Doni Pov.
Saat pertama kali gadis bernama Suci bekerja sebagai Adm baru, dirinya sudah mampu mencuri perhatianku.
Meski Suci bukanlah wanita tercantik yang pernah ku lihat, namun rasanya ada suatu hal yang berbeda padanya. Dia perempuan yang kalem dan tak banyak tingkah.
Penampilannya sangat anggun meski tak mencolok. Namun di balik kesederhanaannya terpancar aura kecantikan yang kuat meski selalu tertutupi hijab dan baju yang serba panjang.
"Masa gak punya pacar, kamu kan cantik Ci."
"Gak punya, aku gak pernah pacaran. Mending langsung nikah aja."
Suatu hari tak sengaja ku dengar Suci sedang mengobrol dengan temannya saat jam istirahat. Aku berada di belakang mereka hendak ke ruangan ku yang memang tak jauh dari meja kerja mereka.
Telingaku mendadak semangat untuk mendengar lebih jelas dan lebih banyak percakapan mereka. Tanpa sadar ku hentikan langkahku agar mendapat banyak informasi.
"Emang tipemu kayak gimana sih ?"
"Yang penting bisa menerima segala kekuranganku, udah cukup." Jelas Suci.
"Sesederhana itu ? kalo wajahnya mau kayak siapa ? Shahrukh Khan, Lee Min Ho apa mau kayak Iko Uwais ?"
"Kamu ada-ada aja."
Aku terpana melihat senyum manis merekah dari bibir Suci yang agak keriting tipis. Hatiku seolah bertalu. Senyum itu jelas terlihat saat wajahnya berbalik ke samping.
"Ehhh bapak." Dwi baru menyadari kehadiranku.
Mereka terlihat terkejut dan dengan segera berdiri dan mengangguk padaku.
Ku tebarkan senyum manis ku pada mereka, tidak...tepatnya hanya pada Suci. Aku pun meneruskan langkah ini menuju ruangan ku.
Saat di dalam aku tak berhenti tersenyum. Rasanya dari tadi aku merasakan ada angin segar yang menerpa tubuhku. Aku sangat senang mendengar Suci belum punya pacar, berarti aku punya peluang untuk mendekatinya.
***
Seiring berjalannya waktu aku semakin mengaguminya. Bahkan aku pernah menawarkannya sebuah motor inventaris. Tapi Suci menolak. Sebenarnya itu hanya modusku saja agar bisa dekat dengannya.
Akhirnya tak-tik itu berhasil. Hampir setiap hari mobilku diduduki gadis cantik itu. Meski dia menghindar namun aku tetap memaksa. Aku ingin sekali memilikinya.
Setelah kami semakin dekat, dan aku pun telah berkenalan dengan ibunya, maka ku beranikan diri untuk melamarnya.
Awalnya dia menolak karena suatu alasan yang membuatku sebenarnya agak kecewa. Suci dengan jujur mengaku bahwa dia sudah tidak suci lagi.
Tadinya aku ragu untuk melanjutkan niatku, namun hatiku sudah terlanjur jatuh padanya. Akhirnya aku pun memutuskan untuk menerimanya.
Aku pikir, di jaman sekarang ini memang para gadis kebanyakan sudah bukan perawan lagi. Karena pergaulan sekarang yang mengatasnamakan cinta atau sekedar saling suka membuat mereka having sex sebelum menikah.
Mungkin itu juga yang terjadi pada Suci, namun aku kagum dengan keberaniannya untuk jujur padaku.
Dengan mantap aku tetap melamarnya dan Suci pun akhirnya menerima. Aku sangat bahagia karena itu.
***
Suci Pov.
Hari ini aku sudah beres didandani secantik mungkin oleh penata rias. Meski dengan gaun yang tidak terlalu mewah dan riasan yang terkesan natural, namun aku merasa sangat puas.
Ku tatap wajahku di cermin. Ternyata efek make up itu memang hebat. Bisa mengubah orang biasa sepertiku menjadi sangat luar biasa. Meskipun aku tahu bahwa masih banyak wanita di luar sana yang jauh lebih cantik dariku.
Ku lengkungan senyuman saat melangkahkan kaki menuju tempat pernikahan. Semua mata tertuju padaku. Hampir semua orang terpana akan penampilanku yang menurut mereka berbeda, sangat pangling. Mungkin karena saat ini aku tengah berbunga-bunga. Dan kebahagiaan itu memancar pada wajahku.
Tak terkecuali pak Doni, maksudku mas Doni, yang sebentar lagi resmi menjadi imamku. Matanya bahkan tak berkedip ketika melihat kedatanganku.
Saat aku duduk di sampingnya pun mata mas Doni masih setia menatapku. Aku hanya tertunduk malu, tak berani membalas tatapannya yang tajam dan penuh cinta.
Acara demi acara telah dilaksanakan. Kini saatnya ijab kabul. Karena ayah telah tiada, maka adik bungsuku Syarif yang akan menjadi wali nikahku. Dia datang kemarin ke Bandung namun tak mengajak istrinya karena tengah hamil tua.
Sedangkan adik pertamaku Indah, dia pasti tak diijinkan menghadiri pernikahanku, karena suaminya memang tidak pernah menyukaiku dan ibu. Bahkan terkesan membenciku.
Andai mereka semua bisa hadir, pasti kebahagiaanku akan sempurna.
Mas Doni terlihat gugup saat akan memulai ijab kabul. Aku juga sama deg-degan sepertimu mas. Semoga saja mas Doni diberi kemudahan saat mengucap kalimat yang akan menghalalkan hubungan kami.
"Sahhh...." alhamdulilah, saat para saksi mengucapakan kata itu, kami semua pun merasa lega dan bahagia.
Akhirnya aku dan mas Doni sudah sah menjadi suami istri. Ku cium tangan suamiku ini dan dia pun mengecup keningku lembut. Tak terasa air mata haru menetes dari pelupuk mata ini.
Kulihat ibu pun sedang menangis haru, ikut bahagia dengan pernikahan kami. Aku dan mas Doni pun mencium tangan ibu dan memeluknya.
Waktu terus berjalan, saat ini sudah banyak tamu yang berdatangan.
"Selamat ya semoga cepat dapat momongan."
"Selamat ya semoga samawa."
"Selamat ya."
Begitulah kira-kira ucapan selamat dari mereka.
"Selamat ya bro akhirnya nikah juga." Seorang pria memeluk seraya menepuk punggung suamiku. Pria itu begitu sumringah.
Ku tebak pasti pria itu adalah teman mas Doni. Mereka terlihat begitu akrab.
"Selamat ya." Pria itu menghampiri dan hendak menjabat tanganku namun aku segera menempelkan kedua tanganku sambil mengangguk padanya.
Pria itu terus menatapku dengan lekat. Aku tak merasa nyaman karenanya.
"Heyyy kenapa Rik ?" sepertinya ucapan mas Doni yang disertai tepukan pada bahunya, berhasil menyadarkannya.
"Ah...gak, gak apa-apa." Pria itu agak gugup dan dia pun pergi.
"Siapa mas ?" tanyaku.
"Riki, sahabatku waktu SMA."
Sepertinya aku tidak asing dengan Riki. Apa mungkin aku pernah bertemu dengannya sebelum ini ? tapi sepertinya hanya perasaanku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Hasna Fatimah
sepertinya ada hubungannya riky dgn masalalu suci
2021-06-30
1
sahabat syurga
pnasaran sm ms lalu suci...apa suci prnah jd wanita mlm ya!
2021-06-04
1
chusnul chotimah
lanjut thor bakal menangis bombaay nih
2021-06-04
1