuk mengajak Ulay menikah.

Bisa dibilang ajakan menikah dengan Ulay adalah simbiosis mutualisme, Ale bisa memenuhi keinginan Omanya dan menepis banyak gosip yang beredar, Ulay pun bisa terbebas dari gunjingan keluarga. Bahkan kelak jika menikah, dia tidak akan menuntut apapun dari pasangannya. Dia tidak butuh cinta, karena dihatinya hanya ada satu wanita. Wanita yang empat tahun yang lalu lebih memilih menikah dengan orang lain daripada dia. Tapi janjinya untuk selalu hadir saat wanita ini memerlukannya sampai detik ini masih ia pegang.

Wanita itu selalu butuh dirinya, berkali-kali bujuk rayu Ale buat wanita tersebut untuk bercerai dari suaminya dan menikah dengan Ale selalu ditolak. Tapi hati Ale masih setia. Bahkan tertanam dalam otak kecilnya kalo dia hanya akan menikah dengan wanita tersebut.

Wanita yang merupakan cinta pertamanya saat SMA dulu. Saat dia berjuang menjadi yang terbaik buat wanita tersebut, pada akhirnya dia hanya menjadi bak sampahnya aja. Dan dengan bodohnya hingga detik inipun, Ale tetaplah menjadi bak sampahnya. Ale selalu datang menghibur dikala wanita itu terjatuh dan menyediakan bahunya untuk bersandar. Bagaimana bisa dia mencoba menjalin hubungan dengan wanita lain, kalo si dia selalu berhasil merayu Ale untuk selalu dalam dekapannya.

Seusai mandi, Ale merebahkan tubuhnya di sofa. Kemudian melihat HP nya, banyak misscall dari wanita yang amat dicintainya.

"Le... gw di Jakarta, datang ya ke Apartemen, gw tunggu" suara wanita dari ujung telepon memanggilnya.

Walaupun hari ini tubuhnya terasa lelah sekali karena syuting seharian plus nyetir sendiri, panggilan dari wanitanya ga akan pernah bisa dia abaikan.

Jadwal besok Ale ada rencana review masakan para asisten Chef di Restoran Laperpull, tapi masih bisa diatur karena ga ada kegiatan syuting. Dia langsung bergegas layaknya seorang dokter yang akan menghadapi pasien emergency.

🌿

Melihat banyak tamu yang hadir dan tak putus-putus dikawinannya Wiya, dalam raut wajah Wak Yani sudah kebayang, bakalan surplus atawa untung dari hajatan pernikahan anaknya itu. Setidaknya, modal yang digunakan untuk membiayai pernikahan bakalan balik.

Sampai menjelang selesai acara, kotak angpau udah berkali-kali dipindahkan isinya, yang terakhir ini malah sudah hampir ga muat. Setiap tamu yang akan memasukkan amplop kedalam kotak itu, terpaksa harus dibantu oleh para penerima tamu, agar amplop itu bisa masuk kedalam kotak karena sudah penuh sesak.

Menjelang jam sepuluh malam, hanya tinggal acara dangdutan. Kebiasaan di keluarga besarnya kalo amplop akan dibuka didepan keluarga besar.

Hampir tengah malam, satu persatu keluarga membantu membuka amplop tersebut dengan penuh perhatian. Dibacanya nama-nama tamu dan dicatat besarannya uang dalam amplop disebuah buku. Wajah Wak Yani kadang-kadang berseri, kadang nampak mikir dan sambil menghela nafasnya panjang. Ga menyangka hal ini akan terjadi. Setelah semua amplop dibuka, jumlahnya lebih dari lima ratus lembar amplop, tapi jumlahnya hanya dapat dua puluh juta rupiah aja. Wak Yani duduk tertegun, didepan bekas amplop yang berserakan dan isinya sudah kosong itu, ga habis pikir, sebagian besar isi amplop itu, hanya uang Rp 5.000, Rp 2.000, bahkan ga sedikit pula yang kosong. Wak Yani sedih dan malu didepan keluarga.

Pesta pernikahan anaknya menghabiskan dana hingga tiga ratus jutaan, tapi hasilnya ga seberapa. Rekan kerja pihak suaminya Wiya dan Wiya lebih banyak yang memberikan kado berupa barang, paket honeymoon dan perlengkapan harian.

"Kite pan hajatan buat senengin anak, bukan dagangin anak" hibur Bang Pendi.

"Iye sih Bang, uang segitu mah senilai kalo bikin dua pintu kontrakan. Tapi masa sih tamu ampe bejibun, kok kondangannya irit amat. Ini ada yang kaga beres kayanya Bang" ucap Wak Yani.

"Kaga beres pegimane Yani?" tanya Bang Pendi penasaran.

"Kan lagi sering kejadian di Kampung kita ini .. lagi musim tuyul Bang. Emang tuh sekilas aye liat si Dulloh berdiri aja deket soundsystem, kan dia dicurigain miara tuyul" ucap Wak Yani.

"Nyak.. jaman udah modern gini masih aje segala tuyul dibawa, udah sih mungkin rejekinya kita segini. Lagian pan tadi Babe bilang kalo hajatan ini bukan buat dagang yang mikir untung rugi" nasehat anaknya Wak Yani paling tua.

"Lu mah enak ngomongnya, pada kaga ngeluarin duit kaya Nyak. Mana Lu pada .. cuma ngasih sejuta doangan ke Nyak buat hajatan. Katanya Lu pada orang kaya, ga taunya abis nikah pada boncos semua. Gayanya doangan Lu pada bilang lakinya pemborong, abisan nikah kerjaan pada kaga gablek. Nyak juga yang ngempanin kalo laki Lu kaga ada proyek. Makanya cari kaya Baba Lu, pinter nyari duitnya" ucap Wak Yani kesel.

Banyak keluarga yang meninggalkan ruang keluarga dan pamit pulang. Mereka merasa ga nyaman kalo Wak Yani udah ngomongin duit. Ujung-ujungnya pasti jelek-jelekin semua orang. Lagi pula semua udah capek dari kemarin membantu di rumah ini.

Ulay dan Nyak Puah masih bebenahan di dapur, mereka memilih seperti itu daripada ikut bukain amplop bareng keluarga yang lain.

"Nyak.. udah lah kaga usah dibahas. Pan Nyak sendiri yang mau gede-gedean, katanya buat penutupan hajatan, Nyak ga bikin hajatan lagi, segala pesen catering, kan dari awal Wiya bilang masak aja sendiri, kan sodara kita banyak buat dimintain tolong masak, beliin sodara sampe tetangga bahan seragam sama ngasih ongkos jahit, abis berapa aja tuh? Ngundang juga banyak kaga kira-kira. Dari ujung ke ujung Nyak sambatin semua. Nyak pan tau tetangga kita tuh banyak pengangguran, tukang ojek, kuli batu dan yang kerjanya serabutan. Jadi bukan karena tuyul, amplop yang isinya hanya Rp 5.000 dan sebagian kosong, itu akibat kondisi masyarakat yang emang udah berat. Emang ada sih orang kaya yang tinggal di kampung ini, tapi bisa dihitung jari Nyak" nasehat Wiya pelan.

Dia merasa malu sama suaminya. Kini tinggal Wak Yani yang duduk di ruang keluarga, tumpukan barang-barang masih teronggok manis disudut ruangan.

Pesta Wiya usai jam dua dini hari, karena dangdutan jadi agak mulur waktunya. Padahal ijin cuma sampai jam dua belas malam. Anak-anak muda dan Bapak-bapak masih susah beranjak pas tengah malam dan tetap berjoget ria di lapangan. Ada juga yang main kartu sambil dengerin musik. Tumpukan sampah menggunung dibeberapa tempat karena banyak pedagang keliling yang menjajakan dagangannya saat ada panggung dangdutan.

Terpopuler

Comments

Sagara Banyu

Sagara Banyu

anggap aja Nerima balasan perbuatan burukmu, Wak 😅

2022-07-24

1

Sagara Banyu

Sagara Banyu

bener banget, Ba...👍

2022-07-24

1

Edelweiss🍀

Edelweiss🍀

20juta disini mah udah bisa nikahin anak perawan lagi tuh nyak, banyak itu🤭🤭🤭

2022-07-06

1

lihat semua
Episodes
1 * Cooking 1, Awal Mula
2 * Cooking 2, Perkenalan
3 * Cooking 3, Perbincangan
4 * Cooking 4, Kumpul Keluarga
5 * Cooking 5, Kebersamaan
6 * Cooking 6, Genk Sempat
7 * Cooking 7, Perbincangan Di Tukang Sayur
8 * Cooking 8, Jadwal padat merayap
9 * Cooking 9, Acara menjelang pernikahan
10 * Cooking 10, Perkenalan
11 * Cooking 11, Pernikahan Wiya
12 * Caption 12, Perbincangan
13 * Cooking 13, Ajakan gila
14 * Cooking 14, Hajatan
15 * Cooking 15, Bersamamu
16 * Cooking 16, Pedekate
17 * Cooking 17, Laperpull
18 * Cooking 18, Pembicaraan
19 * Cooking 19, Masih mencoba
20 * Cooking 20, Gila
21 * Cooking 21, Keputusan
22 * Cooking 22, Kegiatan
23 * Cooking 23, Tahap serius
24 * Cooking 24, Rempong day
25 * Cooking 25, Acara
26 * Cooking 26, Masih di acara
27 * Cooking 27, Tahapan
28 * Cooking 28, Depresi
29 * Cooking 29, Memulai
30 * Cooking 30, Pertemuan perdana
31 * Cooking 31, Berkenalan dengan keluarga
32 * Cooking 32, Kabar mengejutkan
33 * Cooking 33, Keputusan
34 * Cooking 34, Ribet
35 * Cooking 35, Kesibukan
36 * Cooking 36, Ribet part 2
37 * Cooking 37, Memulai
38 * Cooking 38, Pernikahan
39 * Cooking 39, Hidup baru
40 * Cooking 40, Malam pertama
41 * Cooking 41, Kerja
42 * Cooking 42, Masalah
43 * Cooking 43, Berbincang
44 * Cooking 44, Kick balik
45 * Cooking 45, Ke rumah orang tua
46 * Cooking 46, Berdua
47 * Cooking 47, Main
48 * Cooking 48, Permainan
49 * Cooking 49, Roadshow
50 * Cooking 50, Bersamamu
51 * Cooking 51, Kenyataan
52 * Cooking 52, Peristiwa itu
53 * Cooking 53, Menjagamu
54 * Cooking 54, Suasana
55 * Cooking 55, Berjalan
56 * Cooking 56, Tenang
57 * Cooking 57, Sandiwara
58 * Cooking 58, Liburan keluarga
59 * Cooking 59, Kumpul
60 * Cooking 60, Makan malam
61 * Cooking 61, Hangout malam
62 * Cooking 62, Makan
63 * Cooking 63, Menikmati suasana
64 * Cooking 64, Bahagia
65 * Cooking 65, Sekamar
66 * Cooking 66, Berbincang
67 * Cooking 67, Aktivitas
68 * Cooking 68, Kegiatan masing-masing
69 * Cooking 69, Ngobrol
70 * Cooking 70, Keributan kecil
71 * Cooking 71, Aktivitas
72 * Cooking 72, Perbincangan bikin sewot
73 * Cooking 73, Laperpull bikin ngebul
74 * Cooking 74, Perbincangan di mobil
75 * Cooking 75, Dag Dig Dug
76 * Cooking 76, Pedekate
77 * Cooking 77, Rasa
78 * Cooking 78, Sebuah rasa
79 * Cooking 79, Genderang perang
80 * Cooking 80, Pusing
81 * Cooking 81, Negosiasi
82 * Cooking 82, Sisi lain Ale
83 * Cooking 83, Mulai panas
84 * Cooking 84, Sibuk
85 * Cooking 85, Bersama kesayangan
86 * Cooking 86, Menggoda
87 * Cooking 87, Kesialan Wak Yani
88 * Cooking 88, Terbongkar
89 * Cooking 89, Hancur
90 * Cooking 90, Calm down
91 * Cooking 91, Taraweh yang berbeda
92 * Cooking 92, Ramadhan hari pertama
93 * Cooking 93, Konflik
94 * Cooking 94, Mengetuk pintu hati
95 * Cooking 95, Bersabar
96 * Cooking 96, Berbincang
97 * Cooking 97, Mulai riweuh
98 * Cooking 98, Salah paham
99 * Cooking 99, Sahur kali ini
100 * Cooking 100, Awalan
101 * Cooking 101, Special Day
102 * Cooking 102, Duka mendalam
103 * Cooking 103, Mengiringimu
104 * Cooking 104, Wiya in memory
105 * Cooking 105, Perjalanan
106 * Cooking 106, Go to Cikole
107 * Cooking 107, Cikole with Mie Sehat
108 * Cooking 108, Cikole i'm in love
109 * Cooking 109, Kehadiran Lio
110 * Cooking 110, Setelah liburan
111 * Cooking 111, Masalah baru
112 * Cooking 112, Meredam emosi
113 * Cooking 113, H-3 Idul Fitri
114 * Cooking 114, Bertemu
115 * Cooking 115, H-2 Idul Fitri
116 * Cooking 116, Nasehat Ale
117 * Cooking 117, Takbiran kali ini
118 * Cooking 118, Kumpul saat takbiran
119 * Cooking 119, Kehangatan keluarga
120 * Cooking 120, Pillow Talk
121 * Cooking 121, Idul Fitri kali ini
122 * Cooking 122, Kegiatan
123 * Cooking 123, Quality time
124 * Cooking 124, Jum'at penuh cinta
125 * Cooking 125, Babak Final
126 * Cooking 126, Farewell
127 * Cooking 127, Penggerebekan
128 * Cooking 128, Bicara
129 * Cooking 129, Pengkhianatan
130 * Cooking 130, Pergi
131 * Cooking 131, Jauh
132 * Cooking 132, Masih kecewa
133 * Cooking 133, Yang dinanti
134 *Cooking 134, Bandung
135 * Cooking 135, Tempat yang sama
136 * Cooking 136, Tak jumpa
137 * Cooking 137, Memanas
138 * Cooking 138, Pulang
139 * Cooking 139, Kumpul lagi
140 * Cooking 140, Pecah kongsi
141 * Cooking 141, Sempat
142 * Cooking 142, Masa lalu
143 * Cooking 143, Penyesalan
144 * Cooking 144, Berbincang
145 * Cooking 145, Para Bayi
146 * Cooking 146, Interview
147 * Cooking 147, Bazaar di Tabligh Akbar
148 * Cooking 148, Persiapan
149 * Cooking 149, Pernikahan Ali
150 * Cooking 150, Cemburu
151 * Cooking 151, Memulai bahagia
152 * Cooking 152, Detik penantian
153 * Cooking 153, Permata hatiku
154 * Cooking 154, Pasca melahirkan
155 * Cooking 155, Shamora Danurendra
156 * Cooking 156, Damai
157 * Cooking 157, Pada akhirnya
Episodes

Updated 157 Episodes

1
* Cooking 1, Awal Mula
2
* Cooking 2, Perkenalan
3
* Cooking 3, Perbincangan
4
* Cooking 4, Kumpul Keluarga
5
* Cooking 5, Kebersamaan
6
* Cooking 6, Genk Sempat
7
* Cooking 7, Perbincangan Di Tukang Sayur
8
* Cooking 8, Jadwal padat merayap
9
* Cooking 9, Acara menjelang pernikahan
10
* Cooking 10, Perkenalan
11
* Cooking 11, Pernikahan Wiya
12
* Caption 12, Perbincangan
13
* Cooking 13, Ajakan gila
14
* Cooking 14, Hajatan
15
* Cooking 15, Bersamamu
16
* Cooking 16, Pedekate
17
* Cooking 17, Laperpull
18
* Cooking 18, Pembicaraan
19
* Cooking 19, Masih mencoba
20
* Cooking 20, Gila
21
* Cooking 21, Keputusan
22
* Cooking 22, Kegiatan
23
* Cooking 23, Tahap serius
24
* Cooking 24, Rempong day
25
* Cooking 25, Acara
26
* Cooking 26, Masih di acara
27
* Cooking 27, Tahapan
28
* Cooking 28, Depresi
29
* Cooking 29, Memulai
30
* Cooking 30, Pertemuan perdana
31
* Cooking 31, Berkenalan dengan keluarga
32
* Cooking 32, Kabar mengejutkan
33
* Cooking 33, Keputusan
34
* Cooking 34, Ribet
35
* Cooking 35, Kesibukan
36
* Cooking 36, Ribet part 2
37
* Cooking 37, Memulai
38
* Cooking 38, Pernikahan
39
* Cooking 39, Hidup baru
40
* Cooking 40, Malam pertama
41
* Cooking 41, Kerja
42
* Cooking 42, Masalah
43
* Cooking 43, Berbincang
44
* Cooking 44, Kick balik
45
* Cooking 45, Ke rumah orang tua
46
* Cooking 46, Berdua
47
* Cooking 47, Main
48
* Cooking 48, Permainan
49
* Cooking 49, Roadshow
50
* Cooking 50, Bersamamu
51
* Cooking 51, Kenyataan
52
* Cooking 52, Peristiwa itu
53
* Cooking 53, Menjagamu
54
* Cooking 54, Suasana
55
* Cooking 55, Berjalan
56
* Cooking 56, Tenang
57
* Cooking 57, Sandiwara
58
* Cooking 58, Liburan keluarga
59
* Cooking 59, Kumpul
60
* Cooking 60, Makan malam
61
* Cooking 61, Hangout malam
62
* Cooking 62, Makan
63
* Cooking 63, Menikmati suasana
64
* Cooking 64, Bahagia
65
* Cooking 65, Sekamar
66
* Cooking 66, Berbincang
67
* Cooking 67, Aktivitas
68
* Cooking 68, Kegiatan masing-masing
69
* Cooking 69, Ngobrol
70
* Cooking 70, Keributan kecil
71
* Cooking 71, Aktivitas
72
* Cooking 72, Perbincangan bikin sewot
73
* Cooking 73, Laperpull bikin ngebul
74
* Cooking 74, Perbincangan di mobil
75
* Cooking 75, Dag Dig Dug
76
* Cooking 76, Pedekate
77
* Cooking 77, Rasa
78
* Cooking 78, Sebuah rasa
79
* Cooking 79, Genderang perang
80
* Cooking 80, Pusing
81
* Cooking 81, Negosiasi
82
* Cooking 82, Sisi lain Ale
83
* Cooking 83, Mulai panas
84
* Cooking 84, Sibuk
85
* Cooking 85, Bersama kesayangan
86
* Cooking 86, Menggoda
87
* Cooking 87, Kesialan Wak Yani
88
* Cooking 88, Terbongkar
89
* Cooking 89, Hancur
90
* Cooking 90, Calm down
91
* Cooking 91, Taraweh yang berbeda
92
* Cooking 92, Ramadhan hari pertama
93
* Cooking 93, Konflik
94
* Cooking 94, Mengetuk pintu hati
95
* Cooking 95, Bersabar
96
* Cooking 96, Berbincang
97
* Cooking 97, Mulai riweuh
98
* Cooking 98, Salah paham
99
* Cooking 99, Sahur kali ini
100
* Cooking 100, Awalan
101
* Cooking 101, Special Day
102
* Cooking 102, Duka mendalam
103
* Cooking 103, Mengiringimu
104
* Cooking 104, Wiya in memory
105
* Cooking 105, Perjalanan
106
* Cooking 106, Go to Cikole
107
* Cooking 107, Cikole with Mie Sehat
108
* Cooking 108, Cikole i'm in love
109
* Cooking 109, Kehadiran Lio
110
* Cooking 110, Setelah liburan
111
* Cooking 111, Masalah baru
112
* Cooking 112, Meredam emosi
113
* Cooking 113, H-3 Idul Fitri
114
* Cooking 114, Bertemu
115
* Cooking 115, H-2 Idul Fitri
116
* Cooking 116, Nasehat Ale
117
* Cooking 117, Takbiran kali ini
118
* Cooking 118, Kumpul saat takbiran
119
* Cooking 119, Kehangatan keluarga
120
* Cooking 120, Pillow Talk
121
* Cooking 121, Idul Fitri kali ini
122
* Cooking 122, Kegiatan
123
* Cooking 123, Quality time
124
* Cooking 124, Jum'at penuh cinta
125
* Cooking 125, Babak Final
126
* Cooking 126, Farewell
127
* Cooking 127, Penggerebekan
128
* Cooking 128, Bicara
129
* Cooking 129, Pengkhianatan
130
* Cooking 130, Pergi
131
* Cooking 131, Jauh
132
* Cooking 132, Masih kecewa
133
* Cooking 133, Yang dinanti
134
*Cooking 134, Bandung
135
* Cooking 135, Tempat yang sama
136
* Cooking 136, Tak jumpa
137
* Cooking 137, Memanas
138
* Cooking 138, Pulang
139
* Cooking 139, Kumpul lagi
140
* Cooking 140, Pecah kongsi
141
* Cooking 141, Sempat
142
* Cooking 142, Masa lalu
143
* Cooking 143, Penyesalan
144
* Cooking 144, Berbincang
145
* Cooking 145, Para Bayi
146
* Cooking 146, Interview
147
* Cooking 147, Bazaar di Tabligh Akbar
148
* Cooking 148, Persiapan
149
* Cooking 149, Pernikahan Ali
150
* Cooking 150, Cemburu
151
* Cooking 151, Memulai bahagia
152
* Cooking 152, Detik penantian
153
* Cooking 153, Permata hatiku
154
* Cooking 154, Pasca melahirkan
155
* Cooking 155, Shamora Danurendra
156
* Cooking 156, Damai
157
* Cooking 157, Pada akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!