Mereka sampai di kontrakan Indah dan mereka masuk ke dalam kontrakan, Indah menaruh baju-bajunya kedalam koper. Namun Dion mencegahnya dan berkata. "Sudah Mbak biar saya aja yang beresin semuanya," ucapnya membantu Indah berkemas.
"Ah nggak apa-apa Mas, biar aku aja sendiri lagian aku pindahan paling cuma baju-baju doang. Soalnya semua barang di sini punya pemilik kontrakan." Jawab Indah.
Dion mengira barang-barang yang di dalam kontrakannya adalah punya Indah dia juga sudah menyewa mobil. Padahal yang Indah punya dikontrakkan hanyalah baju. Setelah selesai Dion mendorong kedua koper Indah dan memasukkannya ke bagasi mobil. Sebelum Indah berangkat dia pun pamit terlebih dahulu kepada pemilik kontrakan.
Indah langsung masuk mobil namun ponselnya berbunyi tante Nella menelepon dan Indah segera mengangkatnya dan menempelkan ponsel ke kuping kanannya,
"Indah kamu hari ini nggak masuk kerja?" ucap dari telepon. Indah langsung melihat ke arah jam di tangannya yang sudah lewat 30 menit dari jam masuk kerjanya.
"Aku kerja hari ini tante. Maaf ya tante hari ini Indah masuk telat soalnya hari ini Indah pindahan dan Indah juga lupa ngabarin dulu." Indah merasa tak enak.
"Oh iya nggak apa-apa, tadi Nella kesini dan menitipkan sesuatu buat kamu Ndah."
"Iya tante ini aku mau ke sana sekarang." Menutup telepon.
Indah langsung berkata kepada Dion untuk mengantarnya ke restoran karena dia sudah telat.
Sampailah di restoran. Indah langsung turun dan berkata. "Terima kasih ya Mas Dion sudah mengantar." Kata Indah.
"Iya sama-sama Mbak." Dion pergi.
Indah berjalan masuk ke dalam restoran dan menghampiri tante Nissa yang sedang berdiri melihat orang-orang yang sedang makan di restorannya,.
"Indah ini titipan dari Nella." Kata Tante Nissa sambil memberikan paper bag kecil.
"Iya Tante terima kasih." Indah langsung membuka isinya, dan ternyata itu adalah handphone lama Indah. Indah merasa senang karena pun selamanya ketemu.
"Indah bisa tolong antarkan pesanan ini nggak ke meja nomor 8, aku mau ke toilet sebentar." Ucap Wulan teman kerjanya.
"Ah iya-iya Lan." Indah mengambil nampan dari tangan Wulan. Indah berjalan dan mengantarkan pesanan ke dua orang yang sedang duduk bersebelahan di meja tersebut. Namun setelah hampir sampai dia sadar kalau salah satu orang yang duduk itu adalah Rendi, dia melihat Rendi yang tengah merangkul perempuan di sampingnya.
Itu kan mas Rendi? Sama siapa dia, kok sambil rangkul-rangkulan segala.
Batin Indah.
"Ini pesanannya Mbak, Mas." Ucap Indah dan menata pesanan mereka di atas meja.
Suara itu.
Gumam Rendi lalu dia melihat ke arahnya dan, "Indah." Ucap Rendi yang kaget dan langsung melepas rangkulannya ke pundak Siska.
"Kamu kenal dia Ren? Siapa?" tanya Siska.
"Eemm.. Dia.." Indah langsung memotong dan mengucapkan. "Istri, aku istrinya Mas Rendi."
Haduh! Jangan bilang kalau Indah kerja di sini. Apa dia tadi lihat aku merangkul Siska? gumam Rendi.
"Serius Ren pelayan ini istri kamu?" tunjuk Siska dan menatap Indah dengan wajah sinis. langsung menjawabnya, "Iya Mbak, emang ada yang salah kalau aku pelayan di sini? Mbak ini siapa kamu Mas?" Tanya Indah ke Rendi yang terlihat panik seperti cacing kepanasan. Siska pun menjawab. "Aku ini pa..."
"Partner kerja. Iya dia ini partner kerja aku Ndah, kan tadi pagi aku bilang mau meeting." Ucap Rendi yang memotong perkataan Siska.
"Oh ada ya partner kerja sambil rangkul-rangkulan segala, ya sudah silahkan di nikmati, aku permisi sekarang." Indah pergi dan bergumam.
Aku tau kok mas dia pasti bukan partner kerja kamu, itu hanya alasan kamu doang.
Ucapan Indah tadi sontak membuat Rendi terkejut.
Tadi pagikan aku alasan meeting sama klien. Apa sekarang dia curiga sama aku? Kalau dia bilang ke mamah bagaimana? gumam Rendi merasa takut.
Batin Rendi.
Rendi berdiri dan pergi sebentar meninggalkan Siska dia berjalan menemui indah dan memanggilnya, "Indah...." Panggil Rendi.
Indah langsung menenggok dan berbalik badan. Rendi pun berkata. "Eemm kamu.. Kamu." Rendi seketika menjadi gagap.
"Iya kenapa Mas?" tanya dengan santai.
"Tadi kamu sudah di antar sama Dion kan buat pindahan?" tanya Rendi basa-basi dan mencoba mengalihkan pembicaraan. "Sudah." Jawab indah dengan singkat. Rendi terdiam dan Indah pun bertanya kembali. "Apa ada lagi Mas?"
"Kamu jangan bilang ke mamah kalau ketemu aku di sini ya." Ucap Rendi menyuruh Indah.
"Kenapa memangnya, oh apa jangan-jangan perempuan tadi pacar kamu ya?" Indah menatap dengan curiga. Namun Rendi mengelak.
"Bukanlah kan aku sudah bilang partner kerja, pokoknya kamu nggak usah cerita-cerita ke mamah. Kamu ngerti kan maksudku." Indah mengangguk. Rendi meneruskan ucapannya, "Sama aku juga hari ini akan transfer uang bulanan kamu buat bulan depan."
"Kok tumben Mas, kemaren aku minta saja bilangnya nggak bisa." Ucap Indah.
"Udah deh. Kamu harusnya bersyukur saja, sekarang aku lagi baik hati." Kata Rendi.
"Ya sudah terima kasih Mas." Jawab Indah, dan Rendi langsung balik lagi ke mejanya menemui Siska.
"Sis kita pulang sekarang!" Mengajak. "Lho kenapa? Ini pesanannya belum kamu cobain sama sekali Ren."
"Sudah kamu ikut aku saja, kita cari tempat lain, aku sudah sekalian bayar juga tadi." Ucap Rendi memaksa. Siska pun menurutinya dan mereka meninggalkan restoran dan menaiki mobil Rendi.
Kemaren saja aku minta uang bulanan sampai mau pinjam juga nggak di kasih. Sekarang gara-gara aku pergokin dia lagi sama cewek langsung saja dia kasih tanpa di minta, dasar cowok hidung belang!
Tapi kok cewek yang lagi sama pak Rendi kaya nggak asing gitu mukanya ya, apa aku pernah ketemu dengannya? Tapi di mana?
Gumam Indah sambil melihat mereka pulang.
Indah pergi ke ATM di sekitar restoran ketika jam istirahat. Dia mengecek isi saldonya, dan Indah terkejut karena isi tabungannya bertambah 20 juta. Rupanya memang Rendi benar-benar serius meminta Indah tutup mulut tidak mengatakan kepada ibunya, namun Indah menjadi semakin curiga kalau Rendi sedang berselingkuh dengan perempuan tadi.
Indah langsung mengirimkan sebagian uangnya ke rekening Nella untuk membayar semua hutang-hutangnya. Kemudian meneleponnya dengan ponsel barunya, Indah juga memberitahu kalau dia sudah pindah dari kontrakan dan tinggal di rumah baru yang di belikan oleh Rendi. Setelah selesai Indah kembali ke restoran untuk makan siang dan bekerja.
***
Sore hari sepulang kerja Indah memberikan alamat restoran tempat dia bekerja kepada ibu mertuanya, karena hari ini mereka ingin menjemput ibunya Indah dari rumah sakit untuk pulang ke rumah. Selesai menjemput ibunya, supir mertuanya memberhentikan mobilnya di depan rumah Rendi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 429 Episodes
Comments
Karsini Seftiani
seperti nya Siska ini ada hubungan dimasa lalu indah deh,,,
2023-08-11
1
Fitriyani Puji
jangan jangan siska selinkuhan papa nya dulu org dia kan mata dwitan
2023-02-20
0
SitiNur20969975
akhirnya ketauannnn selingkuh nys🙄🙄🙄
2022-10-05
0