Zemus terbang dengan wajah kesal. Dia masih geram karena dipermalukan oleh Sisi Gelap sebelumnya. Selain itu dia harus mundur setelah mendengar Suku Papu mengancam dengan kehadiran seseorang, seseorang yang pernah membuatnya trauma di masa lalu sehingga mendengarnya saja sudah membuat pria tua ini mengalami ketakutan.
‘Apa yang salah denganku? Bukankah itu sudah lama terjadi? Kenapa aku masih takut setelah mendengar tentangnya?!’
Zemus marah pada dirinya sendiri. Dia cukup depresi setelah semua ini dan merasa ingin meluapkan semua kekesalannya secepat mungkin.
Zemus ingat masih memiliki janji bertarung dengan Master Gyo, mungkin dia bisa melampiaskan seluruh amarahnya pada pertapa itu.
Dia terbang semakin cepat agar itu segera terwujud, Joe kewalahan menyusulnya.
Sesampai di sana harapan Zemus untuk melampiaskan seluruh amarahnya pupus saat itu juga. Hanya angin lembut yang menyambut kedatangan mereka.
“Graaargh!” Emosi Zemus semakin meluap mengetahui dirinya telah tertipu.
“Sialan! Berani-beraninya kau menipuku? Aku tidak akan pernah memaafkanmu!”
Zemus berjanji dalam hati jika bertemu Master Gyo nanti dia akan segera ********** tanpa banyak bicara.
***
Jutaan roh terus memberontak membuat saraf tubuh Yuna hampir berhenti bekerja. Kulit Yuna mulai terkelupas.
“Ini buruk, papu. Kondisi tubuhnya ….” Pemimpin suku khawatir melihat beberapa bagian tubuh Yuna mulai terlihat tulangnya, keadaan seperti ini tidak pernah terjadi pada umumnya saat memasuki fase rekonstruksi tubuh.
Sisi Gelap sadar kondisi Yuna semakin buruk tetapi tidak ada yang bisa dilakukan, berusaha membantunya hanya akan mempercepat proses kehancuran tubuh wanita itu. ‘Yuna, jangan sampai gagal. Kau harus dapat melewatinya.’
Di saat yang bersamaan, Yuna menemukan dirinya berada dalam kegelapan. Jutaan pasang mata mulai menampakkan diri dan memenuhi kegelapan itu mengelilingi Yuna.
“Lagi-lagi kau melewatkan kesempatan untuk menghabisi orang yang harus kau bunuh.” Suara menggema terdengar dalam kepala Yuna. “Aku kecewa padamu.”
“Tunggu, apa maksudnya?” Yuna bingung dengan suara roh yang tiba-tiba saja mengatainya tanpa menjelaskan apapun.
Suara itu terdengar menghela napas, tidak lama kemudian di antara jutaan pasang mata mulai terlihat seseorang berjalan mendekat. Dia adalah raja suku roo yang sekarang telah menjadi pemimpin para roh.
“Memalukan. Kau bahkan tidak mampu mempertahankan kesadaranmu saat memasuki fase rekonstruksi tubuh.”
“Hah?”
Raja suku roo kembali menghela napas, “Lihatlah kondisimu sekarang.”
Dia memperlihatkan Yuna secara langsung kondisinya melalui cermin besar.
Yuna berbalik memandang cermin. Dia terkejut melihat dirinya di sana dalam kondisi mengerikan. Sebagian wajahnya sudah berubah jadi tengkorak.
“Apa yang terjadi?!”
“Yang sedang kau lalui sekarang adalah proses akhir untuk menjadi pertapa. Aku tidak yakin kau akan berhasil. Kecerobohanmu menyerap roh pertapa dengan tingkat kekuatanmu sekarang, kau seperti menggali kuburanmu sendiri.” Raja suku roo menjelaskan tanpa menceritakan salah satu alasan kerapuhan tubuh Yuna yang begitu cepat merupakan perbuatannya.
Dia merasa tidak perlu menjelaskannya, tanpa mendapat gangguan darinya pun dia merasa Yuna tetap akan hancur karena belum membuka empat sendi alam.
Yuna merapatkan gigi sambil mengepal keras tangannya, tidak tahu harus berbuat apa.
Raja suku roo memperhatikan ekspresinya sambil menyeringai. ”Jangan berkecil hati. Alasanku membawamu ke sini untuk membantumu melaluinya.”
Yuna melirik raja suku roo. “Apa kau bisa membantuku?”
“Tentu, tapi tidak ada yang gratis di dunia ini.”
Yuna berpikir sejenak.
“Apa yang kau mau?”
“Roh pertapa yang kau serap belum tercerna sepenuhnya. Aku hanya ingin kau melenyapkannya sebelum mencapai tempat ini.”
“Hei? Bukankah melenyapkannya akan membuat proses rekonstruksi tubuhku gagal?”
“Setiap roh yang mati di sini tidak akan berpengaruh apapun padamu. Kekuatan yang kau dapatkan sebelumnya tidak akan hilang. Itu tidak akan mengganggu proses rekonstruksi tubuhmu.”
“Baiklah, akan kulakukan. Tapi aku tidak tahu cara melenyapkannya.”
“Aku dapat membantumu melakukannya.”
Yuna tiba-tiba tersenyum mendengar perkataan raja suku roo barusan. “Hei, kenapa kau tiba-tiba baik padaku? Apa karena kau takut roh pertapa itu menguasai tempat ini?”
Raja suku roo terkejut.
“Apa maksud—”
“Awalnya aku hanya menduga-duga, tapi setelah melihat tingkahmu aku yakin semua roh di tempat ini hanya mengikuti keinginan pemimpinnya. Maka dari itu kau berusaha tidak membiarkan roh itu mencapai tempat ini, kau takut ditaklukkan dan menjadi roh yang kehilangan memori kehidupanmu. Kau takut nasibmu berakhir sama dengan jutaan roh di sini, bukan?”
Yuna bisa melihat raut wajah raja suku roo menegang.
“Sepertinya aku benar. Kau hanya takut posisimu tergeser di tempat ini dan berusaha memanfaatkanku. Apa kau pikir aku akan percaya roh setingkat puncak energi langit sepertimu dapat membantuku mengatasi masalah ini?”
“Jaga ucapanmu! Aku adalah raja yang telah menjadi pertapa, aku hanya kehilangan sebagian besar kekuatan karena keluar dari Benua Cahaya!” teriak raja suku roo. “Jika kau masih bersikap lancang aku tidak akan segan-segan mengambil jiwamu.”
“Lakukan saja kalau kau bisa.” Yuna menantangnya dengan tatapan tajam.
Raja suku roo menggertak gigi. “Kau!”
“Kau tidak bisa, kan?” Yuna tertawa pelan, “Seharusnya aku sadar sejak lama kalau ini adalah ruang jiwaku. Berbeda dengan Master Gyo, kau adalah roh yang telah kuserap dan tidak memiliki kemampuan apapun selain memberontak dari dalam. Pasti tidak dapat dilakukan sesuka hatimu, bukan? Jika tidak aku yakin kau sudah menggangguku saat hendak menyerap roh pertapa itu. Dasar pecundang.”
“Kau sudah melewati batasmu!”
Raja suku roo tidak dapat lagi menahan emosinya dan langsung menyerang Yuna, Yuna berseru lantang sebelum pukulan itu mengenainya. “Aku minta kau berlutut sekarang!”
Pria tua itu jatuh berlutut seakan mematuhi perintah Yuna.
“Sudah kuduga aku lebih berkuasa di sini. Jika dengan kata-kata saja aku sudah dapat membuatmu seperti ini, bukankah aku juga bisa melenyapkanmu hanya dengan perintahku?”
“Tidak! Tolong jangan lakukan itu!” Raut raja suku roo terlihat ketakutan.
“Kau pikir meminta dengan cara seperti itu aku akan mendengarmu?”
“Aku akan berubah dan tidak akan melakukan hal lancang seperti ini lagi. Aku mohon tolong ampuni aku.” Raja suku roo bersujud memohon pengampunan.
“Baiklah, aku akan mengabulkannya.”
Raja suku roo mengangkat kepala, “Be-benarkah?”
“Tentu, tapi tidak ada yang gratis di dunia ini.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Muhammad Syarief
mantap kali
2022-01-11
0
Heriy
saya ini pembaca mu dari chepter awal loh thor
2021-10-12
0
Heriy
pengen dah ni si lagend of lya crazy up tapi gk pernah aja,,,,perasaan dari awal ada legen of lyan gk pernah crazy up
2021-10-12
0