chapter 6

Satu hari kemarin aku habiskan hanya dengan memikirkan cara apa yang harus aku lakukan untuk menjauhkan Azka dari Rania, sedangkan Azka sama sekali tidak mengenalku.

"Ayo almeera berfikir almeera!"

🌻🌻🌻

Jauh dari hiruk pikuk ibu kota seorang lelaki paruh baya dengan tersenyum dengan licik dan terukir jelas di wajahnya merayakan kemenangan pertamanya.

Ya dia adalah Ardhan, lelaki dengan segala keserakahannya yang merasa mulai berhasil mengatur perusahaan dengan menyingkirkan kaki tangan kakak iparnya.

"Tom tolong segera siapkan laporanmu tentang kenaikan penghasilan dari perusahaan ini!"

Tom adalah kaki tangan Ardhan yang sengaja dia masukkan ke dalam perusahaan, dia kepala bagian IT perusahaan yg dengan sengaja merubah semua laporan dan membantu penggelapan uang penghasilan yang seharusnya masuk kedalam peticash perusahaan.

"Baik tuan." jawab Tom dengan sangat patuh

Entah apa yang Ardhan janjikan kepada Tom hingga dia menuruti semua perintah dari Ardhan. Akan sangat disayangkan jika pada akhirnya Ardhan akan menyingkirkan Tom suatu hari nanti.

🌻🌻🌻

Setengah hari berkutat dengan semua berkas dan laporan yang tak kunjung usai membuatku ingin sekedar mampir ke cafe A&R meski hatiku sedikit tercubit mengingat makna nama cafe yang tersemat disana, tapi tak urung ku tetap melangkah menuju cafe, setidaknya meskipun sekedar memandang Azka aku berharap penat yang kurasa bisa sedikit berkurang.

Suasana di dalam cafe terlihat ramai namun tetap terasa santai, sembari menyesap vanilla latte yang selalu kupesan disini, aku mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru cafe mencari sosok yang aku harapkan hari ini. namun nihil, aku sama sekali tidak melihat sosok seorang Azka di dalam cafe, dan membuatku sedikit kecewa. Dengan kekecewaan yang mendera hatiku, aku mencoba berfikir positif mungkin saja dia berada di dalam ruangannya. Karena dia pemilik cafe ini jadi akan sangat tidak mungkin setiap hari dia yang menjamu pelanggannya bukan.

Rasanya sudah sekitar satu jam aku duduk di dalam cafe yang membuatku semakin enggan beranjak dari tempat ini karena aku belum menemukan vitamin ku hari ini. Namun waktu yang terus berputar mengharuskanku menjadi profesional dengan pekerjaanku sendiri. Dengan berat aku mulai beranjak dari dudukku.

Sesaat sebelum aku benar-benar beranjak dari tempat dudukku dengan suasana yang masih cukup ramai terdengar suara seseorang memukul meja di dalam cafe dengan sangat keras.

Bugh

"Apa-apaan pelayanan di cafe ini?" seorang lelaki yang cukup seram menurutku memukul meja dengan sangat keras yang akhirnya semua tatapan pengunjung cafe tertuju kepadanya, termasuk aku.

"Mohon maaf pak saya akan mengganti dengan yang baru dan saya yang akan mencucikan kemeja bapak." seorang pramusaji perempuan yang terlihat sangat pucat karena takut mencoba menenangkan sang pelanggan.

"Apa kamu bilang, saya tidak butuh minuman yang baru atau jasa laundry mu itu, yang saya butuhkan hanyalah pelayanan terbaik dari tempat ini." jawab lelaki itu dengan berapi-api

"Mohon maaf pak sekali lagi saya mohon maaf."jawab pramusaji sembari mencoba memberikan lap bersih untuk kemeja lelaki itu.

Brak

Suara meja didorong dengan sangat keras, alhasil semua makanan yang tertata di meja tersebut jatuh berantakan dilantai dengan semua pecahan piring menjadi satu

"Cepat panggilakan pemilik cafe disini saya ingin dia meminta maaf kepada saya dan mengganti rugi ketidaknyamanan saya."masih dengan nada marah lelaki tersebut membuat separuh pengunjung cafe mengakhiri waktu bersantai mereka dan beralih fokus padanya.

"Mohon maaf ada apa ini?" suara bariton dibalik kerumunan membuatku terlonjak kaget, bagaimana tidak, akhirnya vitaminku datang ah senangnya setidaknya karena kejadian ini aku bisa melihat Azka.

Aku terpana dengan penampilan Azka hari ini, bagaimana tidak, melihatnya hari ini membuatku tidak lagi mendengar keributan di dalam cafe,waktu seakan terhenti dan menyisakan kami berdua di dalam cafe. Lihatlah ciptaan tuhan ini, bukankah akan sangat beruntung menjadi pendamping yang selalu ada disisinya.

"Jadi anda pemilik dari cafe ini."suara lelaki menarikku kembali keduniaku

"Ya saya pemilik dari cafe ini, ada yang bisa saya bantu?" Jawab azka dengan raut wajah yng sangat tenang

"Saya tidak menyukai pelayanan di tempat ini, saya jadi bertanya-tanya bagaimana caranya pegawai yang sangat ceroboh ini bisa anda jadikan sebagai pramusaji?"lelaki itu bertanya dengan jari telunjuk yang mengarah tepat pada wajah pramusaji wanita tadi.

"Saya memohon maaf dengan segala kecerobohan pegawai saya, sebagai gantinya anda bisa datang kemari dan memesan minuman favorit anda ditempat ini tanpa biaya selama satu bulan penuh." Azka mencoba peruntungan untuk keduanya

"Saya tidak butuh apapun, karena yang saya inginkan hanyalah pelayanan terbaik dari tempat ini, jangan anda kira saya main-main tuan. Saya bisa saja membuat semua pelanggan yang selalu datang kemari tidak akan lagi mendatangi cafe A&R."

"Saya mohon maaf sekali lagi atas ketidaknyamanan yang bapak alami di tempat kami, jadi apa yang bapak harapkan dari pelayanan kami selanjutnya?"

"Saya ingin kamu, selaku pemilik cafe disini memecat pegawai yang ceroboh di depan saya saat ini juga!"

Azka tampak mengeraskan rahangnya, bisa kulihat tangannya terkepal sangat kuat hingga terlihat buku tangannya memutih

"Baiklah, saya akan memecatnya saat ini juga, apa itu cukup mengganti semua pelayanan kami sebelumnya?"akhirnya Azka dengan sangat penuh pertimbangan menerima tawaran dari lelaki tersebut.

"Bagus saya suka kepemimpinan kamu."lelaki tersebut melangkah keluar tanpa berterima kasih

Kulihat Azka dengan wajah sangat mengerikan yang sama sekali tidak dapat kujabarkan. Karena yang pasti aku sangat tidak berani mendekatinya. Dengan berjalan perlahan melangkah pergi meninggalkan kerumunan yang diciptakan seorang pramusaji wanita ah sorry mantan pramusaji di cafe A&R.

Hampir setiap hari aku selalu menyempatkan diri mengunjungi cafe A&R yang kulihat setiap harinya pengunjung semakin menurun tidak seperti biasanya semua pengunjung selalu ramai bahkan terkadang antri hanya untuk mendapatkan tempat duduk di cafe.

Sampai 1 bulan kemudian aku mendatangi cafe aku tercengang dengan pemandangan cafe yang sangat tidak biasanya, bahkan hari ini pengunjung cafe hanya aku seorang diri. Dengan oenuh rasa penasaran serta beberapa pertanyaan yang mengisi kepalaku, seperti biasa aku memesan vanilla latte favoritku, tapi yang membuatku lebih tidak percaya adalah tidak adanya pegawai disini bahkan hanya ada 1 orang yang menjadi pegawai disini dan sekaligus menjadi pemilik dari cafe ini, dan yah orang itu adalah Azka, dia terlihat seorang diri mengelola semuanya hari ini.

"Ini minuman anda nona, sepertinya hanya anda pelanggan tetap sampai hari ini."sembari meletakkan minumanku dia sedikit membuka pembicaraan

"Maksud anda sampai hari ini bagaimana tuan ... azka?"aku berpura-pura tidak mengenalnya dan melirik name tag yang terpasang di apronnya

"Cafe ini akan tutup untuk selamanya, karena bisa anda lihat selama 1 bulan terakhir setelah kejadian waktu itu pengunjung datang semakin sedikit dan itu membuat penghasilan cafe menurun drastis hingga mengakibatkan pengurangan karyawan dari waktu ke waktu dan akhirnya hanya saya yang tersisa selaku pemilik cafe sekaligus merangkap pegawai." jawabnya dengan tatapan yang kosong menerawang

"Maksud anda hari ini terakhir dibukanya cafe A&R begitukah?" Tanyaku

"Ya nona."dia beranjak pergi dari tempatnya berdiri di depanku

"Tunggu tuan Azka, apa tidak ada usaha yang lain, em maksud saya apa tidak ada cara lain untuk mempertahankan cafe ini?"

"Saya sudah mencoba segala cara untuk tetap mempertahankan cafe agar tetap berdiri, tapi semua penghasilan yang saya dapat sama sekali tidak bisa membuatnya bertahan."

"Apa cafe ini sangat berarti bagi anda tuan?"

"Sangat, cafe ini sangat berarti untuk saya karena dari sini saya ingin mewujudkan mimpi saya yang lain dengan segera."

Entah kenapa jawaban Azka yang kudengar membuatku tiba-tiba sesak, hatiku terasa diremas dan ditarik paksa karena menyadari maksud dari apa yang Azka katakan.

"Seandainya saja ada yang membantu tuan Azka membangun ulang cafe ini menjadi seperti sediakala, apakah tuan akan menerimanya?"

"Kurasa di dunia ini tidak ada yang gratis nona, jadi akan sangat mungkin semua bantuan itu ada syarat yang harus saya setujui?" jawabnya sinis

"Ah anda sangat pintar tuan Azka, bagaimana seandainya saya yang akan membantu anda tapi hanya dengan satu syarat yang saya rasa tidak akan memberatkan anda." tawarku dengan senyum yang sedikit samar

Aku sengaja memancingnya karena aku tau jiwa Azka yang penuh ambisi yang pasti akan membuatnya menyetujui tawaran apapun dariku selama itu tidak merugikan berbagai pihak.

"Apa syarat yang harus saya penuhi?"

Lihat tanpa berfikir ulang dia menanyakan langsung syarat yang aku ajukan, hah aku jari berfikir apa kau sebegitu mencintai seorang Rania.

"Ehem ... baiklah syaratnya saya rasa tidak sulit, anda hanya harus menikah dengan saya." jawabku berusaha dengan tenang menekan kekalutan hati yg tiba-tiba membuat mataku memanas

Terpopuler

Comments

Novi Aurora

Novi Aurora

beraninya 😊😊

2020-07-07

1

Teh lia

Teh lia

Ups......

2020-05-27

1

Yuli Alf

Yuli Alf

wowww...

2020-05-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!