Zemus yang menghilang sebelumnya setelah mendapat perintah kini muncul di depan bangunan megah, tempat kediaman Astaroth. Dia mengelus janggutnya beberapa saat sebelum berkata, “Joe…”
Tiba-tiba seorang pria berkulit pucat muncul di belakangnya. “Hamba di sini, Tuan.”
“Kita akan segera menangkap tikus kecil. Bawa 10 orang terkuat dari suku kita untuk ikut bersamaku.”
“Baik, Tuan.”
Joe kemudian menghilang. Zemus menatap langit malam sambil mengelus janggutnya kembali.
***
Yuna tidak bisa berkonsentrasi untuk memulihkan tenaga dalam karena mengkhawatirkan kondisi Youl. Setelah melihat Lyan selesai menyalurkan sejumlah tenaga dalam pada Youl, dia segera menghampiri Lyan dan bertanya, “Bagaimana keadaan Youl? Apa dia baik-baik saja?”
“Dia sudah melewati masa krisis. Dia akan segera pulih…”
Yuna dapat merasakan keraguan dalam nada bicara Lyan. Melihat Youl yang masih terbaring lemah di sana, membuat wanita itu teringat akan perkataan Light saat berada di bangku penonton turnamen benua gelap.
‘Jika Youl menggunakan mode harimau murka sekali lagi. Kemungkinan terburuk dia akan mengalami kecacatan.’
‘Tidak, Youl akan baik-baik saja.’ Yuna menggeleng kepalanya cepat, berharap apa yang dia khawatirkan tidak terjadi.
Sementara Light yang sedang duduk bersila untuk memulihkan diri sedikit membuka matanya, memperhatikan Lyan dan Yuna. Pandangannya kemudian beralih pada Youl dan ingatannya saat melatih harimau tempur itu saat berada di Pulau Tengkorak muncul.
Ada satu momen dimana Youl berhasil melampaui batasannya ketika menggunakan mode harimau murka. Kekuatan itu bahkan dapat melukai Light meskipun saat itu Youl hanya berada di tingkat kekuatan energi langit tahap menengah.
Light menganggapnya sebagai ‘kebangkitan’ yang tidak sempurna karena momen itu hanya terjadi sekali pada awal pelatihan di Pulau Tengkorak. Light sedikit berharap Youl dapat membangkitkan kembali kemampuan tersembunyinya secara sempurna. Namun pada kenyataannya menggunakan mode harimau murka secara terus menerus bukanlah sesuatu yang baik karena aliran darah dalam tubuh Youl mulai mengalir secara tidak teratur.
Light mulai mengurangi porsi latihan Youl untuk menggunakan mode harimau murka. Dari satu kali sehari menjadi sebulan sekali. Tetapi setelah melihat seluruh tubuh Youl mulai berubah menjadi merah darah ketika memasuki mode harimau murka, Light segera menghentikan pelatihan tersebut karena merasa akan mengancam keselamatan Youl.
Kebangkitan itu mungkin hanya terjadi secara kebetulan. Light merasa seharusnya dia tidak melatih Youl untuk menggunakan teknik tersebut.
Ketika hendak berkonsentrasi kembali, Light sedikit terkejut saat merasakan sejumlah aura besar mencekam mulai mendekati mereka. Dia segera membuka matanya dan menatap Lyan yang mengangguk padanya dengan ekspresi tegang.
Melihat raut wajah Lyan yang tidak biasa, Yuna kebingungan. “Ada apa, Lyan?”
“Yuna, segera bawa Youl pergi bersamamu.” Lyan menatap Yuna dengan serius.
“Apa…?” Yuna masih tidak memahami apa yang terjadi. Namun melihat ekspresi Lyan yang menatapnya serius tanpa berkedip, membuatnya merapatkan gigi dan segera memapah Youl berdiri.
Barulah selang beberapa saat Yuna dapat memahami alasan ketegangan dari wajah Lyan. Beberapa orang muncul dari segala arah mengelilingi mereka.
‘Sejak kapan… aku bahkan tidak bisa merasakan aura kehadiran mereka…’ Keringat dingin mulai jatuh membasahi pelipis Yuna.
Lyan bahkan ikut terkejut karena tidak menduga pancaran aura yang dirasakan sebelumnya kini telah berada tepat di hadapan mereka.
Orang-orang yang melayang mengelilingi mereka memiliki raut pucat serta ekspresi datar. Kehadiran mereka memberikan tekanan yang cukup besar, Light segera bangkit berdiri. Sebuah golok tiba-tiba muncul di hadapannya.
“Jangan lengah. Mereka berbeda dari Iblis Pohon yang kita hadapi sebelumnya.” Melihat pergerakan sekelompok orang misterius yang secepat kilat dapat mencapai tempat keberadaan mereka, Light yakin mereka akan lebih sulit dihadapi dari Iblis Pohon.
Lyan sependapat dengan ucapan gurunya. Dia hendak menggunakan wujud transformasi khususnya kembali, namun dia gagal. Hanya wujud transformasi stage satu yang berhasil dia gunakan.
Lyan memperhatikan kedua tangannya sambil merapatkan gigi. ‘Sudah kuduga aku hanya bisa menggunakan wujud transformasi khusus lebih dari sekali hanya di dalam ruang kesunyian…’
“Kita harus segera pergi dari tempat ini setelah menciptakan ruang.” Lyan berkata pada yang lainnya.
“Aku rasa itu mustahil, Lyan.” Light berkata demikian setelah melihat seorang kakek tua dan pria berkulit pucat melayang di belakang salah satu orang yang mengelilingi mereka.
Light bisa merasakan kekuatan dua orang itu jauh melebihi orang-orang yang mengepung mereka. Terlebih kakek tua yang mengelus-elus janggutnya itu. Dia pasti pemimpinnya.
‘Ini buruk. Sumber kekuatan dari setiap senjata telah kugunakan. Aku tidak dapat menggunakan wujud Manusia Matahari saat ini…’
Lyan memahami maksud Light saat matanya tertuju pada dua sosok yang dibicarakan gurunya. Dia kembali merapatkan gigi.
“Jadi… kalian para tikus yang telah menghabisi Akar Iblis?” Zemus memperhatikan Lyan dan lainnya dengan tatapan remeh.
“Siapa kau?!” Lyan berteriak pada Zemus.
Zemus hanya mengelus janggut. Dahinya sedikit berkerut ketika menganalisa kemampuan Lyan dan lainnya. Dari segi manapun dia tidak melihat adanya peluang mereka bisa mengalahkan Akar Iblis. “Apa benar kalian yang telah menghabisi Akar Iblis? Atau… ada tikus lain yang sedang bersembunyi?”
Lyan merapatkan gigi. Perkataan Zemus sudah membuatnya semakin yakin jika mereka adalah target incaran.
“Yuna… segera bawa Youl pergi bersamamu setelah kau melihat datangnya kesempatan. Apa kau mengerti?” Lyan berkata pada Yuna.
Yuna tidak melihat adanya peluang mereka dapat mengatasi situasi kali ini. Namun dia tidak bisa membiarkan Youl terkena imbas dari pertarungan. Itu akan membuat kondisi harimau tempur itu semakin parah.
Dengan berat hati Yuna hanya bisa mengangguk menyetujui perkataan Lyan.
Lyan tersenyum tipis. Dia kemudian memandang ke arah Light. Keduanya mengangguk sebelum melayang ke atas. Pandangan mereka tertuju pada Zemus.
“Sekarang, Lyan!” Light melepaskan tebasan golok terkuatnya ke arah orang yang berada di depan Zemus, gelombang energi dahsyat seketika tercipta dan dengan cepat melesat ke arah kakek tua tersebut.
“Baik, Guru!”
Lyan segera menghimpun kekuatan pada tangan kanannya yang mulai memercikkan api. Dia kemudian berseru lantang ketika melepaskan pukulan tersebut.
“NUCLEAR PUNCH!”
Zemus hanya tersenyum kecil sebelum dua serangan dahsyat tersebut berhasil mengenai salah satu orangnya.
Selang beberapa saat setelah kedua serangan dahsyat itu dilepas, secara mengejutkan Light tiba-tiba muntah darah dengan tubuh tercabik-cabik.
“GURU!” Yuna berteriak lantang ketika melihat Light jatuh dengan tubuh bersimbah darah.
Alis Lyan terangkat menyaksikan kejadian tersebut. “A-apa yang baru saja terjadi…”
“LY… LYAN!” Suara jeritan Yuna kembali terdengar. Sontak membuat Lyan yang masih dilanda kebingungan mengalihkan pandangannya pada wanita itu.
Yuna tampak menutup mulutnya sambil gemetaran. Pandangan Lyan perlahan teralihkan pada sepotong tangan yang tergeletak di hadapan wanita tersebut.
Mata Lyan membesar sebelum pandangannya teralihkan pada bagian tubuh kanannya. Jantungnya berdegup tidak karuan melihat tangannya sudah tidak berada pada tempatnya dan darah bercucuran deras keluar dari sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
🔵pacarku 😜Peak_Fam😜
tak bisa berkomentar
2022-03-25
1
Bobby
ok
2022-03-08
0
De Can
🖐🖐🖐🖐
2021-10-14
0