MEMBUKA HATI

*MONALISA POV

Aku sudah terbiasa hidup sendiri, keluarga? aku sudah tidak menganggap mereka sebagai keluarga semenjak remaja, teman atau pacar? ya aku pernah punya, tapi itu juga percuma, karena sebenarnya mereka tidak mengenalku, karena pekerjaanku dan demi keamanan mereka juga.

Tapi apa yang barusan dikatakan pria dihadapanku ini? dia benar benar ingin menjadikanku pendamping hidupnya? tanpa peduli siapa diriku sebenarnya? benarkah?

Bolehkah aku menjalani kehidupan yang normal seperti orang lain? untuk sekali saja aku ingin merasakan sebuah hubungan yang sesungguhnya, saling terbuka satu sama lain, tidak ada rahasia diantara kita, dan untuk itu aku harus menjadi egois,saat aku menggenggam tangannya, berarti aku juga menggenggam hidupnya.

Aku akan manjaganya, akan kupastikan tidak akan ada yang bisa menyentuhnya.

"Aku mau!" Lisa menjawab lamaran Armand dengan mantap.

Dan sekarang tidak ada jalan untuk kembali lagi, aku tidak akan menyesalinya.

...*****...

"Aku mau"

Jawaban Lisa mambuat jantung Armand berdebar lebih kencang, dia mendongakan wajahnya dan mendapati wajah Lisa yang tengah tersenyum, membuat hatinya semakin tak karuan.

Tangannya refleks menyentuh pipi Lisa, diusap usapnya wajah mulus itu, sebuah dorongan yang semakin kuat membuat Armand tidak bisa menahannya lagi, dia mendekatkan wajahnya dengan wajah Lisa, menatap mata indah wanita dihadapannya seakan meminta persetujuan.

Anggukan kecil dari Lisa membuat Armand seketika langsung mendaratkan bibirnya dibibir Lisa, mereka berciuman dengan lembut, semakin lama semakin memanas,bahkan nafas mereka masih menderu saat mereka melepaskan pautan, kening mereka masih beradu dan tangan Armand masih memegang tengkuk Lisa.

"Sekarang kau milikku, aku sudah bilang kalau aku tidak peduli siapa kau sebenarnya, tapi aku tidak akan tinggal diam kalau kau berani pergi dariku, aku sendiri yang akan mematahkan kakimu" Ucap Armand dengan nafas yang masih tersengal.

"Kau tidak perlu khawatir, karena aku yang akan bertanggung jawab" Ucap Lisa sambil melepaskan diri dari cengkraman Armand, dan mereka kembali ke posisi duduk mereka semula.

"Kapan komedi putar ini berhenti, kepalaku sudah mulai pusing?" Tanya Lisa pada Armand yang masih menatapnya dengan senyum penuh kemenangan

"Ini putaran terakhir, setelah ini kita mau kemana, bagaimana kalau ke hotel lanjut ronde dua?" Armand mngedipkan sebelah matanya pada Lisa sambil tersenyum miring

"Aku bilang akan bertanggung jawab, bukan berarti kau bebas melakukan semaumu, tetap pakai rule, aku mau hitam diatas putih terlebih dulu" Tatapan Lisa mulai menajam menusuk mata Armand

"Buahahaha, kau seram juga ya kalau marah, matamu berubah seperti elang yang siap menerkam, tenang sayang, aku juga ingin memilikimu dengan cara yang benar, tapi kalau hanya mencicip boleh kan?"

Armand berpindah duduk kesebelah Lisa, dia mulai menyelipkan jari jarinya ke samping rambut Lisa, dan sebelah tangannya lagi meraih pinggang Lisa, jarak mereka semakin dekat, bibir mereka mulai bersentuhan kembali, kali ini dalam waktu yang cukup lama, mereka saling melepaskan gairah yang sudah lama tidak mereka rasakan.

Komedi putar sudah berhenti, tapi si penumpang masih sibuk dengan urusan mereka, si petugas pintu terkejut melihat adegan yang terjadi didalam sana, dia yang tadinya ingin membantu membukakan pintu malah memalingkan badannya kerena malu dan merasa berdosa sudah mengintip dua insan yang tengah bercumbu.

dasar nasib jomblo (batin si petugas)

"hmmm" mereka menghembusakan nafas panjang bersama, mencoba untuk menenangkan degupan jantung mereka yang masih berpacu, tangan mereka masih saling merangkul satu sama lain dengan Lisa yang menempelkan keningnya dipundak Armand.

Armand menyisir rambut Lisa yang berantakan karena ulahnya dengan jari tangannya, hari ini untuk pertama kalinya mereka merasa tidak ada jarak di antara mereka, selangkah lebih dekat ke hati masing masing.

"Sudah lebih rileks?" Tanya Armand pada Lisa yang sudah mulai dapat mengatur nafasnya

Lisa hanya menganggukkan kepalanya dipundak Armand, entah kenapa dia merasa begitu nyaman menyelipkan wajahnya disana, aroma tubuh Armand sungguh memabukkannya.

"Ayo pulang, ini sudah lumayan larut, sebelum 'ada yang bangun'" Armand membisikkan kata katanya itu ditelinga Lisa, membuat sekujur tubuh Lisa merinding dan dia sontak menarik tubuhnya dari dekapan Armand

wajahnya yang kembali memerah setelah susah payah dia redakan membuat Armand terkekeh, kejahilannya yang meresahkan itu membuat Lisa ingin sekali melayangkan tinjunya, untung saja pengendalian dirinya sudah setingkat asisten angel.

"Kemana si petugas pintu? apa dia mau dipecat, berani sekali dia meninggalkan kita terkunci disini?" Armand tidak sadar dialah yang sudah membuat si petugas yang suci dan lugu itu kabur darisana berkat aksi hot nya.

"Mungkin tadi dia melihat kita, jadi dia berinisiatif untuk memberi privasi lebih buat kita" Lisa yang setingkat lebih pintar sudah bisa menebak apa yang terjadi

"Hmm, bisa jadi, biar aku telpon petugas keamanan saja"

Selang beberapa menit para petugas kemanan datang ke tkp, bukan hanya satu, bahkan ada sekitar lima orang yang datang kesana dengan wajah yang terlihat cemas dan khawatir, bukan karena mengkhawatirkan orang yang terjebak, tapi takut kalau kalau mereka kehilangan pekerjaan mereka gara gara insiden ini.

Untung saja bos mereka sedang dalam suasana hati yang bagus, tidak ada omelan atau amarah yang keluar, sepetinya dia sangat menikmati terjebak disana, membuat para petugas yang menolong mereka menyesal sudah membukakan pintu komedi putar.

.

.

.

.

.

.

Selang satu jam mereka sudah kembali ke rumah,mereka masuk kedalam bersama dengan Armand yang menggandeng tangan Lisa.

"Selamat malam, tuan dan nona, sepertinya kalian habis bersenang senang hri ini" Sapa Jeremi

"Tentu saja, yang namanya kencan kan memang untuk bersenang senang" Jawab Armand sambil terus berlalu disusul Jeremi dibelakangnya, sedangkan Lisa hanya tersenyum menanggapi jawaban Armand

"Anda mau langsung tidur tuan? atau anda mau keruang kerja anda dulu?" Jeremi masih mengekori Armand sampai mereka berada didepan pintu kamar Lisa

"Aku mau keruang kerja dulu,masih banyak yang harus diselesaikan sebelum hari H kita" Armand mengarahkan pandangannya pada Lisa, dia mengangkat tangan Lisa yang ada digengamannya kemudian mengecupnya

Lisa yang malu karena keberadaan Jeremi, secara refleks manarik tangannya dari genggaman Armand, dan reaksinya itu hanya membuat kadar jail Armand semakin meningkat.

"Jeri,tolong siapkan teh panas 30 menit lagi, aku mau mengerjakan tugas lain dulu" ucap Armand sambil mengedipkan matanya ke arah Lisa

"Baik tuan, nona Lisa selamat malam" Jeremi segera pergi meninggalkan mereka, dia tidak mau melihat adegan yang akan membuat jiwa jomblo nya meronta.

"Apa lagi, tadi bukannya kau sudah dapat banyak?" protes Lisa

"Oh ya? tapi ko aku lupa lagi rasanya, ayo kita ulangi biar aku ingat" ucap Armand sambil membukakan pintu kamar Lisa,dan menggiringnya kedalam.

Adegan 18 plus pun kembali terulang didalam kamar Lisa, hati dan tubuh mereka kini semakin terikat, dan halang rintang dihadapan mereka pun semakin mendekat.

Terpopuler

Comments

aku kembali

aku kembali

ada yang mau beli es cream?🗿

2021-03-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!