Keesokan harinya Vee yang sedang duduk di ruang rawat sang opa di kejutkan oleh kedatangan seseorang, Vee mematung melihat kehadiran orang itu.
"Bagaimana keadaan opa mu?" Tanya seorang lelaki yang baru saja tiba.
"Seperti yang kau lihat." Jawab Vee datar.
"Aku kesini ingin membicarakan soal perjodohan yang diinginkan oleh opa mu." Ujar nya, Vee pun mengalihkan pandangan dan menatap sang opa.
"Apa yang ingin kamu bicarakan?" Tanya Vee.
"Kita bicara di luar saja." Jawab Aiden, ya lelaki itu adalah Aiden. Dengan rasa penasaran yang tinggi Vee pun mengikuti lelaki yang masih asing bagi dirinya.
Kini mereka berdua sudah duduk di kantin rumah sakit, Vee dan Aiden duduk berhadapan.
Keduanya menatap dalam diam, Vee berharap Aiden membatalkan perjodohan ini. Namun Aiden berharap Vee menyetujui keinginan nya.
"Katakan apa yang ingin kamu bicarakan denganku!" Ucap Vee.
"Baiklah, aku akan segera mengatakan nya." Balas Aiden.
"Hmmmmm." Ucap Vee.
"Kita akan melanjutkan perjodohan ini dan_" Ucapan Aiden terhenti saat Vee memekik.
"What? Kau tidak berniat untuk menolak nya?" Tanya Vee kesal.
"Aku tidak mungkin menolak nya karena aku sudah berjanji kepada opa mu, maka aku akan menepati janji ku kepada nya." Ujar Aiden.
"Lalu untuk apa kau mengajakku kemari jika kau sudah menyetujui nya." Ucap Vee, Aiden bisa melihat jelas bagaimana wajah kesal Veronica.
"Dengar aku memang akan melanjutkan perjodohan ini, tapi aku tidak yakin bahwa aku tidak akan menyakitimu. Kau tahu tidak ada wanita yang bahagia jika tidak dicintai oleh suaminya." Ucap Aiden, Vee pun menoleh dan menatap Aiden.
"Jika kau tahu akan hal itu, lalu kenapa kau tidak membatalkan nya!" Ujar Vee, kini gadis itu terlihat datar tanpa ekspresi.
"Kau tahu lelaki itu yang di pegang adalah janji dan perkataan nya, kau tenang saja setelah menikah nanti aku tidak akan menyentuh mu." Ucap Aiden, Vee pun mengernyit.
"Kau tidak boleh mencampuri urusan ku begitupun aku, aku tidak akan mencampuri urusan mu." Ucap Aiden lagi, kali ini Vee merasa ini seperti sebuah perjanjian.
"Apakah ini termasuk perjanjian dalam pernikahan?" Tanya Vee.
"Bisa dibilang seperti itu, yang jelas kau bisa melakukan apapun yang kau mau." Ucap Aiden.
"Sekalipun aku memiliki kekasih?" Tanya Vee, berhasil membuat Aiden terbelalak. Aiden tidak pernah mengira Vee berani mengatakan hal itu.
"Apa kau g*la, setelah menikah nanti kau itu istri ku mana ada memiliki kekasih." Sengit Aiden, Vee pun terdiam.
"Baiklah kalau begitu, maka kau harus memegang ucapan mu itu. Jangan pernah menyentuh ku." Ucap Vee, Aiden pun menatap gadis itu dengan intens.
...
Di tempat lain di sebuah rumah besar seorang gadis sedang menangis tersedu-sedu, ia menangis dalam pelukan sang mami. Sekalipun itu mami sambung namun gadis itu begitu menyayangi nya.
"Sayang ada apa, apa yang terjadi?" Tanya seorang wanita cantik.
"Mom, hiks...hiks..." Lirih nya.
"Katakan Adelle apa yang terjadi?" Tanya nya lagi.
"Aiden mengajakku untuk mengakhiri hubungan ini." Lirih nya, membuat sang mami terkejut.
"Kenapa bisa seperti itu, apa kamu membuat kesalahan hingga membuat Aiden ingin mengakhiri hubungan kalian?" Tanya nya lagi.
"Tidak mi, aku tidak melakukan kesalahan apapun. Tapi entahlah dia tiba-tiba meminta hal seperti itu, dan aku berusaha keras untuk menolaknya." Jawab nya lagi, sang mami yang tidak tega pun mengelus kepala putrinya.
"Kenapa tidak kamu setujui saja Adelle." Ucap seorang lelaki yang membuat Adelle mendongak.
"Apa maksud papi?" Tanya nya tidak terima.
"Ayolah Adelle berapa kali papi bilang kau tidak bisa bersatu dengan Aiden, ini semua terjadi karena kalian yang nekat menjalin hubungan!" Ujar lelaki itu.
"Pi apa yang kamu katakan." Pekik mami Adelle.
"Itu semua benar Mira, bukan aku tidak menyukai Aiden aku menyukai nya bahkan sangat menyukai nya. Namun ada hal lain yang tidak bisa mempersatukan Adelle dengan Aiden." Ucap lelaki itu.
"Papi stop, aku ini anak papi kan tapi kenapa papi tidak pernah mendukung ku." Teriak Adelle.
"Berhenti bersikap keras kepala Adelle, kau itu benar-benar seperti ibu mu!" Ujar nya, membuat Mira mami sambung Adelle terkejut.
"Juna! Berhenti mengatakan hal itu, dia putriku." Ucap Mira tidak terima, Mira begitu menyayangi Adelle.
"Aku tidak mengerti maksud papi." Ucap Adelle beranjak pergi menuju kamar nya.
Juna dan Mira menatap putri nya yang berlari menaiki tangga, Juna menghela nafas nya kasar.
"Juna dia itu putrimu kenapa kamu melarang Adelle untuk bersama lelaki yang dicintainya?" Tanya Mira heran.
"Mira aku melakukan ini bukan tanpa alasan, aku tidak ingin Adelle merasa sakit hati nanti nya." Ucap Juna.
"Sudahlah kau itu selalu saja keras kepala, pada dasarnya Adelle bukan hanya seperti Nina ibunya. Tetapi juga seperti dirimu yang menjadi papi nya!" Kesal Mira.
"Tentu saja dia putriku, sudah pasti dia seperti aku." Ucap Juna, Mira hanya mendengus dan meninggalkan Juna begitu saja.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
***Happy reading 😊🤗 jangan lupa like komen dan vote nya 🙏😉
N**: Kok teka-teki begini 😒
A: Tebak aja Uun gpph kok salah juga gpph 😂
N: Bisa-bisanya Lo ketawa setelah bikin otak gue muter 😒
A: 😂😂😂*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 318 Episodes
Comments
Mutiara
tdi aku mikir jg adelle kyk nya anak musuh dea tapi aku lupa nah, skrg kmu udh ingetin thor hehe
2021-03-12
0
Siti AanSaputra Aansaputra AanSaputra
si Aiden ga mau kalau s Vee punya pacar knp cemburu y
2021-03-11
0
Surtinah Tina
ternyata Adele anaknya Nina...pantesan ga di setujui sama Justin dan Dea...
2021-03-11
0