Hari ini Fega menahan rasa sakit pada perutnya, entah sudah berapa kali dia memegang perutnya yang melilit karena rasa lapar.
Matanya menatap sekeliling kamar yang hening, hanya suara ringisannya yang terdengar.
Sudah lebih dari tiga minggu tuan Agra tidak datang, stok makanannya juga sudah habis makanya dia tidak makan dari tadi kemarin malam.
Rasanya Fega ingin sekali mengakhiri hidupnya sendiri tetapi dia berpikir itu hanya akan menjadi sia-sia, dan dia akan dituduh sebagai pembunuh karena sudah menghilangkan nyawa orang lain meski nyawa orang itu masih ada di dalam perutnya.
Fega sudah tau kalau dirinya hamil mengingat dia sudah telat datang bulang, dan juga entah kenapa akhir-akhir ini dia merasa kurang enak badan, dan sedikit mual.
'Sabar ya nak, sebentar lagi kita pasti akan makan" Fega mengelus perutnya lembut
Dia sudah berpikir ulang tentang kehidupannya untuk kedepan, dia tidak mau lagi di buang seperti yang ayah tirinya lakukan padanya.
Fega akan memulai aksinya dengan menggoda tuan Agra agar dia bisa tetap bersama anaknya nanti.
Fega mendengar suara mobil yang menandakan bahwa tuan Agra ataupun ada orang yang datang.
Dengan cepat Fega memperbaiki penampilannya agar terlihat lebih rapi dari sebelumnya.
Fega masih merasa pusing untuk berdiri, dan dia lebih memilih untuk berbaring saja, kali ini dia akan bersikap sedikit berani meski nyawanya melayang dia akan bertahan untuk calon anaknya.
CEKLEK
pintu kamar terbuka dan memperlihatkan pria dewasa yang tidak lain adalah tuan Agra, penampilan terlihat sedikit berantakan dengan kancing kameja yang terbuka dan rambutnya awut-awutan, tetapi entah kenapa Fega menyukai hal itu, mungkin itu adalah faktor kehamilannya sendiri.
Fega menatap tuan Agra dengan tatapan sayunya, dia merindukan sosok yang beberapa hari ini selalu menjamah tubuhnya dengan kasar tetapi dia juga merindukan, Fega merasa ada yang aneh dalam dirinya.
'Apa kamu lapar?" tuan Agra membuka pembicaraan
Fega menganggukkan kepalanya dengan pelan karena dia Benar-benar kelaparan.
'Baiklah, ikutlah kebawah denganku" tuan Agra menarik tangan Fega dan menuntunnya kelantai dasar
Langkah kaki tuan Agra yang besar berbanding terbalik dengan langkah kaki Fega yang kecil, dia sedikit linglung untuk menyamai langkah kaki tuan Agra.
Mata Fega menatap asisten El yang menata belanjaan kedalam kulkas, air matanya mengalir begitu saja, dia baru saja berpikir bahwa dia akan mati kelaparan.
'Ternyata tuhan masih sayang padaku, terima kasih tuhan atas segala yang engkau berikan" Fega bersyukur dalam hatinya
Fega duduk di kursi yang disediakan oleh tuan Agra, dia melihat tuan Agra begitu telaten membuka bungkusan makanan dan meletakkan nya diatas piring kemudian menyodorkan nya untuknya.
Tanpa babibu Fega langsung melahapnya, dia tidak perduli dengan tatapan tajam tuan Agra dan asisten El yang menatapnya di ujung sana.
'Pelan-pelan saja, aku tidak akan mengambilnya" tuan Agra tersenyum manis menatap Fega yang makan dengan lahapnya
Asisten El melongo melihat tuan mudanya tersenyum, baru kali ini dia melihat dengan jelas tuan mudanya tersenyum bahkan dengan istri sah tuannya dia hanya kebanyakan diam saja dan menuruti semua kemauan istrinya itu.
'Asisten El tinggalkan kami berdua" perintah tuan Agra setelah Fega sudah selesai dengan makannya
'Baik tuan, saya permisi" pamit asisten El
'Hmm"
Tuan Agra menatap asisten pribadinya yang melangkah pergi keluar dari dalam mansion, sekarang tatapannya tertuju pada Fega yang masih menatap piring kosong karena masih lapar.
'Aku lapar" cicit Fega menatap tuan Agra dengan tatapan sendu
Tuan Agra meringis melihat tatapan itu, dia tidak tahan akan segera memakan bibir manis milik Fega.
'Tuan aku lapar" ucap Fega dengan nada sedikit serak
'Kamu lapar? Apa masih belum kenyang dengan makanan sebanyak itu" tuan Agra menatap Fega tajam
Dia melihat piring kosong yang tadinya berisi makanan yang banyak bahkan makanan itu bisa dihabiskan oleh dua orang tetapi malah dihabiskan oleh Fega dengan sendirinya.
'Tidak, aku masih lapar" Fega menjawabnya dengan berani
'Aku masih lapar hiks.. hiks... Dasar jahat, kenapa tidak memberikan ku makan" isak Fega memukul lengan kekar tuan Agra
Entah kenapa dia begitu berani berbuat hal sedemikian, padahal tadi saat di kamar dia sangat ketakutan melihat tuan Agra.
'Baiklah, biar aku pesankan" tuan Agra mengeluarkan ponselnya untum memberitahukan asisten El
Tetapi tangannya terhenti saat Fega menahannya.
'Aku mau tuan yang masak" cicit Fega dengan wajah polosnya
Tuan Agra melebarkan kedua bola matanya dan menatap Fega tajam.
'Berani sekali kamu menyuruh ku! Ingat posisi mu dimana!" pungkas tuan Agra tajam
Tetapi Fega menghiraukan nya, dengan berani Fega berhambur kedalam pelukan tuan Agra dan memeluknya erat.
'Fega takut disini hiks.. hiks.. bawa Fega pergi tuan hiks.." Fega menangis sesengukan
Tuan Agra kembali membulat kan bola matanya dengan keberanian Fega padanya, padahal dia tau bahwa Fega sangat takut padanya jangankan untuk memeluknya, menatap wajahnya saja Fega sudah gemetaran tetapi kenapa sekarang dia begitu berani padanya.
'LEPASKAN!" tuan Agra mendorong bahu Fega dengan kasar
Tetapi Fega semakin mengeratkan pelukannya dan menatap wajah tuan Agra dengan tatapan sayunya.
CUP
Fega mencium pipi kanan tuan Agra kemudian kembali menenggelamkan wajahnya pada dada bidang tuan Agra.
Tuan Agra sudah tidak tahan, dengan kasar dia mendorong Fega hingga pelukannya terlepas.
'Jauhkan dirimu dari tubuhku, sungguh menjijikkan!" sinis tuan Agra dengan sarkas
Fega meneteskan air matanya saat mendengar kata-kata tajam dari tuan Agra, dia juga tidak tau apa yang baru saja dia lakukan.
Tuan Agra pergi begitu saja tanpa peduli Fega yang terisak disana.
Saat akan melangkah keluar tiba-tiba Fega menarik tangan tuan Agra dengan kencang dan menariknya kemudian mendorong tubuh tuan Agra diatas sofa.
Sontak hal itu membuat tuan Agra kaget, dia baru saja di dorong oleh Fega yang kekuatannya tidak seberapa.
Belum lagi rasa terkejutnya usai, sekarang Fega malah naik keatas tubuhnya dan duduk diperutnya.
'BERANINYA! MENJAUH DARIKU JAL*ANG!" teriak tuan Agra
'Tidak mau" Fega memeluk tuan Agra dengan erat
Fega melepaskan pelukannya dan menatap wajah tampan tuan Agra dengan tatapan menggoda, dengan pelan Fega menyentuh dada bidang tuan Agra dan mengelusnya dengan pelan membuat tuan Agra menalan ludahnya susah payah.
Fega menurunkan sedikit tubuhnya hingga wajah mereka berhadapan langsung.
CUP
fega mengecup pelan bibir tuan Agra dan melepaskannya, kemudian menatap tuan Agra yang masih syok karena terkejut.
'Aku rindu sama tuan hiks.. tuan jahat hiks.." Fega membuka kancing kameja tuan Agra sehingga terlihat perut sexy dan dada bidang tuan Agra
Fega mengelusnya dengan lembut dan menciuminya juga, tentu tuan Agra meringis karena menahan nafsu yang sejak dari tadi dia tahan.
Dia tidak tau Fega mempunyai keberanian itu dari mana, tapi jujur saja dia merasa aneh dalam dadanya sendiri, dia tanpa sadar menyukai apa yang Fega lakukan untuknya.
'Baiklah, kamu yang meminta. Jangan menyesal nantinya" tuan Agra tersenyum licik
Dengan cepat tuan Agra membalikkannya posisi tubuh mereka hingga Fega berada dibawahnya.
Tuan Agra menahan segala gejolak dalam dirinya melihat wajah menggoda Fega dibawahnya.
Saat akan mencium Fega tiba-tiba saja pergerakan nya terhenti.
'UWEEEKKKK... UUWEEEKKKKK... "
fega muntah dan langsung mendorongnya hingga tubuhnya jatuh.
Matanya menyolot tajam melihat kepergian Fega yang berlari menuju arah dapur.
Amarahnya meluap karena perbuatan Fega yang berani mendorong nya begitu kasar.
🌿🌿🌿
Wkwkwk.😂😂😂😂
Tuan Agra terpelanting gengs, senangnya bisa melihat tuan Agra di dorong.
Menurut kalian gimana gengs chapter yang satu ini, ayo tunjukkan respon kalian dengan cara klik LIKE, KOMEN, VOTE nya yang banyak ya semuanya.
riri-Chan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
kapok Agra, biar tau rasa
2022-05-21
0
Jenny Chan
wkwkwk tuan agra tertipu
2021-10-22
0
Ina Lopuhaa
😄😄😄😄😄
2021-10-18
0