Chapter 16

"Enghhh..."Hana mengucek matanya lalu mulai membuka matanya perlahan.

Ia duduk dan bersandar di penyangga kasur,lalu ia menatap Alvaro yang masih tertidur di sampingnya.

Tunggu,dia dan Alvaro tidur bersama lagi? Wajah Hana memerah apalagi saat ia melihat Alvaro tidak mengenakan baju atasan.

Hana turun perlahan dari kasur lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Beberapa menit kemudian ia sudah selesai mandi,ia mandi dengan cepat takut jika Alvaro bangun lebih dulu darinya.

Untung saja Alvaro masih tertidur pulas membuat Hana bernafas lega.

Hana membuka gorden kamar Alvaro membuat cahaya matahari langsung masuk kedalam kamarnya.

Hana langsung turun menemui Ervin dan Arika yang sudah duduk di meja makan.

Arika tersenyum melihat Hana sudah bangun lebih dulu"pagi sayang"sapanya.

"Pagi aunty"balas Hana.

"Tidurmu nyenyak?"tanya Arika di balas anggukan Hana.

"Bagaimana rasanya di peluk oleh Alvaro?"tanya Arika sambil menatap jahil kearah Hana.

Wajah Hana merah merona lalu berusaha mengalihkan pandangan membuat Arika sedikit terkekeh.

"Jangan di goda lagi sayang,lihat wajahnya sudah memerah"ucap Ervin sambil tersenyum geli.

"Makanlah,kau terlihat kurus"ucap Arika.

Hana tersenyum lalu mulai makan makanan yang di berikan oleh Arika.

Namun tiba-tiba tengkuk Hana di pegang dan membuatnya mendongak.

Cup~

Alvaro mencium bibir Arika lalu melepaskan nya dan duduk di samping Hana.

Takk~

Alvaro mengaduh karena Hana memukulnya tepat di kepalanya dengan sendok.

"Sakit"ucap Alvaro.

Hana menggeram kesal"siapa yang menyuruh mu menyiumku?"tanya nya.

Alvaro mengangkat bahunya tidak peduli membuat Arika terkekeh geli.

"Jadi kalian sudah resmi jadi sepasang kekasih?"tanya Arika.

Hana langsung tersedak dan menatap Arika bingung"maksud aunty?"tanya nya.

"Kau tau maksudku sayang"ucap Arika.

Hana membalas gelengan membuat Alvaro mendelik sambil menatap dingin.

"Tidak kami--"

"Sudah resmi menjadi sepasang kekasih"sambung Alvaro.

Hana menatap sebal ke arah Alvaro"siapa yang mau jadi kekasih mu?"tanya nya.

"Lalu? Kemarin aku sudah menci--"

Hana membekap mulut Alvaro lalu menjewer telinganya.

"Tapi kau memang kekasih ku"ucap Alvaro.

"Siapa yang kau bilang kekasih ha?! Bahkan kau tidak romantis pada seorang gadis"ucap Hana.

"Tidak memberiku bunga atau coklat atau semacamnya,dasar kulkas"gerutu kesal Hana.

"Bunga? Seperti orang mati saja"sahut Alvaro.

Hana tersenyum dongkol jika saja tidak ada Arika dan Ervin sudah di pastikan ia akan menjambak rambut Alvaro hingga rontok.

Arika dan Ervin terkekeh geli,ah pasangan yang tidak biasa di depan mereka.

"Menyebalkan!"

∆∆∆

"Sayang,kau ikut ya?"ucap Arika memohon.

Alvaro menggeleng tegas "aku tidak suka pesta"ucap nya.

"Hanya sebentar"ucap Ervin.

Alvaro menggeleng"tidak,aku tetap tidak mau"ucap nya datar.

"Kau boleh mengajak Hana"ucap Ervin.

"Ok."Alvaro langsung bangun dari duduknya untuk menghampiri Hana yang sedang sibuk berenang .

"Ibu,tolong siapkan gaun"ucap Alvaro.

"Tentu sayang"ucap Arika.

"Ah dasar remaja baru jatuh cinta"gerutu Ervin.

Arika menyikut perut Ervin"sudahlah,kapan lagi Alvaro bisa seperti itu?"tanya nya.

"Kau benar,yasudah siapkan gaun nya sayang"ucap Ervin di balas anggukan Arika.

Hana berenang hingga ke tepi ia menyembulkan kepalanya dari air.

"Astaga!!"Hana terkejut bukan main melihat Alvaro berdiri di depannya.

Hana menceburkan tubuhnya kembali sambil menggerutu kesal.

"Apa yang kau lakukan disitu?! Kau mengagetkan ku tau!!"ucap Hana.

"Aku? Melihatmu apalagi?"tanya Alvaro.

"Ck!"decak kesal Hana.

"Kau ikut pergi dengan ku ke acara perusahaan ayahku"ucap Alvaro.

Hana memilih berenang tanpa membalas perkataan Alvaro yang akan membuatnya dongkol.

Byurr~

Hana menoleh kebelakang terdengar suara air namun ia sudah tidak lagi melihat Alvaro di belakangnya.

Lalu ia menatap ke depan dan terkejut,Alvaro berada di depannya.

"Berani mengabaikan ku?"tanya Alvaro dingin.

Hana langsung berbalik bermaksud berenang menjauhi Alvaro namun ia lebih dulu menarik pinggang Hana.

"Kabur,hm?"Alvaro mengeratkan pelukan di pinggang Hana.

Hana mendorong tubuh Alvaro"lepas"ucapnya.

"Kalau aku tidak mau."tantang Alvaro.

"Kau--"

Hmphh..

Alvaro mencium bibir Hana sambil memegang tengkuk nya,ia melumatnya hingga suara Arika membuatnya langsung melepaskan ciuman mereka.

"Sayang bajunya--"ucapan Arika terhenti.

"Ah,maafkan aku. Silahkan kalian lanjutkan"ucap Arika sambil terkekeh geli. Wajah Hana memerah karena Arika melihat mereka.

"Bajunya sudah aku taruh di kamar,jangan lupa di pakai ya sayang"ucap Arika berlalu pergi.

Hana memukul kepala Alvaro"ini semua gara-gara kau!!"ucapnya.

Lalu Hana berenang menjauh dari Alvaro dengan wajah memerah karena malu.

Hana membalut tubuhnya dengan handuk lalu berlari menuju kamarnya.

Alvaro membuka bajunya yang basah lalu berjalan menuju kamar miliknya.

Ia menatap Hana yang akan memakai baju pesta pemberian ibunya.

Tunggu,apa yang ibu berikan? Kenapa tidak tertutup sama sekali? Shit!! Kenapa bajunya pendek sekali.

Alvaro langsung mengambil baju yang berada di tangan Hana.

"Alvaro!! Apa yang kau lakukan?! Kembalikan bajunya padaku!"ucap Hana sambil berusaha meraih baju di tangan Alvaro.

"Tidak"balas Alvaro dingin.

"Kau kenapa sih?"tanya Hana kesal.

"Kembalikan!!"sambung Hana.

Alvaro menatap Hana dengan tatapan datarnya.

Srekk~

Hana menatap Alvaro melongo,ia baru saja merobek baju tersebut hingga benar-benar rusak.

"VARO!! KENAPA KAU MEROBEKNYA?!"teriak Hana marah.

Alvaro membuang baju tersebut sembarangan lalu menarik pinggang Hana.

"Dengar ini,jangan sesekali memakai baju pendek seperti itu saat di luar. Atau kau akan mendapatkan hukuman dariku"ancam Alvaro sambil mengelus pipi Hana.

"Apa kau mengerti?"ucap Alvaro.

Nada bicara Alvaro terdengar berat dan posesif.

Alvaro posesif? Bagus sekali.

∆∆∆

TBC

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***