PART 4

tak ada dendam, kerja harus profesional

...*happy reading*...

Menjadi konsultan hukum pada sebuah perusahaan besar bukanlah sebuah pekerjaan yang gampang apalagi jika CEO perusahaan seperti Thoriq yang tingkat kepercayaan dirinya setinggi langit.

"Bu Rasya,,,,hari ini kita akan rapat dengan salah satu cabang perusahaan Mandiri Corp, saya tidak ingin ada kesalahan apalagi menyangkut masalah hukum dengan perusahaan tersebut. Saya ingin memastikan kita tidak akan menderita kerugian dikemudian hari ". Thoriq berbicara sambil berjalan bolak balik didepan Rasya menjelaskan semua keinginannya

"Bisa gak sih bapak ngomongnya sambil duduk, sekretaris bapak pusing liatnya ". Rasya tak dapat lagi menahan mulutnya untuk tidak berkomentar

'***mbak Rasyaaaa ,,,,,kamu membuatku dalam masalah'. batin Sari meringis***

Thoriq membulatkan matanya pada Sari yang sedang tertunduk kemudian melihat kearah Rasya.

"Maksud saya,.kami berdua, pak,,,,dan tolong matanya biasa aja, gak ngaruh juga buatku ". kata Rasya dengan santai.

"Jangan memancing emosiku bu Rasya, sebentar lagi kita akan rapat dengan perusahaan nomor satu Asia, saya tidak ingin kerjasama saya rusak gara-gara anda ". ujar Thoriq sarkas

"Santai aja, pak,,,,bapak pasti berhasil bekerja sama dengan perusahaan itu ". Rasya dengan sikap santainya

'***wah bakalan asyik nih, ternyata Mr. Songong sangat ingin bekerjasama denganku'. batin Rasya tersenyum jahil***

"Bisa serius gak, sih,,,,aku semakin ragu dengan profesi anda, bu Rasya. Terlalu santai". Kata Thoriq dengan sangat kesal

"Rapatnya dimana, pak,,,". tanya Rasya basa basi masih dengan santainya

"Dikantor mereka ". jawab Thoriq pendek

"Bapak gak usah tegang, direktur perusahaan itu masih muda mungkin tak jauh beda dengan usia bapak, jadi kemungkinan pemikiran kalian tentang kerjasama ini gak jauh beda". kata Rasya menatap lurus pada Thoriq

"Saya gak tegang, perusahaan saya juga cukup besar di Amerika ". bakas Thoriq dengan nada datar

'***kita liat aja nanti, tampan sih tampan tapi Songongnya juga berlebihan'. Rasya mencibir dalam hati***

Rasya mengirim pesan pada Askara agar jangan langsung menerima kontrak kerjasama perusahaan Mahardika grup.

**me**

**dek, jangan langsung terima ya kerjasama dengan Mahardika grup**

^^^**kesayangan**^^^

^^^**emang kenapa kak**^^^

**me**

**kakak gak suka,.orangnya Songong**

^^^**kesayangan**^^^

^^^**lho kok kakak tau**^^^

**me**

**soalnya kakak konsultan hukumnya**

^^^**kesayangan**^^^

^^^**professional kak**^^^

**me**

**rapatnya hanya dengan Mahardika grup atau ada perusahaan lain**

^^^**kesayangan**^^^

^^^**hari ini hanya dengan Mahardika grup**^^^

^^^**jadwal besok aku gak bisa gantikan kakak**^^^

^^^**rapat dengan perusahaan Karya kita**^^^

**me**

**ok. nanti dibahas. see you 😘😘**

^^^**kesayangan**^^^

^^^**😤😤😤**^^^

"Sari, siapkan berkas kerjasamanya, kita berangkat sekarang ". kata Thoriq berjalan menuju lift

"Baik pak, saya segera menyiapkan berkasnya". Sari segera mengumpulkan berkas yang akan dibawa

"Santai aja mbak Sari,,,telat dikit gak apa-apa yang penting berkasnya lengkap semua " kata Rasya menunggu Sari memilih berkas yang akan dia bawa

"Pak Thoriq sangat perfect bu, beliau gak terima kesalahan sekecil apapun". kata Sari sedikit mengeluh

"Perfect dan Songong lebih tepatnya ". ujar Rasya membuat Sari tak dapat menahan senyumnya.

Rasya yang masih sibuk dengan ponselnya kemudian melangkah kearah lift beriringan dengan Sari dimana Thoriq sedang menunggu mereka.

"Bu Rasya,,,jika rapat nanti tolong dikondisikan ponselnya ". kata Thoriq yang datar

"Bapak ada masalah apa sih dengan saya,,,,,selalu saja menyalahkan saya, lagian saya sedang bekerja bukan sedang membuka sosmed ". kata Rasya tersulut emosinya

"Sok sibuk ". gumam Thoriq meremehkan

"Jangan pernah meremehkan karyawan seperti saya, pak,,,you don't know anything about me". balas Rasya tak mau kalah

Tak ada suara lagi setelahnya hingga lift tiba dilantai dasar dan bertemu dengan orang yang sangat tidak diharapkan oleh Rasya.

Alfhines menghampiri Thoriq yang sedang terburu-buru.

Sejenak Alfhines tersenyum samar kearah Rasya dan dibalas dengan tatapan orang asing oleh Rasya.

"Ada apa, Al,,,,,saya buru-buru ada rapat diperusahaan Mandiri Corp". kata Thoriq sambil berjalan

"Ok, nanti saya datang lagi ". balas Alfhines

Tanpa melihat kearah Alfhines, Rasya segera masuk kedalam mobil mewahnya. Alfhines semakin penasaran dengan kendaraan Rasya,.sedangkan Thoriq bersama Sari telah meninggalkan perusahaan terlebih dahulu karena mobil mereka telah siap.

Untuk saat ini Rasya tak dendam pada Alfhines, lebih memilih bekerja secara profesional. Dan menganggap mereka orang asing.

🪐🪐🪐🪐🪐

**hai reader,,,,dukung.author dong**

**tinggalkan jejaknya ya. jangan jadi pembaca gelap dong 🙏🙏🙏**

**love you all🤗🤗🤗**

Terpopuler

Comments

Hilmiya Kasinji

Hilmiya Kasinji

memang sebaiknya gitu Rasya ... karna dendam gak baik unk kewarasan. mending anggap aza gak kenal

2024-08-22

0

Bzaa

Bzaa

Alfin nyesel kamu, membuang emas demi batu kali😉

2024-06-25

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

nasib org yg gak ngerti rasa bersyukur, Alfines..niathati ingin mendapatkan yg lebih berkualitas tp nyatanya zonk.. membuang batu berlian hanya utk emas biass

2024-05-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!