Alvaro duduk di kursi dengan kaki ia letakkan di atas meja.
Lalu mendengarkan lagu lewat headset sambil memejamkan matanya.
"Hoi!! Kenapa kau datang pagi sekali?"tanya Rio heran.
Alvaro membuka matanya lalu menatap Rio datar"apa ada yang salah?"tanya nya.
Rio menggeleng"tidak ada"ucapnya.
Alvaro kembali memejamkan matanya dan lagi-lagi selalu ada orang yang menganggunya.
"Alvaro!! Kau sudah mengerjakan tugas?"tanya Fadhel.
Alvaro berdecak lalu melepaskan headset nya"tidak."
"Gawat!! Miss Devi berjalan kemari"ucap Fadhel panik.
"Ayo"Alvaro mengambil tasnya dan benar saja di ujung koridor terlihat guru tersebut berjalan menuju kelasnya.
Rio,Fadhel dan Kris berlari meninggalkan kelas sambil membawa tas mereka.
"KALIAN KEMBALI!! DASAR ANAK NAKAL!"teriak Miss Devi.
Mereka hanya tertawa kecil dan terus berlari menuju kantin sekolah.
"Huh! Kenapa guru itu suka sekali menghukum kita?!"tanya Fadhel.
"Karena kau tidak mengerjakan tugas"ucap Kris.
"Kau juga sama bodoh!!"gerutu kesal Fadhel.
Kris mengangkat bahunya tidak peduli"hari ini balapan tidak?"tanya nya.
"Dengan siapa?"tanya Rio.
Kris tampak berpikir"ehmm...ah ya,namanya Refin. Aku dengar dia murid baru disini"ucapnya.
"Kau mau tanding?"Kris menyenggol lengan Alvaro.
Refin? Pria yang tadi di temuinya,sepertinya ini akan seru.
Alvaro tersenyum tipis lalu mengangguk"ya,ditempat biasa"ucap nya.
"Aku akan menyiapkan sirkuit nya disana"ucap Kris di balas anggukan Alvaro.
"ALVARO,KRIS,FADHEL,RIO. KEMARI KALIAN!!"teriakan dari ujung koridor.
"Astaga!! Apa guru itu tidak lelah mengejar kita dari dulu?!"tanya Fadhel tidak percaya.
"Kabur,kabur"ucap Rio.
Alvaro melompati pagar pembatas kantin disusul teman-temannya menuju taman belakang sekolah.
"Naik tangga darurat"ucap Kris di balas anggukan mereka.
Akhirnya mereka pun sampai di rooftop,Alvaro melempar tas nya asal lalu menatap ke bawah untuk melihat keadaan.
"Lelah sekali"ucap Fadhel.
Rio mengeluarkan bungkus rokoknya"kalian mau?"tanya nya.
Fadhel dan Kris menangguk"kau mau tidak?"tawarnya ke arah Alvaro.
Alvaro menggeleng karena ia memang tidak sering merokok hanya pernah sesekali jika hatinya sedang tidak baik-baik saja dan jika kalut ia akan pergi ke club' malam dan minum alkohol disana tidak sampai mabuk.
Atau jika Alvaro benar-benar marah atau dongkol ia akan mengikuti berbagai jenis tarung liar,hingga pulang dengan kondisi babak belur.
"Hey Alvaro,ada yang ingin aku tanyakan padamu"ucap Rio.
Alvaro menatap Rio"ada apa?"tanya nya.
"Kau menyukai Hana?"
Alvaro menatap Rio dengan tatapan tidak bisa di artikan.
∆∆∆
"Kenapa kau tanya kan itu?"tanya Alvaro.
"Aku hanya bertanya saja,lagipula kita sahabat dari dulu tidak mungkin kan kau menyembunyikan semuanya dari kami"ucap Rio di balas anggukan Kris dan Fadhel.
"Tidak tau"ucap Alvaro. Bahkan ia sendiri pun tidak tau isi hatinya seperti apa.
"Aku mengerti"ucap Rio,mungkin baru kali ini Alvaro merasakan jatuh cinta pada seorang gadis jadi ia merasa sedikit aneh.
"Apa yang kau rasakan jika Hana bersama pria lain?"tanya Fadhel.
Alvaro terdiam,Hana dengan pria lain? Oh tentu saja ia akan memukul pria tersebut jika ia berani menyakiti Hana.
"Aneh"ucap Alvaro membuat ketiga sahabatnya menatap dirinya.
"Rasanya aneh"sambung Alvaro.
"Kesal?"tanya Kris,Alvaro menatapnya lalu mengangguk dan ia mengalihkan pandangannya kedepan .
Mereka saling pandang lalu tersenyum penuh makna lalu mereka mengangguk satu sama lain.
"Kalau Hana di dekat mu,apa kau merasa nyaman?"tanya Fadhel.
"Nyaman?"tanya Alvaro.
Fadhel mengangguk"ya,seperti rasa berbunga-bunga lebih tepatnya kau tidak ingin Hana menjauh darimu"ucapnya.
Tepat sekali,perkataan Fadhel lagi-lagi membuat Alvaro terdiam. Nyaman? Alvaro rasa ia juga mengalami itum
"Entahlah"ucap Alvaro.
Brakk...
Mereka mengalihkan pandangannya ke arah pintu dan terlihat Refin dengan wajah panik dan lelahnya.
Refin menatap Alvaro yang menatapnya dingin.
"Ada ap--"perkataan Fadhel terpotong karena Refin lebih dulu menarik kerah Alvaro.
"Ikut aku!!"ucap Refin.
Alvaro menepis tangan Refin yang berada di kerah bajunya,lalu ia berlari mengejar Refin dari belakang.
"Kenapa?"tanya Rio bingung.
"Ikuti mereka"ucap Kris,mereka pun berlari mengejar Alvaro dan Refin yang mulai menjauh.
"Ada apa?"tanya Alvaro.
"Hana hilang!!"ucap Refin panik.
Alvaro menaikan alisnya"maksud mu?"tanya nya.
"Lihat ini bodoh! Aku menemukan handphone Hana di dekat toilet perempuan"ucap Refin.
"Dan saat aku menelponnya terdengar teriakan Hana,dan aku mencari lokasi nya lewat handphone ku. Saat sampai aku hanya menemukan handphone nya dan Hana tidak ada"sambung Refin.
Alvaro mengambil handphone yang berada di tangan Refin dan benar saja Handphone itu milik Hana.
Mata Alvaro menajam ia menatap teman-temannya yang baru datang.
"Kita berpencar"ucap Alvaro.
"Eh?"sahut mereka.
"Hana hilang!!"desis Alvaro dingin.
"Cepat!!"ucap Alvaro mereka pun berpencar mencari Hana di sekitar sekolah.
Alvaro berlari mengitari koridor sambil menoleh ke kanan dan ke kiri entah kenapa ia sangat panik mendengar jika Hana menghilang.
Setengah jam kemudian mereka berkumpul kembali.
"Bagaimana?"tanya Alvaro dengan nafas terengah-engah.
Mereka membalas gelengan kepala"tidak ada tanda-tanda"ucapnya.
"Benar,tidak ada jejak"ucap Kris.
"Refin dimana?"tanya Alvaro di balas gelengan kepala mereka.
Alvaro memukul dinding di sebelahnya.
"ALVARO!!"teriak Refin.
"Hana benar-benar menghilang,tapi aku menemukan ini"ucap Refin sambil menunjukan sebuah gelang bertuliskan nama Rehana.
"Shit!! Kita cari lagi,sampai ketemu"
Hana benar-benar menghilang.
∆∆∆
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Fyandra Maulana
kyak bukan di sekolah 😊
2021-01-15
0
YoongiWife🌹
ada beberapa karakter yg tidak sesuai tindakan.
tapi ya terserah authornya sajalah
2020-06-09
2
Ria Manda
hanna galak nya am alvaro doang
2020-06-06
5