Partikel-partikel itu mengakibatkan manusia dan hewan buas iblis terikat dengan benang takdir, dimana ketika mereka berada dipuncak pertapa, tidak akan berkembang lagi sehingga tidak dapat melampaui kekuatan dewa maupun iblis.
Gaia berhasil menemukan jalan keluar, namun masalahnya…
Hanya para pertapa sendiri yang bisa memutus benang takdir.
Karena suatu alasan, Gaia juga tidak bisa menemui mereka. Dia tidak dapat membantu dalam hal ini.
Gaia cemas.
Tetapi setelah melihat para pertapa menunjukkan ketidakpuasan atas pencapaian mereka dan selalu berusaha menggapai kekuatan yang lebih tinggi lagi, Gaia melihat secercah harapan muncul.
Dengan perjuangan mereka, Gaia percaya suatu saat nanti manusia atau hewan buas iblis akan memutus benang takdir, melampaui dewa dan iblis serta dapat melenyapkan keberadaan yang ditakuti alam semesta, Kebinasaan Abadi. Entah itu kapan. Dia percaya suatu saat hari itu akan tiba.
***
Setelah mengusir Azrec keluar dari tubuh Kaisar, Endless membawa Lyan pergi ke Dimensi Hampa.
“Gaia adalah jantung dunia dan awal mula dunia manusia. Dulu ….”
Secara garis besar, Endless menceritakan bangsa dewa dan iblis pernah bersatu untuk mengalahkan Gaia. Mereka menelan kekalahan pahit. Dari sana lah perjanjian antara dewa dan iblis terjalin. Itu semua karena Gaia.
Lyan, Master Gyo dan Laxus hanya bisa menahan nafas mendengar cerita Endless.
“Itu kejadian milyaran tahun lalu saat aku belum menjadi Dewa Kebajikan. Pada masa itu, dewa dan iblis belum mencapai pemahaman tertinggi. Andai kejadian itu terulang kembali, mungkin akan sedikit berbeda sekarang.” Endless berkata demikian namun sebenarnya dia juga meragukan kemampuan dewa dan iblis saat ini cukup untuk menghadapi Gaia.
“Kalian tidak mungkin menyerang Gaia tanpa alasan.”
Endless tersenyum mendengar perkataan Lyan. “Benar. Kami memang memiliki alasan khusus melakukan penyerangan itu. Sejak awal mula dewa dan iblis tidaklah akur satu sama lain. Kami terpaksa bekerjasama karena ingin melenyapkan bibit bencana yang lahir bersama Gaia. Keberadaan yang akan terlahir secara sempurna dalam waktu dekat, Kebinasaan Abadi.”
Kebinasaan Abadi? Bukankah itu sosok yang pernah diceritakan Asmodeus? Tidak ada yang menyangka keberadaan itu sudah ada sejak awal mula dunia.
Endless kembali melanjutkan, “Semula kami tidak memahami kenapa Gaia membiarkan kami hidup. Tetapi setelah melihat makhluk hidup dalam dirinya terus berkembang hingga menjadi pertapa, kami mulai menyadari Gaia sebenarnya memanfaatkan partikel kami yang tertinggal untuk memperkuat kalian.”
Karena perjanjian yang dibuat Gaia, dewa dan iblis telah mengalami ketergantungan. Tanpa makhluk hidup dalam tubuh Gaia, mereka akan sulit bertahan tanpa menyerap kebaikan serta kejahatan. Ini terdengar memalukan sehingga Endless tidak menceritakannya.
Master Gyo memandang Endless, “Maksudmu, kekuatan kami sebenarnya berasal dari dewa dan iblis?”
Endless mengangguk pelan.
“Gaia ingin menggunakan kalian sebagai senjata terakhir menghadapi Kebinasaan Abadi. Namun sayangnya partikel-partikel dewa dan iblis justru membuat kalian terikat dengan benang takdir, dimana sekeras apapun berusaha, kalian tidak akan melampaui dewa maupun iblis.”
Laxus meragukan perkataan Endless. “Dari ceritamu aku bisa menyimpulkan kami akan memiliki kekuatan besar hanya dengan memutus benang takdir. Apa ini masuk akal? Bagaimana bisa hanya dengan melakukan itu kami mampu menyaingi keberadaan yang bahkan tidak bisa kalian hadapi?”
“Partikel-partikel yang ada dalam diri kalian mengandung kekuatan dewa dan iblis. Ribuan tahun lalu aku bisa merasakan kekuatan tiga pertapa hampir setara iblis kelas rendah. Itu adalah masa di mana mereka hanya berhasil menyerap sebagian kecil partikel. Andai mereka berhasil menyerap semua partikel, tidak hanya akan melampaui iblis kelas tinggi, kekuatan setara Gaia kemungkinan besar akan diperolehnya.”
Endless kembali melanjutkan, “Kabar buruknya… Tiga pertapa itu sekarang sudah hampir berhasil melakukannya.”
Master Gyo sudah pernah bertarung dengan tiga pertapa, dia tahu betapa buruknya mereka. Jika mereka berhasil menjadi manusia dewa, dunia sudah pasti berada diambang kehancuran.
“Menyerap partikel bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan. Tiga pertapa sudah melakukannya ribuan tahun lebih cepat dari kami. Apa kami memiliki peluang untuk mengejar ketertinggalan itu?”
Endless tersenyum. “Tidak perlu khawatir. Dewa Kebajikan, Ra Horakhty telah menemukan cara untuk membantu kalian melakukannya. Tetapi saat ini aku belum bisa membawa kalian menemuinya…” Dia melihat ke arah Master Gyo dan Laxus. “Kalian harus mendapatkan kembali tubuh kalian terlebih dahulu.”
Endless memecah kelompok mereka menjadi dua. Kelompok Lyan akan pergi ke Benua Cahaya untuk mencari kepingan jiwa Master Gyo, sementara dirinya akan tetap berada di Benua Gelap bersama Laxus dan beberapa rekan Lyan lainnya.
Endless akan membangkitkan potensi terpendam mereka. Jika sudah tiba waktunya, merekalah yang akan bertugas untuk menemukan tubuh Laxus kembali.
Lyan cukup lega mendengar Endless bersedia membantu meningkatkan kemampuan rekan-rekannya. Masalahnya hanya satu.
“Aku dapat mengerti kalau guru Light ikut bersamaku. Dan Yuna kekuatannya sudah berada di puncak energi langit sekarang. Akan tetapi Youl... Apa tidak sebaiknya dia juga dilatih olehmu? Karena Benua Cahaya itu…”
Lyan menyadari Benua Cahaya bukanlah tempat yang mudah untuk dihadapi. Mengingat seberapa kuatnya Raja Suku Roo dulu, tidak menutup kemungkinan akan terdapat lawan yang jauh lebih kuat. Light dan Yuna mungkin bisa mengatasinya, akan tetapi Youl? Dia meragukan harimau itu dapat bertahan.
“Sepertinya kau menyadari benua itu berbahaya. Sesuai dugaanmu, hewan buas iblis itu akan mengalami kesulitan. Namun dia adalah makhluk liar. Untuk mengembangkan potensinya, dia harus mengalami situasi tersebut. Pengalaman bertarung akan membuatnya berkembang. Akan menjadi keputusan terbaik jika kau membawanya.”
Lyan berpikir sejenak.
Selama menitipkan Youl selama dua tahun pada Light, hewan buas iblis itu sudah berkembang cukup kuat. Namun, jauh sebelum itu Youl hanyalah harimau kecil yang lemah. Setelah melalui berbagai rintangan bersamanya, harimau kecil itu terus menunjukkan perkembangan serta semakin kuat.
Dan sekarang, harimau itu sudah berada ditingkat energi langit tahap menengah. Itu tidaklah lemah. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kecuali tingkah buruknya yang selalu menempatkan diri dalam bahaya. Mungkin Lyan hanya perlu memperingatkannya untuk tidak melakukan berbagai tindakan gegabah.
“Baiklah, sepertinya aku memang harus membawanya.”
“Semua sudah diputuskan. Kita akan keluar dari sini sekarang. Tetapi sebelum itu… ada yang perlu ingatkan.”
“Apa itu?” tanya Lyan.
“Kau mungkin sudah tahu jika Benua Cahaya berbahaya setelah menghadapi Raja Suku Roo. Tetapi ketahuilah di sana jauh lebih berbahaya dari yang kau bayangkan karena iblis buangan menguasai benua tersebut.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Ajna dillah
nyimak
2024-01-13
0
Uchy
Apapun galangan nya Lyan tetap pergi ke benua cahaya.
2022-12-11
0
andy
bagus sih
karena lebih banya dialog ketimbang naris jadi enak bacanya
2022-09-06
0