Epson 8

Malam hari Aiden kembali ke rumah dengan penampilan yang kusut, Alexi yang melihat sang kakak pun menegur nya.

"Kak, kau kenapa?" Tanya Lexi.

"Tidak, aku tidak apa-apa." Jawab Aiden.

"Kau yakin?" Tanya Alexi ragu.

"Hmmmmm, dimana mom and dad?" Tanya Aiden, Alexi pun menunjuk ruang keluarga.

Aiden berjalan menuju ruang keluarga dan Alexi ikut membuntuti Aiden, kini Aiden duduk di hadapan orang tuanya.

"Kamu kenapa kak?" Tanya Dea.

"Mom, bisakah kita membatalkan semuanya." Lirih Aiden.

"Apa kau ingin menjadi seorang pengec*t yang mengingkari janji mu?" Tanya Justin membuat Aiden benar-benar bingung.

"Dad, aku tidak bisa meninggalkan Adelle." Ucapnya.

"Apa maksudmu? Kau sudah berjanji kepada opa nya Vee kalau kau akan menjaga nya bukan." Ucap Dea heran.

"Mom, kalian bisa menggantikan ku dengan Alexi bukan. Kenapa tidak Alexi saja yang di jodohkan." Ucap Aiden membuat Alexi terbelalak.

"Apa-apaan ini? Tidak! Aku tidak mau menggantikan mu kak, kau yang berjanji maka kau yang harus menepatinya." Ucap Lexi.

"Al ayolah, kau itu adikku gantikan aku untuk menjaga Vee." Ucap Aiden.

"Tidak, kau janga mengoper Vee seperti bola. Jika Anes yang berada di posisi itu apa kau akan menerima nya?" Kesal Alexi, Aiden pun terdiam ia menjambak rambutnya sendiri.

"Apa yang terjadi Aiden, kau sudah menyetujui nya kemarin. lalu kenapa sekarang kau ingin membatalkan nya." Ucap Dea.

"Mom, aku sudah berusaha untuk membuat Adelle mengerti. Namun dia tidak menerima jika hubungan antara kami berakhir." Ucap Aiden.

"Dari awal dad sudah bilang jangan menjalin hubungan dengan nya Aiden, kau nekat melakukan itu." Ucap Justin, Aiden pun terdiam. Ya ini memang salah nya, tapi mau bagaimana lagi Aiden begitu nyaman dengan Adelle.

...

Di tempat lain seorang gadis kembali ke rumah nya, dan kepulangan nya itu membuat ibu dan saudara tiri nya terkejut.

"K_kau." Ucap ibu tiri Vee.

"Ya, ini aku kenapa?" Ujar Vee, membuat para saudata tiri nya menatap sinis.

"Cih, untuk apa kau kembali." Ucap saudara tiri nya.

"Tentu aku kembali karena ini rumah ku, tapi kau? Sedang apa kau disini di rumah ku!" Ucap Vee tak kalah sinis.

"Jaga ucapan mu, dia itu kakak mu Vee!" Ucap sang mama tiri.

"Kakak? Aku tidak punya kakak!" Sengit Vee, kini gadis itu berjalan begitu saja menuju kamar nya.

"Bagaimana bisa dia kembali mom." Ucap kakak tiri Vee.

"Mami juga tidak tahu, si*l rencana untuk menyingkirkan anak itu semakin sulit saat dirinya sudah kembali!" Ucap mami tiri Vee.

Di dalam kamar nya Vee merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur besar, ia menoleh ke samping kanan melihat foto sang mommy yang masih terpajang rapi di atas nakas samping tempat tidur.

"Mom apa yang sedang kau lakukan sekarang?" Lirih nya, kini Vee menatap foto dirinya dan mommy nya.

"Kau tahu, gara-gara wanita jah*t itu aku harus menikah dengan lelaki yang bahkan tidak aku cintai. Aku berharap opa untuk sembuh agar aku tidak perlu menikah dengan nya." Lirih Vee, kini air matanya menetes.

Jika kebanyakan wanita tergila-gila kepada ketampanan Aiden dan kekayaan yang dimilikinya namun tidak dengan Vee, entahlah bagi Vee harta bukanlah segalanya. Vee hanya ingin menikah dengan lelaki yang dicintai dan mencintai nya, Vee ingin seseorang yang benar-benar menerima nya tanpa paksaan.