19.30
Sanjaya yang ditemani langsung oleh sang istri telah tiba di kediaman keluarga Brapto. Para pelayan ataupun seisi rumah dengan penuh hormat menyambutnya. Mereka membimbing kedua tamu tersebut untuk menuju ruangan yang telah dipersiapkan khusus untuk pertemuan yang cukup sakral malam ini.
"Pa, Raka kok belum dateng juga sih" gerutu Adelia ibunda Raka yang terlihat panik.
"Tenang Ma! Sekarang Raka sudah didalam perjalanan, sebentar lagi pasti sampai kok" jelas Sanjaya menenangkan istrinya.
Setibanya Sanjaya dan istrinya di ruangan utama kembali disambut dengan hangat oleh kedua orang tua Anatasya mereka pun hanyut dalam perbincangan seketika.
Hingga tak terasa Raka telah tiba di kediaman calon istrinya dan memakirkan mobil di dalam garasi.
Para pelayan wanita yang melihat kedatangan Raka melongo tidak percaya.
Bagaimana tidak, sangat beruntunglah majikan mereka mendapatkan pria yang begitu tampan seperti Raka. Dengan tubuh atletis, kulit putih, rahang tegas, bibir seksi dan hidung yang mancung membuat Raka terlihat sangat sempurna.
"Selamat datang Tuan, mari saya antar keruangan utama" seorang pelayan menunjukan arah jalan kemana Raka akan pergi.
Tap...tap...tap suara hentakan kaki kian mendekat dan terlihatlah wajah tampan Raka yang mempesona diruangan utama.
"Selamat malam, maaf jika saya terlambat" sapa Raka dengan hormat.
"Tidak perlu sungkan Nak. Silakan duduk, Anatasya juga masih belum turun sedari tadi karena tadi agak telat pulangnya mungkin karena macet" Brapto berusaha memberikan alasan yang tepat agar mereka tidak mencari-cari keberadaan Anatasya yang hingga saat ini tak kunjung keluar.
Hingga akhirnya Brapto memerintahkan salah satu pelayan untuk menghampiri putrinya agar segera turun dan bergabung bersama mereka.
Tak lama kemudian turunlan Anatasya dengan menggunakan gaun selutut berwarna putih dengan polesan make up yang tidak terlalu tebal namun tidak mengurangi kecantikan yang ada pada dirinya.
"Selamat malam, maaf Anatasya ketiduran" sapa Anatasya kepada orang-orang yang telah berkumpul memenuhi ruangan utama.
Raka yang tadinya tengah fokus berkutik dengan ponselnya seketika menghentikan aktivitasnya karena dicubit oleh ibundanya Adelia.
"Lihat tu, calon istri kamu Ka cantik banget," ucap Adelia menunjuk kearah Anatasya.
Mendengar ucapan Adelia, Raka langsung melihat kearah Anatasya yang kini duduk bersebelahan dengan ibunya.
Memang benar apa yang dikatakan ibunya barusan. Anatasya sangat cantik malam ini, dia sampai terpukau dengan pesona yang ditunjukkan calon istrinya itu.
Risih dengan Raka yang tak henti-henti menatap kearahnya membuat Anatasya merasa tidak nyaman.
"Aku tau aku cantik, tapi jangan gitu juga kali ngeliatnya. Dasar pria mata jelalatan" gerutu Anatasya dalam hati.
"Ehem..." Brapto mulai angkat bicara dan Rakapun mulai tersadar akan apa yang ia tatap sedari tadi dan langsung mengalihkan pandangannya.
"Berhubung semua sudah berkumpul disini. Sebaiknya kita segera memulai membicarakan tentang rencana perjodohan ini," ucap Brapto dengan penuh wibawa dan dibalas dengan anggukan kedua orang tua raka dan ibundanya Anatasya terkecuali Anatasya dan Raka yang terlihat acuh.
"Pasti kalian sudah mengerti maksud kami menjodohkan kalian berdua karena semua ini juga demi kepentingan dan keselamatan keluarga kita dan saya selalu papanya Raka berharap kalian berdua menyetuji perjodohan ini" balas Sanjaya yakin.
"Jadi gimana keputusan antara Raka dan Anatasya, setuju?" tanya Brapto dan Sanjaya bersamaan dengan penuh harap tentunya.
Raka menjawab setuju dengan ekpresi malas sedangkan Anatasya menjawab dengan anggukannya.
"Wah...syukurlah" sambut orang tua Raka dan Anatasya bersamaan dan senyum bahagia yang merekah terukir diwajah mereka.
Cukup lama sudah 2 keluarga yang akan menjadi 1 keluarga tersebut berbincang-bincang. Hingga satu persatu orang tua Raka dan Anatasya pergi untuk membicarakan hal yang sedikit pribadi.
" Anatasya Sayang mama mau ngajak jeng Adelia buat keliling-keliling rumah dulu ya. Kamu yang baik sama Raka," ucap Mira meyipitkan matanya sebelah dan langsung bergegas pergi hingga hanya meninggalkan Raka dan Anatasya berduan di ruangan utama.
Anatasya menghela nafas panjang melihat kesengajaan kedua orang tuanya untuk membuat dirinya berduan bersama Raka.
Sedangkan Raka biasa-biasa saja menanggapi tingkah kedua orang tuanya dan kembali sibuk berkutik dengan ponsel pintarnya tanpa berinisiatif untuk menyapa maupun memulai untuk berbicara.
"Ishh...dasar pria es. Dia tampak menganggap seolah aku tidak ada di hadapannya" fikir Anatasya kesal.
Raka yang menyadari tatapan sinis dari Anatasya lebih memilih untuk tidak menanggapinya dan dia lebih memilih memberitahu asisten pribadinya untuk mengurus laporan yang tadi sempat ia tinggalkan diruang kerja.
"Hei" panggil Anatasya memberanikan diri.
"Hmm" balas Raka cuek.
"Heii, kenapa kamu menyetujui perjodohan ini?" tanya Anatasya menatap lekat pria tampan yang ada dihapannya saat ini.
"Aku tidak memiliki pilihan lain" jawab Raka yang masih tidak memindahkan pandanganya dari layar ponsel.
"Apanya yang gak ada pilihan lain? Kalau tadinya kamu ngotot buat enggak setuju tentang perjodohan ini aku juga akan bantu kamu untuk ikut-ikutan enggak setuju tau dan kamu taukan aku ini masih muda, biarpun kamu terlihat elegan dan tampan tapi aku tidak terlalu menyukai pria dewasa apalagi tua!" jelas Anatasya blak-blakan.
"Aku juga tidak menyukai anak kecil sepertimu. Tapi karena aku menghargai keputusan papa jadi aku memilih untuk menyetujuinya" sindir Raka.
Tidak terima dipanggil anak kecil membuat kepala Anatasya seketika mendidih.
"Denger baik baik ya Tuan Raka Sanjaya, aku bukan anak kecil. Umurku sudah lebih dari 20 tahun dan anak kecil usianya bukanlah 20 tahun keatas Tuan Raka terhormat" nada-nada yang penuh penekanan Anatasya lontarkan.
Raka menghentikan aktivitasnya dan mengalihkan pandangannya langsung kearah Anatasya.
"Gadis remaja maupun dewasa akan menyukai pria yang lebih tua sedangkan anak kecil akan menyukai bocah-bocah ingusan yang masih meminta uang kepada orang tuanya. Pasti putri semata wayang dari pak Brapto akan mengerti apa maksud saya barusan" beranjak dari sofa dan langsung pergi meninggalkan Anatasya dengan wajah yang sudah terlihat sangat murka.
"Dasar pria tua" umpat Anatasya kesal.
Keesokan harinya...
Seperti biasa, Anatasya pergi kekampus sebagai rutinitasnya sehari-hari jika ada mata kuliah yang harus ia hadiri. Anatasya terbilang anak yang berprestasi jadi dia menjadi salah satu mahasiswa yang sangat populer di tempat ia menimba ilmu saat ini.
Banyak pria yang mendambakan Anatasya tapi Anatasya tidak terlalu merespon pria-pria tersebut.
Anatasya pernah menyukai seseorang yang merupakan senior di kampusnya. Namun, orang yang ia sukai tersebut baru-baru ini memiliki hubungan dengan gadis yang juga merupakan senior namun dari fakultas yang berbeda.
Anatasya awalnya terlihat kecewa mendengar orang yang ia sukai telah memiliki pacar. Tapi ia tidak mau terlalu berlarut-larut dengan hal yang belum pasti untuknya.
Setelah kelas selesai, Anatasya bersamaan dengan kedua sahabatnya mampir kesebuah kafe untuk bersantai sejenak dengan menikmati makanan dan minuman yang telah mereka pesan.
"Tasya kamu udah denger belum gosip terbaru tentang Kak Bram?" tanya Dinda sambil mencolek lengan Anatasya.
"Males ah denger nama Kak Bram, ganti topik lain dong Dinda" balasnya tidak bersemangat.
"Bener nih, gak mau tau?" goda Akila kembali.
"Iya...iya memangnya ada apa sih" akhirnya Anatasya pun menyerah.
"Kak Bram udah putus dengan sisi pacarnya itu loh" jelas Dinda dengan wajah girang.
"Putus?" Anatasya mengulangi.
"Iyah putus. Katanya sih Sisi itu selingkuh dan hanya pacaran sama Kak Bram hanya buat manfaatin untuk dia nyelesain skripsinya" jiwa tukang gosip Dinda membara.
"Kasihan yah Kak Bram" sahut Akila prihatin.
Anatasya pun ikut-ikutan prihatin dan sedih mendengar orang yang ia sukai diperlakukan jahat seperti itu, Namun Anatasya juga terlihat tidak bersemangat karena sebentar lagi dia akan menikah dan otomatis peluang seperti ini harus dia lepaskan.
"Tasya ini peluang buat kamu untuk kembali ngejar Kak Bram. Jangan kasih kendor kami akan selalu mendukung dan membantu kamu" Dinda memberikan semangat kepada Anatasya untuk kembali memiliki Bram karena itulah hal yang Anatasya inginkan sejak dulu memasuki kuliah.
"Terima kasih Din" balas Anatasya dengan senyum hambar.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Jasmina Faddilah
SEMANGAT!!
2021-02-16
1