Bab 5. Secarik kertas yang mencurigakan

Bella sedang berdiri di balkon kamarnya dengan gawai di tangan. Menutupi lingerie merah hati yang melekat di tubuhnya dengan jubah tidur. Bella terdiam menikmati suara malam, memandangi candra menguning bersama gugusan bintang malam. Sejak tadi ia menghubungi Bara, tetapi tidak kunjung mendapat jawaban. Semua panggilannya berakhir dengan suara gadis penunggu kotak suara.

“Kamu di mana, Mas? Apa kamu baik-baik saja?” bisik Bella, hampir putus asa.

Hembusan angin malam yang menusuk tulang, semakin membuat jantungnya berdetak kencang. Ibu muda itu berkelana dengan berbagai pikiran buruk yang mungkin saja menimpa suaminya. Dari godaan wanita lain sampai bayangan buruk seperti kecelakaan.

“Apa aku hubungi Dion saja, ya.”

Tanpa berpikir ulang, Bella mencari kontak asisten baru suaminya. Buru-buru menghubungi, untuk mencari tahu apa yang terjadi. Namun, lagi-lagi Bella harus menelan kecewanya. Dion tidak menerima panggilannya sama sekali.

“Ke mana kamu, Mas?” ucap Bella pelan.

Baru saja akan melakukan panggilan ulang, Bella melihat sorot lampu mobil di gerbang rumah. Sinarnya begitu menyilaukan. Dari balkon lantai dua, ia bisa melihat dengan jelas sedan hitam itu pasti milik suaminya.

Senyumannya merekah, berlari keluar kamar, menuruni tangga dengan buru-buru. Mengabaikan pertanyaan asisten rumah yang keheranan. Keluar rumah, menerobos malam. Berjalan perlahan menuju mobil yang bahkan mesinnya masih menderu.

“Mas, kenapa pulangnya malam sekali?” tanya Bella begitu pintu mobil terbuka. Merapatkan jubah tidurnya, Bella berjalan mendekat ke arah mobil suaminya yang terparkir.

“Bu, maaf pulang terlambat,” ucap Dion tiba-tiba. Tidak terlihat Bara, hanya asistennya yang turun dari kursi sopir.

“Dion, suamiku di mana?” tanya Bella, mengerutkan dahi.

“Ada di belakang, Bu.” Dion berjalan ke arah belakang dan membantu membuka pintu penumpang. Bella yang tidak sabar, ikut mengekor di belakang.

Deg—

Saat langkah Bella semakin dekat, dia melihat suaminya sedang duduk bersebelahan dengan seseorang. Duduk berdua di kursi penumpang. Bella belum bisa mengenali, tetapi saat Dion memapah Bara keluar, barulah ia mengenali siapa yang menemani Bara di kursi belakang.

“Maaf, Bu. Bapak mabuk. Tadi sebelum pulang, kita bertemu dengan klien baru. Dan Bapak sempat minum beberapa gelas karena tidak enak hati,” jelas seseorang yang ikut keluar. Suaranya begitu lembut, mendayu dan terdengar merdu.

Tentu saja Bella mengenali siapa si pemilik suara, meskipun hanya disorot lampu taman. Gadis manis, sang sekretaris baru yang ikut menemani Bara ke Puncak.

“Ya, Mas Bara tidak biasa minum.” Bella menyimpan kecemburuannya. Ia melihat jelas sewaktu Dion membuka pintu, suaminya sedang bersandar manja di pundak Donita.

Bella baru akan mengambil alih tubuh suaminya, tetapi Dion mencegah.

“Bu, biar aku saja.” Dion membantu memapah atasannya yang sudah tidak sadarkan diri, dibantu seorang security rumah.

“Mbak, kenapa pulang selarut ini? Bukannya harusnya tidak selarut ini,” tanya Bella, mengekor di belakang Dion yang mengantar Bara menuju ke kamar.

“Ya, Bu. Tadinya sudah mau pulang sore. Tiba-tiba ada klien baru meminta bertemu. Jadi kita terpaksa menunda kepulangan.” Donita menjelaskan, menyerahkan jas hitam Bara yang sejak tadi didekapnya erat.

Bella mengangguk, tidak mau bertanya lebih lanjut lagi.

***

Sepeninggalan Dion dan Donita, Bella hanya bisa menatap Bara yang terlelap di atas tempat tidur masih dengan pakaian kerjanya. Batal semua rencana yang sudah disusunnya. Semuanya berantakan. Lingerie seksi hadiah Kailla gagal beraksi. Pakaian itu hanya menjadi saksi bisu kalau malam ini suaminya pulang dalam keadaan mabuk untuk pertama kali selama pernikahan mereka. Selama ini, Bara tidak pernah seperti ini.

Menghela napas, tidak tahu harus marah atau sedih. Perasaan Bella tidak karuan. Apalagi saat melihat Bara yang seperti ini. Perlahan mendekat, Bella memilih membuka satu per satu pakaian yang melekat di tubuh suaminya. Tidak bisa membiarkan Bara tidur dalam keadaan kotor.

Bau alkohol begitu menyengat, Bella hanya bisa bersabar. Mengurusi Bara tanpa bisa protes. Mengabaikan semua kecurigaan, kecemburuan dan banyak rasa yang menyerangnya beberapa jam terakhir.

“Mas, kamu benar-benar sudah tidur?” tanya Bella, dengan susah payah membantu Bara mengenakan pakaian tidur setelah sebelumnya mengusap tubuh berkeringat suaminya dengan handuk basah.

Penuh perjuangan untuk Bella, membolak-balikan tubuh Bara yang jauh lebih besar darinya. Dia bisa tersenyum lega saat melihat wajah lelap Bara yang sudah berganti pakaian tidur. Terlihat nyaman demgan guling di pelukannya.

“Besok-besok kalau kamu mabuk lagi, aku akan membuatmu tidur di luar, Mas,” gerutu Bella. Bergegas turun, mengumpulkan kembali pakaian Bara yang berserakan di lantai.

Bella sudah akan melempar pakaian kotor itu di keranjang baju yang akan dilaundry. Namun, sebelumnya ia mengeluarkan dompet dan ponsel Bara dari kantong celana. Saat dua benda itu tertarik keluar, tiba-tiba secarik kertas ikut meluncur turun.

“Apa ini?” tanya Bella, berucap sendiri. Meraih kertas yang tergeletak di lantai.

Mata Bella membulat, saat memastikan kertas itu adalah bukti transfer. Ada pengiriman dana sebesar lima puluh juta dari rekening pribadi Bara untuk Donita.

“Ya Tuhan ... apa ini?” ucap Bella pelan. Menyimpan penasarannya sembari menatap ke arah suaminya.

Sempat tertegun, Bella merogoh saku celana dan kemeja suaminya kembali. Mencari tahu isi kantong Bara. Siapa tahu masih ada hal yang mencurigakan

***

Tbc

Terpopuler

Comments

andi hastutty

andi hastutty

wah akan ada perang nih

2022-11-10

0

Nur Lizza

Nur Lizza

donita siap y thor kok bara mentransper uang segitu bykny

2022-10-22

0

Oktavia

Oktavia

kasus seperti ini byk dlm cerita, nanti bilang di jebak lawan bisnis di kasih minuman yg bercampur ibat, jd tdr ama sekretaris, yg di jebak malah jadi berlanjut seleingkuh atau nikah siri alasan tanggungjawab. sdh lama kok ga ksh masukan klo bisa cari sekretaris yg cewek. ini cerita ngadi2

2022-09-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pagi hari di kediaman Wirayudha
2 Bab 2. Pulang malam dan keluar kota
3 Bab 3. Sekretaris baru
4 Bab 4. Pulang terlambat
5 Bab 5. Secarik kertas yang mencurigakan
6 Bab 6. Berjuang untuk adik Real
7 Bab 7. Berkunjung ke kantor Bara
8 Bab 8. Ada apa dengan Bara dan Donita
9 Bab 9. Kepercayaan
10 Bab 10. Pria di depan gerbang sekolah
11 Bab 11. Ayah daddy & Ibunda mommy
12 Bab 12. Tamu di sore hari
13 Bab 13. Rikka Cantika
14 Bab 14. Kumpulan Sampah
15 Bab 15. Gangguan di pagi hari
16 Bab 16. Keriuhan di pagi hari
17 Bab 17. Ada apa dengan Rikka
18 Bab 18. Tawaran Kailla yang menggiurkan
19 Bab 19. Kenakalan Real
20 Bab 20. Kamu cantik!
21 Bab 21. Mencintaimu yang sederhana
22 Bab 22. Rikka dan ibunya
23 Bab 23. Pertengkaran
24 Bab 24. Terserah padamu saja, Bell.
25 Bab 25. Sakit kepala tak kunjung hilang
26 Bab 26. Hamil
27 Bab 27. Kunjungan Kailla
28 Bab 28. Menjaga Mommy dan adik bayi
29 Bab 29. Ancaman Bara
30 Bab 30. Rujak serut
31 Bab 31. Telur ceplok membawa bencana
32 Bab 32. Ayah sempurna
33 Bab 33. Kakak ipar dan adik ipar
34 Bab 34. Nasi goreng
35 Bab 35. Berburu mangga
36 Bab 36. Piknik
37 Bab 37. Tragedi
38 Bab 38. Rindu tangisan di tengah malam
39 Bab 39. Ricko lagi
40 Bab 40. Kesan pertama begitu menggoda
41 Bab 41. Ibu Dian terkejut
42 Bab 42. Kucing Anggora Himalaya
43 Bab 43. Ayah Daddy
44 Bab 44. Lontong balap
45 Bab 45. Ketiga anak Bara
46 Bab 46. Masalah Bara
47 Bab 47. Menemui Bara
48 Bab 48. Menjual rumah
49 Bab 49. Bantuan Pram
50 Bab 50. Pratama Wirayudha
51 Bab 51. Menjenguk adik bayi
52 Bab 52 : Kekesalan Bella
53 Bab 53 : Curhat ke ahlinya
54 Bab 54 : Bara vs Matt
55 Bab 55. Kita putus
56 Bab 56 : Ketahuan
57 Bab 57 : Nasib Aa Teo
58 Bab 58 : Pendampingan orang dewasa
59 Bab 59 : Menunggu hari kelahiran
60 Bab 60 : Persiapan melahirkan
61 Bab 61 : Pamit keluar kota
62 Bab 62 : Kepanikan Bara
63 Bab 63 : Menunggu di depan ruang bersalin.
64 Bab 64 : Princess Bella Wirayudha
65 Bab 65 : Kemarahan Bara
66 Bab 66 : Pertengkaran
67 Bab 67. Manisnya di ujung perdebatan
68 Bab 68. Tamu di tengah kegelapan
69 Bab 69 : Masih di-lockdown
70 Bab 70. Wanita garang sejuta ancaman
71 Bab 71 : Obrolan di depan meja rias
72 Bab 72 : Babysitter baru
73 Bab 73 : Kunjungan Matt
74 Bab 74 Jodoh di tangan kita sendiri
75 Bab 75 : Aku titip Issabell
76 Bab 76 : Pernikahan Rikka
77 Bab 77. Utusan Tuhan
78 Bab 78. Om Di Caprio
79 Bab 79. Akhirnya - ENDING
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab 1. Pagi hari di kediaman Wirayudha
2
Bab 2. Pulang malam dan keluar kota
3
Bab 3. Sekretaris baru
4
Bab 4. Pulang terlambat
5
Bab 5. Secarik kertas yang mencurigakan
6
Bab 6. Berjuang untuk adik Real
7
Bab 7. Berkunjung ke kantor Bara
8
Bab 8. Ada apa dengan Bara dan Donita
9
Bab 9. Kepercayaan
10
Bab 10. Pria di depan gerbang sekolah
11
Bab 11. Ayah daddy & Ibunda mommy
12
Bab 12. Tamu di sore hari
13
Bab 13. Rikka Cantika
14
Bab 14. Kumpulan Sampah
15
Bab 15. Gangguan di pagi hari
16
Bab 16. Keriuhan di pagi hari
17
Bab 17. Ada apa dengan Rikka
18
Bab 18. Tawaran Kailla yang menggiurkan
19
Bab 19. Kenakalan Real
20
Bab 20. Kamu cantik!
21
Bab 21. Mencintaimu yang sederhana
22
Bab 22. Rikka dan ibunya
23
Bab 23. Pertengkaran
24
Bab 24. Terserah padamu saja, Bell.
25
Bab 25. Sakit kepala tak kunjung hilang
26
Bab 26. Hamil
27
Bab 27. Kunjungan Kailla
28
Bab 28. Menjaga Mommy dan adik bayi
29
Bab 29. Ancaman Bara
30
Bab 30. Rujak serut
31
Bab 31. Telur ceplok membawa bencana
32
Bab 32. Ayah sempurna
33
Bab 33. Kakak ipar dan adik ipar
34
Bab 34. Nasi goreng
35
Bab 35. Berburu mangga
36
Bab 36. Piknik
37
Bab 37. Tragedi
38
Bab 38. Rindu tangisan di tengah malam
39
Bab 39. Ricko lagi
40
Bab 40. Kesan pertama begitu menggoda
41
Bab 41. Ibu Dian terkejut
42
Bab 42. Kucing Anggora Himalaya
43
Bab 43. Ayah Daddy
44
Bab 44. Lontong balap
45
Bab 45. Ketiga anak Bara
46
Bab 46. Masalah Bara
47
Bab 47. Menemui Bara
48
Bab 48. Menjual rumah
49
Bab 49. Bantuan Pram
50
Bab 50. Pratama Wirayudha
51
Bab 51. Menjenguk adik bayi
52
Bab 52 : Kekesalan Bella
53
Bab 53 : Curhat ke ahlinya
54
Bab 54 : Bara vs Matt
55
Bab 55. Kita putus
56
Bab 56 : Ketahuan
57
Bab 57 : Nasib Aa Teo
58
Bab 58 : Pendampingan orang dewasa
59
Bab 59 : Menunggu hari kelahiran
60
Bab 60 : Persiapan melahirkan
61
Bab 61 : Pamit keluar kota
62
Bab 62 : Kepanikan Bara
63
Bab 63 : Menunggu di depan ruang bersalin.
64
Bab 64 : Princess Bella Wirayudha
65
Bab 65 : Kemarahan Bara
66
Bab 66 : Pertengkaran
67
Bab 67. Manisnya di ujung perdebatan
68
Bab 68. Tamu di tengah kegelapan
69
Bab 69 : Masih di-lockdown
70
Bab 70. Wanita garang sejuta ancaman
71
Bab 71 : Obrolan di depan meja rias
72
Bab 72 : Babysitter baru
73
Bab 73 : Kunjungan Matt
74
Bab 74 Jodoh di tangan kita sendiri
75
Bab 75 : Aku titip Issabell
76
Bab 76 : Pernikahan Rikka
77
Bab 77. Utusan Tuhan
78
Bab 78. Om Di Caprio
79
Bab 79. Akhirnya - ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!