Bab 4. Pulang terlambat

Memutuskan sambungan video, Bella melemas. Tidak bisa berpikir jernih, bayangan kecantikan Donita mengganggu otaknya.

“Kailla ... apa aku tanya Kailla saja, ya,” bisiknya.

Menggeser kembali layar gawainya, Bella segera mencari nomor kontak sahabatnya itu. Tak sabar menunggu panggilan itu tersambung, ia harus meminta petuah dari Kailla yang suaminya juga seorang pengusaha. Yang kesehariannya juga ditempeli sekretaris cantik dari pagi hingga senja.

“Boo, apa kabar?” Terdengar suara renyah Kailla dari seberang.

“Baik, Kai. Kamu sedang sibuk?” tanya Bella pelan. Mengedarkan pandangan ke sekeliling, tidak mau suaranya terdengar oleh orang lain.

“Tidak. Aku sedang di luar. Biasa ....” Suara Kaila terdengar menggoda.

“Astaga Kailla, kamu dengan siapa?” tanya Bella.

“Jangan macam-macam deh!” omel Bella lagi.

“Jangan berpikiran yang tidak-tidak. Aku hanya makan siang di kampus. Ada apa menghubungiku, Boo,” tanya Kailla heran.

“Aku bisa meminta pendapatmu?” tanya Bella ragu-ragu.

“Ada apa?” tanya Kailla.

“Em ... Om Pram, apa pernah keluar kota dengan sekretarisnya?” tanya Bella.

“Tidak! Suamiku tidak pernah seperti itu. Suamiku pria baik-baik,” sahut Kailla dengan santai.

“Wanita di dalam hidupnya hanya Tante Anita dan Kailla Riadi Dirgantara. Tante Anita masa lalunya dan Kailla masa depannya.,” ucap Kailla dengan bangganya.

“Benarkah?” tanya Bella lagi.

“Mmmm.”

“Om Pram punya masa lalu?” tanya Bella, mulai penasaran.

“Ya punya, Boo. Suamiku pria normal. Pasti punya wanita di masa lalu.” Kailla menjawab dengan santai.

“Memang ada masalah dengan masa lalu Om Bara?” Kailla balik bertanya.

“Bukan masa lalu, tetap masa depannya, Kai,” jelas Bella.

“Memang ada masalah apa denganmu, Bell?” tanya Kailla, heran.

“Bukan aku, Kai ....”

“Lah, bukannya kamu masa depannya Om Bara. Memang suamimu ada berapa banyak masa depan, Bell?” tanya Kailla bingung.

“Aku ... aku ....” Bella ragu menceritakan masalahnya.

“Aduh Boo. Jadi istri jangan curigaan terus. Kalau curiga, langsung ditanya saja ke orangnya. Jangan disimpan dalam hati. Nanti sakit sendiri. Tanya saja langsung sama Om Bara. Kenapa harus menduga-duga. Belum tentu seperti yang kamu pikirkan, Boo. Bisa saja salah paham,” jelas Kailla.

“Begitu, kah?” tanya Bella ragu-ragu.

“Hmmm.”

“Lagian ya, Boo. Kalau ada perempuan, mau mendekati Om Bara harusnya kamu jangan takut. Lawan Boo! Kalau suami sayang sama kita, pasti dia akan mendukung kok,” lanjut Kailla, mengompori.

“Lalu, aku harus bagaimana?” tanya Bella, meminta pendapat.

“Harus bagaimana apanya, Boo? Masalahnya apa?” tanya Kailla.

“Suamiku punya sekretaris baru, cantik sekali.” Bella mulai bercerita.

“Lalu masalahnya apa kalau sekretaris Om Bara cantik.”

“Aku takut suamiku tertarik dengan sekretarisnya, Kai. Mana sering keluar kota sama-sama lagi,” lanjut Bella.

“Aduh duh duh, Boo! Itu baru dugaan, belum kenyataan. Kalau sudah di depan mata, baru ambil tindakan. Jangan cari masalah deh, Boo. Pastikan dulu kalau Om Bara tidak macam-macam di luar sana. Nanti jadi masalah, kalau dugaanmu salah. Bertengkar lagi, berantem lagi. Mendingan tanya langsung, pastiin langung, Boo. Pokoknya jangan menduga-duga,” cerocos Kailla.

“Jadi ... aku harus bertanya dulu pada suamiku, Kai? tanya Bella dengan polosnya.

“Kalau kamu tidak mempercayai Om Bara, mendingan bertanya langsung, Boo. Kalau ada yang tidak kamu suka, diomongin Boo. Jangan didiamkan, menumpuk malah jadi masalah.”

“Lagipula kenapa sih sepertinya kalau sama Om Bara itu takut sekali. Kamu itu istrinya, Boo. Kalau ada yang kamu butuhkan tinggal ngomong. Kalau butuh kejelasan, tinggal bicarakan. Apa susahnya, sih. Apa perlu aku yang bicara langsung dengan Om bara, mengeluhkan semua unek-unekmu,” lanjut Kailla.

“Ja-jangan Kai.” Buru-buru Bella menyela. Bukannya dia tidak tahu bagaimana Kailla, tidak pernah main-main dengan ucapannya. Kalau dia salah bicara, bisa saja Kailla melabrak suaminya. Kailla terkenal dengan rasa solidaritas yang tinggi. Kalau sampai ia salah bicara, bisa saja solidaritas Kailla jadi kebablasan. Kailla tidak akan membiarkan ia diinjak-injak, termasuk oleh suaminya sendiri. Ia mengingat jelas, berapa kali Kailla membelanya di mall, sampai mereka harus berurusan dengan security.

“Boo, kalau sama suami itu harus terbuka. Apa yang kamu rasakan itu harus diungkapkan. Mau manja, mau marah, mau ngambek, ditunjukan, Boo. Jangan kaku!” lanjut Kailla lagi, mulai menasehati.

“Terkadang suami itu suka dimanjakan sekaligus suka kalau istrinya bermanja-manja. Jangan terlalu kaku, Boo. Sesekali minta digendong Om Bara, tidak apa-apa. Asal jangan minta digendong laki-laki lain,” celetuk Kailla, terkekeh.

“Serius?”

“Ya, Boo. Aku malah tiap malam minta digendong suamiku!” cerita Kailla, kembali terbahak.

“Suamimu tidak protes, Boo?” tanya Bella, terbelalak.

“Tidak, suamiku suka-suka saja. Tidak protes sama sekali. Terkadang aku yang memeluk dan menciumnya duluan. Kalau perlu, aku yang merayunya duluan.”

“Astaga, Kailla. Itu memalukan!” Bella tidak sanggup membayangkan kalau diminta memeluk atau merayu Bara duluan.

“Sudah, dicoba saja. Itu suami sendiri, Boo. Kenapa harus malu. Bukannya suami orang.”

Bella terdiam.

“Nanti malam Om Bara dirayu pakai gaun malam yang seksi!” Kailla tertawa cekikikan setelah mengucapkannya. Mengingat bagaimana kakunya Bella dan kerasnya Bara.

“Aku ... aku ... tidak ....”

“Sudah! Aku tahu kalau kamu tidak punya gaun malam yang seksi, kan? Aku akan membelinya untukmu. Anggap saja hadiah dariku. Aku akan meminta Ricko mengirim ke rumahmu nanti.” Kailla berkata.

“Tidak perlu, Kai,” tolak Bella.

“Sudah, tidak apa-apa. Semangat, ya!” Kailla berkata.

***

Sampai lewat jam sepuluh malam, Bara masih juga belum terlihat batang hidungnya. Kecurigaan Bella yang tadinya sempat meredup karena nasehat Kailla, kembali mencuat. Sesuai janji Bara di telepon tadi siang, kalau pria itu akan tiba di rumah sekitar jam delapan malam. Namun saat ini sudah terlewat dua jam lebih.

Was-was, menunggu di kamar tidur mereka. Bahkan Bella mengabaikan Real yang malam ini tidur ditemani asisten rumah. Setelah makan malam bersama ketiga anak-anaknya, Bella memilih mengurung diri di kamar tidurnya. Merencanakan sambutan istimewa untuk sang suami sesuai ide Kailla.

“Mas, kamu di mana?” bisik Bella. Berjalan mondar- mandir, sesekali menatap ke cermin meja riasnya. Memandangi diri yang tampak berbeda malam ini. Bella tersipu sendiri, mendapati dirinya berani mengenakan lingerie yang dihadiahkan Kailla.

“Astaga, ini sungguh memalukan,” ucapnya tertunduk malu.

“Aku sudah mirip wanita penggoda,” cicit Bella pelan.

Lima belas menit mematut diri di cermin, Bella memutuskan mengintip kepulangan suaminya dari balkon kamarnya. Angin malam begitu menusuk, masuk ke dalam kamar saat pintu kaca itu terbuka lebar. Meniup tirai putih yang menjulang tinggi sampai ke langit-langit kamar.

“Apa aku hubungi Mas Bara saja, ya.” Kecurigaan itu sekarang berganti khawatir, takut terjadi sesuatu pada suaminya di perjalanan.

***

Tbc

Terpopuler

Comments

Aisyah Septiyasa

Aisyah Septiyasa

Ada2 aja ama suami sendiri ko malu, gimana ga mudah curigaan kalo gth mah

2022-12-03

0

andi hastutty

andi hastutty

kaila good 😂😀🤭😜

2022-11-10

0

Siti Sarfiah

Siti Sarfiah

bara pulang terlambat lagi

2022-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pagi hari di kediaman Wirayudha
2 Bab 2. Pulang malam dan keluar kota
3 Bab 3. Sekretaris baru
4 Bab 4. Pulang terlambat
5 Bab 5. Secarik kertas yang mencurigakan
6 Bab 6. Berjuang untuk adik Real
7 Bab 7. Berkunjung ke kantor Bara
8 Bab 8. Ada apa dengan Bara dan Donita
9 Bab 9. Kepercayaan
10 Bab 10. Pria di depan gerbang sekolah
11 Bab 11. Ayah daddy & Ibunda mommy
12 Bab 12. Tamu di sore hari
13 Bab 13. Rikka Cantika
14 Bab 14. Kumpulan Sampah
15 Bab 15. Gangguan di pagi hari
16 Bab 16. Keriuhan di pagi hari
17 Bab 17. Ada apa dengan Rikka
18 Bab 18. Tawaran Kailla yang menggiurkan
19 Bab 19. Kenakalan Real
20 Bab 20. Kamu cantik!
21 Bab 21. Mencintaimu yang sederhana
22 Bab 22. Rikka dan ibunya
23 Bab 23. Pertengkaran
24 Bab 24. Terserah padamu saja, Bell.
25 Bab 25. Sakit kepala tak kunjung hilang
26 Bab 26. Hamil
27 Bab 27. Kunjungan Kailla
28 Bab 28. Menjaga Mommy dan adik bayi
29 Bab 29. Ancaman Bara
30 Bab 30. Rujak serut
31 Bab 31. Telur ceplok membawa bencana
32 Bab 32. Ayah sempurna
33 Bab 33. Kakak ipar dan adik ipar
34 Bab 34. Nasi goreng
35 Bab 35. Berburu mangga
36 Bab 36. Piknik
37 Bab 37. Tragedi
38 Bab 38. Rindu tangisan di tengah malam
39 Bab 39. Ricko lagi
40 Bab 40. Kesan pertama begitu menggoda
41 Bab 41. Ibu Dian terkejut
42 Bab 42. Kucing Anggora Himalaya
43 Bab 43. Ayah Daddy
44 Bab 44. Lontong balap
45 Bab 45. Ketiga anak Bara
46 Bab 46. Masalah Bara
47 Bab 47. Menemui Bara
48 Bab 48. Menjual rumah
49 Bab 49. Bantuan Pram
50 Bab 50. Pratama Wirayudha
51 Bab 51. Menjenguk adik bayi
52 Bab 52 : Kekesalan Bella
53 Bab 53 : Curhat ke ahlinya
54 Bab 54 : Bara vs Matt
55 Bab 55. Kita putus
56 Bab 56 : Ketahuan
57 Bab 57 : Nasib Aa Teo
58 Bab 58 : Pendampingan orang dewasa
59 Bab 59 : Menunggu hari kelahiran
60 Bab 60 : Persiapan melahirkan
61 Bab 61 : Pamit keluar kota
62 Bab 62 : Kepanikan Bara
63 Bab 63 : Menunggu di depan ruang bersalin.
64 Bab 64 : Princess Bella Wirayudha
65 Bab 65 : Kemarahan Bara
66 Bab 66 : Pertengkaran
67 Bab 67. Manisnya di ujung perdebatan
68 Bab 68. Tamu di tengah kegelapan
69 Bab 69 : Masih di-lockdown
70 Bab 70. Wanita garang sejuta ancaman
71 Bab 71 : Obrolan di depan meja rias
72 Bab 72 : Babysitter baru
73 Bab 73 : Kunjungan Matt
74 Bab 74 Jodoh di tangan kita sendiri
75 Bab 75 : Aku titip Issabell
76 Bab 76 : Pernikahan Rikka
77 Bab 77. Utusan Tuhan
78 Bab 78. Om Di Caprio
79 Bab 79. Akhirnya - ENDING
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab 1. Pagi hari di kediaman Wirayudha
2
Bab 2. Pulang malam dan keluar kota
3
Bab 3. Sekretaris baru
4
Bab 4. Pulang terlambat
5
Bab 5. Secarik kertas yang mencurigakan
6
Bab 6. Berjuang untuk adik Real
7
Bab 7. Berkunjung ke kantor Bara
8
Bab 8. Ada apa dengan Bara dan Donita
9
Bab 9. Kepercayaan
10
Bab 10. Pria di depan gerbang sekolah
11
Bab 11. Ayah daddy & Ibunda mommy
12
Bab 12. Tamu di sore hari
13
Bab 13. Rikka Cantika
14
Bab 14. Kumpulan Sampah
15
Bab 15. Gangguan di pagi hari
16
Bab 16. Keriuhan di pagi hari
17
Bab 17. Ada apa dengan Rikka
18
Bab 18. Tawaran Kailla yang menggiurkan
19
Bab 19. Kenakalan Real
20
Bab 20. Kamu cantik!
21
Bab 21. Mencintaimu yang sederhana
22
Bab 22. Rikka dan ibunya
23
Bab 23. Pertengkaran
24
Bab 24. Terserah padamu saja, Bell.
25
Bab 25. Sakit kepala tak kunjung hilang
26
Bab 26. Hamil
27
Bab 27. Kunjungan Kailla
28
Bab 28. Menjaga Mommy dan adik bayi
29
Bab 29. Ancaman Bara
30
Bab 30. Rujak serut
31
Bab 31. Telur ceplok membawa bencana
32
Bab 32. Ayah sempurna
33
Bab 33. Kakak ipar dan adik ipar
34
Bab 34. Nasi goreng
35
Bab 35. Berburu mangga
36
Bab 36. Piknik
37
Bab 37. Tragedi
38
Bab 38. Rindu tangisan di tengah malam
39
Bab 39. Ricko lagi
40
Bab 40. Kesan pertama begitu menggoda
41
Bab 41. Ibu Dian terkejut
42
Bab 42. Kucing Anggora Himalaya
43
Bab 43. Ayah Daddy
44
Bab 44. Lontong balap
45
Bab 45. Ketiga anak Bara
46
Bab 46. Masalah Bara
47
Bab 47. Menemui Bara
48
Bab 48. Menjual rumah
49
Bab 49. Bantuan Pram
50
Bab 50. Pratama Wirayudha
51
Bab 51. Menjenguk adik bayi
52
Bab 52 : Kekesalan Bella
53
Bab 53 : Curhat ke ahlinya
54
Bab 54 : Bara vs Matt
55
Bab 55. Kita putus
56
Bab 56 : Ketahuan
57
Bab 57 : Nasib Aa Teo
58
Bab 58 : Pendampingan orang dewasa
59
Bab 59 : Menunggu hari kelahiran
60
Bab 60 : Persiapan melahirkan
61
Bab 61 : Pamit keluar kota
62
Bab 62 : Kepanikan Bara
63
Bab 63 : Menunggu di depan ruang bersalin.
64
Bab 64 : Princess Bella Wirayudha
65
Bab 65 : Kemarahan Bara
66
Bab 66 : Pertengkaran
67
Bab 67. Manisnya di ujung perdebatan
68
Bab 68. Tamu di tengah kegelapan
69
Bab 69 : Masih di-lockdown
70
Bab 70. Wanita garang sejuta ancaman
71
Bab 71 : Obrolan di depan meja rias
72
Bab 72 : Babysitter baru
73
Bab 73 : Kunjungan Matt
74
Bab 74 Jodoh di tangan kita sendiri
75
Bab 75 : Aku titip Issabell
76
Bab 76 : Pernikahan Rikka
77
Bab 77. Utusan Tuhan
78
Bab 78. Om Di Caprio
79
Bab 79. Akhirnya - ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!