* Cooking 9, Acara menjelang pernikahan

Pa Ustadz melanjutkan tausyiahnya setelah melihat Ibu-ibu sudah duduk tegak lagi, sudah ga tampak yang nempel dipojokan ke tembok atau ngerumpi hal yang ga penting.

"Ada lagi fenomena kalo diundang pengajian maunya datang ke yang ada kotak berkatnya atau paketan sembako. Herannya.. pada tau aja biasanya Ibu-ibu kalo di rumah yang punya hajat bakalan ngasih apa, bener ga?" tanya Pak Ustadz.

"Benerrrrr" kompak para Jama'ah menjawab.

"Heran saya mah, emang pada ngintipin yang punya hajat kali ya, tau aja apa isi kotak berkatnya. Apalagi nih kalo yang ngadain pengajian atau tasyakuran orang kaya atau tipe orang yang gapapa tekor asal kesohor, semua pada berduyun-duyun datang karena ntar isi berkatnya ada ayam, telur, sayur, buah dan kue dari toko kue yang terkenal. Coba dah kalo pengajian di orang yang pas-pasan, yang berkatnya paling banter nasi uduk ama telor yang diiris-iris tipis panjang, ada aja alesannya biar kaga datang kesana, yang sakit kepala lah, yang banyak gosokan lah, yang banyak bebenahan ampe mau nemenin bocah tidur siang lah.. bener apa bener nih ibu-ibu? Mari kita berubah ya, menghadiri apapun yang kita bisa kalo ada tetangga yang undang. Inget ya harus ada undangannya, mentang-mentang kita tetangga sebelah rumah terus slonongboy ke acara orang kan ga baik dan ga sopan. Hanya satu yang ga perlu undangan dari tetangga, yaitu kematian. Yuk mari semua, kita mengadahkan tangan kita, berdo'a kepada Allah SWT agar kita diberikan nikmatnya iman serta bisa menjalankan segala perintah Allah dan menjauhkan laranganNya. Kepada keluarga Bapak Pendi, semoga acara walimatul ursy putrinya dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala apapun serta mendapatkan ridho dari Allah" lanjut Ustadz lagi.

Pengajian diakhiri dengan do'a. Lantunan do'a yang membuat jama'ah menjadi seperti mendapat guyuran air di padang tandus. Kalo udah gini inget kesalahan sama orang tua.

Ulay yang duduk disamping Nyaknya merasa haru saat ustadz berdo'a :

"Ya Allah.. berikanlah kepadaku pasangan yang terbaik dari sisiMu, pasangan yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat. Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii" do'a Pak Ustadz.

Ulay memandang kearah Nyak, tampak menangis sambil mengaamiinkan do'a-do'a Sang Ustadz.

.

Prosesi siraman sudah selesai, masih ada nanti ba'da Isya yaitu acara Midodareni. Wiya sedang di kamarnya, siap dipakaikan riasan dan konde. Anton ijin masuk ke kamar yang kebanyakan wanita dan keluarga didalamnya.

"Eh mas Anton, kapan datang?" tanya Wiya happy, dia lumayan dekat sama Anton, karena sebagai tim kreatif dia perlu tau apa aja yang bikin mood Ale baik, soalnya Ale itu unik, di lokasi syuting lebih senang duduk menjauh dari kru dan sibuk sama laptopnya.

Moodnya Chef Ale memang perlu dijaga agar feel selama syuting bisa dapet, pernah mood nya jelek terus dibikin gimmick dengan menghadirkan artis pelawak wanita yang benar-benar kegenitan didepannya, langsung dia minta break dan marah-marah sama tim kreatif. Sebenarnya Chef Ale itu termasuk ga rewel sama arahan tim kreatif, tapi dia punya aturan saat dia menyampaikan ilmu masaknya itu ga boleh sambil dibawa becanda, khawatirnya ilmu ga tersampaikan dengan baik alasannya.

"Baru aja.. ini hadiah dari Chef" kata Anton sambil memberikan hadiah ke Wiya.

"Yahhh... Chef Ale besok ga bisa datang?" tanya Wiya.

"Besok jadwal padet euy, dari jam lima subuh sampe jam dua belas malam" jawab Anton.

"Yah... padahal Chef Ale janji loh kalo yang kemarin setahun terlibat produksi sama dia akan diusahakan datang kalo ada acara. Apalagi gw udah telpon dia seminggu yang lalu" kata Wiya rada kecewa mendengar jawaban Anton.

"Ya abis gimana ... lagi naik daun Chef-nya, jadi sibuk" ucap Anton.

"Ya udah deh Mas.. bilang makasih ya ke Chef Ale, padahal dia pengen banget ngerasain makanan Betawi kan" ujar Wiya.

Ada suara ribut-ribut dari arah luar rumah. Wiya rada bingung juga ada apa, karena dia ga bisa liat.

"Ribut apaan sih diluar? kalo orang becanda mah ga kaya gini suaranya" tanya Wiya.

"Tuh Chef Ale datang hari ini, dia ga pernah ingkar kalo janji, belum bisa masuk ke rumah. Abisnya dikerubutin sama emak-emak yang minta foto, mau masuk jadi susah, makanya kado ini diminta langsung diantar masuk aja daripada ilang karena desak-desakan" jelas Anton.

Wiya bahagia dan meminta keluarganya untuk membantu Chef Ale agar bisa masuk kedalam rumah.

Para keponakan dan kakak sepupunya Wiya yang laki-laki langsung menghampiri Chef Ale dan membawanya masuk kedalam rumah. Wiya sudah menunggu di ruang tengah.

"Chef Aleeee.. ya ampun... makasih ya udah datang kesini" kata Wiya sambil bersalaman.

Wiya rada menarik tangan Ale biar bisa masuk kedalam rumah dan meminta saudaranya untuk menghalangi ibu-ibu yang ribut minta foto bareng.

"Cantik kamu Wiya... biasanya liat ga dandan kaya gini" puji Ale.

"Bisa aja Chef.. oh ya... makan ya Chef, kan paling seneng kalo ketemu makanan tradisional, ntar bisa Chef Ale modif deh ala western foodnya, hasilnya pasti bombastis" gantian Wiya yang memuji.

"Bisa aja kamu... oh ya... Anton ambilin kue yang di mobil ya" pinta Ale.

"Kue apa nih Chef?" tanya Wiya penasaran.

"Saya bikinin khusus buat kamu, tau kan saya ga terlalu jago di kue, tapi saya bikinin Apple Pie yang istimewa" jelas Ale.

Tidak lama kemudian Anton masuk membawakan apple pie dalam kotak bening nan cantik yang dihias dengan bunga dan pita.

"Look so yummy Chef... thank you so much" ucap Wiya.

Ale hanya tersenyum.

Wak Yani paling repot dari tadi, deket-deket ke Chef Ale terus sambil curi-curi foto bareng. Ale mencoba ramah melayani permintaan foto bareng bersama keluarga Wiya.

"Ya Ampun Ceppp.. di tipi aja udah ganteng.. ga taunya aslinya lebih ganteng. Makasih ya, artis datang kemari, ga sombong. Nyak baru aja nyiapin buat acara ntar malem, ayo deh dijajalin .. cuma makanan kampung Cepp" ajak Wak Yani antusias.

Ale memang tidak pernah menolak tawaran makan dari orang-orang yang mengundangnya, karena makanan adalah dunianya, maka dia sangat menikmati semua sajian. Walaupun dia hanya makan sedikit.

Saat semua orang berusaha mengambil foto bareng Ale, Ulay malah lagi asyik makan disamping rumah dibawah pohon, tepat didepannya meja prasmanan.

Sekilas Ulay melihat bagian punggung Chef Ale yang gede tinggi, tapi rasa lapar yang dia rasa sangat mengganggunya, sedari pagi sibuk sama acara, baru sore ini dia bisa makan.

Anton membisiki Wiya, Chef Ale hari ini sedang dalam kondisi badmood, gara-gara belum sepakat sama konsep Chef Academy session 2, para tim kreatif dan produser memaksakan kemasan demi masukin iklan ditiap gerak semua talent di dapur Chef Academy sesion 2 nantinya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***