Anatasya dengan langkah perlahan mulai memasuki area kampus dengan rasa perih yang masih ia rasakan dengaan sekuat tenaga harus ia tahan karena kalau tidak, takutnya para penghuni kampus berpikir yang tidak-tidak terhadap dirinya.
Sedangkan Dinda dam Akila yang sedari tadi mencari keberadaan Anatasya mulai bernafas lega karena sekarang mereka berdua sudah menemukan Anatasya. Mereka berduapun melangkah menghampiri Anatasya.
"pagi Anatasya cantik" sapa Dinda dan Akila yang seketika membuat wajah Anatasya tegang karena takut sahabatnya akan menyadari keanehannya pada saat berjalanan.
"Pagi" balas Anatasya
"Kenapa wajah kamu, kok tegang banget?' heran Akila.
Anatasya memegang pipinya lalu berkata
"Aaa masa sih Kila...perasaan biasa-biasa aja kok," ucap Anatasya mencoba meyakinkan sahabatnya.
"Wah hari ini Anatasya cantik yah," ucap Dinda menggoda seraya senyam senyum kearah Akila.
"Aaah benarkah" sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Pantesan hari ini Anatasya lama banget datang kekampus, ternyata dia lagi dandan cantik untuk ketemuan dengan seseorang" Akila memicingkan matanya sebelah.
"Maksud kalian" dengan wajah keheranan.
"Itu Anatasya, Kak Bram dari tadi ngencariin kamu dan dia juga minta tolong sama kami buat ikut cariin kamu" jelas Dinda.
Sedangkan Anatasya sudah menggeram kesal atas kejadian yang menimpanya semalam karena Bram yang sudah berusaha untuk menjebak dan hampir saja membuat dia celaka.
"Dimana Kak Bram sekarang?" tanya Anatasya dengan wajah serius.
"Ciee yang udah gak sabaran" goda Dinda dan Akila.
"Dindaaaa, Akilaaa" dengan nada penuh penekanan.
"Iya...iya...Kak Bram sekarang ada di lantai paling atas tepatnya atap kampus," ucap Dinda.
dan Anatasya langsung berlalu di hadapan kedua sahabatnya untuk bergegas menemui Bram dan meminta penjelasannya atas kejadian semalam.
karena langkahnya yang begitu tergesa-gesa tak terasa sekarang Anatasya sudah berada di atap kampus dan Bram yang mengetahui akan kedatangan Anatasya langsung berbalik sembari tersenyum manis kearah Anatasya.
Anatasya melangkah mendekat kearah Bram lalu PLAK....satu tamparan melayang dipipi kanan Bram.
"Anatasya?" Bram yang terlihat bingung atas kesalahan apa yang ia lakukan hingga Anatasya menamparnya tiba-tiba.
"Aku bener-bener gak nyangka Kak, aku kira Kak Bram adalah orang baik, aku kira apa yang dikatakan Sisi semuanya adalah bohong dan ternyata dia benar Kak Bram adalah orang jahat sama dengan lelaki-lelaki bejat banyak diluaran," ucap Anatasya mengeluarkan semua unek-unek yang ada dikepalanya.
"Maksud kamu apa Anatasya, aku sama sekali enggak ngerti?" tanya Bram memegang bahu Anatasya mencoba untuk menenangkan.
"Sudahlah Kak jangan akting kayak gini, udah jelas-jelas semalam Kak Bram yang nyuruh aku buat ketemu sama Kak Bram di bar tapi Kak Bram enggak juga dateng-dateng dan malahan ada seorang pria yang dateng buat nyelakain aku, kurang ngerti apa lagi sih Kak" Anatasya murka.
"Anatasya aku memang bener-bener gak tau dan aku bener-bener gak ngajakin kamu ketemuan apalagi di tempat kayak gitu" Bram meyakinkan.
"Bohong...aku kecewa sama Kak Bram" bentak Anatasya sambil menepis kedua tangan Bram yang memegang bahunya dan ketika Anatasya hendak pergi, Bram memeluk tubuh Anatasya dengan posisi Anatasya yang membelakanginya.
"Anatasya percayalah, aku benar-benar gak ngelakuin ini semua. Aku baru tiba disini tadi subuh dan aku sama sekali tidak mengirim pesan apapun," ucap Raka memeluk Anatasya dengan erat.
"Aku tidak butuh penjelasan Kak karena aku hanya butuh sebuah bukti" tegas Anatasya melepaskan dirinya dari pelukan Bram dan berlalu meningglkan Bram sendirian sekarang.
"Kurang ajar, siapa yang udah berani menjebak diriku seperti ini," ucap Bram penuh emosi.
Sedangkan Sisi yang tengah mengintip Anatasya dan Bram terlihat tersenyum puas atas rencannya yang berjalan.
"Bram hanya milikku dan hanya untukku seorang" tegas Sisi dalam hati sambil tersenyum licik***
Brak...Anatasya membanting tasnya ke meja hingga membuat Dinda dan Akila yang sedang asik menggosip terkejut.
"Tas, kamu kenapa? Berantem ya sama Kak Bram" tanya Dinda keheranan.
"Dinda, Akila mulai hari ini detik ini jangan sebut nama Kak Bram lagi dihadapanku" tegas Anatasya hingga membuat kedua sahabatnya menjadi semakin terlihat bingung.
"Memangnya kenapa Tas?" tanya Akila yang dan sama sekali tidak dijawab oleh Anatasya.
Dinda memberikan kode kepada Akila agar berhenti bertanya tentang Bram kepada Anatasya karena sepertinya saat ini Anatasya memang sedang dalam suasana yang buruk dan mungkin ada sedikit kesalahpahaman antara Bram dan Anatasya saat ini fikir Dinda.
"Anatasya..." panggil Dina.
"Hmm..." sahutnya ketus.
"Ayolah Tas, aku sedang tidak ingin membahas tentang Kak Bram loh karena ade sesuatu yang lebih penting dari itu" Dinda terlihat sangat serius.
"Apa itu!" tanya Anatasya yang baru mau menghadap kearah kedua sahabatnya.
Dinda menyodorkan sebuah amplop dan mempersilakan Anatasya untuk membukanya.
"Surat rekomendasi magang dari kampus?" gumam Anatasya keheranan.
"Iya Tas, kampus merekomendasikan kita untuk magang ditempat yang sama sedangkan Akila diperusahaan yang berbeda dan besok kita udah mulai untuk pengenalan disana" jelas Dinda.
Selain mendengar penjelasan dari Dinda, Anatasya terlihat sangat serius membaca surat tersebut dan betapa terkejutnya d ketika dia mengetahui bahwa magang diperusahana suaminya sendiri.
"Harus banget disini?" tanya Anatasya tak percaya.
"Iya dong Tas, mau gimana lagikan dari pada kita enggak dapet tempat magang" jawab Dinda.
Sedangkan Anatasya hanya bisa menggerutu dalam hati atas apa yang akan terjadi nantiya jika dia benar-benar magang di perusahaan Raka. Apalagi mengingat jika Dinda magang satu perusahaan dengannya, bisa-bisa pernikahan yang selama ini dia sembunyikan bisa terbongkar begitu saja***
Terdengar seseorang sedang mengetuk pintu dari balik pintu ruangan Raka dan Raka yang terlihat sangat sibuk membuka suaranya agar seseorang tersebut masuk keruangannya.
"Selamat siang Tuan, maaf jika mengganggu karena disini saya membawakan data data mahasiswa yang Tuan pinta dan akan magang mulai dari besok," ucap karyawan tersebut.
"Apakah sudah kau atur sebagaimana yang aku pinta?" tanya Raka meraih data tersebut.
"Sudah Tuan, dan mulai besok mereka akan mulai magang disini" jelasnya lagi.
Raka pun tersenyum ketika melihat data Anatasya yang akan menjadi salah satu mahasiswa yang turut untuk magang diperusahanny.
Flashback On...
Setiap tahun perusahahaan Raka selalu menerima 2 mahasiswa untuk turut ikut serta bergabung bersama perusahaanya walaupun hanya sekedar magang karena siapapun yang terpilih untuk magang diperusahaannya berarti memiliki keberuntungan yang sangat baik, bagaimana tidak perusahaan Raka adalah perusahaan yang paling sukses di kota tersebut
"Ini tuan 2 data mahasiswa yang direkomendasikan dari kampus," ucap sekretaris dengan sopan memberikan data kepada bosnya
Rakapun memeriksa data tersebut lalu mengernyitkan dahinya ketika melihat foto Dinda dan Akila yang merupakan kedua sahabat istrinya.
"Bagaimana Tuan? Apakah sudah tidak ada lagi masalah?" tanya sekretarisnya lagi.
"Ganti mahasiswa yang bernama Akila dengan mahasiswa yang bernama Anatasya untuk magang disini" tegas Raka kepada sekretarisnya.
Sedangkan sekretarisnya yang terlihat bingung hanya bisa mengiyakan semua perintah yang bosnya katakan karena bagaimanapun pihak kampus takakan menolak jika Raka menggantinya begitu saja.
Flash back off...
Beruntunglah bahwa Raka akan lembur malam ini dan tak akan pulang hingga besok kerumahnya karena kalau tidak Anatasya pasti akan mengamuki Raka jika tau ini semua adalah bagian dari ulah Raka.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments