Birthday Party Arka

Birthday Party Arkana Alfarezky cucu pertama dari Seorang pengusaha sukses ternama di kota ini Benni Alfarezky, Acara yang sangat megah mengundang banyak wartawan hadir serta kolega kolega bisnis terkemuka di negri ini.

Benny Alfarezky memang sangat terkenal akan kekayaan nya itu, namun itu Dulu karena kini nama Bisma Alfarezky anak Bungsu dari Benny lah yang menjadi jajaran pertama orang terpenting di negri ini, bahkan mengalahkan kedua kakak nya dan juga Ayahnya.

"Ra kok gue ngerasa gak PD ya," keluh Salsa berbisik karena tidak menyangka acara akan semewah ini hanya untuk sekedar ulang tahun anak SMA,

"Udah sih PD aja, kaya gue dong Santuy," kata Narra yang memang sudah terbiasa hidup mewah,

Salsa dan Narra mulai memasuki pintu masuk Hotel.

Bagi tamu di wajibkan membawa Kartu Undangan karena tidak sembarang orang yang di izinkan masuk dalam acara ini. Bahkan wartawan pun yang masuk harus dengan Undangan 1 orang 1 undangan.

"Maaf, undangan nya," ujar seorang penjaga

"Ini," Narra menyodorkan satu undangan,

"Maaf satu undangan hanya untuk satu orang " ujar sang penjaga membuat Narra mendesah frustasi, masalahnya Undangan punya dia ketinggalan di rumah,

"Sa, lo masuk duluan lo cari dimana Arka terus suruh jemput gue," kata Narra kepada Salsa.

"Tapi Ra,"

"Udah gak ada tapi tapi an atau gak lo minta tolong sama Daddy lo"

"Sialan lo"

Akhirnya Salsa pun masuk seorang diri, Salsa sangat merasa sangat asing di tempat seperti ini, Karena memang Salsa lahir bukan dari kalangan orang berada,

Narra masih tetap berdiri di depan pintu Hotel sambil memainkan Hape nya, sedari tadi ia mencoba menghubungi Arka namun nihil tidak di angkat,

"Sialan emang " umpat Narra kesal "Apa gue balik aja yah, males banget elah"

Narra berjalan mondar mandir hingga dirinya tak sengaja menabrak dada bidang seseorang sehingga membuatnya hampir terjatuh bila tidak segera di tangkap oleh orang itu.

Deg. deg. deg...

Jantung Narra berpacu sangat cepat tatkala matanya menatap mata indah berwarna biru hanzel di depan nya ini, seorang pemuda tampan dan gagah tanpa sadar membuat Narra menganga.

"Sudah puas memandang wajah saya," ucap Pria itu dingin,

Narra segera berusaha bangkit dan berdiri tegak. "Terimakasih." ucap Narra tak kalah dingin.

"Siapa kamu," Tanya nya.

"Saya orang lah masak setan." jawab Narra mulai ngawur

"Ngapain disini" tanya Pria itu lagi

"Situ kesini mau apa? jelas saya mau menghadiri pesta teman saya tapi undangan saya ketinggalan di rumah." keluh Narra memasang wajah memelasnya.

"Siapa temen kamu"

"Teman saya ARKANA ALFAREZKY, dan sahabat saya sudah menunggu di dalam namanya SALSA," tekan Narra

"Apa jaminan nya kalau kamu memang teman Arka."

"Astaga, om situ cerewetnya ngelebihin penjaga yang ada disana," kesal Narra

Tanpa aba aba, Pria itu langsung menggandeng tangan Narra melingkarkan nya di lengan kanan, membuat Narra terlonjak kaget.

"Om lepasin ih." kata Narra namun malah mendapatkan pelototan tajam dari pria itu.

"Silahkan tuan," ucap Penjaga itu mempersilahkan pria itu masuk begitu saja membuat Narra membukatkan matanya.

"Om, kok Om gak perlu nunjukin undangan sih," tanya Narra bingung.

"Sekarang sudah didalam kan, silahkan cari teman kamu dan jangan buat ulah." ancam pria itu lalu pergi

"Eh eh tunggu om," pekik Narra sambil berlari tapi malah kakinya kesleo hingga dia hampir jatuh lagi, dan lagi lagi pria itu sukses menangkapnya.

"Kenapa kau itu hobi sekali sih jatuh," kata pria itu dengan kesal.

"Hehee bukan Hobi om tapi gak sengaja," kata Narra membela diri, "Om itu ganteng jangan marah marah nanti cepet tua loh, numbuh keriput banyak, terus ubanan trus.." ucap Narra langsung di potong oleh pria itu dengan mencubit bibir Narra dengan tangan nya sehingga Bibir Narra persis bebek.

"BE RI SIK." bisik pria itu dingin dan tajam di telinga Narra. "Sekali lagi kau berisik seperti itu lihat apa yang akan ku lakukan." ucap pria itu lalu pergi, Narra tidak berkata apapun tapi dia terus mengekori Pria itu.