Epson 18

Malam hari Aiden ke kembali ke rumah dan ia langsung menuju kamar nya, karena ia pulang larut malam bersama Alexi maka dari itu semua orang rumah sudah tertidur.

Saat Aiden masuk kedalam kamar nya ia tidak melihat keberadaan Vee, Aiden menghela nafasnya. Mau sampai kapan mereka seperti ini.

Aiden membersihkan dirinya lalu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, Aiden menatap langit-langit kamar.

"Apa yang harus aku lakukan." Gumam nya.

Tiba-tiba bayangan polos Vee yang mengaku sebagai kekasih Alexi terlintas di fikirannya, Aiden menggerutu kesal karena Vee tidak mengakui bahwa ia istri dari Aiden.

"Kenapa dia tidak mengakui jati dirinya sebagai istriku." Ucap Aiden.

"Jangan g*la Aiden jika dia mengaku sudah dapat dipastikan bahwa Adelle akan mengamuk." Gumam nya lagi.

Saat Aiden hendak menutup matanya tiba-tiba saja pintu kamar terbuka, menampakkan seorang wanita cantik yang masuk tanpa permisi.

Aiden memperhatikan gerak-gerik Vee yang berjalan menuju ruang ganti, namun Vee sama sekali tidak menyapa nya.

"Apa yang kau cari?" Tanya Aiden membuat Vee terkejut, karena lelaki itu berdiri di ambang pintu.

"Tentu saja baju tidur, memangnya apa yang aku cari di ruang ganti malam-malam begini." Ucap Vee.

"Kau mencari baju tidur?" Tanya Aiden mendekati Vee, karena takut Vee memundurkan langkahnya.

"I_iya, apa yang kamu lakukan." Ucap Vee.

"Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kamu tidak mengakui jika kamu istriku." Ucap Aiden, membuat Vee mengernyit.

"Istri? Sejak kapan kau menganggap aku istrimu?" Tanya Vee.

"Sejak kita menikah." Ucap Aiden, kini keduanya sudah semakin dekat. hingga akhirnya Vee tidak bisa memundurkan tubuhnya lagi karena terpentok dinding.

"Sejak menikah? Kau bahkan pergi begitu saja tanpa mempedulikan keadaanku." Ucap Vee, gadis itu menatap Aiden tajam. Sungguh tatapan yang tidak pernah Aiden dapatkan dari wanita manapun.

"Aku meninggalkanmu karena ada urusan penting." Ucap Aiden, membuat Vee tersenyum sinis.

"Karena kekasihmu?" Ucap Vee, membuat Aiden diam.

"Jika ia kenapa kau mau menikahi aku? Kenapa kau mau menikahi aku kenapa?" Tanya Vee, lalu ia teringat tentang permintaan sang opa.

"Oh, karena permintaan opa ku. Maka kau bisa melepaskan aku sekarang." Ucap Vee membuat Aiden memicingkan matanya.

"Apa maksudmu?" Tanya Aiden.

"Kau menikahi aku karena opa ku bukan, sekarang opa ku sudah meninggal maka kau bisa menceraikan aku sekarang." Teriak Vee.

"Jaga ucapan mu sebaj*Ngan apapun aku, Aku tidak akan membuat wanitaku menjadi j*nda." Kesal Aiden.

"Seperti itu kah, tapi kau bisa berpelukan dengan wanita lain di hadapan aku yang kau anggap sebagai istrimu." Sinis Vee, kini wanita itu mendorong tubuh Aiden hingga mundur kebelakang.

Vee berlari keluar kamar ia kembali ke kamar tamu yang selama ini ia tempati, Aiden mengacak rambut nya frustasi.

Aiden ingin menjalani pernikahan seperti orang-orang pada umumnya, bukan seperti ini.

...

Keesokan harinya Aiden tidak melihat Vee di meja makan, ia menatap sang mommy berharap mendapatkan Jawaban.

"Vee sudah pergi pagi-pagi sekali." Ucap Dea, yang mengerti tingkah Aiden.

"Hmmmmm." Balas Aiden, Alexi menatap kakak nya.

Jelas ia tahu jika semalam Aiden dan Vee berdebat, karena saat Alexi memutuskan untuk pergi ke dapur. Ia melihat Vee berlari keluar kamar Aiden dengan menangis.

Setelah selesai sarapan Aiden buru-buru pergi menuju kantor nya, begitupun dengan Alexi dan Justin.

Kini hanya ada Dea dan Anes yang masih berada di rumah, Anes tahu apa yang disembunyikan oleh kedua orangtuanya.

Bahkan Anes merasa terkejut saat mengetahui hal itu, Anes juga baru mengetahuinya beberapa hari lalu.

"Aku pergi dulu mom." Ucap Anes.

"Hati-hati dijalan sayang." Ucap Dea, Anes tersenyum lalu mengecup kening sang mommy.

"Tentu, jangan memikirkan apapun. Ingat kak ai pasti bisa menerima Vee mom, dia gadis baik dan kuat kau harus yakin akan hal itu." Ucap Anes, Dea pun mengangguk.

Anes berjalan keluar rumah dengan wajah datar nya, entahlah ada rasa kecewa dan sakit hati yang ia rasakan. Namun semua ini akan terbongkar saat waktu nya tiba, saat Arka sang sepupu sudah kembali.