Episode 16 Hmm

Pukul menunjukkan tepat 09.00, Raka yang baru terbangun langsung bergegas melihat kearah jam yang melingkar di dilengannya.

"Cih...kenapa harus jadi begini sih" gumam Raka kesal membenarkan rambutnya yang berantakan.

Tak lama kemudian, datanglah Sarah membawa segelas kopi dan roti.

"Raka...kamu mau pulang?" tanya Sarah kecewa.

"Iya..." balas Raka singkat.

"Kenapa tidak sarapan dulu Raka, selesai sarapan kamu bisa mandi dan setelah itu baru pulang," ucap Sarah.

"Maaf aku tidak bisa karena banyak pekerjaan yang menungguku dikantor" Raka meraih kunci mobil dan pergi tanpa melihat kearah Sarah.

Wajah sarah terlihat murung karena biasanya Raka akan selalu menuruti apa yang ia ucapkan. Namun sekarang, dalam keadaan berbicara saja Raka tak mau melihat kearahnya dan pergi meninggalkannya begitu saja.

Waktu memang telah merubah segalanya. Cinta yang begitu dalam, seketika mulai memudar bersamaan. Namun, bukan Sarah jika tidak berusaha mendapatkan apa yang dia inginkan apalagi menyangkut Raka yaitu orang yang sangat ia cintai.

Setibanya dirumah, Raka sudah tidak lagi mendapati keberadaan Anatasya. Mungkin Anatasya sudah pergi ke kantor sedari tadi.

Namun, bukan keberadaan Anatasya yang menjadi ketakutan bagi Raka karena yang ia takutkan adalah Anatasya kembali salah paham perihal kepergiannya semalam.

Tidak menunggu lama lagi, Rakapun bergegas membersihkan diri setelah itu bersiap untuk segera berangkat ke kantor.

Sedangkan Anatasya yang sedari tadi berada dikantor terlihat lemas dan tak bertenaga. Wajahnya sembab karena menangis semalaman membayangkan apa yang dilakukan Raka bersama perempuan pada saat berduaan.

Dinda yang melihat Anatasya terlihat tidak sehatpun mulai merasa khawatir.

"Tas...kamu gak enak badan ya?" tanya Dinda khawatir.

"Enggak Din...aku baik-baik aja kok" balas Anatasya bohong.

"Jangan bohong deh Tas...keliatan banget dari wajah kamu tuh" sanggah Dinda.

"Beneran Din jangan khawatir" Anatasya kembali menyakinkan dan dibalas dengan ekspresi menyerah Dinda.

Mereka berduapun kembali dengan pekerjaan mereka masing-masing...namun tiba-tiba para karyawan serentak berdiri dan memberikan penghormatan kepada Raka yang baru tiba di kantor.

Anatasya dan Dindapun ikut berdiri memberikan penghormatan kepada Raka. Anatasya terlihat tidak ingin melihat kearah Raka yang sedari tadi memprihatikannya, hatinya terasa remuk ketika kembali mengingat suara seorang wanita yang mengangankat panggilannya semalam.

"Sepertinya dia salam paham lagi," ucap Raka dalam hati sambil melangkah menuju ruangannya.

Didalam ruangan, Raka terlihat berfikir agar dia bisa menjelaskan segala kesalahpahaman Anatasya terhadapnya karena sekarang dia sudah tidak sanggup menghadapi kegundahan serta rasa khawatir jika Anatasya kembali minta cerai dengan dirinya.

"Thomas...keruanganku segera" ucap Raka langsung mematikan panggilannya.

Thomaspun memasuki ruangan memenuhi panggilan Raka.

Raka memberikan perintah kepada Thomas dan Thomas pun langsung mengangguk paham melaksanakan apa yang bosnya perintahkan.

"Anatasya...tolong ambilkan 3 berkas data tahunan diruang pemberkasan," ucap salah satu karyawan dari divisi lain dan langsung di iyakan oleh Anatasya.

Anatasya segera melangkah menuju ruangan pemberkasan. Dia terlihat mencari berkas berkas tahun lalu untuk dijadikan laporan nantinya.

Sibuk mencari keberadaan dokumen dokumen penting itu membuat Anatasya tidak sadar akan kehadiran Raka yang semakin mendekat dibelakangnya.

Hingga Raka melingkarkan lengannya dipinggang ramping Anatasya dan Anatasya yang merasakan hal tersebut terkejut dan langsung menoleh kebelakang.

"Raka" gumam Anatasya pelan lalu kembali memalingkan wajahnya dan kembali membelakangi Raka dengan posisi Raka yang mendekapnya.

"Apa yang sedang kau lakukan, cepat lepaskan tanganmu dari pinggangku," ucap Anatasya dengan nada kesal.

"Aku suamimu, jadi aku bebas melakukan apapun terhadapmu" balas Raka semakin mempererat dekapannya.

"Suami...? Suami seperti apa yang tidur dirumah wanita lain dan meninggalkannya istrinya sendirian" sindir Anatasya.

"Anatasya itu tidak benar" bujuk Raka.

"Bohong...kamu jahat Raka...lebih baik kita berpisah dari pada aku harus menyimpan rasa yang semakin dalam nantinya" Anatasya mengutarakan apa yang ada didalam hatinya.

"Anatasya dengarkan aku" Raka membalikan tubuh istrinya agar menghadap dirinya.

Anatasya menundukkan pandangannya untuk membendung segala airmata yang kian akan terjatuh.

"Anatasya lihat aku" mohon Raka mengangakat sedikit dagu istrinya agar melihat dirinya.

"Apalagi Raka..." rengek Anatasya.

"Anatasya...percayalah aku gak ada hubungan apapun dengan Sarah. Tolong berhenti mikir yang enggak-enggak, tadi malem aku pergi kesana karena rumahnya dimasukin orang jahar" jelas Raka meyakinkan Anatasya.

"Cih...sangat perhatian" ledek Anatasya setelah mendengar penjelasan Raka.

"Anatasya dia hanya aku anggap teman kok gak lebih," dengan nada penuh penekanan karena sudah sangat frustasi dengan kesalahpahman istrinya itu.

"Kalau temanmu saja kau beri perhatian jadi aku dimatamu ini siapa hah" teriak Anatasya geram.

"Seseorang yang mulai aku cintai yang sekarang telah menjadi istriku" jawab Raka cepat hingga membuat Anatasya seketika membeku.

"Apa aku bermimpi" gumam Anatasya dalan hati.

Wajah Anatasya memerah karena menahan malu dan Raka yang mengetahui hal tersebut semakin bernafsu untuk menggoda istrinya.

Raka kembali melingkarkan lengannya kepinggang Anatasya dan mendudukan tubuh Anatasya di salah satu meja diruangan tersebut dengan Raka yang sekarang berdiri dihadapannya.

"Apa yang ingin kau lakukan," ucap Anatasya gagap dengan posisi mereka yang terlihat intim saat ini.

"Sama dengan apa yang kamu pikirkan saat ini" balas Raka memiringkan wajahnya dan langsung ******* bibir Anatasya yang kini tengah membulatkan matanya.

Sadar dengan apa yang mereka lakukan saat ini membuat Anatasya berusaha mendorong tubuh Raka agar menghentikan aksinya. Namun usaha Anatasya sia-sia dan akhirnya dia lebih memilih untuk turut menikmati.

Raka yang sudah terbendung nafsu kian tidak memikirkan keberadaan mereka sekarang. Tangannyapun tak tinggal diam dan mulai membelai paha mulus Anatasya karena berhubung rok yang ia dikenakan sangat pendek.

Anatasya menggeliat tak karuan ketika merasakan sensasi aneh pada tubuhnya.

"Raka...hmm...hentikan..akh...ini dikantor" racau Anatasya yang kini Raka telah berganti mencium lehernya dan satu persatu membuka kancing kemejanya

Adegan ini berlangsung cukup lama, hingga Anatasya mulai kembali kemeja kerjanya dengan keadaan yang sedikit berantakan.

"Lama banget Tas" Dinda heran.

"Berkasnya sulit banget dicari" balas Anatasya bohong.

"Rambutmu, kemeja, dan lipsttik kenapa jadi berantakan kayak gini" Dinta yang terlihat semakin curiga melihat penampilan sahabatnya yang berbeda dari tadinya.

"Ih...apaan sih Din, dari tadi udah gini kok kamunya yang berlebihan" membenarkan penampilannya kembali.

Dindapun kembali mengamati Anatasya yang terlihat sangat mencurigakan. Tadinya Anatasya sangat lemas dan sekarang terlihat terisi tenangnya, tak lupa wajah Anatasya yang terlihat merona sejak keluar dari ruangan penyimpanan berkas.

Tak lama kemudian munculah Raka yang juga baru keluar dari ruangan yang sama dengan Anatasya. Berbeda dengan gelagat sang istri, Raka terlihat santai ketika melewati Anatasya dan Dinda yang kini melangkah masuk menuju ruangannya pribadinya.

"Tas...tadi kamu ketemu sama bos kita diruangan pemberkasan ya?" tanya Dinda mencari.

"Enggak kok Din, aku gak ngeliat dia disana" jawab Anatasya gugup.

"Sepertinya ada yang Anatasya sembunyikan sekarang...aku harus mencari tau" gumam Dinda dalam hati dengan segala dugaan-dugaan yang ada.

Sedangkan Anatasya yang tidak sadar akan segala kecurigaan sahabatnya tersebut hanya berbicara sendiri dalam hatinya akan kejadian yang ia lakukan tadi bersama Raka.

"Untung saja aku mengakhirinya tadi...kalau tidak, pasti akan ketahuan...tapi aku gak mimpikan dengar apa yang Raka katakan tadi," ucapnya dalam hati dengan perasaan sedikit bahagia....

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nur Safitri

Nur Safitri

harusnya raka jangan plinplan

2021-03-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!