Fega menyiapkan sarapan sederhana yang telah dia masak untuk ayah tirinya di atas meja yang sudah lapuk dengan hati-hati.
Masakan yang dia masak hanya nasi dengan lauk ikan asin karena hanya itu yang bisa dia beli, makanan itu menurutnya sudah lumayan enak untuk dimakan, meski kadang dia ingin sekali makan makanan orang kaya, tetapi dia sadar kalau dia tidak bisa membelinya.
'Makan saja sudah bagus, bagaimana aku bisa makan makanan orang kaya, uang saja tidak punya" hanya itulah yang selalu dia ucapkan dalam hatinya
Dia sudah cukup menderita dengan apa yang sudah diperbuat ayah tirinya padanya, mulai dari memukulinya, mencambuknya bahkan menendangnya. Itu semua sudah menjadi makanan sehari-hari Fega sejak ibu nya meninggal empat tahun yang lalu.
Fega cukup tau diri dengan tinggal bersama ayah tirinya maka dia harus siap dengan segala konsekuensi yang akan dia hadapi kedepannya.
Sejak kecil dia sudah menjadi anak yang penurut, dia hanya mengatakan iya saja tanpa mengucapkan penolakan seperti kata tidak, karena apabila dia menolaknya maka dia harus menerima bentuk siksaan kejam ayah tirinya.
Setelah melihat masakannya telah siap, Fega segera menuju kamar kecil nya dan mengganti baju kaos lusuhnya dengan seraga sekolah putih abu-abu miliknya yang terlihat sudah pudar warnanya.
Dengan langkah lebar Fega keluar dari kamarnya untuk berangkat sekolah di pagi-pagi buta ini agar dia bisa berjalan menuju sekolah nya untuk menghemat pembayaran.
Tetapi langkahnya terhenti saat melihat ayah tirinya sudah bangun dan berdiri di depan pintu utama dengan sebuah tali di genggamannya membuat Fega bingung.
'Ayah, Fega mau berangkat sekolah dulu" pamit Fega memakai sepatu lusuhnya
Tetapi ayah tirinya malah menariknya kasar dan buru-buru mengikat tubuhnya membuatnya kaget, bingung dan takut secara bersamaan.
Dia cukup trauma dengan segala jenis siksaan ayah tirinya padanya, entah kenapa air matanya menetes saat melihat ayahnya pergi begitu saja meninggalkan nya sendirian di dekat pintu dengan kondisi yang terikat.
Ayah tirinya kembali lagi dengan beberapa lembar kertas yang Fega tidak tau isinya dan menaruhnya di dalam tas yang selalu dia bawa-bawa.
'Mulai saat ini kamu harus berhenti sekolah" ucap ayah tirinya
Mendengar itu Fega terkejut, dia tidak mau berhenti sekolah padahal dia dengan susah payah mencari pekerjaan untuk bisa sekolah dan kini ayahnya dengan mudahnya mengatakan bahwa dia harus berhenti sekolah, sampai kapan pun dia tidak mau, dia harus menolak nya.
'Baik ayah" cicit Fega
Hanya kata itu yang terucap dari bibir mungil itu, semua kata tolakan hanya terucap di dalam hati dan pikiran nya.
Air mata Fega mengalir deras saat itu juga, dia ingin sekali menolak dan melawan pada ayah tirinya itu, tetapi dia hanya bisa pasrah saja karena dia tidak mau merasakan sakitnya akibat cambukan dari ikat pinggang lusuh milik ayah tirinya.
Rasanya dia ingin berteriak sekuat-kuatnya karena sudah tidak tahan dengan sifat ayah tirinya yang selalu berbuat semaunya, tetapi dia hanya menumpang di rumah ayah tirinya, apabila dia kabur maka dia harus kemana? dia saja tidak punya uang sama sekali.
'Kenapa nasib ku tidak sebagus yang lain?" batin Fega dengan hati yang sedih
'Sekarang bersiaplah, ayah akan mengajak mu untuk belanja di pasar untuk membeli beberapa baju" ayah tirinya yang tidak lain bernama Anton menatap Fega malas
'Untuk apa beli pakaian ayah, baju Fega masih banyak dan masih bagus" Fega menatap Anton sedikit tidak paham
'Menurut saja!" Anton membuka ikatan pada tubuh Fega dan menyuruh Fega mengganti baju
Fega mengikuti langkah kaki ayah tirinya menuju motor matic milik ayahnya, sebenarnya motor itu adalah hasil kerja keras Fega selama ini tetapi ayah tirinya mengambil nya secara sepihak lagipula Fega berpikir bahwa ayahnya berhak mendapatkan nya karena ayahnya sudah mau menampung nya selama ini.
Mereka berdua memasuki pasar tradisional yang masih terlihat sedikit kuno, tetapi pasar itu sudah menjadi pasar besar bagi orang-orang yang dari kalangan bawah, mereka menganggap pasar itu adalah tempat yang lumayan mewah, karena mereka bisa mendapatkan barang yang mereka mau dengan harga yang lumayan di dalam kantong mereka.
Fega mengikuti ayah tirinya menuju sebuah penjual pakaian, matanya menatap sekeliling yang dihapannya berbagai baju tergantung dengan rapi.
Ayah tirinya menyodorkan beberapa baju yang menurut Fega sedikit terbuka, dia hanya bisa menerimanya lagipula ayahnya hanya sekali-sekali membeli nya baju.
'Apa ini tidak terlalu banyak ayah?" Fega bertanya pelan
'Jangan banyak bicara, nanti kamu tau juga" Anton membentak Fega
Fega pun menurut karena tidak mau di pukul oleh Anton di depan banyaknya orang, Anton adalah pria bebal yang bisa melakukan apa saja agar dirinya terpuaskan, kadang Fega berpikir kenapa ibunya mau saja menikah dengan pria modelan Anton.
Setelah mendapat beberapa baju dengan model yang berbeda-beda, Anton membawa Fega menuju rumah dan kembali menyuruh nya mengganti pakaian dengan warna orange di bagian belakang gaun itu sedikit terbuka membuat Fega risih.
di dalam kamar Fega memakai baju yang sedikit sexy itu, dia tidak nyaman sebenarnya tetapi menolak pun percuma uang ada, apabila dia menolak maka tubuhnya akan disiksa oleh Anton.
'Ayah, apa ini tidak terlalu terbuka?" Fega tidak nyaman memakai nya
'Kenapa aku tidak tahu kalau anak dari perempuan sia*lan itu begitu cantik, seharusnya kamu aku kuasai saja, nanti setelah aku puas baru aku buang " batin anton menatap Fega penuh nafsu
Dia sebenarnya sangat ingin menikmati tubuh anak tirinya itu, tetapi dia sudah berjanji pada seseorang yang sudah membeli anak tirinya itu dan dia sudah nenerima uang sebanyak 2 M, dia tidak mau membuang-buang kesempatan, lagian dia tidak ingin anak tirinya itu menjadi beban untuknya lagi jadi tidak ada salahnya menjual Fega pada pengusaha kaya raya.
Fega meringis melihat tatapan ayah tirinya yang terlihat berbeda dari sebelumnya, dia merasa takut saat melihat tatapan nakal ayahnya.
'Ayah, sebenarnya kita mau kemana? kenapa Fega memakai baju seperti ini?" Fega menatap ayah tirinya penuh tanda tanya
'Kamu dia saja, tidak usah banyak bertanya" ucap Anton
'Ayo ikut denganku" pinta Anton manarik Fega kasar
Fega hanya diam saja mengikuti langkah ayan tirinya yang sama sekali tidak dia ketahui tempat dan tujuannya.
🥀🥀🥀
Hellooo jumpa lagi dengan author cantik ini (Author yang pedenya luar biasa)
Jangan lupa buat Like, Share, Komen, dan juga Vote yang banyak yaa biar author semangat.
riri-Chan
Fega turun dari motor dan mengikuti ayah tirinya menuju sebuah restoran bintang lima membuat Fega risih bahkan dia tidak nyaman saat memasuki nya, dia tidak pernah menginjakkan kaki kesebuah restoran mewah, ke swalayan saja dia tidak pernah apalagi ke restoran, bukannya dia tidak ingin hanya saja kondisi keuangannya tidak begitu bagus, lagian dia berpikir uang itu lebih baik ditabung dan dia gunakan untuk sekolahnya nanti, tetapi dugaannya meleset karena ayah tirinya menyuruhnya untuk berhenti sekolah.
Sungguh miris!
Anton membawa Fega menuju ruangan VIP yang sudah menjadi tempat temu dirinya dengan seseorang.
Saat memasuki ruangan bernuansa coklat dan putih itu, mata Fega membulat melihat tiga orang sosok dewasa di tengah duduk disana.
Fega melihat seorang wanita cantik nan sexy tengah bergelayut manja pada seorang pria tampan yang mengelus lembut kepala wanita itu, mereka terlihat sangat romantis dan terlihat saling menyayangi.
Fega juga melihat satu lagi pria tampan tetapi lebih tampan pria yang pertama, pria itu hanya diam saja seolah acuh dengan kemesraan dua orang itu.
'Maaf terlambat tuan" ucap Anton membuka percakapan
'Aku tidak suka membuang waktu, jadi langsung saja berikan dia" pria yang tengah mengelus kepala wanita itu menjawabnya dengan suara yang terdengar dingin
'Asisten El, segera urus dia berikan segala keperluannya" sambungnya lagi
'Baik tuan" patuh pria bernama El itu
Fega hanya memandang ke empatnya bingung, jujur saja dia tidak tau apa-apa dengan yang mereka bicarakan, makanya dia diam saja sedari tadi.
'Ayah, sebenarnya ada apa?" bisik Fega pada Anton
'Diamlah, kamu harus menurut kalau tidak makam ibumu akan aku hancurkan" ancam Anton pada Fega
Fega terkejut, dia hanya bertanya tapi kenapa ayah tirinya malah mengancam hal mengerikan itu padanya, apa dia sudah berbuat suatu kesalahan sehingga ayah tirinya marah padanya?
'Baik ayah" cicit Fega
Fega memilih diam saja sembari menunduk, dia tidak tau bahwa kehidupannya tengah dipermainkan oleh keempat orang di depannya, dia hanya gadis polos tanpa mau mengucapkan kata-kata tolakan.
'Asisten El, segera bawa dia" suruh pria tampan itu
'Baik tuan, mari nona" ucap asisten El
Fega menatap asisten El bingung, matanya menatap penuh harap pada ayah tirinya yang hanya diam saja menatap dirinya tajam.
'Ayah, sebenarnya apa yang terjadi?" Fega bertanya sekali lagi
'Ikuti saja ucapan asisten El, mulai saat ini kamu akan tinggal di rumah tuan Agra dan satu lagi, aku bukan ayahmu lagi!" ucap Anton penuh tekanan
Mata Fega membulat mendengar ucapan Anton, dia mulai berpikiran yang tidak-tidak dengan ucapan ayah tirinya.
'Maksud ayah apa" Fega tidak siap dengan apa yang akan ayah tirinya ucapkan
'Kamu sudah aku jual pada tuan Agra, jadi menurutlah atau tidak makam ibumu akan jadi sasaran nya" ancam Anton kembali
'Baik ayah" Fega menurut
Dengan berat hati Fega mengikuti langkah kaki asisten El yang membukakan pintu untuknya.
Mereka berdua berjalan menuju mobil mewah yang kini sudah terparkir di depan pintu utama restoran.
Fega masuk kedalam mobil setelah asistensi El membukakan pintu untuknya.
Dalam hatinya Fega rasanya mau menangis, dia teramat sedih dengan kehidupan nya yang terkesan seperti dipermainkan.
'Mari nona, kita sudah sampai" ucap asisten El menyadarkan Fega dari pikirannya
Fega keluar dari dalam mobil, dia begitu terkejut dengan apa yang ada di depannya.
Sebuah rumah bergaya khas Eropa berdiri tegak dihadapannya membuatnya kagum, dia tidak sadar kapan mereka sampai saking asyiknya dengan pikirannya.
'Mari masuk nona" ajak asisten El
Fega mengikuti langkah kaki asisten El menuju dalam rumah mewah itu, matanya kembali membulat melihat isi rumah itu yang sangat mewah.
'Mulai sekarang nona akan tinggal disini, dan nanti malam nona harus bersiap-siap untuk melayani tuan Agra, nona harus bisa memuaskan tuan Agra apabila tidak nona akan mendapat hukuman!" asisten El mengucapkan nya dengan tegas membuat Fega takut
'Maksud tuan apa?" Fega bertanya karena bingung
Asisten El menatap Fega tajam setelah itu dia menarik nafas kasar, sebenarnya dia tidak tega mengatakan hal itu pada gadis polos di depannya, tetapi itu sudah menjadi tugasnya karena Anton sudah menjual Fega pada tuan mudanya yaitu Agra.
'Nona sudah menjadi milik tuan Agra, jadi sudah tugas nona untuk memuaskan tuan Agra!" tegas asisten El
Fega semakin bingung dengan ucapan asisten El, dia tidak tau maksudnya dan tujuan ucapan asisten El.
Melihat kebingungan Fega, asisten El menarik kasar Fega menuju lantai dua kemudia membuka pintu kamar dan mendorong nya kasar, sehingga Fega terjerembab kelantai.
'Mandi dan segera pakai baju yang sudah disiapkan, jangan membuat tuan Agra marah nona" asisten El menatap tajam Fega yang teramat takut
Fega mengangguk karena takut, dia tidak tau apa-apa dan dia harus mengiyakannya apabila tidak maka makam ibunya akan di bongkar seperti ancaman Anton tadi.
'Baik tuan" Fega terisak sedih
Dia mulai sadar kemana jalan cerita hidupnya, dia bukan orang bo*doh yang pikirannya hanya berjalan disitu saja.
Setelah asisten El pergi Fega segera pergi menuju kamar mandi dan kemudian mandi, dia juga memakai pakaian yang menurutnya tidak layak pakai karena pakaian itu terlihat seperti jaring-jaring yang sering nelayan pakai untuk menangkap ikan di lautan sana tetapi bedanya dengan pakaian yang dia pakai ini, baju itu terdapat bunga-bunganya.
Fega menatap sekeliling yang tidak ada barang-barang lain kecuali hanya ranjang dan lemari pakaian, mata bulatnya menatap langit-langit kamar dan menutup matanya sembari berpikir.
'Kenapa ayah tega menjual ku? apa aku sudah berbuat salah pada ayah?" monolog Fega
Setelah itu Fega duduk di ranjang dan membaringkan tubuhnya karena lelah, hingga tak terasa dia malah tertidur.
🥀🥀🥀
Haloo gengs... Menurut kalian gimana ceritanya? Jangan lupa buat klik Like, Komen, and Vote.
Author menunggu nya loh..
riri-Chan
Fega membuka matanya saat merasakan sakit pada perutnya yang terasa seperti di injak kuat.
Matanya membulat melihat sosok pria di samping nya dengan kaki yang menginjak perutnya, pantas saja dia merasa sakit.
Di baru sadar pria itu adalah pria yang duduk bermesraan dengan wanita cantik saat di restoran mewah itu.
'Tuan siapa?" Fega memberanikan diri untuk bertanya
'Jangan banyak bicara, lakukan saja tugasmu dengan benar!" ucap pria itu tegas
Fega mengerut kan keningnya bingung, tugas apa yang pria itu ucapkan? Dia tidak tau sama sekali.
'Jangan menatapku dengan tatapan bo*doh mu itu, lakukan saja!" pria itu mendorong kasar Fega yang duduk di ranjang
Fega terkejut, dia duduk kembali dan menatap pria tampan itu yang kini membuka jas hitamnya dan kameja putihnya membuat Fega takut.
Dia tidak mau melihat hal yang seharusnya tidak dia lihat, umurnya baru saja akan menginjak 17.
'A..apa yang tuan lakukan" ucap Fega terbata-bata karena takut
Pria itu menatap Fega tajam kemudian menarinya kasar hingga terjerembab kelantai, Fega sangat kesakitan karena lututnya terbentur kuat kelantai.
Greb
'Akhhh.. Sakit tuan, lepaskan" jerit Fega kuat karena rambutnya dijambak
Fega diseret kasar menuju kamar mandi dan mendorong kembali kedalam bathup.
Rasanya kepala Fega mau meledak saja saat kepalanya terbentur kuat kesisi bathup.
Kembali lagi rambut panjang Fega ditarik kuat hingga kepala Fega mengadah keatas.
'Jangan menangis dihadapanku atau kamu akan menerima akibatnya!" pria itu menatap Fega tajam seolah Fega adalah seorang musuh
'Dasar ja*lang!" umpat pria itu
Tubuh mungil itu disiram dengan air shower sehingga Fega terkejut.
Fega merasa seperti seekor hewan yang disiksa oleh majikannya sendiri padahal dia tidak berbuat kesalahan.
Hampir setengah jam pria itu menyuruh Fega agar berendam di bathup berisi air dingin kemudian menarikya dan mengiringnya keluar dari kamar mandi.
'Berikan aku anak" pria itu mendorong Fega keatas ranjang dan ikut naik kemudian menindih tubuh mungil itu
Pria itu menatap wajah tersiksa Fega yang menurutnya sangat cantik, wajah Fega memang termasuk kategori cantik tapi terkesan imut juga karena dia mendapat gen kecantikan dari ayahnya, tetapi dia hanya menyimpulkan sendiri karena dia tidak melihat kemiripan nya dengan mendiang ibunya sendiri, makanya dia berpikir bahwa gen kecantikannya dia dapat dari ayahnya sendiri yang tidak dia ketahui keberadaannya.
Fega menutup matanya menahan sakit akibat pria itu mencengkram kedua pipinya.
'Kamu harus memberikan aku anak, setelah itu kamu boleh pergi" pria itu bangkit dari ranjang menuju nakas dan membuka lacinya
Fega melihat pria itu menggenggam sebuah dasi, kemudian pria itu juga mengikat kedua tangannya di atas kepala membuatnya tidak bebas bergerak.
'Tuan ,sebenarnya ada apa?" Fega bertanya dengan nada bergetar
Pria itu menghentikan kegiatan nya dan menatap Fega tajam seperti biasa.
'Ayahmu sudah menjualmu padaku, dan kamu harus memberikan aku anak, setelah itu kamu bebas" terang pria itu
'Tapi tuan, aku masih 16 tahun" Fega paham sekarang
Fega sudah curiga sejak asisten El menyuruhnya memuaskan pria tampan di depannya.
'Tidak mungkin" batin pria tampan itu
'Jangan membual, lakukan saja tugasmu setelah selesai aku tidak akan datang kecuali kamu tidak hamil" pria itu merasa bahwa Fega tengah berbohong
'Tuan aku tidak bohong hiks.." isak Fega
Tetapi pria itu tidak mau mendengarkan, dia dengan teganya memperlakukan Fega layaknya seorang wanita pemuas nafsu .
Bahkan dia merenggut kecusian Fega dengan sangat kasar tanpa peduli Fega yang berteriak kesakitan di bawahnya.
Fega rasanya tidak tahan dengan perlakuan kasar pria dewasa di atasnya, dia tidak tau lagi untuk berbuat apa.
Air matanya terus mengalir saat pria dewasa itu menikmati perbuatannya dengan mendesah dan mengerang hebat diatasnya.
'Kamu sangat nikmat" erang pria itu
Fega memalingkan wajahnya saat pria itu kembali bermain diatas gundukannya dan memainkannya sesuka hatinya.
'Aku sudah tidak tahan tuhan, ambillah nyawaku sekarang, biarkan aku ikut bersama ibuku" batin Fega menutup matanya menahan rasa perih
Dia sangat berharap agar segera pergi dari muka bumi ini yang hanya memberinya luka.
Pria itu sudah selesai dengan pergulatan nya setelah beberapa jam memuaskan nafsu biologis nya pada Fega yang sudah tidak bertenaga di atas ranjang karena ke bringasannya.
Pria itu bangkit dari ranjang dan memakai pakaiannya kembali.
'Jangan pernah berpikir kamu bisa keluar dari rumah ini, atau kamu akan mendapat balasannya sendiri" ancam pria itu kemudian pergi begitu saja meninggalkan Fega yang menangis terisak tidak berdaya
Fega sesengukan di atas ranjang karena harta berharga nya telah diambil paksa oleh pria dewasa yang sama sekali tidak dia kenali.
Hatinya sangat sakit sampai rasanya dia susah bernafas karena sesak di dadanya.
'Ibu hiks.. Mengapa kau tega meninggalkan aku di tempat kejam ini hiks.. Bawa aku bu hiks.. Bawa aku" isak Fega dengan suara tangisan pilu
🥀🥀🥀
Jangan meminta lebih ya gengs, untuk Novel yang satu ini author usahain tidak terlalu memberikan cerita yang fulgar karena ada alasan tertentu.
Semoga kalian suka ya..
Oh iya jangan lupa untuk Klik LIKE, KOMEN, VOTE dan SHARE juga ya gengs. TIP nya kalau perlu karena author sangat membutuhkan dukungan hangat dari para readers...
riri-chan
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!