chapter 2

Dengan langkah tidak bersemangat Aku keluar dari kantor, hanya untuk sekedar menghirup udara segar meski akhirnya aku harus tetap kembali ke dalam neraka itu.

Aku hanya berharap semoga aku selalu kuat dengan segala keadaan yang terjadi di perusahaan, mengingat janjiku pada Ayah. aku akan selalu kuat dalam hal apapun termasuk dalam mempertahankan perusahaan. Aku mulai menjalankan mobil yang membawaku keluar dari neraka yang setiap saatnya membuatku sesak.

Di sepanjang jalan aku selalu memperhatikan sekelilingku, memperhatikan setiap hiruk pikuk kehidupan di kota jakarta ini. Aku selalu senang jika melihat keluarga yang sangat harmonis dalam kesederhanaan mereka, mereka seakan selalu terlihat tanpa beban. Seandainya aku bisa memilih aku ingin memilih terlahir di dalam keluarga yang sederhana, tapi aku selalu berfikir kembali dan selalu memaksa otak dan hatiku untuk selalu bersyukur.

Ditengah keasikanku memperhatikan keluarga sederhana yang saling bercengkrama satu sama lain, aku dikejutkan dengan suara keributan yang tak jauh dari tempatku. Entah dorongan dari mana, yang biasanya aku selalu mengacuhkan keributan,  tapi saat ini kakiku seakan memiliki kemampuannya sendiri, melangkah ketempat terjadi keributan.

Saat sampai ditempat itu aku kembali dikejutkan dengan pemandangan yang terlihat seorang pria muda menghakimi seorang pria tua. Bukan, bukan hanya sebatas itu, karena yang kudengar laki-laki itu menyebut lelaki tua didepannya dengan sebutan "ayah".

"Apa ini yang ayah maksudkan dengan keharmonisan dalam kesederhanaan?"lelaki muda itu menghakimi ayahnya di tempat umum.

"Maafkan ayah nak ayah bisa jelaskan semuanya." Dengan tatapan mengiba lelaki tua yang dipanggil ayah itu mencoba menjelaskan dan meluruskan apa yg dilihat anaknya.

"Dari awal aku selalu diam saat ayah selalu mencoba harmonis dan bersikap seolah ayah adalah lelaki yang sangat bertanggung jawab, meski aku selalu merasa semua itu hanya semu."lelaki muda itu tetap dengan mempertahankan wajah yang entahlah kemarahan yg baru kulihat di wajah seorang lelaki yg kecewa mungkin.

"Cukup Azka, ayah terlalu lelah untuk bersandiwara lagi, dan setelah apa yg kamu lihat sekarang, ayah sepertinya tidak perlu menjelaskan apapun." lelaki tua itu mendorong kursinya dan menarik wanita yang kuyakini istrinya itu pergi dari cafe, yang saat ini aku datangi.

"Oh jadi nama lelaki muda itu Azka" gumamku

Suasana cafe terasa riuh, banyak sekali desas desus yang kudengar di sekitaran tempatku duduk saat ini. Banyak sekali yg mengatakan jika ayahnya tergoda pelakor atau apalah, banyak lagi. Dan aku tidak terlalu menghiraukannya karena aku sendiri terpaku pada lelaki yang kudengar namanya adalah Azka tadi, entahlah perasaan apa yang kurasakan saat ini, aku merasa ada getaran aneh yang memasuki hati tanpa permisi setelah melihat Azka dengan tidak sopannya membentak ayahnya sendiri di tempat umum. Namun satu hal yang kuyakini kala itu, dia melakukannya karena sangat menyayangi ibunya.

Setelah kejadian itu akhirnya aku selalu berkunjung ke cafe dimana Azka bekerja, karena entah kenapa aku selalu ingin melihatnya. Meskipun mimik mukanya sama sekali tidak terlihat ramah, tapi ketampanan dan sorotan mata yang penuh ambisi itu tidak pernah berkurang dan mungkin saja jika dia yang menjadi suamiku, maka pamanku tidak akan pernah bisa menghancurkan Fuzieyama group.

"Maaf apakah anda tidak berniat memesan sesuatu mungkin, bukankah anda tau disini bukan tempat untuk sekedar melamun, nona?" Aku dikejutkan dengan suara bariton lelaki yg kupandangi tadi

"A..iya saya ingin memesan 1 vanilla latte ... mas!" aku mencoba menutupi kegugupanku dihadapan Azka.

Azka memang tidak terlihat dari keluarga berada sepertiku. Namun, dia memiliki banyak nilai plus di dirinya. Bayangkan saja, betapa baiknya tuhan menciptakan seorang Azka tanpa cela. Rahangnya yg tegas, tubuh yg tinggi kekar, berkulit putih dan tak lupa sorot mata elang penuh ambisinya yg membuatku terpana.

"Ah apa yg sedang kurasakan ini, sepertinya aku harus segera menemui icha."batinku

Berbicara tentang icha, dia adalah sahabatku semenjak aku duduk di bangku smp, dia yang selalu memberiku kekuatan sejak kepergian ibu, sifiatnya yang apa adanya, membuatku nyaman dan tidak ada sma sekali kebohongan atau tanda-tanda penghianatan di mata icha.

Jika kalian bertanya kenapa aku bisa mengetahui tentang kebohongan seseorang? Itu semua karena dulu aku mengambil jurusan psikologi saat kuliah. Dan dengan kepintaran yang kudapat dari ayah, kuliahku selesai lebih cepat, 2 tahun aku menggenggam gelar s1 di salah satu universitas di jepang, dan setelah lulus dari sana, ayah mewajibkanku melanjutkan kuliah dengan jurusan bisnis. Bukan tanpa alasan sebenarnya, karena aku sudah sangat memahami maksud dari ayah.

Pada akhirnya di usiaku yang ke 21 aku sudah memegang saham terbesar se-Indonesia, ayah tidak membiarkanku beristirahat barang sekejap saat setelah aku lulus dari jurusan bisnisku 2 tahun lalu. Hingga segera setelah itu ayah mewariskan perusahaannya padaku, perusahaan dibawah naungan Fuzieyama group. Meski dengan syarat aku harus menikah tepat sebelum usiaku menginjak 24 tahun, maka semua aset perusahaan se-Asia dibawah naungan Fuzieyama group akan ayah serahkan atas namaku.

Itulah yang membuat paman Ardhan selalu mengusik ketenanganku di perusahaan. Bahkan paman selalu menawarkan lelaki yang ingin dia jadikan suamiku, tapi aku tidak terlalu menghiraukannya karena tanpa perlu menunggu waktu, segera setelah paman memberikanku biodata beberapa pria untukku maka paman Zack selalu dengan cepat pula memberikan informasi yang  kuinginkan terkait para pria yang disodorkan paman Ardhan.

Dan akhirnya aku selalu tau siapa dan apa saja yang akan paman lakukakn melalui pria-pria yang sengaja paman sewa, hanya untuk menjatuhkanku dan mengambil alih perusahaan.

Berbicara tentang perusahaan, sebenarnya perusahaan ini semua milik ayah hanya saja karena ayah sangat mencintai ibu maka semua perusahaan atas nama ibu, dan karena ayah anak tunggal dari Fuzieyama Hatori, kakekku. Hingga jadinya ayah tidak memiliki satupun saudara, dan itulah mengapa pamanku yang haus akan kekuasaan selalu mencoba menjatuhkanku dari perusahaan. Jika kalian bertanya tentang marga yang tersemat di belakang namaku, aku akan menceritakannya bahwa aku masih ada sedikit keturunan jepang. karena kakek turunan jepang asli dan nenekku yang memang orang indonesia tulen, jadinya saat ayah menikah dengan ibu yg memang asli indonesia. Maka aku hanya memiliki sedikit darah jepang.

Dan kurasa paman sudah sangat mengetahui tentang kepemimpinan sementaraku hanya sampai sebelum menikah, dan jika aku belum menikah sampai batas waktu yang ditentukan maka semua aset perusahaan akan dibekukan. Bayangkan berapa banyak karyawan dan berapa banyak keluarga yg putus pendapatan karena satu kesalahanku.

Kembali kepada icha, dia sudah kuanggap seperti keluarga bagiku. Dan aku harus segera menemui icha, memastikan apa yang kurasakan.

"Icha........" kebiasaanku berteriak saat sampe di depan rumah icha

"Al ... lo tu bisa sedikit anggun tidak? jangan dikit-dikit lo teriak pas ke rumah gue, telinga gue ampe budek ini."yah itulah sambutan icha setiap kali aku bertamu kerumahnya.

"Ya ampun Cha, gue cuma bisa jadi diri gue sendiri disini." yah aku memang selalu bisa menjadi diri sendiri di depan Icha dan kedua orang tuanya, entahlah aku seperti menemukan kehangatan keluarga yg sudah sangat lama tidak aku rasakan.

"Cha, gue mau nanya sesuatu dong sama lo."ucapku saat memasuki hunian icha dan keluarga.

Aku memang selalu seperti ini di rumah Icha. Aku selalu langsung berjalan masuk meski tuan rumah belum mengizinkan. Dan Icha serta kelurga pun tak pernah mamarahiku atau apapun, karena mereka sudah sangat menerimaku seperti anak mereka sendiri.

"Ya ampun Al belum juga gue izinin masuk, lo udah maen nyelonong aja."Icha memang bawel, tapi aku tidak pernah sama sekali merasa marah dengan sifat yang cuplas ceplos Icha tunjukkan, karena Icha memang seperti itu dan sikap itu juga lah yang membuatku nyaman berteman dengan Icha.

aku tersenyum penuh dosa "Cha, lo pernah jatuh cinta?" Tanyaku to the point

"Pernah lah, emangnya elo yg gak tau indahnya mencintai."jawabnya dengan tatapan menerawang ke langit-langit ruangan.

"Rasanya kaya apa Cha, tolong jabarin ke gue!" tanyaku lagi dengan sangat antusias

"Kalo lo jatuh cinta, lo pasti bakalan berharap bisa selalu melihatnya Al, lo pasti selalu pengen deket sama dia terus, kadang sehari gak ketemu aja lo kaya udah gak ketemu setahun, dan yang paling penting nih Al, klo lo deket sama dia, jantung lo tu dag dig dug gak karuan gitu."jawabnya tersenyum dengan tatapan masih menerawang.

sebenarnya Icha sangat cantik, hanya saja dia tidak terlalu memperhatikan penampilan. karena dia merasa nyaman dengan menjadi dirinya sendiri dan paling penting adalah cantik hatinya. begitu yang dia katakan.

"Icha, gue lagi jatuh cinta berarti."jawabku pasti, karena baru kali ini aku tau bagaimana rasanya mencintai.

"Lo jatuh cinta sma siapa Al? coba lo cerita sama gue, ceptan!"titahnya dengan mata yg memicing penuh curiga, mungkin yang ditakutkan Icha, aku mencintai paman Zack, secara kan dia yang selalu ada didekatku, lucunya ichaku.

"Entahlah gue belum tau sebenernya dia siapa, yang gue tau cuma namanya aja Cha."jawabku dengan menampilkan senyum saat membayangkan wajah Azka

Ya, aku jatuh cinta kepada seorang Azka yang baru beberapa menit lalu aku temui atau bahkan hanya sekedar melihatnya. Tapi entah kenapa sosok Azka berhasil mengambil seluruh hatiku.

"Hah ... lo itu gimana sih, masa udah jatuh cinta aja. Kenal juga belom, lo salah kali, maksud gue, mungkin lo cuma kagum gitu Al?"

"Gak Cha, gue yakin kalo gue udah jatuh cinta sama dia, gue yakin, seyakin-yakinnya. Karena semua yg lo jelasin tentang gimana rasanya jatuh cinta itu, gue rasain semuanya Cha." jawabku yakin

"Siapa namanya gue pengen tau?"

"Gue cuma tau nama panggilannya aja sih Cha, yang gue denger tadi sih namanya Azka, tapi gue belum tau semuanya tentang dia. Karena gue pengen mastiin dulu perasaan gue ke dia itu apa? Makanya gue langsung kemari tadi."

"Sobat gue udah gede ternyata. Udah mengenal apa itu namanya cinta. akhirnya Al gue berasa jadi kakak yang bentar lagi bakalan ngelepas lo ke pelukan lelaki lain."Icha mencubit pipiku dan menepuk-nepuknya pelan

"Lo apaan sih Cha lebay banget ah, gue balik dulu ke kantor. Kayaknya ada kerjaan buat paman Zack, titip salam ke ibu ya, love banyak buat ibu!"gue berlari menuju ke mobil.

Rasanya tidak sabar, aku ingin segera mengetahui siapa sebenarnya seorang Azka yang sudah berhasil membuat seorang Almeera Fuzieyama mencintainya.

Terpopuler

Comments

Amyamore

Amyamore

Akhirnya ketemu jg cerita dimana ceweknya yg CEO 😍

2020-07-10

3

Novi Aurora

Novi Aurora

aq suka 😀😀

2020-07-07

1

ZalikaAngel 🤧🥀❣️

ZalikaAngel 🤧🥀❣️

aku sudah Like dan vote 5 bintang
silakan mampir di chat story ku “culun X Populer"
jangan lupa tinggalkan jejak

2020-05-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!