Episode 15 Baby Girl

Hari pertama telah terselesaikan dan masih ada 29 hari untuk Anatasya lewati kedepannya. Berkas demi berkas mulai berkurang dari tumpukkannya. Namun tak terasa waktu sudah menunjukkan tepat pukul 17.00. Sebagian besar karyawan telah meninggalkan meja mereka dan sekarang hanya tinggal Anatasya sendirian yang masih fokus menyelesaikan pekerjaannya.

Anatasya melihat-lihat sekitar dan beberapa lampu yang sudah dipadamkan terlihat mengerikan menurut Anatasya.

"Sebaiknya besok saja aku menyelesaikannya" gumam Anatasya memutuskan niatnya lalu bersiap diri untuk segera pulang.

Setelah memasukkan beberapa barang penting didalam tasnya, Anatasya mulai melangkah untuk pergi karena berhubung ruang kerja Anatasya berada dilantai atas, mau tidak mau Anatasya harus memberanikan diri dan menyembunyikan segala ketakutannya.

Namun tiba-tiba, Anatasya menabrak sesosok tubuh dari sebuah kegelapan hingga membuatnya terjatuh kelantai.

"Aww..." ringis Anatasya memegangi kakinya yang terasa nyeri.

"Anatasya" panggil Raka yang ternyata adalah orang Anatasya tabrak tadinya.

Anatasya masih tidak bergumam, mendapati Raka dihadapannya saat ini karena bagaimanapun dia masih kesal akan ucapan Raka tadinya.

"Kenapa kau masih disini, inikan sudah jam pulang," ucap Raka mendekati Anatasya yang memegangi pergelangan kakinya.

"Bukan urusanmu" balas Anatasya ketus.

Raka menghela nafas panjang mendengar jawaban ketus dari istrinya tersebut.

"Anatasya...kamu kenapa lagi sih?" tanya Raka menyerah.

"Masih nanya...dasar pria kaku" ledek Anatasya dalam hati.

"Anatasya...aku nanya" mengangkat dagu Anatasya yang kini matanya telah memerah.

"Mau jawabannya kenapa...kamu gak sadar apa hari ini kamu jahat banget sama aku, udah ngasih pekerjaan banyak, ninggalin aku sendirian dikantor, ngehina penampilanku depan orang banyak...masih gak sadar" isak Anatasya mengeluarkan semua unek-unek yang ada dipikirannya yang sedari tadi dia pendam.

"Anatasya...aku tidak bermaksud seperti itu, hanya saja aku tidak suka pria-pria lain melihat tubuhmu" menjelaskan dengan nada lembut karena tak tega melihat Anatasya yang menangis tersedu-sedu.

"Kenapa kamu tidak suka pria-pria lain melihat tubuhku sedangkan kamu tidak peduli apalagi mencintaiku dan kamu juga memiliki wanita lain dibelakangku," ucap Anatasya dengan nada kecewa.

"Anatasyaa....ah sudahlah" umpat Raka menyerah dan langsung menggendong Anatasya yang terlihat terkilir itu.

"Hei turunkan aku" teriak Anatasya tapi tidak dihiraukan oleh Raka.

Setengah jam menempuh perjalanan, Raka dan Anatasya pun tiba dikediamannya. Raka membuka pintu mobil dan berniat untuk menggendong Anatasya kembali namun Anatasya menepis tangan Raka lalu keluar berjalan sendiri dengan tertatih-tatih.

Anatasya pergi menuju kamar sedangkan Raka pergi ke arah dapur untuk mengambil kotak P3K dan setelah itu ikut pergi ke kamar menghampiri Anatasya yang sekarang sedang duduk disofa memegang pergelangan kakinya yang kian membiru.

"Masih sakit?" tanya Raka sambil membawa kotak P3K.

Namun Antasya terlihat bungkam dan tidak berkeinginan untuk menjawab pertanyaan dari Raka.

"Sini biar aku obati" meraih kaki Anatasya.

"Tidak...biarkan aku sendiri" tolak Anatasya kembali menepis tangan Raka.

Raka yang tidak suka dibantahpun langsung menarik kaki Anatasya dengan paksa hingga membuat Anatasya berteriak kesakitan.

"Biar aku yang mengobatinya...kau diamlah jangan banyak membantah" mulai memijat kaki Anatasya dengan penuh kehati-hatian.

Raka terlihat sangat hangat dan lembut sekarang, tidak seperti tadi pagi dikantor sombong dan kasar fikir Anatasya memandangi wajah tampan suaminya itu.

"Tidurlah dan besok jangan dulu pergi ke kantor," ucap Raka setelah selesai memijat pergelangan kakinya.

"Baru sehari magang, masa iya udah mau izin" tolak Anatasya.

"Jangan khawatir berapapun nilai yang kau minta akan kuberikan" balas Raka.

"Aku tidak butuh bantuanmu, aku hanya perlu nilai murni dari hasil kerja kerasku" sindir Anatasya.

"Baiklah" Raka menyerah dan mulai beranjak dari duduk disofa.

"Kamu mau kemana?" tanya Anatasya.

"Ganti baju...kenapa ingin ikut...sini aku gendong" goda Raka sukses membuat wajah Anatasya memerah.

"Ih narsis banget sih...aku tuh cuman mau minta tolong gendong ke kasur," ucap Anatasya sambil meledek.

Mendengar permintaan sang istri, Rakapun kembali mendekat lalu menggendong Anatasya dan membaringkannya ke kasur.

Namun pada saat Anatasya hendak menarik selimut, Raka tiba-tiba mencium bibir Anatasya sekilas lalu berkata.

"Istirahatlah baby girl" seraya kembali melangkah menuju ruang ganti.

Sedangkan Anatasya entah karena senang atau apa, ingin sekali dia berguling-guling mengekpresikan apapun yang ada didalam hatinya.

22.00

Raka dan Anatasya mulai terlelap menuju mimpinya masing-masing. Namun, kesadaran Raka kembali ketika tiba-tiba ponselnya berdering.

dengan mata yang masih setengah tertutup, Raka meraba-raba meja disebelahnya untuk meraih ponselnya.

"Hallo" dengan nada seraknya.

"Apa...kirim alamat rumahmu, aku akan segera kesana," ucap Raka terlihat panik lalu pergi ketempat yang akan ia tuju saat ini.

Sesampainya di sebuah rumah, Raka langsung disambut dengan pelukan Sarah yang terlihat sangat ketakutan.

Raka terlihat tidak nyaman ketika melihat Sarah seperti ini karena bagaimanapun juga dia sudah memiliki istri.

"Raka, aku takut," ucap Sarah mengeratkan pelukannya kepada Raka.

"Jangan takut...aku sudah disini" balas Raka mencoba menenangkan.

Raka memapah Sarah untuk disofa lalu pergi ke dapur untuk mengambil segelas minuman untuk Sarah.

"Raka maaf telah mengganggumu karena aku tidak tau harus menghubungi siapa saat ini dan pada saat ketakutan seperti ini di pikiranku hanya cuma ada kamu," ucap Sarah sambil menunduk menyimpan wajah ketakutannya.

"Tidak masalah...yang penting sekarang kamu tidak apa-apa dan juga aku telah memerintahkan 2 pengawal untuk berjaga-jaga disini jadi kamu jangan khawatir lagi" jelas Raka.

Sarah yang mendengarnyapun mulai merasa lega karena hanya Rakalah yang bisa memberikan dia rasa aman seperti itulah kenapa dia tidak bisa melupakan Raka biarpun telah pergi beberapa tahun keluar negeri.

"karena malam juga sudah semakin larut dan kamu juga harus istirahat sebaiknya aku harus kembali" Raka mencoba pamit kepada Sarah.

Sedangkan Sarah yang merasa tidak terima Raka berniat untuk kembali ke kediamannyapun kembali memeluk Raka dengan erat.

"Sarah jangan seperti ini...sudah ada pengawalku yang menjagamu...aku harus pulang sekarang" Raka mencoba melepaskan pelukan Sarah.

"Raka temani aku semalam iniii saja...aku benar-benar butuh kamu sekarang" pinta Sarah yang sama sekali enggan untuk melepaskan pelukannya.

"Sarah...aku tidak bisa" tolak Raka kembali.

"Raka...please" pinta Sarah kembali dengan isaknya.

Mendengar Sarah terisak membuat Raka menjadi tidak tega meninggalkan Sarah sendirian.

"Baiklah...aku akan menemanimu malam ini," ucap Raka mengiyakan.

"Terima kasih Raka" balas Sarah senang.

"Aku akan menjagamu disini dan kamu tidurlah dikamar" melepaskan pelukan Sarah.

"Baiklah" Sarah setuju dan mulai merebahkan dirinya tak jauh dari keberadaan Raka yang duduk disofa berhubung rumah yang ia tempati cukup kecil.

"Raka aku pasti akan kembali memilikimu" tekad Sarah dalam hati***

Sedangkan Anatasya yang terbangun karena tidak menemukan Raka disebelahnya, memberanikan diri untuk turun kebawah mencari keberadaan Raka namun, Raka tak juga menampakkan dirinya.

"Kemana dia?" tanya Raka dalam hati.

Anatasyapun kembali ke kamarnya dan mendapati kunci mobil Raka yang tiada.

karena penasaran dengan keberadaan Raka, Anatasyapun berniat untuk menelponnya.

Panggilanpun masuk namun Anatasya tidak percaya dia malahan mendengar suara seorang wanita yang mengangkat panggilannya dan bukanlah Raka.

karena dada yang sudah sangat sesak, Anatasya pun mematikan panggilannya dan melemparkan ponselnya kasar.

"Sudah kuduga...dia memang tidak bisa hidup hanya dengan seorang wanita" gumam Anatasya kecewa.

Sedangkan Sarah terlihat bingung menerima panggilan tersebut.

"Anatasya...siapa dia? Kenapa malam-malam begini dia menelpon Raka dan apa hubungan mereka berdua?" tanya Sarah dalam hatinya.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!