Epson 5

Di negara lain seorang gadis cantik terlihat panik, ia buru-buru marapikan barang-barang nya.

Dengan air mata yang mengalir deras di pipinya, bahkan sahabatnya di negara itupun merasa kasihan kepada gadis yang sejak tadi menangis.

"Vio (Veronica) tenanglah, kamu tidak boleh seperti ini." Ucap sahabat Vee. Ya gadis itu adalah Veronica, gadis cantik yang kuat selama beberapa tahun ini karena tinggal jauh dari keluarga nya.

"Tidak, aku harus segera kembali." Ujar nya.

"Apa kau sudah yakin? Vio kembali ke negara mu bukan hal mudah, bagaimana dengan orang-orang suruhan mami mu." Ucap sahabat Vee.

"Jika dia saja bisa mengirimku kesini saat opa ku sedang sakit, dan sekarang saat opa ku koma dia sama sekali tidak memintaku untuk kembali. Aku harus kembali." Ujar nya, kini Vee berhasil mengemasi barang-barang nya.

"Apa kau akan kembali dengan penampilan mu yang seperti ini? Mereka akan mengenali kamu Vio." Ujar nya, vio adalah panggilan kesayangan Sabahat nya.

"CK, kau tenang saja aku mempunyai cara agar aku bisa kembali tanpa diketahui bedeb*h itu." Ujar nya, kini Vee menghapus air matanya.

"Hati-hati, kabari aku jika sudah sampai." Ujar sahabat Vee.

"Hmmmmm, jaga dirimu baik-baik." Ucap Vee, kini gadis itu berjalan keluar.

Berawal dari Vee yang mengenakan mini dres berwarna pich, dan berakhir dengan gadis itu mengenakan pakaian serba hitam karena Vee berhasil mengganti nya di toilet, Vee juga berhasil mengecoh orang-orang suruhan mami tiri nya.

...

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama akhirnya Veronica tiba di bandara tanah air, ia menaiki taksi dan langsung menuju rumah sakit tempat sang opa di rawat.

"Bertahan lah opa Vee mohon bertahan lah, Vee kembali untuk opa." Lirih nya, lagi-lagi air mata Vee menetes.

Skip sampai!!!

Vee berlari menuju kamar rawat sang opa, gadis itu tidak menghiraukan Dea, Justin, Aiden yang sedang berdiri di depan ruang rawat opa nya.

Vee menerobos masuk membuat orang-orang disana tercengang, mereka bingung siapa yang barusan masuk begitu saja.

"Opa." Lirih Vee menjatuhkan tas nya.

"Hiks, opa bangun opa." Lirih nya, memeluk tubuh lelaki tua yang terbaring lemah.

"Vee kembali opa, opa harus bangun opa harus menemani vee." Lirih nya, Vee menyembunyikan wajahnya di dada sang opa.

Dea masuk kedalam dan melihat seseorang menangis tersedu-sedu, Dea mengernyit heran karena tidak ada yang mengetahui kepulangan Vee.

"Nona apa yang kau lakukan?" Tanya Dea, Vee melepaskan pelukannya dan menatap Dea.

"Ap_apa yang terjadi dengan opa ku, kenapa kodisi nya semakin memburuk. Da_dan siapa kau?" Rentetan pertanyaan Vee lontarkan kepada Dea.

"Opa mu?" Tanya Dea bingung.

"Iya opa ku, apa yang terjadi dengan opa ku. Beberapa waktu lalu aku menerima kabar bahwa kondisi opa sudah membaik, tapi kenapa sekarang keadaan nya memburuk." Ujar Vee, gadis itu tersedu-sedu menatap tubuh kurus opa nya.