Di sebuah apartemen mewah seorang lelaki sedang merebahkan tubuhnya, setelah menemui Veronica beberapa hari lalu membuat fikiran nya kalut.
Ia benar-benar heran kenapa Vee bisa bersikap biasa saja, bahkan beberapa kali Vee memberikan ide konyol untuk membatalkan perjodohan nya.
Namun akhirnya perdebatan sengit itu di menangkan oleh Aiden, dengan mengatakan bahwa secara tidak langsung Vee menyakiti hati opa nya.
Saat akan memejamkan matanya bell apartemen berbunyi, dan mau tidak mau Aiden bangkit lalu berjalan menuju pintu.
"Adelle." Ucap Aiden saat ia sudah membuka pintu apartemen nya.
"Aku merindukan mu." Ucap Adelle, memeluk Aiden erat.
"Untuk apa kau kemari?" Tanya Aiden mencoba melepaskan pelukan Adelle.
"Tentu saja untuk menemui kekasih ku." Ucap Adelle.
Kini gadis itu berjalan dan duduk di sofa ruang tamu, Aiden berjalan menuju dapur dan mengambil minuman.
"Adelle sudah lah kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini." Ucap Aiden, meletakkan minuman di hadapan Adelle.
"Tidak, aku tidak akan melepaskan mu Abang." Ujar nya.
"Mau atau tidak kita harus mengakhiri semua ini Adelle!" Tegas Aiden membuat mata Adelle berkaca-kaca.
"Apa yang membuat Abang ingin mengakhiri semuanya, apa salahku bang." Teriak Adelle, melihat Adelle menangis membuat hati Aiden sakit.
"Berhentilah Adelle jangan membuat posisiku semakin sulit." Ucap Aiden, mengusap air mata yang mengalir di pipi Adelle.
"Apa waktu yang kita lalui selama ini kurang, apa aku masih kurang baik untuk mu." Lirih nya, kini suara Adelle sudah tidak stabil karena menangis.
"Kamu baik Adelle, bahkan sangat baik. Tapi_" Ucap Aiden terhenti saat Adelle memeluk nya erat.
"Apakah lagi-lagi aku harus kehilangan orang yang aku sayang, setelah mami ku sekarang aku harus kehilangan kamu bang." Lirih nya, Adelle menenggelamkan wajahnya di dada bidang Aiden.
Sungguh ini keadaan yang begitu sulit, Aiden tidak ingin membuat Adelle sedih Aiden juga tidak ingin membuat Adelle sakit hati.
"Jangan seperti ini Adelle, maafkan aku mungkin aku tidak bisa jadi pasangan yang baik untuk kamu." Ucap Aiden, Adelle tidak menggubris nya.
Ucapan Aiden hari ini benar-benar membuat hati Adelle sakit, ia menatap Aiden dengan tatapan marah.
Adelle berlari keluar apartemen milik Aiden, ia berlari cepat menuju lobby apartemen. Setelah itu Adelle melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
"Aku tidak mau kehilangan kamu Abang, apapun akan aku lakukan agar kau tetap bersama denganku." Teriak Adelle dalam mobilnya.
Kini Adelle tiba di apartemen nya ia mengamuk melempar semua barang-barang yang bisa diraihnya, manager Adelle yang saat itu berada di apartemen miliknya pun terkejut.
"Adelle stop! Apa yang kamu lakukan." Teriak manager nya.
"Lepaskan aku, Aiden masih kekeh untuk meninggalkan aku dan_ dan aku tidak ingin kehilangan nya." Lirib Adelle.
Kini gadis itu berlari menuju kamar dan membanting pintu lalu menguncinya, Adelle melakukan hal yang membuat siapapun yang melihatnya khawatir.
"Ada apa dengan gadis itu, kenapa menjadi kasar seperti ini." Gumam manager Adelle.
Mendengar suara barang terjatuh dari kamar Adelle manager nya itu dengan cepat menghubungi Juna dan Mira, ia bingung harus bagaimana menghadapi gadis manja itu.
Setelah tiga puluh menit Juna dan Mira pun tiba, keduanya terkejut melihat apartemen Adelle yang berantakan.
"Apa yang terjadi?" Tanya Juna.
"Adelle mengamuk tuan." Jawab nya jujur, Juna pun berlari menuju kamar putrinya diikuti oleh Mira.
"Adelle sayang buka pintunya." Panggil Mira lembut.
"Tidak." Teriak Adelle.
"Adelle ada apa nak, buka pintunya sayang ini papi nak." Ucap Juna.
"Papi ini kan yang papi mau, Aiden benar-benar meninggalkan aku." Teriak nya, Juna dan Mira pun saling pandang.
"Adelle buka dulu pintunya sayang." Panggil Juna lagi.
"Tidak, pergilah kalian tidak menyayangi ku." Teriak Adelle.
"Adelle mami sayang sama kamu nak, ayolah sayang buka pintunya." Teriak Mira.
...
Sementara di sebuah rumah sakit terlihat suster dan dokter berlari keluar masuk kedalam ruang rawat opa Vee, gadis itu duduk di lantai dengan memeluk lututnya.
"Vee." Panggil seorang lelaki tua namun Masi terlihat tampan.
"Papi." Lirih Vee, pertama kali nya setelah berpisah selama bertahun-tahun, kini Vee kembali memeluk tubuh tegap sang papi.
"Maafkan papi maaf." Lirih nya.
"Opa." Ucap Vee, terdengar begitu jelas jika Vee merasakan sakit yang mendalam.
Papi Vee mencoba untuk menenangkan putrinya, Justin, Dea, ayah Rio, dan bunda Sisil pun tiba.
Entah mengapa melihat Dea membuat Vee melepaskan pelukannya kepada sang papi, lalu berlari memeluk Dea dengan tangis yang menyedihkan.
"Sayang tenanglah." Ucap Dea.
"Opa baik-baik saja kan Tante." Lirih nya.
"Tentu nak opa mu akan baik-baik saja." Jawab Dea.
Bunda Sisil menghampiri papi Vee dan berbincang, begitupun dengan ayah Rio dan Justin yang menyampaikan keinginan opa Vee.
Tanpa di duga ternyata papi Vee sudah mengetahui semuanya, dan ia menyetujui permintaan papa nya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
***Happy reading 😊🤗 jangan lupa like komen dan vote nya 🙏😉
N**: Deg-degan gue Thor 😩
A: Lah ngapa Lo 🤣
N: Sedih gue Thor 😭
A: Utuk-utuk jangan sedih ya Uun 😂
N: Yaampun ini orang solimi sekali 😒
A: 😂😂😂*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 318 Episodes
Comments
Jeissi
nah kan keluar sifat kayak emaknya
2023-10-05
0
Tutun Imam
filing orang tua selalu tepat
2021-08-26
0
Farid Eva
ini lanjutan cerita apa ya...
kok smua komennya pada tau sma pemeran orang tuanya🤔🤔🤔
2021-03-24
0