Dalam kamar Aiden menatap Vee dengan tersenyum tipis bahkan sangat tipis, Vee mencebikan bibirnya melihat wajah tengil Aiden.
"Kuat juga kamu." Ujar Aiden.
"Tentu harus kuat menghadapi suami solimi sepertimu." Ucap Vee, kini ia meletakkan koper nya di ruang ganti.
"CK, aku kira kau tidak akan menganggap ku suami setelah keinginan mu yang ngotot ingin membatalkan semuanya." Ledek Aiden.
"Tidak masalah bagiku ini sudah terjadi, mungkin opa ku kelilipan hingga mengira lelaki yang dipilihnya itu baik." Ucap Vee membuat Aiden mendengus.
"Keras kepala!" Sengit Aiden.
"Kau es balok!" Ucap Vee tidak ingin kalah.
Aiden meninggalkan Vee menuju kamar mandi, sementara Vee gadis itu merapikan pakaian nya kedalam lemari.
Tiga puluh menit kemudian Aiden keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggang nya, Vee yang melihat itu sontak langsung menutup matanya.
"Kau kenapa?" Tanya Aiden santai.
"Kamu itu bisa tidak memakai pakaian mu dikamar mandi." Kesal Vee.
"Tidak, karena aku sudah terbiasa seperti ini. Lagipula sebelumnya tidak ada yang protes aku seperti ini." Ucap Aiden santai.
"Benar-benar lucknut, tidak ada yang protes karena kamu tinggal sendiri di kamar ini." Ucap Vee.
"Lalu?" Tanya Aiden santai.
"Sekarang ada aku yang tinggal disini, jadi biasakan memakai pakaian mu di kamar mandi!" Tegas Vee, lagi-lagi Aiden hanya mengangkat sebelah alisnya.
"Ini kamarku, jika kau tidak suka maka pindahlah ke kamar lain!" Ucap Aiden, membuat Vee geregetan.
"Kau, jika bukan suamiku sudah ku cabik-cabik tubuhmu dan aku berikan kepada para buaya!" Kesal nya, Aiden tidak menggubris ia pergi begitu saja.
...
Di kediaman lain tepatnya kediaman Artadinata kini seorang wanita tengah duduk berhadapan dengan suaminya, Mei menatap suaminya yang sedang membaca berkas.
"Pi kapan Arka dan Azka akan pulang." Ujar Mei, wanita itu sudah sangat merindukan putranya.
"Satu bulan lagi, kau itu kenapa mereka baik-baik saja sayang." Ucap Dio.
"Ish, aku sudah sangat merindukan mereka." Ucap Mei.
"Sabarlah, mereka memiliki banyak urusan disana." Ucap Dio lagi.
"Apa kita akan melanjutkan nya Pi?" Tanya mei, Dio pun menghela nafasnya.
"Tentu hanya Arka yang bisa melakukan nya, kita tidak mungkin menggantikan Arka dengan Axel bukan." Ucap Dio.
"Tapi Aiden, bagaimana dengan Aiden." Lirih mei, mengingat keponakan tampan nya itu.
"Aiden akan baik-baik saja percayalah, biarkan Arka yang melakukan nya." Ucap Dio.
"Aku takut jika Arka tidak bahagia." Ucap Mei lagi.
"Sayang berhentilah berfikir seperti itu, kita harus melakukan ini. Kita memang bisa menggantikan nya dengan Axel, tapi apa kau lupa jika yang diinginkan nya adalah salah satu anak kita. Jika bukan Arka itu artinya Azka." Ucap Dio.
"Tidak biarkan Arka yang melakukan nya, aku tidak yakin jika Azka yang menggantikan nya." Ucap Mei, Dio pun tersenyum. Bukan apa-apa karena Arka adalah anak pertama mereka 10 menit sebelum Azka keluar.
Kembali lagi ke kediaman Justin sore hari Vee keluar dari kamar nya, ia berjalan ke arah kamar tamu yang berada tepat di depan kamar Anes dan Alexi.
Saat Vee tengah berjalan itu bertepatan dengan Alexi yang baru keluar dari kamar nya, Vee menatap Alexi begitupun dengan Alexi yang juga menatap Vee.
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Aku merasa pernah melihat mu." Ucap Alexi, berdiri di tempat nya.
"Sepertinya iya, apa kau yang beberapa hari lalu berada di rumah sakit." Ucap Vee, Alexi terdiam terlihat jelas jika Alexi sedang mengingat sesuatu.
"Mungkin, jadi kau gadis yang dijodohkan dengan kakak ku." Ucap Alexi tertawa kecil.
"Hmmmmm." Balas Vee.
"Kau terlihat masih muda berapa usiamu?" Tanya Alexi, membuat Vee tersenyum.
"Usiaku 21 tahun, dan aku baru saja menyelesaikan S1 ku." Ucap Vee, membuat Alexi tercengang.
"Ck, keadaan macam apa ini. Kau bahkan muda dua tahun dari aku dan Anes." Kekeh Alexi.
"Kau berusia 23 tahun tuan?" Tanya Vee.
"Hmmmmm, kau menikahi Aiden apa kau tidak merasa sudah menikahi seorang om-om." Ucap Alexi, membuat Vee menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Hehe, sepertinya iya aku merasa seperti itu." Ucap Vee, keduanya masih dalam posisi yang berdiri.
"Siapa yang dimaksud om-om?" Tanya Aiden tiba-tiba membuat Vee tersentak, sementara Alexi hanya tertawa mengejek.
"Kau." Jawab Alexi santai.
"Apa maksudmu om-om, aku masih muda." Ucap Aiden tidak terima.
"Muda jika kau menikahi gadis yang usianya tidak jauh dari usiamu Aiden." Ucap Alexi, keduanya terlihat seperti teman jika sedang seperti ini.
"Itu tidak berpengaruh terhadap ku." Ucap Aiden.
"Kalau begitu jagalah istri kecil mu ini, jangan membuat nya bersedih." Ucap Alexi menepuk pundak Aiden.
Alexi pergi meninggalkan Aiden dan Vee yang masih terdiam, ia tertawa puas karena berhasil mengejek sang kakak.
Tanpa ia tahu jika Aiden mengumpati dirinya dalam hati, Aiden beralih menatap Vee dan gadis itupun berlari cepat menuju kamar tamu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
***Happy reading 😊🤗 jangan lupa like komen dan vote nya 🙏😉
N**: Om-om gak tuh 🤣
A: Om-om ganteng lah berduid 🤣*
***N**: Bisa dibicarakan baik-baik ye kan 😂
A: Tepat sekali 😂
N: Gue kok bapeureu sama sikap Alexi 😂
A: Heh, ngarang 😭
N: 😂😂😂*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 318 Episodes
Comments
Tutun Imam
aduh kangen sama abang El jadinya
2021-08-26
0
Ningrum Tutut
wong cuma selisih 5th ini xox y om om,,, thor panggil kekakakny jangan pke nama donk thor kesanny ga sopan gt
2021-07-14
0
Kikoaiko
kayaknya gw harus baca season" sebelumnya deh biar ngerti, duh marathon ini mah
2021-03-29
1