Mendengar perkataan Indah membuat Pak Hermawan menjadi bangga karena mempunyai anak yang baik seperti Indah.
"Kamu kerja di mana emang?" tanya ibu Santi melanjutkan.
"Restoran."
"Kok di sana, Mamah sama Papah bisa cariin kamu kerjaan yang lebih baik dan gaji yang lebih besar. Kamu pindah kerja aja ya."
"Nggak apa-apa kok Mah, lagian kerja di mana juga sama aja kerja. Tapi terima kasih ya Mamah udah selalu baik sama aku."
"Pasti sayang, Mamah kan sekarang udah anggep kamu anak Mamah juga. Kalau kamu ada masalah atau butuh apa-apa kamu langsung ngomong sama Mamah ya, jangan sungkan-sungkan." Ucapnya, Lalu ibu Santi izin ke toilet.
Ibu Santi sengaja meninggalkan Indah dengan ayahnya berdua, dia ingin Indah dan ayahnya bisa baikkan. Namun sudah beberapa menit berlalu mereka hanya terdiam lalu papah Indah mulai berbicara untuk melepas kesunyian. "Indah Papah bangga liat kamu sekarang." Kata ayahnya namun tidak ada kata yang keluar dari mulut Indah.
Kenapa mamah Santi lama banget ke toiletnya. Gumam Indah.
"Indah Papah tau kamu pasti benci banget sama Papah." Indah berdiri dan hendak pergi meninggalkan ayahnya, namun ayah Indah langsung memeluknya dan berkata. "Indah Papah mohon, maafin Papah. Sampai kapan kamu pura-pura tidak mengganggap Papah ada." Ucap ayahnya dan tak terasa air matanya jatuh. Indah mencoba melepaskan pelukan ayahnya namun tidak bisa, karena pelukannya begitu erat dan membuat Indah ikut menangis.
Ibu Santi keluar dari toilet. Dari kejauhan dia melihat Indah dan suaminya itu sedang berpelukan. Dia pun berkata. "Sepertinya mereka sudah baikan, dan kayaknya aku harus kasih mereka waktu buat berdua dulu menyelesaikan semua masalahnya." Ibu Santi berjalan ke luar restoran tanpa sepengetahuan mereka dan dia menunggu di dalam mobil.
Tangisan Indah semakin makin kencang. Dia mengeluarkan rasa sakitnya di masa lalu. "Iya Indah Papah tau ini sangat menyakitkan. menanggis lah, keluarkan semua air mata kamu untuk Papah." ucap ayahnya yang masih memeluk tubuh Indah dengan erat.
"Aku benci Papah, aku sangat-sangat benci Papah." Ucap Indah dengan keras sambil memukul pundak ayahnya. "Tolong maafkan Papah sayang. Papah janji mulai sekarang Papah akan tebus semua kesalahan Papah Ndah." Mencoba meyakinkan anaknya.
"Apa yang bisa Papah tebus sekarang?" Ucap Indah dengan nada marah dan akhirnya dia bisa melepas pelukan ayahnya. "Iya Papah ingin menebus semua kesalahan Papah di masa lalu."
Indah pun meluapkan semua emosinya dan mengatakan kalau selama ini ibunya sering sakit-sakittan akibat perlakuan ayahnya di masa lalu yang membuat hidup indah dan ibunya menderita. Namun ayahnya tak henti-hentinya memohon dan meminta indah untuk memberinya kesempatan untuk memaafkannya.
Sebenarnya di hati indah sangatlah sulit namun dia walau bagaimanapun ayahnya tetaplah orang tuanya dan Indah tidak mau menjadi anak yang durhaka. Pada akhirnya Indah memaafkan ayahnya Namun sekarang hanya menganggap ayahnya sebagai mertuanya.
Setelah cukup tenang mereka duduk Indah mengambil tisu dan mengelap bekas air mata di pipinya merekapun memulai obrolan dengan lebih santai. "Aku kira Papah hidup bersama perempuan itu, tapi kenapa Papah malah nikah sama mamah Santi." Tanya Indah lalu dia menyedot minuman yang berada di meja.
Pak Hermawan menceritakan semua kisah perselingkuhannya dengan perempuan itu dan pertemuannya dengan ibunya Rendi sampai bisa menikah. Lalu Indah pun berpesan kepada ayahnya, "Pah aku minta Papah jangan pernah menyakiti mamah Santi seperti apa yang Papah lakuin ke Mamah. Mamah Santi orang yang baik, Papah nggak seharusnya menyakiti semua perempuan baik. Cuma itu yang aku bisa harapkan dari Papah."
"Iya sayang. Papah sekarang udah berubah. Papah juga menyesal karena dulu ninggalin kalian, Papah nggak mau mengulangi kesalahan yang sama. Papah sekarang hanya ingin melihat kamu bahagia." Jawabnya sambil tersenyum.
Bahagia? Apa sekarang aku bisa bahagia? Dalam hati Indah.
"Gimana keadaan mamah sekarang? katanya mamah habis di operasi. Apa sekarang sudah baik-baik aja?" tanya ayahnya lagi dan Indah pun menjawab. "Mamah baik Pah. Mulai besok juga bisa pulang."
Ayahnya pun meminta izin untuk bisa bertemu lagi dengan ibunya namun indah tidak mengizinkannya karena dia tidak mau kalau mereka bertemu lagi itu akan membuat kondisi ibunya menjadi buruk karena indah sangat menyayangi ibunya. Ayahnya pun tidak memaksa karena dia mengerti dengan keadaan Indah.
"Indah kok mama dari tadi ke toilet belum kembali juga ya?" tanya ayahnya yang baru mereka sadar kalau sedari tadi istrinya tidak kembali dari toilet.
"Iya juga ya Pah, ya udah aku coba cek ke toilet deh." Jawab Indah.
"Iya Papah juga mau sekalian bayar.
Indah berjalan ke toilet dan mengecek semua toilet namun tidak ada ibu mertuanya itu dia langsung balik lagi menemui ayahnya, "Pah aku udah periksa ke semua toilet tapi nggak ada orang."
"Papah coba telepon mamah ya." Mengambil ponsel dan menelepon istrinya.
istrinya berkata kalau dia sudah berada di mobil untuk menunggu mereka dari tadi dan dia juga sempat melihat pelukan antara ayah dan anak. Diapun sengaja memberi waktu untuk suaminya supaya bisa berbaikan lagi dengan Indah. Setelah menutup teleponnya ayah Indah memberitahu kepadanya kalau ibu Santi sudah berada di mobil.
Mereka pun keluar dari restoran bersama. Sampainya di parkiran mobil ayahnya langsung mengajaknya, "Ayo Indah masuk."
"Aku pulang sendiri aja deh, Papah sama Mamah duluan aja." Ucap Indah menolak.
"Jangan lah sayang ini udah malam, ayok naik." Ucap ibu mertuanya dan Indah langsung masuk ke dalam mobil.
Indah memang sebenarnya ingin pulang ke kontrakan untuk membereskan barang-barang ibunya yang akan pulang besok. Dan Indah juga tidak tinggal serumah dengan Rendi. Dia tahu kalau ibu dan mertuanya mengantar Indah pasti akan mengantarnya ke rumah Rendi. Namun dia pun tidak bisa menolak.
Di tengah perjalanan bertanya, "Ibu kamu kapan bisa pulang yang sayang?" Indah pun menjawab "Besok Mah."
Lalu Ibu Santi melanjutkan. "Mamah besok juga ikut ya jemput mamah kamu." Indah mengangguk.
"Indah kamu bahagia kan nikah sama Rendi?" tanya ayahnya sambil menyetir mobil.
"Bahagia Pah." Jawab Indah.
"Kalau Rendi nyakitin kamu, kamu bilang sama Papah ya. Mulai sekarang nggak boleh ada orang yang bisa sakiti kamu lagi, Papah mau kamu sekarang bahagia." Ucap ayahnya.
"Iya Pah."
Mereka sampai di rumah Rendi dan langsung masuk ke dalam namun tampaknya Rendi tidak ada di rumah.
"Ren.. Rendi." Panggil ibu Santi yang melangkah ke arah ruang tamu. lalu pembantu Rendi menghampirinya dan berkata. "Maaf nyonya pak Rendinya belum pulang."
"Belum pulang? Tumben banget." Karena biasanya memang Rendi selalu pulang sore. Ibu Santi mengambil ponselnya dari dalam tas dan mencoba menelpon Rendi namun tidak diangkat. Ibu Santi Pak Hermawan lalu duduk di sofa dan suaminya pun berkata. "Mungkin Rendi lembur kali Mah di kantor banyak kerjaan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 429 Episodes
Comments
Karsini Seftiani
pasti Rendy lagi selingkuh sama siska
2023-08-11
1
Fitriyani Puji
ya rendi lembor bercocok tanam supaya rumput ilalang nya segera tumbuh
2023-02-20
0
SitiNur20969975
rendy sama selingkuhan nya ma🙄😊😊😊
2022-10-05
0