Di dalam kamar Aiden memprotes Vee karena pulang kampus tanpa menunggu nya, hal itu membuat Vee mengernyit heran.
"Kenapa kamu pulang tanpa menungguku?" Tanya Aiden.
"Untuk apa aku menunggumu?" Tanya Vee.
"Tentu saja untuk pulang bersama." Jawab Aiden santai.
"Kau tidak mengatakan apapun kepadaku, termasuk memintaku untuk menunggumu." Ucap Vee, gadis itu berjalan menuju ruang ganti.
"Jelas-jelas aku mengatakannya kepadamu." Ucap Aiden, membuat Vee menoleh dan memicingkan matanya.
"Siapa yang kau ajak bicara, kekasih mu mungkin kau meminta dia untuk menunggumu." Ucap Vee, tepat sekali akhirnya Aiden ingat bahwa ia memiliki janji dengan Adelle.
"Shiiiitttt, kenapa aku bisa melupakan nya." Umpat Aiden, kini lelaki itu berlari keluar kamar.
Vee menatap kepergian Aiden dengan nanar, ia tersenyum miris kepada dirinya sendiri. Benar bukan jaika di hati Aiden hanya ada Adelle saja, dirinya tidak memiliki tempat disana.
"Tahanlah Vee, jika sudah saatnya tidak akan ada yang bisa merebutnya darimu." Gumam Vee, setelah membersihkan dirinya Vee turun ke lantai satu dan melihat Aleta, Dea juga Anes yang sedang duduk bersantai.
"Vee." Panggil Dea.
"Iya mom." Sahut Vee, menghampiri Dea.
"Duduklah disini, tadi Aiden pamit dia ada pekerjaan yang harus di selesaikan." Ucap Dea, bee tersenyum tipis.
"Hmmmmm, tidak apa-apa." Ujar nya, Aleta menatap wajah cantik Vee begitupun dengan Anes.
(Bo*oh sekali kau Aiden menyia-nyiakan wanita secantik dan sebaik dia, aku tahu bukan pekerjaan yang harus kau selesaikan. Melainkan Adelle yang selalu memintamu untuk menemui nya.) Batin Aleta, saat mereka sedang berbincang Justin dan Alexi pulang dari kantor.
"Wooow, ada tamu darimana ini." Ledek Alexi kepada Aleta.
"Jangan mulai deh Al, pulang kerja tuh salam dulu gitu ya yang sopan sama yang lebih tua." Ucap Aleta.
"Cih, usia saja kau lebih tua. Kenyataan nya aku tetap kakak mu." Ucap Alexi bangga.
"Ini orang harus di apain biar gak ngeyel tuhan." Kesal Aleta.
"Di tukar tambah dijamin halal." Ucap Anes, karena Anes dulu pernah tinggal dekat dengan sang aunty maka solimi sedikit menular.
"Ngada-ngada ini orang." Ucap Alexi, Justin hanya tertawa kecil saja.
"Loh Aiden belum pulang?" Tanya Justin.
"Tadi dia sudah pulang dad, tapi katanya masih ada pekerjaan yang harus ia selesaikan." Ucap Dea, Justin dan Alexi saling pandang.
"Bukankah tadi Aiden mengajakmu pulang boy, karena pekerjaan dia sudah selesai semua?" Tanya Justin kepada Alexi, dengan polos Alexi mengangguk.
"Hmmmmm, mungkin ada urusan diluar dad." Ucap Alexi, Justin mengangguk.
"Mungkin menemui gadis itu." Ucap Anes, fiks setelah mengetahui kebenaran nya Anes agak sedikit sinis jika tentang Adelle.
"Siapa?" Tanya Vee pura-pura tidak tahu.
"Tidak sayang bukan siapa-siapa." Ucap Dea.
"Adelle Vee, gadis yang kemarin di apartemen nya Aiden." Ucap Aleta tiba-tiba, Aleta dan Anes jika sudah disatukan jiwa julid nya kompak.
"Oohh." Ucap Vee hanya ber Ooo ria.
...
Malam hari Vee berdiri di balkon kamar milik Aiden, ia menatap langit yang cerah dengan penuh bintang.
Vee tersenyum senang melihat bintang ia berharap sang opa melihatnya yang sedang tersenyum manis, dan tepat pukul 11 malam Vee melihat mobil Aiden yang baru saja kembali.
"Seperti nya kau menghabiskan banyak waktu bersama kekasih mu." Lirih Vee, ia tidak mempedulikan Aiden yang baru saja kembali.
"Kau belum tidur?" Tanya Aiden yang sudah tiba di kamar, Vee tidak menjawab pertanyaan Aiden ia justru membalikkan tubuhnya dan berniat untuk keluar kamar.
"Kau mau kemana Vee, aku sedang bicara dengan mu." Ucap Aiden.
"Tidur." Jawab Vee, tanpa mempedulikan Aiden yang menatap nya.
"Sopan kah seperti itu." Cetus Aiden membuat Vee tidak menggubris nya, dengan kesal Aiden menarik tangan Vee dan keduanya bertatapan dengan tajam.
"Apa yang kau inginkan?" Tanya Vee.
"Hargai aku sebagai suami mu." Jawab Aiden membuat Vee tersenyum sinis.
"Kau memintaku untuk menghargai mu?" Tanya Vee.
"Tentu saja." Ucap Aiden.
"Baiklah aku akan melakukan yang kamu inginkan, namun sebelum itu aku ingin bertanya. Apa kau sudah menghargai aku sebagai istrimu." Ucap Vee, membuat Aiden bungkam.
"Aku tahu kau tidak bisa menjawab nya tuan, maka lepaskan aku dan biarkan aku menjalani hidup ku dengan tenang. Karena aku tidak akan mengganggumu dengan kekasih mu, maka kau juga jangan mengganggu kenyamanan ku." Ucap Vee menepis tangan Aiden yang menegang nya, Vee berjalan keluar kamar dan masuk kedalam kamar tamu.
Ia mengunci pintu kamar nya berharap tidak ada yang melihat nya tadi, namun sayang Anes melihat dan mendengar perdebatan keduanya.
Anes mengepalkan tangannya menatap nyalang ke pintu kamar Aiden, bahkan Anes benci kepada sisi lemah sang kakak.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
***Happy reading 😊🤗 jangan lupa like komen dan vote nya 🙏😉
N**: Gue suka nih, si Vee gak diem aja sama sikap Aiden ada ngelawan nya 😂
A: Kata-kata nya Vee nusuk ya bund 🤣
N: Bukan lagi bund 🤣*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 318 Episodes
Comments
Tutun Imam
ayo nes ceritakan saja ke kkmu yg sebenarnya
2021-08-26
0
Lina Cucu Rusman
vee luar biasa
hantam terus dengan kata² vee, cocok itu buat aiden yang dibutakan cinta
2021-05-22
0
᪙ͤæ⃝᷍𝖒ᵗᵃʳⁱ♡⃝𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂᶬ⃝𝔣🌺
Aku suka thprrr sikap nya vee yg tegas & kuat tak mudah ditindas🤭🤭🤭🤭
2021-03-14
0