I Love You Mr Arrogant
"Pa, Anatasya ini masih kuliah dan masih tidak ingin berfikir tentang menikah. Apalagi dengan cara di jodohin seperti ini, pokoknya Anatasya menolak!" tegas seorang gadis bernama Anatasya yang merupakan anak tunggal dari keluarga Brapto sang pengusaha properti kaya raya nan terpandang itu.
"Anatasya! Ini sudah keputusan bulat buat papa. Jadi, tidak ada alasan untuk kamu menolak" balas Brapto yang sukses membuat Anatasya menetaskan air mata tidak percaya.
"Papa jahat, Anatasya benci sama papa!" langsung berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya.
Mendengar apa yang di lontarkan anaknya barusan membuat mama Anatasya yaitu buk Mira berusaha menenangkan pak Brapto dan memberikan pengertian agar dapat memberi sedikit waktu untuk putrinya menenangkan diri dan memikirkan ini semua.
Klekk....
pintu terbuka hingga membuat Anatasya yang tadinya terlentang langsung sontak menoleh kebelakang dan syukurlah orang yang membuka pintu adalah mama Anatasya dan bukan papanya.
Anatasya yang menyadari kedatangan mamanya langsung bangkit dan memeluknya dengan erat tangisannya pun semakin menjadi-jadi hingga membuat ibunda kesulitan untuk mendiamkannya.
"Sudahlah sayang, jangan terus-terusan nangis ah. Kamu enggak kasian yah sama mama jadi ikut-ikutan sedih nih" berusaha menenangkan putri kesayangannya yang tak kunjung berhenti menangis.
"Habisnya papa jahat. Papa gak lagi sayang sama tasya" rengek Anatasya kecewa dengan segala keputusahan yang telah dibuat oleh papanya.
"Anatasya sayang, jangan ngomong gitu dong. Papa ngelakuin ini semua bukan karena ayah tidak sayang sama Anatasya tapi papa ngelakuin ini semua agar Anatasya terlindung dari orang-orang yang mendekati Anatasya hanya seolah-olah ingin mengincar harta dan perusahaan keluarga kita sayang!" mencoba memberikan penjelasan agar Anatasya tidak terus-terusan berfikir buruk tentang papanya.
"Tapi Anatasya masih mau hidup bebas tanpa adanya sedikitpun ikatan ma" pinta Anatasya menatap mamanya dengan wajah menyedihkan.
Mira menangkap kedua pipi mulus Anatasya dan membelainya penuh kelembutan.
"Anatasya sayang, tolong turutin kemauan papa kali ini saja ya. Anatasya sayangkan sama papa?" tanya Mira kepada Anatasya yang langsung dibalas dengan anggukan pelannya.
"Nah kalau memang sayang terima perjodahan ini. Jangan membuat papa marah hingga membuat penyakit jantungnya kembali kambuh dan percayalah pilihan papa pasti yang terbaik sayang" tanpa sadar air mata Mira pun menetes tak sanggup sebenarnya dia memaksa Anatasya.
Namun semua ini juga demi kepentingan, keselamatan Anatasya dan keluarganya.
Mengingat banyak sekali saingan bisnis Brapto yang kadang-kadang mengintai Anatasya.
Mereka berharap setelah Anatasya menikah dengan putra dari keluarga Sanjaya dapat memberikan putrinya rasa aman karena bagaimana pun juga keluarga Sanjaya merupakan keluarga yang sangat ditakuti oleh kalangan pengusaha di penjuru dunia.
Jadi, siapa pun yang berani macam-macam terhadap keluarga Sanjaya dapat dipastikan tidak akan ada hari esok untuk mereka.
Pak Brapto memiliki hubungan sangat baik dengan Sanjaya hingga mereka dengan tangan terbuka mau melakukan perjodohan ini dan pak Brapto sangat memberikan kepercayaan kepada putra Sanjaya untuk menjaga putrinya setelah menikah nantinya.
Sedangkan Raka yang merupakan anak tunggal dari keluarga Sanjaya hanya mengangguk tidak peduli mendengar perjodohan yang dilakukan oleh papa dan rekan bisnisnya itu.
Dia tidak ingin begitu ambil pusing karena dia adalah tipe pria yang sangat dingin dan tidak peduli dengan apapun disekitarnya keculi pekerjaan yang saat ini ia geluti dan telah sukses membuat namanya menjadi melejit dimanapun.
Bagaimana tidak di usia yang bisa dikatakan cukup muda dalam dunia usaha telah membuat dia sukses mengeluti bidangnya itu dan ketampanannya merupakan nilai plus sehingga membuat dia menjadi pria yang sempurna disetiap kalangan wanita.
"Bagaimana Raka? tentunya kamu setuju dong dengan perjodohan yang papa rencanakan ini?" tanya Sanjaya kepada putra semata wayang yang telah sukses mengontrol perusahaannya itu.
"Hmm," kata andalannya yang cukup untuk menjawab keingintahuan sanjaya.
"Papa sangat bangga sama kamu, bukan hanya mampu menjalankan perusahaan kamu juga mampu menghormati keputusan papa nak" Sanjaya menepuk bangga bahu Raka.
Raka tersenyum kecil mendengar Sanjaya yaitu papanya yang sangat mempercayainya.
"Kalau begitu Raka pergi ke kamar dulu pa" izin Raka pergi setelah dipersilakan oleh papanya.
"Oh iya...jangan lupa juga Raka untuk besok malam kita akan berkunjung kerumah calon istri kamu dan papa harap kamu akan datang" mengingatkan Raka atas kunjungannya besok malam kerumah keluarga Brapto.
Raka mengangguk yang menandakan ia akan pergi besok malam menghadiri kunjungan tersebut.
Keesokan harinya...
Anatasya terlihat lemas mengikuti setiap mata kuliah yang diajarkan dosen hari ini.
Dia terlihat tidak bersemangat memikirkan keputusan yang akan dia ambil malam nanti.
Satu sisi ia ingin menolak tapi disisi lain dia tidak ingin membuat kesehatan papanya terancam. Apa jadinya jika nanti ia ngotot menentang keputusan papanya?
Kegiatan kelas telah selesai. Anatasya berniat untuk segera pulang lalu beristirahat. Namun, sahabatnya Dinda, dan Akila tiba-tiba datang mehampirinya.
"Hai Tuan putri, nanti malem ngumpul yuk dicafe biasa" ajak Dinda dan Akila mengangetkan Anatasya.
"Huuf kalian berdua ini ngagetin aja" cetus Anatasya masam.
"Hehehe kami enggak berniat kok ngagetin kamu cantik, hanya aja kamunya yang dari tadi dikelas bengong-bengong gak jelas. Ada apa sih emangnya?" tanya Dinda penasaran.
"Enggak apa-apa kok Din. Mungkin karena ngantuk" jawabnya bohong karena belum siap memberitahu yang sebenarnya kepada kedua sahabatnya itu.
"Jadi, gimana nanti malem. Mau gak?" tanya Akila lagi.
"Enggak ah...aku lagi gak enak badan, lain kali aja yah" tolak Anatasya berharap kedua sahabatnya dapat mengerti.
"Ya udah deh kalau gitu biar aku sama Akila aja" balas Dinda mengerti.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup membosankan akibat macetnya jalan. Akhirnya Anatasya tiba di kediamnnya.
Para pelayan menyambut Anatasya dengan hangat, suasana seperti ini telah begitu biasa baginya. Dilayani bagaikan seorang putri mahkota yang berada didalam istana megah tanpa sedikitpun kekurangan apapun.
Anatasya melemparkan kasar tubuhnya diatas kasur. Ia mengehela nafas panjang atas keputusan apa yang akan dia berikan nantinya.
"Seperti apa pria yang akan menjadi suamiku. Apakah ia tampan? Apakah dia baik? Apakah dia bisa memanjakan ku sebagai mana papa dan mama biasa lakukan? Aku benar-benar hampir gila memikirkannya" sambil menatap langit-langit kamarnya.
Tok...tok
"Masuk" teriaknya malas.
Seorang pelayan membuka pintu dan memberikan penghormatan kepada Anatasya.
"Maaf Non jika saya menganggu. Tapi, nyonya memerintahkan saya untuk membawakan gaun yang akan Nona kenakan nanti malam," ucap pelayan tersebut dengan ramah.
"Mama sekarang dimana?" tanya Anatasya.
"Nyonya ada di kamar Non" jawabnya sambil menundukan kepala.
"Pergilah dan terima kasih telah membawakan gaun ini" Anatasya memberikan isyarat agar pelayan tersebut pergi meninggalkan dirinya sendiri.
Sudah setengah jam Anatasnya merenung hingga ia akhirnya memutuskan untuk berendam di bathub untuk menenangkan sejenak pikirannya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Halimahpudantumanggor Limah
semangat author💪💪
semoga makin banyk yang like dan dukung
2021-03-05
1
Ishiba Aoi
semangat kak Wyna..
2021-02-22
1