PART. 16

tak bertemu pun rasa ini tetap kuat

💧💧💧 Thoriq Mahardika 💧💧💧

...happy reading...

"Bapak dan ibu, atas nama rumah sakit Mandiri Care kami mohon maaf yang sebesar-besrnya atas keteledoran tenaga medis kami dan sebagai permohonan maaf kami, saya yang akan merawat anak bapak dan ibu sampai benar-benar pulih dan bebas dari semua biaya, kami tau bapak dan ibu bisa membayar biaya rumah sakit tapi hal ini merupakan bentuk penyesalan dari kami, saya mohon bapak dan ibu jangan tersinggung " dengan wajah penyesalan, Rasya memohon hingga pak Hans tak bisa menolaknya.

"Baiklah dokter, maaf jika tadi kami marah marah " kata pak Hans tak enak hati

"Gak apa-apa pak, saya pun akan berbuat yang sama jika berada pada posisi bapak, sekarang mari saya ingin liat keadaan anak bapak dan ibu " Rasya dengan senyum yang tulus mengajak bapak dan ibu Hans menengok anaknya.

Tiba diruang rawat VIP nampak seorang anak laki-laki tertidur dengan wajah sedikit pucat. Rasya yang didampingi suster Dian segera meminta laporan medis sebelumnya.

"Suster Dian tolong berikan laporan medisnya " dengan nada lembut namun terdengar datar bagi pendengaran suster Dian

"Ini dokter,,,," sambil memberikan yang diminta oleh Rasya

Rasya lalu membaca dengan teliti sambil mengejutkan darinya melihat obat yang diresepkan sebelumnya.

"Suster Dian, semua obat ini diresepkan oleh dokter Lingga???" tanya Rasya dengan wajah menegang

"Iya dok,,,," jawab suster Dian singkat

"Bu, obat yang diresepkan kemarin di hentikan ya, saya berikan" sambil menuliskan resep

"Iya dok,,,terima kasih " balas bu Hans tersenyum

"Kami permisi bu, kalo ada apa-apa langsung hubungi saya ya, bu,,," kata Rasya dengan memberikan kartu namanya.

Rasya sangat prihatin melihat, kondisi Rifki akibat kekeliruan dari Lingga hingga anak itu hampir kehilangan nyawanya, hal yang tak dapat ditolerir oleh Rasya. Untuk kesalahan yang diperkuat oleh Ringgo yang memasukkan dokter hanya karena hubungan kekeluargaan maka Ringgo harus diberikan SP sedangkan untuk Lingga, Rasya tak ingin mengambil resiko, Lingga harus diberhentikan.

Hari semakin sore, waktu pulang kantor pun tiba, namun Thoriq masih betah duduk berlama-lama dikursi kebesarannya, bukan, arena pekerjaan, namun pikiran dan perasaannya hanya tertuju pada satu sumber yaitu Rasya.

'ada apa dengan diriku, seharian ini bayangan Rasya lebih sering terlintas dibanding hari-hari sebelumnya, kenapa hanya mengingatnya saja rasa ini semakin kuat dan berkembang ' batin Thoriq frustasi

Tanpa sengaja Thoriq melirik jam yang melingkar pada pergelanan tangannya membuatnya terjingkat kaget.

'astagaa keasyikan mengingat Rasya sampai lupa waktu padahal mungkin dia sedang bersantai,,,,' batin Thoriq bermonolog

Kemudian Thoriq melajukan kendaraannya bergabung dengan pengendara lainnya menembus kemacetan khas ibukota menuju rumahnya hingga 2 jam kemudian barulah mobil mewahnya memasuki gerbang rumah mewah milik keluarganya dan disambut oleh mama dan papanya.

" Akhirnya anak mama tiba, cepetan bersih-bersih, gih,,,kita makan malam bersama" kata Ishita prihatin melihat wajah lelah putra sulungnya

Tanpa banyak bicara Thoriq mengikuti kata-kata wanita kesayangannya. Sedangkan Resky sang papa telah berjalan ke meja makan.

Tak lama nampaklah Thoriq dengan wajah yang lebih segar menuju meja makan dan langsung duduk disebelah kiri papanya dan berhadapan dengan mamanya.

"Gimana pekerjaan hari ini,,,," tanya Resky sambil menunggu Ishita selesai memberikan lauk pada piringnya.

"Sangat melelahkan pa, tapi demi kemajuan perusahaan kita, kelelahan itu tak terasa " jawab Thoriq meyakinkan

"Tapi jangan lupa mencari pendamping, sayang,,,,siapa yang akan mengurusmu nantinya" Ishita mengingatkan putra kesayangannya.

"Nantilah ma, belum ada yang cocok " kata Thoriq namun tiba-tiba wajah Rasya kembali melintas dipelupuk matanya.

"Atau mama kenalkan dengan anak sahabat mama " tawar Ishita namun langsung ditegur oleh Resky

"Ma,,,, ingat perjanjian kita dengan mereka ". Resky mengingatkan Ishita tentang perjanjian mereka berempat yang akan membiarkan anak-anak mereka untuk memilih jodoh masing-masing.

"Hehehehe,,,maaf pa " sambil cengar cengir Ishita meminta maaf

"Biarkan anak kita yang memilih pasangan hidupnya, habiskan makanannya " kata Resky.

Merek kembali melanjutkan makan malam yang sempat tertunda, tanpa bersuara hanya bunyi sendok dan garpu yang berada dengan piring.

🪐🪐🪐🪐🪐🪐

alhamdulillah selesai lagi up satu bab,,,

selamat menikmati

jangan lupa dukungannya, ya,,,

salam hangat dari author

Love You All 🤗🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

lingga baru tau siapa Rasya

2024-06-26

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

deket di ajak debat, saat jauh di kangenin.. dasar mr. songong

2024-05-20

0

01. Adam Satya Hibatullah 4 Yunus Anis

01. Adam Satya Hibatullah 4 Yunus Anis

👍💗💗👍

2021-06-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!