Selepas Azka meninggalkan kantor rasanya aku harus segera menemui Icha.
Mobilku melaju membelah jalanan yang memang cukup padat dengan sedikit tergesa aku menuju butik icha.
"Ibuuu... 😘" begitu aku trun dari mobil aku segera berlari dan mengecup kedua pipi ibunya icha yang memang sudah ku anggap seperti ibuku sendiri
"Ya ampun Al kamu ini kebiasaan nanti muka ibu cemong lipstik kamu itu"omel ibu gemas
"Aku gx pake lipstik ya bu ini emang bawaan lahir bu"kupeluk ibu dengan manja
"Kamu udah makan belum Al"
"Hah belum bu tadi Al kesiangan ngantor trus ada tamu juga jadinya belum sempat sarapan tadi Al"
"Ya sudah ke atas gih ibu tadi sengaja beli makan 2"
"Qo ibu sengaja beli 2 emang ibu udah tau aku bakalan kesini"
"Ya ibu ngerasa kamu bakalan kemari Al jadi ibu beli sekalian tadi bareng icha"
"Wah ibu qo tau jangan2 ibu cenayang ya hihi"
"Hus kamu ini Al kalo ngomong suka ngawur,kamu itu udah ibu anggap anak sendiri Al makanya insting seorang ibu itu kuat sayang,udah sana ke atas gih makan bareng icha"
"Aahhh ibu... love you so much"aku mencium kedua pipi ibi dan segera berlari ke atas
"Ichaaaaaaaaaa"
"Gue disini Al di pojokan,gak usah teriak gitu Al coba anggun dikit napa sih pening pala gue"
"Hahaha lo gitu amat cha lagi mumet y kayanya cha?" Tanpa merhatiin icha aku sibuk mencari kantong makanan yang dibilang ibu
"Lo ngapain celingukan gitu Al?"
"Gue nyari kantong makanan cha kata ibu tadi ada jatah gue"
"Noh Al di meja dket pintu,sekalian bawain sini Al kita makan bareng"
"Ok siap icha sekalian gue mau cerita cha"
Akhirnya ketemu juga kantong makanan dari ibu,rasanya hari ini sangat lemas hanya memikirkan siapa yang akan jadi wali nikahku nanti.
"Lo mau cerita apa Al?"
"Ah ya gue ngelamar azka trus dia balik lamar gue tadi pagi dikantor cha" jawabku to the point
Uhuk uhuk
Icha menepuk-nepuk dadanya dengan refleks aku segera memberikan air minum untuk icha,kurasa icha cukup kaget atas pernyataanku barusan.
"Becanda lo gak lucu Al"
"Gue gak becanda icha"
"Seriusan?"teriak icha
"Gue serius icha,lagian kapan gue boongin lo si cha?"
"Gak gue pengen denger cerita lengkap selengkap lengkapnya Al cepetan"
"Ya makanya gue kesini mau cerita cha ih lo gx sabaran amat si cha"
Akhirnya aku menceritakan semuanya kepada icha tanpa kecuali,yah karena yang kupercaya hanya icha sodara tidak sedarahku sodara sehidup sematiku hanyalah icha,karena untuk saat ini yang kupunya hanya icha.
Icha tampak kaget mendengar ceritaku,yah mungkin karena azka sama sekali tidak mencintaiku mungkin icha mengkhawatirkanku,karena semuanya tampak sangat jelas dari raut wajah icha yang menatapku tanpa ekspresi.
"Tapi cha gue mohon jangan sampe ibu tau cha ya"
Aku berharap ibu dan semua orang yang ada disekitarku tidak akan mengetahui hal ini karena jika mereka mengetahuinya maka bukan hanya aku yang akan terluka tapi juga ibu,aku tidak ingin melihat ibu menangis dan bersedih.
"Tapi cha gue agak sedikit kurang setuju untuk itu Al,maksud gue ini pernikahan Al gak bisa buat main-main Al,gue tau lo sangat mencintai azka tapi lo juga harus inget perasaan lo sendiri Al"
Bisa kulihat raut wajah icha yang sangat bersedih mendengar ceritaku yang akan menikahi lelaki yang sama sekali tidak mencintaiku.
"Gue tau cha gue tau tapi gak ada lagi yang bisa gue lakuin cha beberapa bulan lagi gue menginjak 24 tahun cha,lo inget kan pasti wasiat ayah gue cha,tapi sebenarnya itu urusan kedua karna prioritas gue sekarang gue cuma pengen azka bahagia dan jauh-jauh dari wanita ular itu cha"
"Apa lo begitu mencintai azka Al?"icha bertanya dengan nada khawatir
"Ya cha gue mencintai azka sangat"jawabku lirih
"Gue udah anggap lo sodara gue sendiri Al keluarga gue,gue gx tau gimana jadinya kalo nanti lo sedih Al gue gak suka liat lo sedih Al,terlepas dari semua keputusan lo gue selalu dukung lo Al kita bakalan selalu ada buat lo kita tempat lo pulang Al"
"Thanks cha gue sayang kalian,ibu,lo,juga bapak semua keluarga gue cha"gue menangis tersedu dan memeluk icha
"Trus lo mau nunjuk siapa buat jadi wali lo itu Al?"
"Nah itu gue gak tau siapa cha yang pasri gue gak akan pernah mau wali gue paman ardhan"
"Nyokap lo emang gx ada lagi sodara ya Al kali aja lo lupa Al?"
"Aaarrggh... ya bener cha ada 1 lagi sodara ibu gue cha lo emang paling bisa ngasih solusi cha"
"Gak usah teriak Al lo itu ya ih susah amat dibilangin anggun dikit napa Al kaya rania tu anggun dia hihi"
"Ya Ampun cha gue gak bisa feminim kaya dia cha lo tau sendiri kand gue gimana ya kalo urusan gue manja ya emang manja tapi gx bisa anggun dan feminim cha" dengan bibir sedikit cemberut aku menjawab icha
"Hahahah ya ya gue bcanda Al,lo jadi diri sendiri Al gue lebih seneng orang seperti lo Al,trus wali lo jadinya siapa Al?
"Gue sebenernya masih punya om cha adik ibu gue cha tapi dia tinggal di sukabumi cha dia orangnya sederhana percis seperti ibu jadi lo anterin gue hari ini ke sukabumi yok cha lo mau ya?"
"Lo itu Al gak usah pake tampang memelas gitu napa jijik gue Al gak pantes Al"
"Hahahhahaha" akhirnya kami selalu tertawa
Memang ngobrol dengan icha itu gak pernah bikin aku hilang topik obrolan dia itu selalu bisa jadi apapun buat aku
Entah itu jadi sosok kakak
Jadi sosok ibu semuanya icha selalu ada buatku dia memang sahabatku satu-satunya.
"Gue tanya dulu sma ibu Al"
"Apanya yang mau ditanyain sama ibu cha?"suara ibu ditangga mengejutkan kami
"Itu bu Al kand mau nikah jadi Al pengen om yang di sukabumi jadi wali Al bu"
"Kamu mau apa Al ibu gak salah dengar kan sayang?"dengan tergesa ibu menghampiriku
"Gak bu maaf tadinya Al mau cerita sekalian ke ibu abis makan ini tapi ibu keburu naik ke atas"jawabku nyengir kuda
"Siapa calonnya Al qo gak pernah dikenalin sma ibu Al kan ibu pengen ketemu dulu dia baik gak buat anak ibu?"tanya ibu dengan sedikit khawatir dan kecewa
"Maaf bu kita memang baru berkenalan 2 hari yang lalu,awalnya Al selalu mampir ke cafe miliknya bu dan ternyata kita punya perasaan yang sama satu sama lain"itu harapanku bu semoga terjadi aamiin "batinku
"Baiklah sayang ibu hanya takut kamu terluka"
Entah kenapa mendengar jawaban ibu aku merasa telah menghianati kepercayaan ibu
Maafkan Al bu Al tidak ada sedikitpun niat menyakiti ibu.
"Oh ya tadi icha mau ngomong apa sama ibu?"
"Ah ya icha mau nganterin Al ketemu om nya yang di sukabumi bu,kita mau minta beliau jadi wali nikah Al nanti bu"
"Jauh Al di sukabumi?"
"Ya bu om dimas dia tinggal disukabumi bu"
"Kalian dianterin mang didin aja y?"
"Nanti kalo sampe nginep kita kasian ibu mau kemana mana gak dianter supir bu?"
"Ibu lebih khawatir dua anak gadis ibu pergi jauh tanpa supir"
Akhirnya kami berangkat diantar mang didin siang itu juga karena menurutku lebih cepat lebih baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments