***
Lisa dan Armand sampai dikediaman Rahardja saat petang,menjelang waktunya makan malam, Lisa yang sekarang sudah terduduk masih memandang keluar jendela, kali ini karena dia merasa malu mendapati dirinya yang tengah tertidur dipangkuan Armand.
Mobil sudah berhenti di depan pintu masuk utama, didepan pintu tampak para pengurus rumah berjejer menyambut kedatangan tuan mereka.
Armand yang keluar pertama dari mobil kemudian mengulurkan tangannya, Lisa menyambut tangan Armand kemudian mereka bersama melangkahkan kaki menuju rumah
"Selamat datang kembali tuan Armand" sapa seorang pria yang berdiri sendiri paling depan
Armand menganggukan kepalanya menjawab sapaan dari pria tersebut, pria itu tidak terlihat muda tapi juga tidak terlihat tua, mungkin usianya dikisaran empat puluhan
"Papa sama Mama sudah sampai duluan kan? oh ya Jeremi, ini Lisa, kau sudah menyiapkan kamar untuknya?" Armand memperkenalkan Lisa pada pria tadi
"Tuan dan Nyonya besar sudah sampai sepuluh menit yang lalu, tentu tuan, Dean sudah memberi pesan sebelumnya bahwa anda akan membawa pulang calon nona muda kami" jawab Jeremi dengan senyum ramahnya
Dia melihat ke arah Lisa kemudian menganggukan kepalanya
"Halo nona Lisa, saya Jeremi kepala pelayan disini"
"Ah iya, halo Jeremi senang bertemu anda"
Armand sudah masuk terlebih dahulu kedalam rumah, meninggalkan Lisa yang masih berada didepan pintu dengan Jeremi
"Mari masuk, anda pasti lelah, saya akan antar anda keruangan anda"
"Terimakasih Jeremi"
Jeremi pun masuk kedalam rumah diikuti Lisa, sedangkan para pelayan yang lain membubarkan formasi dan kembali pada tugas mereka masing masing
"Ini kamar anda nona, dan di sebelah anda kamarnya tuan Armand" Jeremi membukakan pintu kamar Lisa sambil menunjuk kearah kiri tempat kamar Armand
"Ah iya terimakasih" Lisa pun masuk kedalam kamarnya
"Nona"
"Iya" Lisa membalikkan badannya lagi
"Jangan sungkan jika anda membutuhkan sesuatu, ada bisa minta pada saya atau pelayan yang lain"
"Tentu Jeremi, terimakasih perhatiannya"
"Anda tidak perlu berterimakasih,itu sudah tugas saya nona, dan untuk makan malam akan siap sekitar lima belas menit lagi"
"Oke, saya mau membersihkan diri dulu kalau begitu"
Jeremi membungkukkan sedikit badannya kemudian berlalu meninggalkan Lisa seorang diri dikamarnya
Lisa merebahkan dirinya diatas kasur sambil memukul mukul pundaknya yang kaku
"Dan disinilah aku sekarang....baiklah ayo fokus, pertama tama aku harus tahu dulu orang seperti apa Armand Ferdinand Rahardja itu"
Lisa mengepalkan kedua tangannya didepan wajahnya menyemangati dirinya sendiri, kemudian dia bangkit dari tidurnya menuju kamar mandi
Setelah mandi air panas, otot ototnya yang tadinya kaku sekarang sudah lebih rilex, Lisa mengedarkan pandangannya kesekeliling kamar yang ditempatinya
"Luas juga kamarnya, lemari pakaiannya dimana ya, itu pintu apa" Lisa melangkah menuju sebuah pintu di sudut ruangan, dengan hanya mengenakan kimono handuk
Dia terkejut melihat isi dari ruangan tersebut, didalamnya terdapat beraneka jenis pakaian wanita yang tersusun rapi, dan anehnya lagi semua ukurannya sangat pas untuk Lisa termasuk pakaian dalam
"Apa matanya tembus pandang, bagaimana bisa dia tahu ukuranku"
Ruangan itu hampir setengah dari kamarnya, tidak hanya pakaian, disana juga ada sepatu, tas, dan accesoris penunjang penampilan yang lain
"Aku memang sudah menyangka bahwa semua kebutuhanku pasti sudah disiapkan, tapi ini berlebihan, bahkan pakaian yang ada di apartemenku tidak sebanyak dan sebagus ini, hiks, apa kabar apartemenku ya?"
Lisa jadi melow sendiri mengingat apartemennya yang sudah lama tidak dia tempati semenjak dia melarikan diri
"Kalau tahu begini aku tidak mau bayar sewanya selama setahun, harusnya setengah tahun saja, uangku jadi mubazir"
Lisa meratapi nasib apartemennya sambil memilih beberapa pakaian didalam walk in closset nya
"Ayo kita lihat baju apa yang cocok untuk makan malam pertamaku dirumah ini"
Akhirnya dia memilih dress selutut berwarna pastel yang terlihat kalem tapi tidak menghilangkan pesonanya, meja riasnya juga lumayan komplit, jadi dia merias sedikit wajahnya agar lebih terlihat fresh
*C*eklek
Lisa keluar dari kamar bersamaan dengan Armand yang juga baru keluar dari kamarnya, dia terlihat tampan dengan pakaian kasualnya, sweater ivory dengan celana berwarna khaki yang dipakai Armand terlihat senada dengan pakaian yang dipakai Lisa
"Kau juga mau ke turun" tanya Lisa kepada Armand yang hanya terdiam didepan pintu kamarnya
"Tentu saja aku mau turun, perutku sudah lapar daritadi, diperjalanan aku tidak bisa mampir dulu kerestoran, berkat seseorang" sindir Armand pada Lisa, mengingatkan dia yang tidur lama dipangkuan Armand
"Emm maaf, seharusnya tadi kau bangunkan aku saja" ucap Lisa sambil tertunduk karena malu
"Sudahlah jangan dipikirkan, ayo kita turun ke meja makan, mama sama papa pasti sudah disana"
"Oke"
Lisa mengekor dibelakang Armand menuju meja makan, disana tampak mama papa Armand sedang duduk berbincang sambil menunggu makanan beres dihidangkan
"Halo om,halo tante" sapa Lisa pada sepasang suami istri itu, sambil menarik tempat duduk diamping Armand
"Halo Lisa, gimana kamarnya nyaman?" tanya Bu Nadia
"Iya tante, kamarnya nyaman sekali, hampir tadi aku ketiduran"Lisa menjawab sambil tertawa kecil
"Itu karena kamu lelah habis perjalanan jauh, sekarang ayo kita makan dulu, kamu juga pasti lapar"
Mereka pun menghabiskan waktu makan malam dengan suasana khidmat dan diselingi candaan ringan yang dilontarkan Pa Eddie, seusai makan, para pelayan membereskan makanan dimeja makan sedangkan para tuan rumah belum beranjak dari tempat duduk mereka, sengaja ingin mengobrol dulu dengan Lisa
"Lisa kamu di Indo dari kapan? sebelumnya kamu tinggal di Belanda kan?" tanya bu Nadia penasaran
Sebelum menjawab, Lisa melirik ke arah Armand yang sedang sibuk memakan buah buahan yang sudah dipotong potong Jeremi dimeja makan, tapi dia yang tidak peka terus saja mengunyah
*Di*a tidak memberikan rincian berapa lama aku tinggal disana, jadi bodo amat aku mau jawab apa
"Sebenernya aku udah lumayan lama tinggal dipanti tan, sekitar tiga bulan, soalnya aku betah disana, daripada tinggal sendiri di hotel"
Jawaban Lisa tidak mengundang protes dari sang penulis naskah, terbukti dengan dia yang masih asyik mengunyah
"Jadi kamu di Indo baru tiga bulan ya?" kali ini Pa Eddie yang bicara
"Engga juga sih om, sebelum ke panti Kasih Ibu aku udah sering keliling keliling ke berbagai tempat, seperti penjelajah begitu hehe, jadi sebenernya aku udah lama ga tinggal di Holland"
Kali ini jawaban Lisa menarik perhatian Armand, dia menghentikan aktifitas mengunyahnya dan memalingkan pandangannya ke arah Lisa tanpa memberi komentar atau sanggahan, justru malah terlihat seperti penasaran akan kelanjutan cerita Lisa
"Tapi kamu masih suka kontekan sama keluarga kamu yang disana kan?" Bu Nadia malah makin penasaran dengan kehidupan Lisa
"Yaa kadang kadang, aku ga terlalu akrab sama mereka, yang penting mereka masih ngasih aku uang saku, jadi ya it's oke"
Lisa menjawab pertanyaan mereka dengan senyum getir yang terpasang diwajahnya, membicarakan keluarganya membuatnya teringat akan orangtuanya, dan sebenarnya jawaban Lisa itu mengandung kejujuran tentang masa lalu nya
Armand yang melihat perubahan ekspresi diwajah Lisa menyadari ada sesuatu dibalik jawabannya itu, dan itu membuka sedikit celah pintu menuju diri Lisa yang ingin diketahui Armand
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
🌷 ‘only_@g’🌷
aku hadir bawa like thorr 👍 Salken 👋 dari Simple That Perfects 😊 di feedback ya thorrr. mari saling dukung.
2021-05-10
0