chapter 4

Seharian kemarin aku tidak bisa tertidur dengan nyenyak, alhasil lingkaran dan kantung mataku terlihat sedikit menghitam.

Sebenarnya aku gadis yang manja dan cerewet. Namun keadaan seakan memaksaku untuk bersikap tegas dan disiplin. Jika saja aku tidak mengingat perkataan ibu tentang perusahaan dan karyawannya, mungkin aku akan bersikap egois dengan banyak bermain main layaknya kebanyakan perempuan seumurku.

Karena sehari kemarin aku tidak bisa menyelesaikan pekerjaan di kantor dikarenakan terlalu fokus dengan sosok Azka, alhasil hari ini semua pekerjaan menjadi menumpuk ditambah adanya pertemuan meeting dengan kolega bisnis hingga enam kali pertemuan, rasanya membuat kepalaku pening dan berat.

Tok tok tok

"Masuk!"nada bicaraku terdengar malas.

"Pasti itu putri."gumamku

Putri adalah sekretarisku yang sudah menjabat dua tahun lamanya.

"Maaf nona hari ini masih ada jadwal temu dengan klien di cafe A&R."

"Baiklah, tolong segera siapkan berkas yang harus dibawa kesana!"aku berjalan dengan malas karena mengingat cafe yang disebutkan oleh putri adalah cafe milik Azka. Dan melihat dari namanya saja aku meyakini satu hal bahwa nama itu diambil dari perpaduan nama Azka dan Rania.

Hah entah sampai kapan aku akan kuat mengingat belum berjuang saja aku sudah merasa ditolak dengan telak.

🌻🌻🌻

Sepertinya kami terlalu cepat sampai di cafe A&R untuk temu dengan klien. Buktinya, klien belum terlihat batang hidungnya sama sekali.

Sembari menunggu klien aku memperhatikan bagaimana interior cafe dan suasana cafe yang memang sangat nyaman, padahal diluar sangat riuh dengan hiruk pikuk ibu kota. Tapi, ketika kita mulai memasuki cafe, suasana berganti  dengan kenyamanan yang sama sekali tidak kusangka bisa seperti ini. Suasana di dalam cafe terasa sangat nyaman, kita bisa bersantai dengan sangat nyaman tanpa merasa terganggu dengan kebisingan diluar cafe. Perpaduan warna cat dan furniture didalamnya pun sangat cocok, dan sialnya aku menyukai cafe A&R.

Saat mataku masih dimanjakan dan memuji kenyamanan setiap sisi cafe, dengan sangat disayangkan mataku menangkap pemandangan yang sama sekali tidak aku harapkan.

Aku menyaksikan dua insan saling bercengkrama dan melihat bagaimana sorot mata elang penuh ambisi itu memandang teduh pada wanita di depannya serta tak lupa sang lelaki tersenyum sangat manis. Aku melihat Azka dan Rania yang tengah asik berbincang dan tertawa di sudut cafe, pemandangan itu tentu saja sangat membuat hatiku terasa sakit. Seandainya aku yang berada dihadapan Azka, apakah tatapan dan senyuman azka masih akan tetap sama?. Dengan tiba-tiba mataku terasa panas dan bulir bening keluar saling berlomba tanpa permisi. Rasanya sesak sekali, apakah perasaanku ini ada namun tidak untuk diperjuangkan. Dengan tergesa aku segera berlari ke toilet.

"Kenapa rasanya sakit sekali." lirihku

aku berusaha menguatkan diri dan hatiku agar tidak terlalu membiarkan perasaan ini tumbuh semakin besar tanpa izin di hatiku, karena dari yang kulihat tadi Azka sangat mencintai dan menghormati Rania. Apa masih pantas aku berada diantara dua orang yang saling mencintai. Kurasa tidak, karena bagaimanapun aku bukanlah perempuan yang merebut bukan milikku, aku mulai menekadkan diri. Biarlah rasa ini menghilang perlahan.

Bunyi pesan masuk menyadarkan lamunanku

*Nona, klien membatalkan pertemuan karena ada urusan yang sangat mendadak* begitulah isi pesan dari putri sekretarisku.

Yah baiklah mari kita memulai hari baru dan fokus pada apa yang ayah inginkan dariku.

Aku mencoba mengikhlaskan apa yang seharusnya bukan untukku, sekalipun itu urusan hati. Sepanjang perjalanan kembali ke kantor, putri terlihat ingin sekali bertanya sesuatu padaku. Matanya selalu melirik takut kearahku, dia memang selalu jadi sasaran amarahku jika ada urusan kantor yang terkadang tidak sesuai planing awal, tapi untungnya dia tidak pernah marah. Sikap dan sifatnya persis seperti Icha, setidaknya ada putri yang menggantikan icha saat aku di kantor.

Icha memang tidak bekerja dia lebih memilih meneruskan usaha butik keluarganya. Dan berhubung dia anak tunggal sama sepertiku jadi satu-satunya yang ibu dan bapaknya harapkan pasti Icha. Meski Icha selalu menolak dan merasa tidak sanggup.

Tiga puluh menit perjalanan menggunakan mobil dari cafe ke kantor memang tidak terlalu jauh menurutku karena yang membuatnya lama adalah kemacetan di jalan ibu kota.

Aku bergegas turun dan berniat untuk menyelesaikan pekerjaanku yang tertunda beberapa hari ini. Namun, belum sempat aku menutup pintu mobil, reseptionist datang menghampiriku dengan tergesa.

"Nona, maaf itu ada orang yang mengamuk ingin meminta pertanggung jawaban perusahaan."ucapnya terdengar takut

Hah apalagi ini, masalah hati saja belum selesai sekarang ditambah orang yang datang dan tiba-tiba mengamuk.

"Baiklah saya urus, suruh dia masuk dan tunggu di ruangan saya!"jawabku dengan nada lelah.

Aku juga perempuan bukan,hakikatnya ingin selalu dimanjakan, ingin selalu diperhatikan, ada tempat bersandar. Tapi aku selalu menekan keinginanku itu, karena di dunia ini tidak ada yang dapat menolong kita selain diri kita sendiri jadi sebisa mungkin aku berusaha tidak mengandalkan orang lain,itu prinsip hidupku.

Saat aku memasuki ruanganku disana sudah ada seorang wanita paruh baya dengan tampang marah kurasa, dan aku sama sekali tidak mengenalnya ditambah aku tidak mengetahui apa sebenarnya yang terjadi.

Baiklah kita mulai dengarkan celotehan panjang lagi.

"Selamat sore bu, mohon maaf ada apa ibu berkunjung kemari?"tanyaku tersenyum dan berusaha seramah mungkin

"Saya mau minta tanggung jawab ibu selaku petinggi perusahaan Fuzieyama group, karena suami saya dikeluarkan secara tidak hormat dari perusahaan ibu."jawab wanita paruh baya itu berapi-api

Keningku berkerut ada banyak sekali yang tidak aku mengerti dan aku ketahui akhir-akhir ini

"Maaf dengan ibu siapa saya berbicara"

"Nama saya lusi" jawabnya ketus

"Baik ibu lusi Mohon maaf sebelumnya bisa ibu jelaskan nama suami dan posisi suami ibu di perusahaan ini?" jawabku masih berusaha seramah mungkin

"Suami saya hendra, posisinya kepala bagian keuangan Fuzieyama group cabang Bandung."jawabnya

Ah sedikitnya aku menemukan titik terang, pak hendra ini ternyata ada dibawah pimpinan pamanku Ardhan, apalagi yang dia inginkan bukankah aku sudah sangat berbaik hati memberikan satu kedudukan untuknya.

Flashback on

"Paman Zack bisakah tolong telepon pamanku Ardhan untuk menemuiku saat ini juga di sini!"

"Baik nona."

Aku terlalu lelah dengan semua kelakuan paman Ardhan yang menginginkan kedudukan di perusahaan. Setiap hari dia selalu menerorku dari mulai merayu sampai merajuk. Entahlah, terkadang aku berfikir ini paman kelakuan qo kaya bocah yang merengek minta permen.

Tok tok tok

"Masuk!"

Saat pintu terbuka disanalah pamanku muncul

Sebenarnya aku sangat muak melihatnya seandainya melenyapkan orang tidak dosa aku ingin melenyapkan orang-orang seperti paman.

"Baiklah paman terima kasih sebelumnya karena sudah menerima undanganku hari ini"

"Tolong to the point saja"jawabnya

Hah aku melongo mendengar jawabannya, hei apa itu, bukankah dia yang sangat membutuhkan jabatan di perusahaan. Apa dia lupa statusku apa disini.

"Baiklah kurasa paman tidak terlalu suka berbasa basi."jawabku tenang

"Perusahaan di bandung sepertinya sedang mengalami penurunan pendapatan, entah dari mana kesalahannya aku tidak terlalu mengetahui karena paman sendiri tau disini aku masih sangat kerepotan mengurusi permasalahan cabang Fuzieyama."penjelasanku to the point

Aku hanya ingin melihat bagaimana reaksinya jika kupancing begitu semoga akan sangat menarik

"Sepertinya kau memilih orang yang tepat."jawabnya dengan mata yang berbinar

Lihat paman Ardhan dengan sangat mudahnya terpancing, cih dasar serakah.

"Sepertinya paman sangat menginginkan posisi di perusahaan?"tanyaku tenang dan tepat sasaran jika kulihat dari ekspresi yang dia tunjukkan yang kulihat paman mulai gelisah

"Bukankah kau memanggilku untuk itu?"jawabnya dengan nada tinggi

Wow wow paman kau tidak sadar telah membuka sedikit niat jahatmu itu

"Hahaha ya paman kau memang sangat pintar, dan ya aku memang ingin kau memegang sementara perusahaan di bandung, dan kuberi waktu tiga bulan untuk paman menyelesaikan dan mencari tau apa masalah yang ada disana!" jawabku dengan sedikit mengejek

"Baiklah mulai besok aku sudah ada di bandung."jawabnya dengan tergesa

Flashback off

Hah aku tidak akan secara sengaja memasukannya ke perusahaan. Karena bukankah untuk memusnahkan dan membuat musuh itu menunnjukan taringnya harus ada sedikit umpan.

Ya benar aku memang sengaja menarik paman untuk memusnahkannya, apa dia sama sekali belum mengenal sepupunya sekarang ini.

Ah kembali lagi dengan ibu lusi, kurasa paman sudah mulai menunjukkan taringnya, baiklah paman mari kita bermain.

"Jadi permasalahan disini adalah bapak Hendra kepala keuangan di perusahaan fuzieyama bandung dikeluarkan secara tidak hormat oleh bapak Ardhan wiratama, benar?"tanyaku serius

"Ya benar bu Almeera saya hanya ingin menanyakan apa kesalahan suami saya, yang bahkan sudah mengabdikan dirinya kepada perusahaan selama hampir 13 tahun lamanya saat perusahaan masih dipimpin bapak fuzieyama hiroshi, ayah dari anda, bu almeera."jawabnya mulai terdengar tenang

"Baiklah bu lusi, saya memohon maaf atas keadaan yang seperti ini, tapi bisakah besok bapak Hendra datang menemui saya secara pribadi!"

"Baiklah bu terima kasih, besok saya akan menyampaikan kepada suami saya."jawabnya dengan sangat semangat

Tanpa mengatakan apapun lagi ibu Lusi keluar dari ruangan dan meninggalkanku sendirian dengan kelelahan serta kepala yang terasa sangat pening.

"Apa yang akan kau lakukan paman?"gumamku dengan diringi hembusan nafas kasar

Hari ini sudah sangat membuatku lelah rasanya kepalaku terasa pusing dan berat sekali.

Terpopuler

Comments

Iin Murdiati

Iin Murdiati

Bagus Thor,, Sy suka

CEO Cewe berkuasa tapi Kurang POWER yah,, Kodratnya wanita

2020-05-27

1

Rara Eta

Rara Eta

banyak bercerita drpd percakapan dr awal membaca ....

2020-04-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!