Chapter 1

"ALVARO KEMBALI KESINI!!"

Alvaro tetap berlari menghindar dari kejaran guru muda yang ingin menghukumnya karena ia tadi membolos dan tertidur di kelas.

"ALVARO, BERHENTI!!"

"buat apa?"tanya Alvaro sambil menoleh ke arah belakang sambil memasang wajah datarnya.

Sampai dimana Alvaro di depan gerbang luar sekolah lebih memilih menaiki gerbang belakang yang langsung terhubung dengan tempat parkir motor dari pada berhenti untuk di hukum.

Brukk...

Alvaro mendarat sempurna lalu melambaikan tangan ke arah guru yang mengejarnya.

"ALVARO!! KEMBALI KESINI!!"

"Bye"ucap Alvaro,ia berlari menjauhi area sekitar sekolah sambil terkekeh kecil.

Lalu menaiki motor kesayangannya dan pergi ke tempat dimana teman nya berkumpul disana karena mereka sudah membuat janji disana.

"Alvaro,disini"ucap Rio sambil melambaikan tangan saat melihat Alvaro baru memasuki tempat tersebut.

"Kau basah sekali, banyak sekali keringatmu,kau di kejar sama Miss Devi lagi ya?"tanya Fadhel penasaran

Alvaro hanya mengangguk lalu menaruh tas nya di atas meja sambil menghela nafas pelan ia melepaskan jaketnya.

"Ada Apa?"tanya Alvaro.

"Hanya berkumpul,lagi pula kalau kita kembali ke sekolah yang ada kita seharian akan di hukum. Ya kan?"Fadhel menyenggol lengan Kris lalu di balas anggukan Kris.

"Oh."balas Alvaro cuek.

"Mau main biliar?"tanya Rio.

Alvaro menggeleng di balas anggukan Rio.

"Besok katanya akan ada anak baru dikelas"ucap Kris.

"Siapa?"tanya Fadhel.

"Aku juga kurang tau,aku dengar dia perempuan"ucap Kris.

Fadhel hanya mengangguk dan menoleh kearah Alvaro yang sibuk dengan minumannya.

Brakk...

"Apa kau Alvaro?"tanya Jerry.

Alvaro menatap tajam karena ada yang menganggunya saat ia memejamkan matanya"kenapa?"tanya nya.

Jerry menarik kerah baju Alvaro"kau apakan adik ku Teo?"tanya nya.

Alvaro tertawa sinis"ah,kau kakaknya. Apa pengecut itu mengadu padamu?"tanya nya.

Bukk..

Jerry memukul Alvaro tepat di rahang nya dan membuat sudut bibir Alvaro mengeluarkan darah.

Alvaro menyeka darah yang ada di bibirnya"pukulan mu,no bad. Lumayan untuk ukuran seorang pengecut"ucapnya sinis.

Fadhel dan Kris hanya menahan tawa sambil memakan cemilan di meja.

"Kurang ajar!"Jerry melayangkan pukulannya namun Alvaro menangkis nya dengan cepat dan memutar tangan Jerry kebelakang.

Kreekk..

"Akhhh..."teriak Jerry kesakitan.

Fadhel menatap tidak percaya kearah Alvaro yang begitu mudahnya mematahkan tangan seseorang.

Fadhel menatap Kris yang sama seperti dirinya yang terdiam menatap Alvaro terkejut.

"Luar biasa"gumam Kris. Fadhel memukul kepala Kris.

"Apa yang luar biasa bodoh?! Kau ingin Alvaro membunuh anak itu?!"tanya Fadhel kesal dan sekaligus panik.

Kris mengaduh kesakitan"kau sudah kenal lama kan? Kenapa kau harus khawatir,dia tidak akan membunuh anak itu."ucapnya.

"Tapi--"

"Tidak usah pikirkan dia,Varo tau apa yang dia lakukan"ucap Kris.

Alvaro mendorong tubuh Jerry hingga tersungkur lalu ia menginjak punggung Jerry .

"Bilang Teo,kalau dia ingin balas dendam padaku. Datanglah sendiri jangan seperti orang pengecut yang meminta bantuan orang lain. bahkan kau sendiri bukan lawan ku."ucap Alvaro.

"Atau aku yang akan datang untuk memberi perhitungan pada adik pengecut mu itu."

∆∆∆

"Alvaro,kau mau jadi kekasih ku?"tanya Sara malu-malu,dia seorang idola di sekolahnya karena body dan kecantikan yang dimiliki nya.

Alvaro melepaskan earphone yang di pakai nya dan menatap ke arah Sara dengan datar.

Banyak orang yang berlalu lalang melihat ke arah mereka,namun mereka tau kalau Alvaro akan menolak gadis untuk kesekian kalinya.

"Tidak. Pergilah!!"Alvaro sedikit menabrak bahu Sara membuat gadis itu tersentak lalu tertunduk lesu. Ia pun di tolak juga pada akhirnya.

"Woahh....gadis yang keberapa kau tolak?"Fadhel tertawa geli.

Kris menggelengkan kepalanya menatap prihatin kearah Alvaro.

"Apa kau homo?"tanya Fadhel.

Pletak..

Alvaro memukul kepala Fadhel dengan kuat"aku menolak gadis bukan berarti aku kelainan bodoh!!"

Fadhel tertawa sembari meringis karena pukulan kuat oleh Alvaro.

Mereka tertawa sepanjang koridor namun tidak dengan Alvaro yang sibuk mendengar musik membuat banyak pasang mata mencuri pandang ke arah Alvaro.

Termasuk dua gadis yang berdiri lumayan jauh dari mereka.

"Hana,lihat kan. Dia tampan sekali"ucap Jeni dengan mata berbinar.

Hana berdecak kesal"dia baru saja menolak gadis,apa matamu buta?"ucapnya.

Jeni tertunduk lesu"tapi aku suka padanya"ucapnya.

"Kalau begitu aku juga akan menyatakan perasaan ku padanya"ucap Jeni senang.

"Hoi!! Apa kau gila?!"tanya Hana marah.

"Ayo...ayo"Jeni menarik tangan Hana dan mereka berjalan menuju kearah kumpulan pria disana.

"Jeni jangan gila!! Jangan karena kau di buatkan oleh cinta kau mau menyatakan perasaan padanya"ucap Hana tidak percaya.

"Kita tidak akan tau selagi kita mencobanya Hana"ucap Jeni bersemangat.

Hana mendengus dan sedikit meringis karena tarikan Jeni di tangannya sangat kuat.

Mereka pun akhirnya berdiri di depan kumpulan pria tersebut membuat Hana ingin menenggelamkan dirinya sekarang juga. Mereka jadi pusat perhatian dan juga menatap mereka miris.

"Ada apa cantik?"tanya Kris sambil mengedipkan matanya.

"Matamu mau aku congkel?!"tanya Hana ketus membuat teman Kris terkikik geli tidak termasuk Alvaro.

Kris mendengus Fadhel menepuk bahunya prihatin"sepertinya kau kurang berkarisma seperti Alvaro"ucapnya.

"Diamlah!!"ucap Kris kesal.

"Alvaro bisa kita bicara sebentar?!"tanya Jeni.

Alvaro melihat mereka sekilas lalu mengangguk ia tau apa yang ada di pikiran gadis itu.

Hana menarik tangan Jeni memaksanya untuk pergi namun Jeni menepis tangan Hana.

"Alvaro,aku suka padamu. Kau mau jadi kekasihku?!"tanya Jeni harap-harap.

Hana di buat melongo dengan aksi nekat sahabat ini lalu ia menepuk keningnya.

"Pergi dari sini atau aku akan menceburkan diri"batin Hana.

"Tidak. Pergilah!! Jangan menggangguku"ucap Alvaro dingin membuat Jeni tertunduk malu. Ia di tolak lagi.

Hana berdecak kesal langsung menarik tubuh Jeni kebelakang tubuhnya.

"Apa guna nya berwajah tampan tapi tidak pernah bersikap sopan kepada gadis?!"tanya Hana marah.

Alvaro menaikan alisnya menatap Hana,Jeni sudah menarik mundur Hana namun ia malah maju menantang Alvaro.

Hana menarik kerah Alvaro dengan kasar sehingga membuat Alvaro tersentak dan langsung menunduk menatap wajah Hana.

Teman nya membulat kan matanya melihat aksi nekat Hana yang patut di acungi jempol.

Bukk..

Alvaro jatuh tersungkur membuat Fadhel dan yang lain menatap melongo kearah Hana.

"Ini balasan mu karena kau menyakiti sahabatku,sampai kau menyakitinya lagi aku tidak akan segan membuat wajahmu yang tampan menjadi hancur di tanganku"ucap Hana.

"What the--"

Hana mengacungkan jari tengahnya ke arah Alvaro.

"**** you jerk!!"

∆∆∆

TBC

Terpopuler

Comments

Ratna_Brilliant

Ratna_Brilliant

mantab sayank, lanjutkan bakatmu nak bunda mendukung 👍👍

2021-12-31

0

strawberry 🍓🍓

strawberry 🍓🍓

uuuuuunch 😍

2021-11-09

0

pembaca dalam hati

pembaca dalam hati

gw malu bener bro klo kaya jeni iddihh ingin ku pergi ke lobang semut nyhotee😂

2021-03-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!