Di sebuah kamar Hotel yang begitu mewah, seorang gadis cantik tengah memandang ke arah luar jendela, melihat luasnya langit biru yang di hiasi awan awan putih.
"Andai aku bisa sebebas burung burung itu," gumamnya sambil bersedekap tangan di dada.
Tiba tiba sebuah lengan yang sudah mulai terlihat keriput memeluk nya dari belakang dan meletakkan dagunya di bahu sang gadis.
"Apa yang kamu pikirkan?" tanya laki laki itu.
"Entahlah Dad, Salsa hanya merasa takut," ucap gadis itu yang tak lain adalah Salsa.
"Tenanglah, Daddy akan memastikan bahwa ia akan baik baik saja." ujar Benny yang tak lain sang Daddy Salsa.
"Dad, Salsa takut," ucap Salsa.
"Tidak perlu ada yang kamu takutkan lagi," ujar Benny, "Biar bagaimana pun ia adalah darah daging keluarga Alfarezky, kamu tenang ya," Benny terus mencoba menenangkan hati Salsa yang sedari tadi terlihat gundah dan gelisah.
***
"Abangggg," Teriak Narra saat memasuki rumah Kakak kandungnya yakni Satria.
"Astaga Narra, kenapa mesti teriak teriak sih," ucap Zahra, istri dari Satria.
"Hehehe,abang mana kak?" tanya Narra dan langsung mencium tangan Zahra sopan.
"Ini jam berapa sayang? abang kamu masih di kantor lah," ucap Zahra berdecak dan menggeleng kan kepalanya.
"Kenapa baru kesini hem, udah lupa punya kakak sama abang disini. Udah gak mau nganggep kakak lagi ya," omel Zahra kesal karena sudah hampir dua bulan lebih Narra tdak mengunjunginya. Sebenernya bisa saja Zahra yang datang ke rumah Utama namun Zahra sedang dalam masa Ngidam, yah zahra sedang hamil anak kedua nya dan ia sedang di landa mabuk parah.
"Uluh uluh kakak ku yang paling cantik, kalau marah marah nanti cantik nya ilang loh, nanti bisa bisa keponakan aku ikut jelek gimana? Oh nooo," pekik narra histeris lebay.
"Lebay kamu itu, dan juga itu mulut jangan berisik kenapa sih, Chila lagi tidur," omel Zahra kembali.
"Chila tidur dimana?" tanya Narra namun langsung mendapatkan pelototan tajam dari Zahra, bukan apa Zahra tau betul kalau Narra tau Chila sedang tidur pasti Narra akan kumat usilnya.
"Gak ada gak ada gak ada, jangan ganggu. mending kamu bantu kakak masak yuk," Zahra menggandeng lengan Narra membawanya ke dapur untuk melanjutkan acara masaknya.
"Kakak, nanti kalau kuku Narra yang cantik jelita ini rusak gimana?" keluh Narra.
"Ra, wanita itu kodratnya ada di dapur, mau setinggi apapun pendidikan nya juga Jabatan nya ia tetap seorang wanita yang akan jadi seorang istri serta ibu," ucap Zahra memberi nasehat Narra.
'Apa Narra bisa merasakan menjadi seorang Istri bahkan Ibu kak,' Gumam Narra dalam hati.
Narra pun menarik nafasnya panjang lalu mulai mendengarkan perintah dari Zahra.
Hingga saat di tengah tengah aksi masaknya, tiba tiba Narra kembali mimisan dan kepalanya berdenyut nyeri.
"Ra," panggil Zahra yang melihat Narra memunggunginya, "Gimana bawang nya udah belum," tanya Zahra.
Narra langsung memotong jarinya sendiri sedikit agar Darah keluar dari jarinya, lalu ia segera mengusap hidung nya dengan Apron karena mau menjangkau tisu jauh.
"Ya Allah Narra kamu kenapa?" pekik Zahra heboh.
"Hehehe kan Narra udah bilang Narra tuh gak bisa masak, tuh kakak lihat jari cantik Narra kena pisau dan tadi gak sengaja kena Apron nya." ucap Narra pura-pura kesal.
"Ya udah, kamu bersihkan luka nya biar kakak yang bereskan ini," Narra pun pergi ke kamar nya meninggalkan Zahra di dapur.
Saat sampai di kamar, Narra langsung terjatuh di lantai, kepala nya kian hari kian terasa sangat menyakitkan, tak ada yang bisa ia lakukan. ia hanya bisa menangis dan menahan semuanya sendirian, karena memang ia tidak memiliki siapapun.
Bisma yang ia harapkan bisa menjadi sandaran nya malah akan pergi juga meninggalkan nya. Sungguh hidup ini terasa sangat indah memberikan ujian untuk Narra.
Narra tersenyum getir, menertawakan Nasibnya yang begitu pedih dan perih.
Lanjut gak nih?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Ida faridah
nyesek banget dan salsa kayaknya hamil
2024-03-20
0
Sherrita Ethyl
nyesek
2023-05-01
1
Elzahra
😭😭😭 gak tega baca part imi
2022-11-24
0