Hari pernikahan telah tiba, Anatasya terlihat sangat gugup saat ini, apalagi mengetahui sifat calon suaminya yang sangat super duper dingin dan arrogant itu.
"Sayang, kamu cantik banget hari ini" puji Mira yang sangat kagum melihat pesona dan kecantikan putrinya hari ini.
"Makasih Ma" balas Anatasya tidak bersemangat.
"Kok lemes gitu sih sayang, hari ini adalah hari bahagia kamu loh. Jangan bikin mama sedih ah" pinta Mira yang mulai sedih melihat keadaan anaknya saat ini.
"Iya Mah maafin Anatasya udah bikin Mama sedih. Anatasya janji gak akan lemas dan akan terus semangat," ucap Anatasya sambil berpura-pura seakan dia besemangat di depan Mira ibunya.
Acara utama dalam kegiatan sakral telah dimulai, dada Anatasya bergemuruh, nafasnya seakan-akan mau putus dan desir darahnya seperti terhenti ketika Papanya menggandeng lengannya menuju tempat dimana pria yang akan menjadi suaminya kelak dan akan disaksikan oleh ribuan pasang mata di aula terkecuali sahabat maupun teman sekampus yang Anatasya kenal dikampus.
Penghulu dan beberapa orang yang akan menjadi saksi pernikahan telah menanti kedatangan Anatasya. Ijab kabul telah selesai diucapkan dan akhirnya Anatasya telah menjadi istri sahnya Raka.
Pernikahanpun selesai dan Anatasya langsung mengganti baju pengantinnya dengan hanya menggunakan dres pendek tanpa lengan yang terlihat sangat seksi.
Anatasya memang senang menggunakan pakaian tersebut ketika hendak akam tidur karena baginya pakaian seperti ini sangat nyaman. Walaupun sekarang Anatasya lupa bahwa dia tidak tidur sendirian lagi karena berhubung Raka masih di luar membicarakan sebuah bisnis.
Suara ayam tetangga menyadarkan anatasya dari tidur nyeyaknya, tanpa membuka mata Anatasya meraba gulingnya yang dia rasa sangat aneh itu.
"Kok kayak bukan guling ya..." gumam Anatasya dalam hati dan terus meraba tanpa membuka mata.
Dan betapa kagetnya dia di saat membuka mata, ternyata bukan guling yang dia peluk dan ternyata pria tampan yang bertelanjang dada disampingnya yang tidak lain adalah Raka suaminya.
Hampir saja Anatasya mau berteriak tapi Raka sudah terlebih dahulu menutup mulutnya dengan telapak tangannya yang besar dan keras itu sehingga membuat mulut Anatasya sulit untuk terbuka.
"Kamu kenapa sih, pagi-pagi gini mau teriak?" ketus Raka.
Anatasya yang masih bingung berusaha melepaskan tangan Raka dengan susah payah dan menatap Raka tajam.
"Kamunya yang kenapa disini haa...? Kamu pasti mau macem-macem sama aku" tuduh Anatasya sedikit berteriak sambil memundurkan posisinya menjauh dari Raka.
"Trus mau dimana hah..." Raka dengan suara serak dan mata yang sayu karena menahan kantuknya.
Tanpa menjawab apa-apa Anatasya langsung memeriksa tubuhnya dengan wajah ketakutan.
"Apa yang sedang kau periksa haa... kita belum melakukan apapun semalam karena kau telah duluan terlelap" gerutu Raka.
Mendengar perkataan Raka barusan membuat Anatasya sedikit tenang dan Anatasya langsung bergegas menuju kamar mandi.
Setelah itu, Anatasya seger memilih untuk mandi dan selesai mandi Anatasya segera memakai pakaian yang sempat ia bawa tadi ke dalam kamar mandi. Setelah berpakaian Anatasya keluar dari kamar mandi dan melangkah pergi dari kamar tanpa menatap Raka yang sudah kembali terlelap.
Anatasya melangkah menuju meja makan untuk sarapan. Di sana juga telah berada Papa dan Mamanya Anatasya dan juga Ibu dan ayah mertuanya yang sudah sedari tadi menunggu kedatangan sang pengantin baru.
"Selamat pagi" sapa Anatasya kepada keluarganya.
"Dimana Raka? Kok enggal barengan turunnya" tanya Mira mengitrogasi Anatasya.
"Raka masih tidur Mah, mungkin dia kecapekan" jawabnya langsung duduk di kursi yang bersebelahan dengan Mira ibunya.
Mendengar perkataan Anatasya barusan membuat orang-orang yang menduduki meja makan tersenyum dan melihat satu sama lain. Anatasya yang melihatnya hanya menggaruk rambutnya keheranan.
"Jeng, sepertinya kita akan segera memiliki cucu" bisik Adelia kegirangan kepada Mira yang ternyata juga satu pemikiran dengan Mamanya Raka.
Semua sudah berkumpul di meja makan dan selesai sarapan mereka langsung bersiap untuk kembali kerumahnya terkecuali Raka dan Anatasya yang memang sekarang sudah berada dirumah yang Raka bangun 2 tahun lalu.
Setelah sudah siap Anatasya langsung melangkah dan berdiri merangkul Mamanya sambil meneteskan air mata, Anatasya sangat sedih berpisah dengan keluarganya dan tinggal bersama suaminya yang kaku dan sombong itu.
"Jaga diri baik-baik ya sayang, jangan bandel dan layani Raka dengan baik!" kata Mira kepada Anatasya.
"Iya Ma, Mama Papa harus jaga kesehatan juga ya...!" kata Anatasya sambil memeluk Papa dan Mamanya bergantian.
Setelah semuanya pergi, kini hanya tersisa Raka, Anatasya dan beberapa pelayan dirumah ini. Anatasya terlihat begitu malas ketika melihat wajah suaminya yang sama sekali tidak menegurnya dari mulai sarapan tadi pagi hingga sekarang.
"Hey, simpan semua barangmu yang berantakan dengan rapi didalam kamar!" kata Raka menunjuk kearah kamarnya ketika mendapati Anatasya sedang asik bergelut dengan ponselnya.
Tanpa menjawab Anatasya langsung bergegas pergi menuju kamarnya dan merapikan semua barang yang menurutnya sangat berserakan itu.
Tak lama kemudian, Raka masuk kedalam kamar mengambil beberapa map didalam laci meja dengan wajah yang sangat dingin dan tidak sama sekali memperdulikan Anatasya yang tengah merapikan pakaian serta barangnya.
"Kau tidak kerja?" tanya Anatasya.
"Tidak..." balasnya cuek dan langsung meninggalkan Anatasya.
"Ya ampun baru pertama kali ini seorang Anatasya dicuekin kayak gini. Memang gak normal tu manusia" gerutu Anatasya sambil melipat bajunya dengan kesal.
Satu hari telah berlalu menjadi istri dari seorang pria yang tingkat kekakuan dan kedingininnya yang melewati benua Antartika.
Hari ini Anatasya dan Raka kembali dengan aktivitas mereka masing. Raka yang akan sibuk bekerja dan Anatasya akan sibuk untuk berkuliah.
Selesai berkemas diri, Anatasya bergegas menuju meja makan. Raka yang sudah sedari tadi duduk disini diam-diam memperhatikan Anatasya yang baru turun dengan pakaian yang sangat seksi baginya walaupun memang tidak dapat dipungkiri bahwa Anatasya sangat cantik melebihi kecantikan Sarah.
"Kamu ingin pergi kampus atau ingin pergi ke diskotik sih," ucap Raka ketika Anatasya baru saja duduk dihadapannya.
"Maksud kamu" tatap Anatasya tajam kearah Raka.
"Aku kira penampilanmu saat ini tidak pantas untuk pergi ke Kampus dan pantasnya hanya pergi ke Diskotik layaknya wanita malam lainnya" balas menatap Anatasya.
"Hey, tolong dijaga mulut kalau bicara ya" bentak Anatasya dengan mata berkaca-kaca atas perkataan Raka barusan.
"Cepat ganti pakaianmu!" perintah Raka tidak ingin memperpanjang debatnya.
"Enggak mau" tolak Anatasya yang berniat untuk pergi ke Kampus sendirian tapi terlebih dahulu dihadang oleh Raka.
"Ganti!" tegas Raka yang mencengkram kuat lengan Anatasya.
"Hei...lepasin, sakit tau" berusaha menepis namun tetap saja tidak terlepas.
"Cepat ganti!" Raka kembali mengulang nya.
"Kamu kenapa sih, aku nyaman berpenampilan kayak gini tau. Mama dan Papa gak pernah nyuruh aku buat ganti baju kalau seperti ini" Anatasya membela diri.
"Tapi sekarang aku adalah suamimu. Akulah yang berhak mengatur hidupmu mulai dari sekarang dan aku juga tidak mau nanti pria lain menganggap kamu gadis yang bukan-bukan" Menatap Anatasya dengan tajam.
Anatasya seketika diam mendengar Raka yang terlihat sangat posesif terhadapnya.
"Cepat ganti jika kamu masih menyayangi semua pakaianmu dilemari" ancam Raka melepaskan cengkeramannya dan melangkah pergi menuju mobil.
Bersambung.
Mohon dukungannya reader untuk riview dan subscribe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Ule Lee Tea
semaangst tor
lnjtkn
2021-05-08
1
Halimahpudantumanggor Limah
semangat terus thorr
2021-03-06
2