"Narra," panggil Arka saat bertemu di parkiran sekolahan.
"Kenapa?" jawab Narra.
"Lo ada hubungan apa sama om gue?" tanya Arka to the point. "Gue kemaren lihat lo ke kantor om Bisma ngapain?" tanya nya lagi penuh selidik.
"Gak ngapa ngapain, cuma nganter makan siang aja," kata Narra santai.
"Jangan bilang lo lagi PDKT sama om Bisma?" kata Arka lagi.
"Kenapa sih?" jawab Narra ketus. "Emang ada yang salah?"
"SALAH," jawab Arka tegas. "Om Bisma udah mau menikah, jadi gue harap lo bisa lupain om gue," katanya lagi.
Deg.
Jantung Narra seolah seperti berhenti berdetak, waktu seakan berhenti berputar saat ia mendengar kata MENIKAH.
"Dengan siapa?" tanya Narra dengan bibir bergetar.
"Ra, lo lihat gue, gue dari dulu selalu setia nunggu lo Ra, gue yang selalu ngejar lo, lihat gue sekali aja Ra gue mohon," pinta Arka, "Dan lo itu lebih cocok jadi anak om Bisma daripada pasangan nya Ra."
Narra hanya diam mendengarkan ucapan Arka, dalam hati ia membenarkan nya namun ia tak bisa memungkiri hatinya juga, ia sudah benar benar mencintai Bisma, di dekat Bisma ia dapat merasakan kenyamanan dan ketenangan serta kehangatan.
"Gue mau cabut dulu," Narra langsung pergi tanpa menunggu jawaban Arka.
"Ra, Narra tunggu Ra, Aaarrkkkhhh," pekik Arka marah.
***
Narra kini duduk mematung di ruang tv, pikiran nya kosong dan bayangan ucapan Arka tadi waktu di sekolah terus terngiang di telinganya, hingga tiba tiba.
Tes
setetes air jatuh dari hidung nya, Bukan ingus ya tapi darah, Narra langsung tersadar dari lamunan nya dan segera merai tisu di depn nya lalu mendongakan wajahnya ke atas, Narra memejamkan matanya sebentar untuk meredakan sakit yang ia rasa.
"Apakah hidup ku harus berakhir semenyedihkan ini?" gumam Narra tertawa miris.
"Mami, papi, kalau Narra udah gak ada apakah kalian masih akan mau inget sama Narra,"
"Abang, Narra kangen sama abang hiks hiks," Isak tangis Narra mulai terdengar, ia merebahkan kepalanya di bantal dan meringkuk kan tubuhnya di sofa.
"bang, Narra sendirian, Narra butuh abang hiks hiks, Narra butuh kakak,"
Narra terus bergumam sambil terisak, membuat sakit di kepalanya semakin menjadi.
Narra bangkit dari posisinya dan segera berjalan menuju kamarnya untuk mencari penangkal yang selalu ia sembunyikan dari semua orang.
Setelah meminum penangkal itu, Narra kembali merebahkan tubuhnya di kasur dan mulai memejamkan matanya agar bisa tertidur.
"Narra kangen sama mami,"
"Narra kangen sama papi,"
"Narra kangen sama abang,"
Gumam Narra lirih, berulang kali hingga suara itu semakin menghilang bersamaan dengan nafasnya yang sudah teratur menandakan bahwa ia sudah mulai memasuki alam mimpi.
Tanpa Narra sadari Bisma mendengar semua gumaman Narra sedari tadi, Tapi Bisma tidak mengetahui bahwa Narra menyembunyikan penangkal dan mimisan.
Cup.
Bisma mengecup kening Narra dengan lembut lalu menyelimuti tubuh Narr dengan selimut.
"Maafin aku Narra, karena aku sudah menyakiti kamu Ra,"
"Maafkan aku bila nanti aku akan masuk ke daftar orang yang kamu benci"
"Asal kamu tau Queenara Evangelista kamu sudah berhasil merebut hatiku, dan membuatku begitu mencintaimu. namun sepertinya Takdir berkata lain "
"Takdir sedang mempermainkan kita sayang, Takdir yang mempertemukan kita namun ia juga yang harus memisahkan kita."
"I love you Narra, gadis cilikku yang mesum dan manja,"
Cup.
Bisma kembali mengecup kening Narra dengan lembut lalu pergi lagi dari Apartemen.
Mommy syedih, syedihh banget kasian Narra 😭💃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Ida faridah
berikan keajaiban ya mom
2024-03-20
0
Fitrinur Mahmudah
sedih Thor 😭😭😭😭jgn d buat mati naranya thor...
2024-02-12
1
Halimah
kasian Narra😭😭😭😭😭
2024-02-09
0