PERJALANAN KERUMAH

"Perkenalkan nama saya Monalisa, Om dan Tante bisa panggil saya Lisa"

Lisa memperkenalakan dirinya pada sepasang suami istri yang sedang duduk dihadapannya, mereka tampak tersenyum ramah pada Lisa

"Kamu bisa panggil kami Mama sama Papa, itung itung latihan sebelum kamu sah jadi mantu kami" ucap sang istri sambil berpindah duduk kesamping Lisa

"Iya betul, udah lama Papa pengen punya anak perempuan, akhirnya sebentar lagi terwujud" timbal sang suami

Sedangkan sang anak semata wayang malah sibuk sendiri memainkan tablet nya yang berisikan tugas tugas perusahaan

Lisa hanya menjawab dengan senyuman karena dia masih merasa canggung kalau tiba tiba harus memanggil orang lain dengan sebutan mama papa, terlebih ini dalam konteks yang sebenarnya

"Udah kenalannya? kalau udah mending kita berangkat sekarang yuk, makin siang berangkat makin malam nanti kita nyampe rumahnya" ucap Armand tanpa mengalihkan pandangan dari tablet yang masih berada ditangannya

"Kamu ini ga sabaran banget sih, baru juga nyampe nama, masih banyak yang pengen mama tahu tengtang Lisa, ya kan pa?" Bu Nadia tampak sedikit kesal karena acara perkenalannya diganggu sang anak

"Ya kan nanti bisa dilanjut dirumah ma, untuk sekarang cukup sampai nama dulu, Lisa kamu ikut mobil aku"

Tanpa memberi jeda pada lawan bicaranya, Armand sudah bangkit dari duduknya dan memberi isyarat dengan matanya agar Lisa mengikutinya

"Om tante, saya pamit kalau begitu, sampai jumpa nanti, emm disana" kata dirumah sepertinya agak gimana kalau diucapkan Lisa, secara itu bukan rumahnya

"Heemm, sepertinya kamu masih perlu adaptasi dulu, oke kita pelan pelan aja ya"

Bu Nadia sadar kalau gadis didepannya ini masih canggung dengan situasi yang terbilang sangat baru baginya, dan justru itu yang memberi nilai plus untuk Lisa, karena jika itu gadis gadis yang dikenal Bu Nadia yang sekarang ada diposisi Lisa, mereka pasti sudah langsung memanggilnya mama bahkan tanpa dipinta

Mereka kemudian pergi keluar hotel, dan memasuki mobil mereka masing masing, Lisa ikut dimobilnya Armand, dengan Dean sebagai sopir tentu saja

"Akting mu bagus juga, sepertinya kau sudah sangat mahir" Sindir Armand

Pasalnya dari pertama dia melihat Lisa bertemu orangtuanya, dia nampak begitu tenang dan pandai mengontrol ekspresinya.

"Terimakasih pujiannya" Lisa menjawab tanpa melirik orangnya, dari awal masuk ke mobil Lisa hanya mengarahkan pandanganya keluar jendela

Armang yang merasa tidak puas dengan jawaban Lisa, mencoba untuk memancingnya lagi "kalau kau seorang pemain sinetron pasti kau sudah mendapatkan award dengan kategori, best actress"

"Hemmm" jawab Lisa singkat

Lisa sedang tidak ingin berdebat sekarang, dia hanya ingin menghabiskan perjalanan panjangnya itu dengan tenang, terlalu banyak hal yang ada dipikirannya saat ini

Armand yang tidak suka dengan jawaban Lisa langsung menoleh kearahnya, dan menarik lengan Lisa agar menghadap kearahnya

"Aww, sakit tahu, kau ini kenapa sih, daritadi cerewet sekali" Lisa memegang punggung tangan Armand yang sedang menarik lengannya, dan berusaha melepaskan cengkramannya

"Lihat aku, tidak sopan namanya kalau kau memalingkan wajah pada lawan bicaramu"

"Apa memangnya yang mau kau bicarakan? aku sedang tidak mood ngegibah, jadi bisakah kita melewati perjalanan panjang ini dengan tenang?" pinta Lisa

Armand melepaskan cengkramannya, tapi masih belum mengalihkan pandangannya dari Lisa

"Bukannya kita harus banyak ngobrol supaya cepat akrab? seperti bercerita tentang masa kecil misalnya?" Armand menyenderkan badannya pada jendela mobil dan menghadapkan tubuhnya ke arah Lisa, sambil memasang senyum misteriusnya

"Yasudah ceritakan saja masa kecilmu, aku akan jadi pendengar setia" Lisa ikut menyenderkan badannya pada jendela mobil, dan sekarang mereka saling berhadapan

"Masa kecilmu! masa kecilku tidak ada yang seru" Armand malah balik menyuruh

Lisa memutar bola matanya, tidak akan cepat selesai kalau begini ceritanya

"Daripada menceritakan masa lalu, bagaimana kalau kita membahas masa depan saja" usul Lisa

"Kedengarannya menarik, oke, apa rencana masa depanmu?" tanya Armand kembali tanpa menghilangkan senyum diwajahnya

"Haha, itu dia masalahnya, rencana masa depan saya berubah karena anda tuan muda, ups" Lisa menutup mulutnya dengan tangannya

Armand mengerutkan keningnya hendak menimpali obrolan Lisa, tapi Lisa buru buru meralat ucapannya

"Maksudnya, kau memberi warna baru dalam hidupku,ha,haha"

Armand menyunggingkan senyum miringnya dan menggeser tempat duduknya, mempersempit jarak diantara mereka

"Bagiku, kaulah masa depanku" ucap Armand sambil mengambil sedikit rambut Lisa dan menciumnya, sedang matanya tetap memandang wajah Lisa, memperhatikan setiap ekspresinya

Lisa bergidik karena kelakuan Armand, kata katanya itu sama sekali tidak terdengar romantis ditelinga Lisa, justru malah terasa horor

Lisa tidak menjawab, dia hanya menelan ludahnya dengan kasar

"Jadi jangan lupa untuk menjadi istri yang penurut, agar masa depan kita menjadi indah" lanjut Armand sambil melepaskan rambut Lisa dan menyelipkan kebalik telinganya

"Te,tentu saja, aku pasti akan jadi istri yang paling baik sampai tercatat di rekor muri" jawab Lisa dengan sedikit terbata

"Hahahaha" tawa Armand pecah mendengar ucapan Lisa dan menggeser kembali posisinya ketempat semula

"Seperti kata mama tadi, kita pelan pelan saja, tidurlah kalau kau lelah, nanti aku bangunkan kalau sudah sampai" lanjut Armand

"Aku tidak mengantuk, hanya sedikit sakit kepala" Lisa kembali memalingkan wajahnya kearah jendela mobil, menikmati pemandangan yang dia lewati

"Kau pusing? kalau begitu sebaiknya kau rebahan saja, sini aku akan meminjamkan pahaku untuk kau jadikan bantal" ucap Armand sambil menepuk nepuk pahanya

Lisa yang syok, langsung membalikkan wajahnya dan menatap Armand dengan mata yang membulat

"Tidak terimakasih, kepalaku bukannya pusing, hanya sedikit beredenyut, sepertinya akan cepat sembuh jika kau tidak mengajakku bicara lagi" Lisa menjawab tawaran Armand dengan nada sarkartis

"Oke, katakan saja jika kau butuh bantal, aku siap kapan saja"

"Waaahh pemandangannya indah sekali" kali ini Lisa memilih untuk pura pura tidak mendengar

Armand hanya tersenyum melihat tingkah Lisa, sedangkan sang sopir yang seakan terlupakan kehadirannya hanya manggut manggut kecil sambil tersenyum, hanya dia dan Tuhan yang tahu apa yang ada dipikirannya

Perjalanan panjang itu kembali berlalu dalam keheningan, Armand mulai sibuk dengan pc tabletnya, sedangkan Lisa mulai mengantuk karena bosan, matanya sudah mulai berat, kepalanya terkulai disamping jendela, dan tidak lama kemudian dia pun tertidur

Pluk, Armand sedikit terperanjat saat merasakan sesuatu yang jatuh kelengan kirinya, dia menyimpan tabletnya dan menolehkan kepalanya kearah benda jatuh, dia melihat Lisa yang sedang tertidur pulas dengan mulut yang sedikit terbuka

Dia mengangkat kepala Lisa kemudian menempatkannya di pangkuannya, dia menyingkap rambut Lisa yang menghalangi wajahnya ke belakang telinganya, dan mulai menyusuri pipi mulus itu dengan punggung tangannya

"Firasatku berkata bahwa masa depan kita akan dipenuhi kejutan, semoga saja aku tidak menemukan hal buruk tentangmu, karena jujur saja aku tidak mau menjadi duda"

Armand bermonolog didepan orang tidur, tanpa sadar bahwa ada orang lain lagi yang mendengar

"Pa, anda tidak bisa menjadi duda begitu saja, karena anda belum menikah"

Ucapan Dean yang tidak pada tempatnya itu membuat sebuah tendangan melayang kebelakang kursinya

"Maaf pa"

Dean menutup mulutnya rapat rapat, sambil sesekali mengintip pemandangan di kursi belakang melalui kaca mobil, bos dan calon istrinya terlihat begitu serasi bersama, sangat indah dipandang mata

"Lihat kedepan!" perintah Armand membuat Dean tersentak dan buru buru mengalihkan pandangannya kedepan, fokus kejalanan, hanya jalanan yang ada.

Terpopuler

Comments

Mut Mainah

Mut Mainah

like like like like aq suka gak membosan kan malah semakin penasaran

2021-05-30

0

°•°A¡N¡R

°•°A¡N¡R

bagusss bangettt

2021-04-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!