Pagi ini tampak sangat berbeda,bagaimana tidak hari ini azka menemani dan memakan sarapan di ruang makan.setelah sebulan lamanya ini kali pertama azka memakan masakan yang kubuat rasanya aku sangat bahagia meskipun azka menolak saat aku hendak mengambilkan sarapan untuknya.
"Apa rasanya enak?"tanyaku penasaran karena azka makan dengan sangat lahap
"Lumayan kurasa"jawabnya ringan
"Apa hanya lumayan?maksudku kurasa masakannya sangat enak"
"Jadi kamu memuji masakanmu sendiri Al?"tanya azka terkekeh
"Hmm ya tidak memuji memang masakanku enak kan?"
Akhirnya azka hanya terkekeh di sela sela sarapan kami.
Lamaku terpaku melihat azka tertawa rasanya duniaku menjadi hidup dan rumah yang dulunya dingin kini mulai menghangat.Aku hanya berharap semoga azka selalu bersikap seperti ini .
"Hmm azka sebelum kamu memimpin perusahaan alangkah baiknya selama satu bulan kedepan kamu hanya mempelajari semua berkas berkas perusahaan ditemani paman zack,bagaimana?"
Aku mulai membuka keheningan yang tiba-tiba kembali mendera sesaat selesai sarapan yang mungkin karena kita masih sama-sama canggung menurutku.
"Baiklah bukan ide buruk karena aku tidak ingin mengecewakanmu Al"
"Baiklah kurasa hari ini aku hanya ingin menjelaskan semuanya tentang perusahaan fuzieyama tanpa kecuali padamu azka"
Akhirnya mengalirlah ceritaku tentang sejarah perusahaan dan bagaimana cerita lepemilikan perusahaan atas nama ibu serta tak lupa pula aku menceritakan paman ardhan yang bisa saja kapanpun dia akan berusaha menggulingkan azka kelak.
"Sebenarnya aku sudah mengetahui permasalahan keuangna di cabang bandung hanya saja aku sengaja diam dan melihat apa saja yang akan paman ardhan lakukan,dan hasilnya sangat percis seperti apa yg aku pikirkan,paman langsung menerima tawaranku saat itu dan tak berselang lama paman ardhan memecat secara tidak hormat kepala bagian keuangan yang sudah lama mengabdi disana"
"Kurasa kamu bukan perempuan biasa pada umunya,kau tahu Al ternyata kau memang sangat mandiri dan tegas kurasa akan sangat sulit mencarikanmu pendamping"
"Hei apa itu sebuah pujian?"dengan berani aku memukul tangan azka
"Hahaha kau memang lucu Al"
Heh apa itu azka tertawa benarkah apa yang kulihat hari ini tanpa terasa tawa azka menular kepadaku dan pada akhirnya obrolan serius kami hari ini dirasa sangat ringan bahkan bisa membuatku tertawa kembali seperti saat ibu dan ayah masih selalu bersamaku.
"Terima kasih azka"kataku dengan senyum hangat yang menghiasi wajahku untuk azka
Sepersekian detik azka tampak terdiam mungkin dia bertanya tanya kenapa aku mengucapkan terima kasih padanya.
"Terima kasih karena hari ini kamu sudah menganggapku sebagai teman dan berusaha bersikap selayaknya teman" jawabku cepat sebelum semuanya menjadi canggung kembali
"Ekhem ya tak masalah Al bukankah sudah kukatakan aku tidak akan pernah mengecewakanmu Al"
"Ah ya apa hari ini kamu tidak akan berangkat ke cafe?"tanyaku berusaha menutupi kegugupanku karena jujur saja setiap berduaan dengan azka tidak baik untuk kesehatan jantungku.
"Kenapa apa kau ingin meminum vanilla latte dari cafe A&R?"
"Kurasa ya,kau tahu setelah beberapa lama aku disibukkan dengan persiapan pengalihan pemimpin perusahaan rasanya aku sangat merindukan minuman favoritku"
"Baiklah mari kita berangkat ke cafe,aku akan membuatkan khusus untukmu"
"Benarkah?kau janji?"
"Memangnya kapan aku mengecewakanmu Al"azka berkata sambil berlalu
Maka disinilah kami hari ini di cafe A&R,sembari menunggu minuman yang dibuat azka untukku aku menunggunya di meja yang berada di pojok ruangan karena menurut azka disinilah spot yang paling nyaman dan tenang,yang menurutku tidak sama sekali karena pasalnya di tempat duduk inilah azka dan rania sering berbincang menghabiskan hari bersama.
Saat aku mulai merasa bosan menunggu minuman yang sangat lama datangnya kurasa aku mendengar bunyi bel pintu cafe terbuka saat aku mendongakkan kepalaku mataku tiba-tiba membulat bagaimana tidak hari ini yang kuharapkan akan kuhabiskan hanya dengan azka ternyata tidak seperti yang aku harapkan.
Buktinya hari ini rani berkunjung ke cafe dan bisa kupasrikan dia akan menemui azka.
"Permisi"suara lembut yang kudengar mengejutkanku
Bagaimana tidak hari ini rania terlihat sangat anggun dan cantik sekali
Ya perempuan yang bertanya padaku dia adalah rania wanita ular yang dengan sangat sialnya berstatus kekasoh azka dan memiliki tahta tertinggi dihati azka.entah kenapa jika itu menyangkut tentang rania rasanya bibirku selalu siap untuk mengumpat.
"Ah ya nona"jawabku berushaa menyembunyikan keterkejutanku
"Maaf apa anda sudah memesan meja ini?"tanyanya
Dahiku berkerut pasalnya aku tidak mengerti memangnya sejak kapan saat kita berkunjung ke cafe harus memesan meja terlebih dahulu memangnya ini restoran begitukah?
Belum sempat aku bertanya azka sudah keluar dari dapur dengan minuman favoritku ditangannya.
"Hai apa kau sudah lama sampai?"azka bertanya dengan lembut kepada rania. Dan tak lupa senyuman hangat yang azka tunjukan hanya untuk seorang rania
"Hai azka aku baru saja sampai tapi yang kulihat meja yang biasanya kita gunakan ditempari perempuan ini"tunjuk rania langsung padaku
Hei lihat inikah perempuan lembut dan feminim sefeminim penampilannya yang kurasa malah sangat genit apa azka tidak bisa melihat itu.oh ayolah aku bahkan lebih baik segalanya dari seorang rania.
Sabar Al sabar kekuranganmu hanya 1 tidak feminim,batinku menghibur diri sendiri
"Ah ya ran ini temanku dia pelanggan tetap di cafe ini jadi aku hanya berusaha memberikan pelayanan terbaik untuknya bukankah itu sangat sesuai untuknya sebagai pelanggan tetap disini"jawab azka dengan lembut dan tak lupa usapan lembut tangan azka di pipi rania
Yah kutahu mungkin dia berusaha menenagkan hati sang pujaan hati.entahlah rasanya semangatku hari ini menguap begitu saja hilang tak berbekas 1% pun.
"Wah jadi kamu temannya azka nona?kalo begitu anda tidak perlu terlalu terganggu jika kita bergabung disini bersamamu nona?"tanyanya dengan menarik lengan azka untuk duduk dedepanku
Hei bukankah seharusnya hanya kau yang ikut bergabung di meja ini karena sejak awal ini acaraku dengan azka.
"Oh ya kenalkan namaku rania rosdiana,lalu siapa namanu nona?"
"Namaku Almeera"aku menyambut uluran tangannya
"Namamu sangat bagus Al,oh ya kamu kenal dimana dengan azka kurasa dia tidak akan cepat akrab dengan orang lain bukan apa waktu pertama bertemu azka bersikap dingin padamu?"seketika aku diberondongi pertanyaan yang tidak berbobot
Dan mengalirlah cerita rania tentang azka yang serasa membuat spesial seorang rania. bagaimana tidak azka yang terlebih dulu mengenal rania dan berusaha untuk selalu dekat dengan rania,entah kenapa aku sudah tidak bisa menahan diri untuk tidak pergi dari tempar ini karena meskipun aku terlibat dalam obrolan ringan mereka tapi aku tetap merasa diabaikan pasalnya mata teduh azka tak pernah terlepas dari memandangi rania.
Aku tersenyum pahit mengingat kenyataan yang ada,aku memanglah istri sah dari azka putra mahardika tapi tidak dengan hatinya.
Dengan segala sisa energi yang kumiliki aku berusaha bangkit dari tempat dudukku saat ini jika saja aku memakai wedges seperti rania saat ini sudah kupastikan aku akan terjatuh karena dengan sangat tiba-tiba kakiku lemas menyaksikan kehangatan perlakuan azka untuk rania di depanku.
"Hmm azka sepertinya aku harus segera pulang karena ada sedikit urusan yang belum aku selesaikan"aku berusaha menyamarkan ucapanku yang bergetar menahan tangis.
"Oh ya baiklah terima kasih"itu rania yang menjawab karena azka masih fokus dengan rania kurasa sejak awal dia memang tidak pernah melihatku.
Aku bergegas memasuki mobil dan pergi dari tempat ini karena tepat saat pintu cafe terbuka air mata yang kutahan sejak tadi jatuh berlomba menuruni pipiku.
"Apa aku akan tetap kuat dengan semua ini"lirihku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Teh lia
😭😭😭😭😭😭 sabar almera ku yakin akan indah pada waktunya..
2020-05-27
1
Elok Nur Zahro
bodo almira thor...aku jadi jengkel sendiri...
2020-04-23
1